Anda di halaman 1dari 9

Jaminan Kualitas (Quality Assurance)

Jaminan kualitas sering diartikan sebagai memastikan mutu, seperti tersebut dalam kata to
assure (to convince, to make sure or certain, to ensure, to secure ) artinya meyakinkan orang,
mengusahakan sebaik- baiknya, mengamankan atau menjaga. Beberapa definisi Quality
Assurance dikemukakan sebagai berikut :

Dr. Donabedian, A, seorang ahli dalam Quality Assurance memberikan definisi QA dari
aspek kesehatan sebagai menjaga kualitas termasuk kegiatan- kegiatan yang secara
periodik atau kontinu menggambarkan keadaan dimana pelayanan disediakan. Pelayanan
sendiri dimonitor dan hasil pelayanannya diikuti jejaknya. Dengan demikian kekurangankekurangan dapat dicatat, sebab- sebab dari kekurangan itu dikemukakan, dan dimuatkan
koreksi yang diperlukan, menghasilkan perbaikankesehatan dan kesejahteraan. QA dalam
hal ini adalah proses siklus. QA adalah suatu penataan-penataan dan kegiatan-kehiatan
yang dimaksudkan untuk menjaga keselamatan, memelihara dan meningkatkan mutu

pelayanan.
Menurut Palmer, H, Quality Assurance adalah suatu proses pengukuran mutu,
menganalisis kekurangan yang ditemukan dan membuat kegiatan untuk meningkatkan
penampilan yang diikuti dengan pengukuran mutu kembali untuk menentukan apakah
peningkatan telah dicapai. Ia adalah satu- satunya kegiatan yang sistematis, suatu siklus

kegiatan yang mempergunakan standar pengukura.


Menurut Joint commision on acreditation of hospital ( JCAH ), badan yang
menyelenggarakan akreditasi di Amerika, Quality Assurance adalah suatu program
berlanjut yang disusun secara objektif dan sistematik,memantau dan menilai mutu dan
kewajaran pelayanan terhadap pasien, menggunakan kesempatan untuk meningkatkan
pelayanan pasien dan memecahkan masalah yang belum terungkap.

Secara umum yang dimaksud dengan penjaminan mutu (quality assurance) adalah proses
penetapan dan pemenuhan standar mutu proses secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga
konsumen, produsen, dan pihak lain yang berkepentingan memperoleh kepuasan.

Quality assurance merupakan pengembangan dari konsep quality control. pemenuhan


spesifikasi produk secara konsisten yang selalu baik sejak awal (right first time every time).
Quality assurance lebih menekankan tanggung jawab tenaga kerja dibandingkan inpeksi kontrol
mutu. Tujuannya menciptakan produk tanpa cacat (zero depect/Plihip B.Crosby). Mutu
produk/jasa yang baik dijamin oleh sistem jaminan mutu yang memposisikan secara tepat
bagaimana produksi seharusnya berperan sesuai dengan standar mutu yang diatur oleh prosedurprosedur yang ada dalam sistem jaminan mutu.
Ada dua jenis QA:

Internal QA Jaminan diberikan kepada manajemen dan tim proyek


External QA Jaminan diberikan kepada pelanggan eksternal proyek

Tugas-tugas QA mencakup :

1.
2.
3.
4.
5.

Menetapkan standar untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak (SDLC dan
SWDLC)
Mengevaluasi laporan terdokumentasi yang siap diserahkan.
Menjalankan tahapan pemeriksaan rancangan sistem dan perangkat lunak.
Melakukan tahapan pemeriksaan pengkodean.
Menjalankan pengujian.

Peningkatan Kualitas (Quality Improvement)


A. Definisi
Proses peningkatan mutu (Quality Improvement ) adalah mengidentifikasi indikator mutu
dalam pelayanan, memonitor indikator tersebut dan mengukur hasil dari indikator mutu tersebut
yang tentunya mengarah pada outcome, serta selalu berfokus dalam rangka peningkatan proses,
sehinga tingkat mutu dari hasil yang dicapai akan meningkat. Tentunya upayapeningkatan mutu (
Quality Improvement ) dilakukan dengan terlebih dahulu diawali dari jaminan mutu (quality
assurance), kemudian mengarah pada peningkatan mutu yang proaktif. Hal penting yang
menjadi sebuah catatan adalah mutu yang rendah masih dapat kita tingkatkan bila kita

berkehendak

untuk

melakukannya

dengan

melakukan peningkatan

mutu (

quality

improvement ).
B. KEUNTUNGAN
Untuk memahaminya, definisi quality sebagai fit for purpose dapat dibagi menjadi dua
kategori:
1. Keuntungan dari peningkatan kualitas: Menghadirkan fitur-fitur yang dapat memuaskan
kebutuhan dan keinginan pelanggan:
a. Meningkatkan kepuasan pelanggan
b. Meningkatkan nilai jual produk
c. Bertahan dalam kompetisi
d. Memperbesar market share
e. Mendatangkan penjualan
f. Memungkinkan untuk mempertahankan harga premium
g. Mengurangi resiko
h. Efek utamanya terletak pada revenue.
2. Keuntungan dari peningkatan kualitas: Bebas kesalahan dalam prosesnya:
a. Mengurangi frekuensi terjadinya kesalahan
b. Mengurangi rework dan waste (Pemborosan Transportasi)
c. Mengurangi kemungkinan terjadi kesalahan di lapangan dan biaya garansi
d. Mengurangi angka ketidak-puasan pelanggan
e. Mengurangi kebutuhan akan inspeksi dan tes
f. Memperpendek waktu rilis antar produk (lebih sering meluncurkan produk baru di
pasaran)
g. Meningkatkan yields dan capacity
h. Meningkatkan performa delivery
i. Efek utamanya terletak pada cost.

C. METODE PENINGKATAN KUALITAS


Ada banyak metode untuk peningkatan kualitas. Produk ini meliputi perbaikan, proses
perbaikan dan perbaikan kemampuan karyawan. berikut daftar metode manajemen mutu dan
teknik yang menggabungkan dan mendorong peningkatan kualitas:
1. ISO 9004 : 2008 - pedoman bagi perbaikan kinerja.
2. ISO 15504 -4: 2005 - teknologi informasi - proses penilaian - Bagian 4: Pedoman
digunakan untuk perbaikan proses dan kemampuan proses penentuan.
3. QFD - kualitas fungsi penyebaran, juga dikenal sebagai rumah pendekatan kualitas.

4. Kaizen , Jepang untuk berubah menjadi lebih baik, istilah bahasa Inggris umum
adalah perbaikan yang terus menerus.
5. Zero Defect Program - diciptakan

oleh

NEC

Corporation

Jepang,

berdasarkan pengendalian proses statistik dan salah satu masukan bagi penemu Six
Sigma.
6. Six Sigma - 6, menggabungkan metode Six Sigma dibentuk seperti pengendalian
proses

statistik, desain

eksperimen dan modus

kegagalan

dan

analisis

efek

(FMEA) dalam suatu kerangka menyeluruh.


7. PDCA - plan, do, check, bertindak siklus untuk tujuan kontrol kualitas. (Six
Sigma DMAIC metode (mendefinisikan, mengukur, menganalisa, memperbaiki, kontrol)
dapat dilihat sebagai implementasi tertentu ini.)
8. Kualitas lingkaran - kelompok (orang berorientasi) pendekatan untuk perbaikan.
9. Taguchi metode - metode berorientasi statistik termasuk ketahanan kualitas, fungsi
kerugian kualitas, dan spesifikasi sasaran.
10. Toyota Production System - ulang di barat ke lean manufacturing .
11. Kansei Engineering - suatu pendekatan yang berfokus pada menangkap emosional
umpan balik pelanggan tentang produk untuk mendorong perbaikan.
12. TQM - manajemen kualitas total adalah strategi manajemen

yang

ditujukan

menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses organisasi. Pertama dipromosikan di


Jepang dengan hadiah Deming yang diadopsi dan diadaptasi di Amerika Serikat
sebagaiBaldrige Nasional Quality Award Malcolm dan di Eropa sebagai Yayasan Eropa
untuk Manajemen Mutu penghargaan (masing-masing dengan variasi mereka sendiri).
13. TRIZ - yang berarti "teori pemecahan masalah inventif"
14. BPR - rekayasa ulang proses bisnis , pendekatan manajemen yang bertujuan perbaikan
'sabak bersih' di (Artinya, mengabaikan praktek-praktek yang ada).
15. OQM - berorientasi objek Manajemen Mutu, model untuk manajemen mutu. [

Para pendukung masing-masing pendekatan telah berusaha untuk memperbaiki mereka serta
menerapkan mereka untuk keuntungan kecil, menengah dan besar. satu yang sederhana
adalah Pendekatan Proses, yang merupakan dasar standar ISO 9001:2008 Sistem Manajemen
Mutu, yang didorong dari 'Delapan prinsip managagement Kualitas', proses pendekatan menjadi
salah satu dari mereka.
Thareja menulis tentang dan manfaat mekanisme: "Proses (kemampuan) mungkin terbatas
dalam kata-kata, tetapi tidak dalam penerapannya:. Sementara itu memenuhi kriteria serba

keuntungan dalam hal kompetensi ditambah dengan peserta; organisasi menginginkan arah baru
untuk keberhasilan bisnis, brand image individu baik orang dan organisasi, pada gilirannya, akan
naik. Kompetensi-kompetensi yang sampai sekarang dinilai sebagai yang lebih kecil, lebih baik
diakui dan sekarang diakui menjadi lebih kuat dan berbuah ". Kompleks Kualitas alat perbaikan
lebih disesuaikan untuk jenis perusahaan awalnya tidak ditargetkan. Misalnya, Six Sigma
dirancang untuk manufaktur, tetapi telah menyebar ke layanan perusahaan. Masing-masing
pendekatan dan metode telah bertemu dengan sukses tetapi juga dengan kegagalan.
Beberapa differentiators umum antara keberhasilan dan kegagalan yang meliputi komitmen,
pengetahuan dan keahlian untuk membimbing perbaikan, ruang lingkup perubahan / perbaikan
yang diinginkan (Big Bang perubahan jenis cenderung gagal lebih sering dibandingkan dengan
perubahan yang lebih kecil) dan adaptasi dengan budaya perusahaan. Sebagai contoh, lingkaran
kualitas tidak bekerja dengan baik di setiap perusahaan (dan bahkan dianjurkan oleh beberapa
manajer),

dan

perusahaan-perusahaan

yang

berpartisipasi

TQM-relatif

sedikit

telah

memenangkan penghargaan kualitas nasional.


Ada juga dipublikasikan kegagalan BPR, serta Six Sigma. Oleh karena itu perusahaan perlu
memperhitungkan dengan cermat mana kualitas metode perbaikan untuk mengadopsi, dan tentu
saja tidak seharusnya mengadopsi semua yang tercantum di sini. Hal ini penting untuk tidak
meremehkan faktor manusia, seperti budaya, dalam memilih pendekatan peningkatan
kualitas. Setiap perbaikan (perubahan) membutuhkan waktu untuk melaksanakan, penerimaan
keuntungan dan menstabilkan sebagai praktek diterima.Peningkatan harus memungkinkan jeda
antara menerapkan perubahan baru sehingga perubahan yang stabil dan dinilai sebagai
peningkatan yang nyata, sebelum perbaikan selanjutnya dibuat (sehingga perbaikan
berkesinambungan, bukan perbaikan terus-menerus).
Perbaikan bahwa perubahan budaya memakan waktu lebih lama karena mereka harus
mengatasi hambatan yang lebih besar untuk perubahan. Hal ini mudah dan sering lebih efektif
untuk bekerja dalam batas-batas budaya yang ada dan melakukan perbaikan kecil
(yaituKaizen) daripada membuat perubahan transformasional besar. Penggunaan Kaizen di
Jepang merupakan alasan utama untuk menciptakan kekuatan industri dan ekonomi Jepang.
Di sisi lain, perubahan transformasional bekerja paling baik bila perusahaan menghadapi
krisis dan perlu untuk membuat perubahan besar untuk bertahan hidup. Di Jepang, tanah

Kaizen, Carlos Ghosn memimpin perubahan transformasional di Nissan Motor Company yang
berada dalam krisis keuangan dan operasional. Terorganisasi dengan baik program peningkatan
kualitas mengambil semua faktor-faktor ini ketika memilih metode peningkatan kualitas.

D. LANGKAH-LANGKAH PENINGKATAN KUALITAS

Langkah-langkah peningkatan kualitas menggunakan konsep PDCA. Konsep PDCA


merupakan langkah-langkah yang sering digunakan dalam analisis dan solusi masalah kualitas,
sebagai berikut :
1. P: Plan the solution(s) (merencanakan solusi masalah)

Rencana penyelesaian masalah berfokus pada tindakan-tindakan untuk menghilangkan akar


penyebab dari masalah yang ada. Elemen-elemen yang harus ada dalam proses perencanaan
sistem manajemen kualitas adalah tujuan (objectives), pelanggan (customer), hasil-hasil
(outputs), proses-proses (processes), masukan-masukan (inputs), pemasok (suppliers), dan
pengukuran untuk umpan balik dan umpan maju (measurement for feedback and feedforward).
Dalam akronim bahasa inggris dapat disingkat menjadi : SIPOCOM-Suppliers, Inputs,
Processes, Outputs, Customer, Objectives, and Measurements. Untuk merumuskan tujuan
kualitas dalam program penyusunan program harus mengikuti prinsip SMART Objectives:
a. Specific : Tujuan program harus bersifat spesifik yang dinyatakan secara tegas. Tim

peningkatan kualitas harus menghindari pernyataan-pernyataan tujuan yang bersifat


umum dan tidak spesifik.
b. Measurable : Tujuan program harus dapat diukur menggunakan indicator pengukuran

yang tepat guna mengevaluasi keberhasilan, peninjuan-ulang, dan tindakan perbaikan


diwaktu mendatang. Pengukuran harus mampu memunculkan fakta-fakta yang
dinyatakan secara kuantitatif menggunakan angka-angka.
c. Achievable : Tujuan program harus dapat dicapai melalui usaha-usaha yang

menantang
d. Result oriented : Tujuan program harus berfokus pada hasil-hasil berupa pencapaian
target-target kualitas yang ditetapkan
e. Time related : Tujuan harus menetapkan batas waktu pencapaian tujuan dan harus

dicapai tepat waktu

2. D: Do or implement the solution(s) (melaksanakan atau menerapkan rencana solusi

terhadap masalah)
Implementasi rencana solusi terhadap masalah mengikuti daftar rencana tindakan
peningkatan kualitas. Dalam tahap pelaksanaan ini sangat dibutuhkan komitmen manajemen dan
karyawan serta partisipasi total untuk secara bersama-sama menghilangkan akar penyebab dari
masalah kualitas yang telah teridentifikasi. Pencatatan data kualitas juga harus dilakukan selama
tahap pelaksanaan serta identifikasi penyebab apabila terjadi penyimpangan dalam tahap
pelaksanaan.
3. C: Check the solution(s) results (mempelajari hasil-hasil solusi terhadap masalah)

Setelah melaksanakan peningkatan kualitas selama selang waktu tertentu, perlu dilakukan
studi dan evaluasi berdasarkan data yang dikumpulkan selama tahap pelaksanaan itu guna
mengetahui apakah jenis masalah yang ada telah hilang atau berkurang. Analisis terhadap hasilhasil temuan selama tahap pelaksanaan akan memberikan tambahan informasi bagi pembuat
keputusan dan perencanaan peningkatan kualitas berikutnya. Dalam tahap study dan evaluasi ini,
dapat membandingkan hasil-hasil sebelum dan sesudah peningkatan kualitas.
4. A: Act to standardize the solution(s) (bertindak untuk menstandardisasikan solusi
terhadap masalah)
Hasil-hasil yang memuaskan dari tindakan peningkatan kualitas atau solusi masalah harus
distandardisasikan dan selanjutnya melakukan peningkatan terus-menerus pada jenis masalah
yang lain. Standardisasi dimaksudkan untuk mencegah masalah yang sama terulang kembali.
E. 7 ALAT PENINGKATAN KUALITAS

Manajemen Kualitas seringkali disebut sebagai the problem solving, sehingga manajemen
kualitas dapat menggunakan metodologi dalam problem solving tersebut untuk meengadakan
perbaikan (Ridman dan Zachary, 1993). Ada berbagai alat untuk melakukan peningkatan kualitas
yang dapat digunakan dalam organisasi, antara lain:
1. Flow Charts

Menggambarkan urutan kegiatan secara grafis dalam menyelesaikan tugas. Dan harus
mencerminkan proses sebenarnya bukan apa yang pemilik proses ingin hal itu terjadi. Dengan
menghasilkan flow chart, pemilik proses dapat memahami proses dan hubungan kerja antara
orang-orang dan organisasi akan diperjelas. Selanjutnya, diagram alir akan menunjukkan upaya

digandakan dan nilai tambah lainnya. Jadi pemilik proses dapat mengidentifikasi langkahlangkah target tertentu dalam rangka perbaikan terus menerus.
2. Cause and Effect Diagrams

Diagram ini menunjukkan pemahaman tentang tim pemecahan Masalah dan menghasilkan
penemuan secara aktif tentang penyebab masalah, serta memberi petunjuk untuk pengumpulan
datanya
3. Check Sheets

Tujuan pembuatan lembar pengecekan adalah menjamin bahwa data dikumpulkan secara
teliti dan akurat oleh karyawan operasional untuk diadakan pengendalian proses dan
penyelesaian masalah. Data dalam lembar pengecekan tersebut nantinya akan digunakan dan
dianalisis secara cepat dan mudah.
4. Histograms

Histogram menjelaskan variasi proses, namun belum mengurutkan rangking dari variasi
terbesar sampai dengan yang terkecil. Histogram juga menunjukkan kemampuan proses, dan
apabila memungkinkan, histogram dapat menunjukkan hubungan dengan spesifikasi proses dan
angka-angka nominal, misalnya rata-rata. Dalam histogram, garis vertikal menunjukkan
banyaknya observasi tiap-tiap kelas
5. Pareto Diagrams

Diagram Pareto ini merupakan suatu gambar yang mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke
kanan menurut urutan ranking tertinggi hingga terendah. Hal ini dapat membantu menemukan
permasalahan yang terpenting untuk segera diselesaikan (ranking tertinggi) sampai dengan yang
tidak harus segera diselesaikan (ranking terendah).Selain itu, Diagram Pareto juga dapat
digunakan untuk membandingkan kondisi proses, misalnya ketidaksesuaian proses, sebelum
dan setelahdiambil tindakan perbaikan terhadap proses
6. Scatter Diagrams

Scatter diagram merupakan cara yang paling sederhana untuk menentukan hubungan antara
sebab dan akibat dari dua variabel.

Sumber:
http://bidanmudaberbagi.blogspot.co.id/2013/05/qualityimprovement-definisi-peningkatan.html

http://meetabied.blogspot.co.id/2012/11/jaminan-kualitas-quality-assurance.html
https://huangcorp.wordpress.com/2008/04/29/manajemen-kualitas-quality-management/

Anda mungkin juga menyukai