Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Dimas Purbaya

Npm : C1C018051
Tugas : Akuntansi Perpajakan B

MULTIPLE CHOICE :
1. Laporan keuangan fiskal adalah laporan yang dibuat untuk kepentingan perpajakan yang
mengacu pada semua peraturan perpajakan, Laporan keuangan fiskal mencakup:
1) Neraca fiskal.
2) Perhitungan laba rugi dan perubahan laba ditahan.
3) Penjelasan laporan keuangan fiskal.
4) Ikhtisar modal.
5) Rekonsiliasi laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal.
6) Penjelasan mengenai pajak klien.
7) Ikhtisar kewajiban pajak.
Dari pernayataan diatas, manakah yang tidak tepat ?
a. 2,5
b. 4,6
c. 1-2
d. 4-7
2. Apa yang menjadi pembeda konsep penghasilan menurut akuntansi dan menurut
perpajakan ?
a. Menurut akuntansi, pendapatan (revenue) dan penghasilan (income) adalah hal
yang berbeda, tetapi keduanya masuk dalam laporan keuangan. Sedangkan di
dalam akuntansi pajak atau fiskal pendapatan adalah penghasilan.
b. Menurut akuntansi, pendapatan (revenue) dan penghasilan (income) adalah hal yang
sama, dan keduanya masuk dalam laporan keuangan. Sedangkan di dalam akuntansi
pajak atau fiskal pendapatan adalah penghasilan.
c. Menurut akuntansi, pendapatan (revenue) dan penghasilan (income) adalah hal yang
berbeda. Sedangkan di dalam akuntansi pajak atau fiskal pendapatan adalah
penghasilan.
d. Menurut akuntansi, pendapatan (revenue) dan penghasilan (income) adalah hal yang
berbeda, tetapi keduanya masuk dalam laporan neraca. Sedangkan di dalam
akuntansi pajak atau fiskal pendapatan adalah penghasilan.
3. Berikut ini manakah pernyataan yang salah mengenai beda tetap biaya?
a. Pengeluaran yang menurut SAK merupakan beban tetapi menurut PPh tidak boleh
dikurangi dari penghasilan bruto.
b. Penerimaan yang menurut SAK bukan merupakan penghasilan tetapi menurut UU
PPh merupakan penghasilan.
c. Beda Tetap yang disebabkan tidak dipenuhi syarat-syarat khusus.
d. Beda Tetap yang disebabkan praktek-praktek akuntansi yang tidak sehat.
4. Undang-undang manakah yang menjadi cikal bakal mengenai Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan dengan perubahan berkali-kali hingga menghasilkan Undang-Undang
No. 28 Tahun 2007 pasal 1 ayat 29.
a. UU No. 3 Tahun 1982
b. UU No. 3 Tahun 1983
c. UU No. 6 Tahun 1982
d. UU No. 6 Tahun 1983
5. Berikut manakah yang merupakan persamaan pembukuan dan pencatatan pajak?
a. Keduanya merupakan salah satu kegiatan akuntansi perpajakan dimana wajib pajak
wajib melakukan kedua aktivitas tersebut untuk menghitung pajak terutang.
b. Pembukuan dan pencatatan pajak berfungsi sebagai pedoman pemenuhan
kewajiban perpajakan seperti laporan SPT, perhitungan pajak penghasilan pajak,
PPN, dan PPnBM (barang mewah).
c. Keduanya sama-sama tercatat dalam laporan fiscal.
d. Penyelenggaraan pembukuan juga berfungsi untuk mengetahui posisi keuangan dari
hasil kegiatan usaha.
6. Pencatatan adalah pengumpulan data yang dikumpulkan secara teratur tentang
peredaran atau penerimaan bruto dan/atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk
menghitung jumlah pajak yang terutang, termasuk penghasilan yang bukan objek pajak
dan/atau yang dikenai pajak yang bersifat final. Pengertian diatas disebutkan dalam ?
a. Pasal 28 ayat UU KUP
b. Pasal 29 ayat UU KUP
c. Pasal 25 ayat UU KUP
d. Pasal 23 ayat UU KUP
7. Penyelenggaraan pembukuan maupun pencatatan bertujuan untuk mempermudah
wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya seperti ?
a. pengisian surat pemberitahuan (SPT).
b. penghitungan penghasilan kena pajak.
c. penghitungan PPN dan PPnBM.
d. Semua jawaban benar.

ESSAI :
8. Jelaskan apa yang menjadi pembeda beban (biaya) antara akuntansi komersial dan
akuntansi fiscal ?
Jawab :
Beban pada akuntansi komersial didefinisikan sebagai penurunan manfaat ekonomi
selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau
terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut
pembagian kepada penanam modal.
Sedangkan, pada akuntansi pajak beban didefinisikan sebagai biaya untuk menagih,
memperoleh, dan memelihara penghasilan atau biaya yang berhubungan langsung
dengan perolehan penghasilan.
9. Jika pada akuntansi komersial penyusutan menggunakan beberapa metode seperti
metode garis lurus, metode saldo menurun, dan metode satuan unit, nah bagaimana
jika untuk akuntansi fiscal. Jelaskan bagaimana perlakuan penyusutan untuk akuntansi
fiscal?
Jawab :
Pada akuntansi fiskal dengan merujuk ketentuan perpajakan hanya menetapkan dua
metode penyusutan yang harus dilaksanakan wajib pajak berdasarkan pasal UU No. 36
tahun 2008 pasal 11 tentang Pajak Penghasilan yaitu berdasarkan metode garis lurus
dan metode saldo menurun yang dilaksanakan secara konsisten, kemudian aktiva (harta
berwujud) dikelompokkan berdasarkan jenis harta dan masa manfaat. Adapun
rinciannya tertuang pada peraturan menteri keuangan No. 96/PMK.03/2009.
10. Tuliskan apa yang terdapat atau di atur dalam Pasal 1 angka 26 UU KUP ?
Jawab :
Pasal 1 angka 26 UU KUP menyebutkan pembukuan adalah suatu proses pencatatan
yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang
meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan
dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan
berupa neraca, dan laporan laba rugi untuk periode Tahun Pajak tersebut.
11. Sebutkan apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi wajib pajak untuk
penyelenggaraan pembukuan pajak ?
Jawab :
a. Diselenggarakan dengan memperhatikan itikad baik dan mencerminkan keadaan
atau kegiatan usaha yang sebenarnya.
b. Diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan
mata uang rupiah dan disusun dalam bahasa Indonesia atau dalam bahasa asing
yang diizinkan oleh Menteri Keuangan.
c. Pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain rupiah dapat
diselenggarakan oleh wajib pajak setelah mendapat izin Menteri Keuangan.
d. Diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan dengan stelsel akrual atau stelsel kas.
e. Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri atas catatan mengenai harta, kewajiban,
modal, penghasilan dan biaya, serta penjualan dan pembelian sehingga dapat
dihitung besarnya pajak yang terutang.
12. Apa saja syarat yang harus dipenuhi jika wajib pajak melakukan pembukuan dengan
menggunakan Bahasa dan mata uang asing ?
Jawab :
a. Wajib Pajak dalam rangka Penanaman Modal Asing yaitu Wajib Pajak yang
beroperasi berdasarkan ketentuan Peraturan perundang-undangan Penanaman
Modal Asing.
b. Wajib Pajak dalam rangka Kontrak Karya, yaitu Wajib Pajak yang beroperasi
berdasarkan kontrak dengan Pemerintah RI sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
peraturan Perundang-undangan Pertambangan selain pertambangan minyak dan gas
bumi.
c. Wajib Pajak dalam rangka Kontrak Kerja Sama yang beroperasi berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan pertambangan minyak dan gas bumi;
Bentuk Usaha Tetap, yaitu bentuk usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat
(5) Undang-Undang Pajak Penghasilan atau menurut Perjanjian Penghindaran Pajak
Berganda (P3B) yang terkait.
d. Wajib Pajak yang mendaftarkan emisi sahamnya baik sebagian maupun seluruhnya
di bursa efek luar negeri.
e. Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang menerbitkan Reksadana dalam denominasi
mata uang Dollar Amerikat Serikat dan telah memperoleh Surat Pemberitahuan
Efektif Pernyataan Pendaftaran dari Badan Pengawasa Pasar Modal-Lembaga
Keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan pasar modal.
f. Wajib Pajak yang berafiliasi langsung dengan perusahaan induk di luar negeri, yaitu
perusahaan anak (subsidiary company) yang dimiliki dan atau dikuasai oleh
perusahaan induk (parent company) di luar negeri yang mempunyai hubungan
istimewa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4) huruf a dan b Undang-
Undang Pajak Penghasilan.

Anda mungkin juga menyukai