OLEH :
Quality improvement
Seperti namanya, quality improvement ditujukan
memang untuk meningkatkan kualitas produk
atau jasa yang sedang diproduksi oleh perusahaan.
Peningkatan kualitas berfokus pada proses
produksi.
Biasanya, peningkatan kualitas ini dijalankan di
tengah-tengah produksi, agar proses lebih optimal
dan produk yang dihasilkan bisa dipercaya
kualitasnya.
Next..
Quality Control
Quality control merupakan pengawasan
proses guna menjaga kualitas produksi, agar
sesuai dengan standar yang ditetapkan di
awal.
Perbedaannya dengan quality improvement
adalah quality control lebih berfokus ke
pengawasan proses produksi dan produk
yang dihasilkan, bukan mengubah prosesnya.
Next...
Quality Assurance
Quality assurance adalah tindakan yang
dilakukan untuk memastikan bahwa produk
atau jasa sudah memenuhi standar yang
ditentukan.
Tujuannya adalah agar ketika dijalankan
quality control, tidak terlalu banyak produk
yang harus diperbaiki.
PROSES MANAJEMEN MUTU
Perencanaan dan Strategi Mutu
Selain itu, di dalam tahap perencanaan strategi ini juga perlu dilakukan
analisis untuk mengetahui kebutuhan dari konsumen atau pelanggan
agar membantu meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap produk
maupun jasa yang dihasilkan.
NEXT....
Implementasi Perencanaan Mutu
Setelah melakukan perencanaan strategi yang matang,
implementasi mutu diperlukan untuk mengaplikasikan
hasil rancangan yang sudah dibuat. Di dalam proses
implementasi mutu, ada hal yang perlu diperhatikan,
seperti standar pengerjaan atau pembuatan produk,
dan pengecekan kualitas mutu. Jika sudah sesuai
dengan standar mutu yang digunakan oleh perusahaan,
barulah produk maupun hasil akan diberikan dan
disebarluaskan kepada para konsumen di luar.
HAL-HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN
DALAM MANAJEMEN MUTU
SOP
SSOP
GMP
HACCP
SOP (STANDAR OPRASIONAL
PROSEDUR)
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah
urutan langkah-langkah (atau pelaksanaan-
pelaksanaan pekerjaan), di mana pekerjaan
tersebut dilakukan, bagaimana
melakukannya, bilamana melakukannya, di
mana melakukannya, dan siapa yang
melakukannya.
Manfaat Standar Oprasional Prosedur
(SOP)
Proses pembuatan SOP ini memerlukan persiapan yang cermat, karena akan menjadi peraturan baku yang harus
dipatuhi oleh semua karyawan perusahaan. Di bawah ini kami uraikan sekilas langkah-langkah membuat Standar
Operasional Prosedur.
Menentukan Anggota Tim
Biasanya Human Resources Department atau HRD yang paling terlibat dalam proses ini. Anggota tim lainnya bisa
berasal dari masing-masing kepala departemen, karena mereka bertanggung jawab atas bawahan, mengetahui
cara kerja dan prosedur lainnya. Pihak lain yang terlibat biasanya adalah konsultan sebagai bantuan eksternal
perusahaan. Pastikan orang-orang dalam tim adalah yang mengenal cara kerja atau prosedur perusahaan dengan
baik.
Pemetaan Proses Bisnis
Setelah terbentuk, tim ini akan mempelajari keseluruhan proses yang berlangsung dalam perusahaan. Misalnya, apa
saja yang terjadi dari sejak penjualan hingga terjadi pembelian dan pengiriman produk atau jasa ke pelanggan?
Dokumen apa saja yang dibutuhkan? Siapa yang melakukan? Setiap departemen dianalisa secara mendetail untuk
mendapatkan gambaran yang jelas. Hubungan antar departemen bisa terlihat melalui dokumen dan proses yang
ada.
Pengumpulan Data Dokumentasi
Setelah mendapatkan gambaran besar hingga mikro dari proses-proses yang terjadi dalam perusahaan, semua data
dan dokumen dicatat dengan detail. Mulai dari dokumen yang digunakan (akunting, penjualan, retur, invoice, dll)
hingga nama dan nomor/kode dokumen. Siapa yang bertanggung jawab (tanda tangan) dan pihak atau departemen
yang terlibat perlu diketahui untuk mengetahui arus informasi dan mendeteksi kemungkinan kebocoran.
Next..
Buat Flowchart dan Narasi
Data yang telah terkumpul divisualisasikan dengan flowchart sehingga memudahkan untuk melihat
hubungan antar proses/departemen. Setiap alur kerja dinarasikan sehingga jelas siapa PIC yang
bertanggung jawab, personel yang melakukan, jenis dokumen yang dibutuhkan, dan apa yang bisa
terjadi dalam setiap kemungkinan beserta solusinya.
Review Flow Chart dan Narasi
Flow Chart dan Narasi yang sudah selesai diperiksa ulang dengan cara membagikannya ke masing-
masing departemen untuk diperiksa, karena mereka yang sehari-harinya bekerja sesuai dengan aturan
SOP tersebut. Dipimpin oleh kepala departmen, mereka bisa memberikan koreksi, penambahan, atau
masukan sebelum hasil akhir nantinya.
Simulasi SOP
Setelah proses perbaikan dan feedback telah selesai dilakukan, saatnya untuk uji coba. Setiap bagian
SOP dilakukan dan harus sesuai dengan yang sudah ditetapkan. Bila terjadi ketidak samaan dalam
pelaksanaan dan kondisi sebenarnya, maka SOP harus diperbaiki sebelum disetujui.
Penetapan SOP
Setelah melewati tahap simulasi berkali-kali, Standar Operasional Prosedur siap untuk ditetapkan
menjadi proses bak dalam operasional perusahaan. Salinan kemudian bisa diberikan ke masing-
masing departemen. Finalisasi Standar Operasional Prosedur harus diimplementasikan dengan segera
untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Dengan memiliki sistem (SOP) yang baik, karyawan dapat
bekerja sesuai arahan, lebih teratur, dan menghindari kebocoran dalam perusahaan.
SSOP (Standar Sanitasi Oprasional
Prosedur)
SSOP adalah Prosedur pelaksanaan sanitasi standart yang harus
dipenuhi oleh suatu sentra pengolahan atau UPI untuk mencegah
terjadinya kontaminasi terhadap produk yang diolah
Sanitasi : Perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih,
sehingga mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran
dan bahan buangan berbahaya lainnya agar dapat menjaga dan
meningkatkan kesehatan manusia
Mengapa harus dibuat prosedur monitoring SSOP?
Untuk mengembangkan budaya kerja yang dapat mengontrol sanitasi
secara efektif .
Prosedur Kontrol Sanitasi merupakan prosedur untuk memelihara
kondisi sanitasi yang berkaitan dengan semua sarana pengolahan,
sarana kebersihan, personil dan lingkungan yang dituangkan dalam
rancangan SSOP
Next...
Tujuan SSOP :
Memastikan mutu produk dan menjamin
tingkat dasar pengendalian keamanan
pangan
Meminimalisir kontaminasi
GMP (Good Manufacturing Practice)
4. Terapkan Indikator
Selain menentukan standar referensi GMP,
perusahaan di berbagai bidang juga perlu
menerapkan indikator-indikator yang efektif.
Hal ini untuk mengurangi kesalahan-
kesalahan fatal yang bisa saja terjadi.
Selanjutnya, evaluasi terhadap kinerja
penerapan GMP pun penting untuk dilakukan
agar tidak muncul lagi kesalahan.
Next...