Anda di halaman 1dari 13

NAMA : ST.

HUZAIFAH
NIM : C105211007
PRODI : ILMU KESEHATAN ANAK
Definisi, Perbedaan maupun Persamaan
Quality Inspection Quality inspection bertujuan untuk melihat dan menginspeksi proses produksi yang berlangsung, tetapi
hasil pemeriksaan hanya akan menjadi catatan saja

Quality Control Quality inspection proses pengecekan dan pengujian yang dilakukan untuk mengukur serta memastikan
kualitas produk telah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan dalam bisnis.

Quality Assurance Quality Assurance adalah pekerjaan yang memiliki tanggung jawab untuk memastikan dan menyiapkan
segala kebutuhan dari aplikasi yang dibangun oleh perusahaan dapat bekerja dengan baik.

Quality Management quality management atau manajemen mutu adalah tindakan yang dilakukan untuk menjaga tingkat
kualitas yang diinginkan oleh perusahaan.

Total Quality Management Total Management System atau disingkat dengan TQM adalah suatu sistem  manajemen kualitas yang
berfokus pada Pelanggan (Customer focused) dengan melibatkan semua level karyawan dalam
melakukan peningkatan atau perbaikan yang berkesinambungan (secara terus-menerus).
2. Pahami dan jelaskan teori dimensi mutu Donabedian !

Jawaban :
Mutu pelayanan kesehatan adalah hasil akhir (outcome) dari interaksi dan ketergantungan antara berbagai aspek,
komponen atau unsur organisasi pelayanan kesehatan sebagai suatu sistem. Menurut Prof. A. Donabedian,
ada tiga pendekatan evaluasi (penilaian) mutu yaitu aspek :
a. Input (struktur) ialah segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pelayanan kesehatan seperti SDM,
dana, obat, fasilitas, peralatan, bahan, teknologi, organisasi, informasi dan lain-lain. Pelayanan kesehatan yang
bermutu memerlukan dukungan input yang bermutu pula. Hubungan input dengan mutu adalah dalam
perencanaan dan penggerakan pelaksanaan pelayanan kesehatan.
b. Proses merupakan pengubahan/transformasi berbagai masukan oleh kegiatan operasi/produksi menjadi keluaran
yang berbentuk produk dan/atau jasa. Proses ialah interaksi professional antara pemberi layanan
dengan konsumen (pasien/masyarakat)
c. Outcome adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga kesehatan professional terhadap pasien. Penilaian
terhadap outcome merupakan evaluasi hasil akhir dari kesehatan atau kepuasan pelanggan melalui audit medis
pasca tindakan medis, studi kasus/kematian 48 jam, review rekam medis, informed consent
ataupun dari keluhan pasien dan keluarganya.
3. Pahami dan Jelaskan teori Donald Berwick dan berikan contoh!
Jawaban :
Dalam konsep Rantai efek perbaikan mutu Berwick, simpul yang pertama adalah pasien dan
masyarakat. Sesi kuliah “pasien dan masyarakat sebagai mitra pelayanan” mendeskripsikan peran
pasien dan masyarakat dalam meningkatkan keselamatan pasien dan mutu pelayanan. Perubahan
paradigma pelayanan kesehatan ke arah patient-centered care bahkan ke person-centered
care menguatkan pemikiran bahwa pasien diharapkan berpartisipasi aktif sebagai mitra penyedia
layanan kesehatan. Partisipasi pasien dapat dikembangkan pada setiap simpul rantai efek Berwick,
mulai dari pengalaman pasien, tingkat pelayanan, tingkat organisasi, dan tingkat lingkungan eksternal.
Contoh :
Peran pasien dalam keselamatan pasien dan peningkatan mutu sangatlah banyak, misalnya
melaporkan KTD, melaporkan komplikasi akibat operasi, mendokumentasikan daftar obat yang
diminum, mengingatkan petugas kesehatan untuk mencuci tangan dan sebagainya.
4. Apa itu Metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis) ?
Jawaban :
Failure mode and effects analysis (FMEA) merupakan suatu teknik yang digunakan untuk perbaikan
sistem yang telah terbukti dapat meningkatkan keselamatan. FMEA sebagai teknik yang berbasis tim,
sistematis, dan proaktif yang digunakan untuk mencegah permasalahan dari proses atau pelayanan
sebelum permasalahan tersebut muncul/terjadi. FMEA dapat memberikan gambaran tidak hanya
mengenai permasalahan-permasalahan apa saja yang mungkin terjadi namun juga mengenai tingkat
keparahan dari akibat yang ditimbulkan.
Ada 8 langkah FMEA yaitu :
1. Menentukan proses yang mempunyai resiko tinggi dan membentuk tim
2. Menyusun diagram proses
3. Brainstorming potential failure modes dan akibat-akibat yang ditimbulkan
4. Menentukan prioritas failure modes
5. Identifikasi akar penyebab masalah dari failure modes
6. Membuat rancangan ulang proses
7. Analisa dan pengujian proses baru
8. Implementasi dan monitoring rancangan ulang proses
5. Apa itu metode PDCA (Plan Do Check Action) ?
Jawaban :
Siklus Plan Do Check Act (Rencanakan, Kerjakan, Cek, Tindaklanjuti) merupakan model manajemen yang dikembangkan oleh W.
Edwards Deming berdasarkan cetusan Walter Shewhart untuk perbaikan proses maupun individu secara berkelanjutan. siklus
PDCA juga dikenal sebagai siklus Deming, siklus Shewhart, atau siklus kendali.
Siklus PDCA membagi prosesnya ke dalam empat fase yang saling berhubungan antara satu sama lain, yaitu Plan, Do,
Check, dan Act.
1. Plan : adalah tahap perencanaan yang dimulai dengan identifikasi masalah menggunakan teknik 5W, yaitu what (apa), who
(siapa), when (kapan), where (di mana), dan why (mengapa) dengan teknik root cause analysis. Pada tahap ini, buatlah
hipotesis masalah dan tujuan yang harus dicapai agar hasil yang diinginkan dapat terwujud.
2. Do : Pada tahap siklus PDCA ini, kamu harus mulai menjalankan hal-hal yang telah direncanakan, meliputi pengujian skala
kecil untuk mengukur hasil dari solusi yang sudah dirancang pada tahap pertama. Agar tahap Do menjadi lebih sukses,
lakukan standardisasi agar semua orang yang terlibat dalam prosesnya benar-benar tahu tugas dan tanggung jawabnya dengan
baik.
3. Check : proses Check dilakukan untuk mengaudit eksekusi rencana dan melihat apakah sudah sesuai
dengan rancangan awal. Permasalahan yang terjadi pada fase Do akan dievaluasi di tahap ini dan harus
berhasil dieliminasi. Proses Do dan Check bisa dilakukan berulang-ulang hingga hasilnya sesempurna
mungkin.
4. Act : Fase Act merupakan yang terakhir dari siklus PDCA. Akan tetapi, seluruh prosesnya akan berulang
lagi secara berkelanjutan. Dalam tahap ini, seluruh aspek proses telah diperbaiki berdasarkan evaluasi
dari fase Do dan Check yang mengidentifikasi masalah dalam implementasi rencana.
6. Apa itu metode Lean Six Sigma ?
Jawaban :
Metode lean six sigma merupakan suatu metode untuk memonitor suatu proses produksi dan mengidentifikasi waste (cacat)
pada proses produksi. Lean merupakan suatu pendekatan sistematik untuk mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan
atau aktivitas yang tidak diperlukan.
Six sigma merupakan pendekatan menyeluruh untuk menyelesaikan suatu masalah dan peningkatan proses melalui tahap
DMAIC yaitu define, measure, analyze, improve, dan control. Lean Six Sigma merupakan kombinasi dari lean dan six sigma
merupakan pendekatan sistematik untuk mengidentifikasi dan mengilangkan pemborosan atau aktivitas yang tidak diperlukan
melalui peningkatan terus menerus untuk mencapai tingkat kinerja enam sigma dan untuk meminimasi kecacatan.
7. Apa itu Clinical Governance dan bagaimana penerapannya dirumah sakit?
Jawaban :
Kegiatan yang merupakan mekanisme ampuh, baru dan terpadu untuk menjamin terlaksananya pelayanan
klinik bermutu dengan standar yang tinggi dan kualitas pelayanan ini akan terus-menerus diperbaiki.
Empat konsep /pilar utama dari clinical governance :
(1)Accountability;
(2) Continuous quality improvement (CQI);
(3) High standard of care; dan
(4) (Excelence Clinical Care)
8. Apa yang dimaksud teori The Value Chain ?
Jawaban :
Value Chain Analysis adalah proses di mana sebuah perusahaan mengidentifikasi kegiatan utama dan
bantuan yang menambah nilai produk, kemudian menganalisisnya untuk mengurangi biaya atau
meningkatkan diferensiasi. Value Chain Analysis yang banyak digunakan oleh perusahaan –
perusahaan, yaitu Porter’s Value Chain Model yang diperkenalkan oleh Michael Porter pada tahun
1985. Porter’s Value Chain berfokus pada sistem, dan bagaimana input diubah menjadi output yang
dibeli oleh konsumen. Menggunakan sudut pandang ini, Porter menggambarkan rantai kegiatan
umum untuk semua bisnis, dan ia membagi mereka ke dalam kegiatan primer dan dukungan.
A. Primary Activies
Kegiatan utama berhubungan langsung dengan penciptaan fisik, penjualan, pemeliharaan dan
dukungan dari suatu produk atau jasa, terdiri dari :
 Inbound Logistic – semua proses yang terkait dengan menerima, menyimpan, dan mendistribusikan
input internal.
 Operations – kegiatan transformasi yang mengubah input menjadi output yang akan dijual kepada
pelanggan.
 Outbond Logistic – kegiatan ini memberikan produk atau layanan kepada pelanggan.
 Marketing & Sales – proses yang digunakan untuk membujuk pelanggan untuk membeli produk yang
dijual.
 Service – kegiatan yang berkaitan dengan mempertahankan nilai dari produk atau layanan kepada
pelanggan setelah membeli produk.
B. Support Activites
Kegiatan ini mendukung fungsi utama di atas. Dalam diagram, garis putus-putus menunjukkan
bahwa setiap dukungan, atau sekunder, aktivitas dapat berperan dalam setiap kegiatan utama.
Misalnya, pengadaan mendukung operasi dengan kegiatan tertentu, tetapi juga mendukung
pemasaran dan penjualan dengan kegiatan lain.
 Procurement (Purchasing) – kegiatan organisasi untuk mendapatkan sumber daya yang
dibutuhkan untuk beroperasi.
 Human Resource Management – seberapa baik sebuah perusahaan merekrut, melatih,
memotivasi, memberi penghargaan, dan mempertahankan para pekerjanya.
 Technological Development – kegiatan ini berhubungan dengan pengelolaan dan pengolahan
informasi, serta melindungi basis pengetahuan perusahaan.
 Infrastructure – sistem dukungan perusahaan, dan fungsi-fungsi yang memungkinkan untuk
mempertahankan operasi sehari-hari seperti akuntansi, hukum, administrasi, dan manajemen.

Anda mungkin juga menyukai