Disusun oleh:
3.3 Pembahasan
Pembahasan yang kelompok kami pilih ialah studi kasus produk Top
Coffee sachet dengan metode PDCA. Alasan mengapa kelompok kami megambil
merk Top Coffee, dikarenakan Top Coffee merupakan salah satu kopi instan
sachet yang baru namun iklannya sangat menggencar dan populer yaitu dengan
sebutan “Kopinya Orang Indonesia”. Sehingga hal ini membuat Top Coffee
menduduki startegi iklan di stasiun televisi yang hampir sama dengan pesaing
kopi instan lainnya yaitu Kapal Api, Torabika, Indocafe dan lainnya. Meskipun
termasuk baru, Top Coffee sudah mengeluarkan beberapa macam varian
diantaranya rasa mocca, kopi susu, kopi susu kental manis, kopi gula, dan white
Coffee.
1. Plan
Identifikasi masalah dari produk Top Coffee sachet, kami ambil dari
diskusi kelompok yang kami lakukan dan analisa informasi dari jurnal. Saat ini
kehadiran kopi mix instan mendapat respon yang cukup baik bagi konsumen.
Keunggulan kopi tidak hanya diunggulkan pada segi rasa, melainkan juga dari
segi desain kemasan, berbagai varian, kepraktisan, promosi, serta di tinjau dari
segi komposisi bagi kesehatan. Berikut adalah gambar kemasan Top Coffee dan
Data market atau pemasaran kopi instan di Indonesia.
Setelah mengetahui spesifikasi masalah yang ada pada produk Top Coffee
berdasarkan hasil diskusi dan data survei, maka selanjutnya ialah membuat
diagram fishbone dengan tujuan mengumpulkan data penunjang identifikasi
kekurangan dari produk Top Coffee yang kami bahas. Berikut diagram fishbone
dari kekurangan produk Top Coffee.
Gambar 3. Diagram Fishbone
Apabila melihat Tabel 3, maka komposisi kopi hitam sachet plus gula
merk Top Coffee dikemasan Top Coffee ialah gula dan kopi bubuk 25%. Menurut
SNI 01-354 (2004) menyatakan Persyaratan Mutu dan cara uji kopi bubuk
mencakup keadaan, kadar air maks. 7 %, kadar abu maksimum 5 %, kealkalian
abu, sari kopi, cemaran logam, arsen dan cemaran mikroba, mutu I dan II. Untuk
mutu I, sari kopi 20-36 % b/b, untuk mutu II maks. 60 % b/b. Sehingga pada
komposisi Top Coffee di rasa tidka begitu masalah karena sudah sesuai dengan
standart kopi instan yang ditetapkan. Sedangkan prosedur pembuatan kopi dapat
di lihat pada gambar berikut.
Biji kopi
Sortasi
Penyangraian
Penggilingan
Kopi bubuk
Pengemasan
Pembuatan kopi instan bubuk secara umum adalah yang pertama dengan
menyortir biji kopi agar pengelompokan kopi menurut kualitas dan ukuran akan
baik, lalu biji kopi yang sudah disortir dilakuan penyangrai sampai aroma kopi
terasa bila perlu sampai kopi terlihat kosong setelah penyangraian adalah
penggilingan biji kopi yang sudah disangrai sesuai sampai berbentuk bubuk dan
tahapa terakhir adalah pengemasan lalu dilakuakan distribusi atau pemasaran
produk. Hal ini tidak di bahas pada proposal kami, karena kelompok kami sendiri
tidak mengetahui standart proseduk yang ditetapkan pada perusahaan Top Coffee.
Namun apabila ditinjau dengan prosedur pembuatan kopi pada umumya tidak
terdapat masalah karena masih di batas wajar.
3.2 Hasil Peninjaun
Pada kegiatan Check dan Act, maka dilakukan peninjau dari solusi yang
kami usulkan atau tawarkan. Adapun hasil peninjauan dapat di lihat pada tabel
berikut.
Tabel 4. Hasil Peninjauan
Solusi yang diusulkan Kelebihan Kekurangan
Memberikan promosi Banyak masyarakat Sasaran konsumen yang
yang melibatkan Indonesia yang diberikan bukan kalangan
langsung kegiatan mempunyai pekerjaan menengah ke atas, karena
masyarakat Indonesia tersebut dengan harga dan iklan yang
yang memiliki tingkat melibatkan minum kopi, berfokus pada konsumen
ekonomi menengah ke sehingga hal ini bisa menengah ke bawah
bawah, contohnya: menjadi image dan kesan
kegiatan meminum kopi bagi konsumen
saat bekerja
Memberikan sentuhan Membuat konsumen Adanya sebagian bahan
inovasi dalam penyajian merasa nyaman, karena dari kopi instan Top
kopi instan, seperti konsumen bisa Coffee yang terbuang
menyendirikan antara menentukan sendiri kadar karena kadar pemakaian
varian rasa dengan varian rasa yang akan yang berbeda-beda dari
kemasan kopinya diberikan saat minum setiap konsumen
kopi instan
Memberikan kemasan Memberikan kesan Adanya perubahan sistem
yang minialis praktis dan mudah di pada mesin pengemasan
bawa kemana-mana yang nantinya pasti akan
adanya perubahan biaya
di awal saat perubahan
Pengiklanan merupakan salah satu hal yang sangat penting. Pengiklanan
dapat diartikan pendekatan untuk menarik konsumen dan /atau untuk
mempengaruhi perasaan mereka terhadap produk, jasa, atau ide yang ditawarkan
(Avina, 2016). Respon konsumen nantinya dapat di lihat dari atribut produk yang
unik, menarik, serta memberikan kesan nyata bagi konsumen yang diberikan oleh
produsen. Hal ini menyatakan bahwa strategi iklan merupakan hal yang sangat
penting untuk dilakukan karena dapat menjadi kesan bagi setiap konsumen yang
di target. Sebagai contoh tolak ukur yang menjadi produsen kopi dnegan
pemasaran tertinggi yaitu Kapal Api.
Kapal Api menguasai pasar aneka kopi mulai dari paradigma "jualan" dan
memasuki komunikasi "emosional". Menurut Ihsan dalam Arianty (2013), Kapal
Api melakukan Integrated Marketing Communication (IMC) melalui kampanye
holistik, baik above the line dan below the line, distribusi maupun social
responsibility marketing. Kapal Api mengusung tema kampanye "Secangkir
Semangat untuk Indonesia". Sehingga hal ini memberikan pesan bahwa produk ini
memberikan semangat kepada konsumen dan masyarakat Indonesia sera
mengajak mereka berpikir positif. Selain itu, terdapat unsuk bidang pendidikan
sebagai pondasi untuk membangun masyarakat yang lebih baik ke depan dengan
menggandeng Indonesai Mengajar yang memberikan buku gratis bagi anak-anak
sekolah yang membutuhkan di lndonesia. Hingga pada akhirnya, hal tersebut
memberikan citra positif bagi merek Kapal Api sebagai produk yang peduli
masyarakat.
Sedangkan untuk sebagai pembanding kemasan yang menarik, dapat di lihat
pada merek kopi instan Torabika. Saat ini, Torabika menyajikan kemasan yang
unik yaitu dengan menyendirikan antara kopi dengan gulanya sehingga konsumen
bisa mengatur sendiri takaran gula yang diinginkan yang dapat di lihat pada
Gambar 5.
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dalam paper ini antara lain adalah
1. Pengendalian mutu (quality control) adalah keseluruhan rangkaian kegiatan
yang terpadu secara efektif dan dapat digunakan untuk mengembangkan,
melestarikan, dan meningkatkan kualitas dari berbagai usaha (berupa
produkmaupun jasa) seekonomis mungkin dan sekaligus memenuhi
kepuasan.QA (Quality asssurance) adalah seluruh rencana dan tindakan
sistematis yangpenting untuk menyediakan kepercayaan yang digunakan
untuk memuaskankebutuhan tertentu dari kualitas
2. Pada produk kopi hitam sachet plus gula ini kekurangan dalam quality control
antara lain adalah dari rasa, rasanya terlalu manis, dari tekstur terlalu halus
kurang cocok untuk konsumen di indonesia, sangraian kopi kurang matang
atau gosong cita rasa kopi kurang tersasa dan pada kemasan tidak ada
peringatan kepada konsumen yang menderita penyakit lambung.
3. Perbaikan terhadap proses pembuatan kopi, pada proses penyangraian dan
penggilingan biji kopi, memberi inovasi penambahan gula terpisah sesuai
dengan selera konsumen, perbaikan atau penambahan peringatan pada kemsan
bagi penderita penyakit lambung.
DAFTAR PUSTAKA
Arianty, Novi T. 2013. Strategi Marketing Kopi Kapal Api. [di akses pada tanggal
1 Oktober 2017].
Astra International Tbk, PT. 1985. Pedoman Manajemen, Environment, Health
&Safety Division. 2003. PT. Astra International Tbk. Jakarta
Avina, Diyah A A. 2016. Strategi Kreatif Dan Daya Tarik Iklan. Materi Kuliah.
Malang: FISI-Universitas Brawijaya.
Clarke, R. J. and Macrae, R. 1987. Coffee Technology (Volume 2). Elsevier
Applied Science, London and New York.
Eliot j. 1993. Action research for education change. Philadelphia : open university
Juran, J.M. and Frank M. Gryna (1988). Juran’s Quality Control Hanbook. New
York: McGraw-Hill.
Juran, J.M. and Frank M. Gryna (1988). Juran’s Quality Control Hanbook. New
York: McGraw-Hill.
Munawar, Fansuri. 2015. Peran Celevrity Endorser dalam Meningkatkan Minat
Pembelian Konsumen Terhadap Top Coffee. Artikel. Bandung:
Universitas Widyatama.
Rahardjo, Pudji. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan
Robusta. Penebar Swadaya: Jakarta
Setyani, S. 2002. Teknologi Pengolahan kopi. Buku Ajar Jurusan Teknologi Hasil
Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
60Hlm
Yorke, mantz .1999. Quality Assurance Customer Satisfaction. An indikator
report : washington.