Jaminan kualitas sering diartikan sebagai memastikan mutu, seperti tersebut dalam kata to
assure (to convince, to make sure or certain, to ensure, to secure ) artinya meyakinkan orang,
mengusahakan sebaik- baiknya, mengamankan atau menjaga. Beberapa definisi Quality
Assurance dikemukakan sebagai berikut :
Dr. Donabedian, A, seorang ahli dalam Quality Assurance memberikan definisi QA dari
aspek kesehatan sebagai menjaga kualitas termasuk kegiatan- kegiatan yang secara
periodik atau kontinu menggambarkan keadaan dimana pelayanan disediakan. Pelayanan
sendiri dimonitor dan hasil pelayanannya diikuti jejaknya. Dengan demikian kekurangankekurangan dapat dicatat, sebab- sebab dari kekurangan itu dikemukakan, dan dimuatkan
koreksi yang diperlukan, menghasilkan perbaikankesehatan dan kesejahteraan. QA dalam
hal ini adalah proses siklus. QA adalah suatu penataan-penataan dan kegiatan-kehiatan
yang dimaksudkan untuk menjaga keselamatan, memelihara dan meningkatkan mutu
pelayanan.
Menurut Palmer, H, Quality Assurance adalah suatu proses pengukuran mutu,
menganalisis kekurangan yang ditemukan dan membuat kegiatan untuk meningkatkan
penampilan yang diikuti dengan pengukuran mutu kembali untuk menentukan apakah
peningkatan telah dicapai. Ia adalah satu- satunya kegiatan yang sistematis, suatu siklus
Secara umum yang dimaksud dengan penjaminan mutu (quality assurance) adalah proses
penetapan dan pemenuhan standar mutu proses secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga
konsumen, produsen, dan pihak lain yang berkepentingan memperoleh kepuasan.
Tugas-tugas QA mencakup :
1.
2.
3.
4.
5.
Menetapkan standar untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak (SDLC dan
SWDLC)
Mengevaluasi laporan terdokumentasi yang siap diserahkan.
Menjalankan tahapan pemeriksaan rancangan sistem dan perangkat lunak.
Melakukan tahapan pemeriksaan pengkodean.
Menjalankan pengujian.
berkehendak
untuk
melakukannya
dengan
melakukan peningkatan
mutu (
quality
improvement ).
B. KEUNTUNGAN
Untuk memahaminya, definisi quality sebagai fit for purpose dapat dibagi menjadi dua
kategori:
1. Keuntungan dari peningkatan kualitas: Menghadirkan fitur-fitur yang dapat memuaskan
kebutuhan dan keinginan pelanggan:
a. Meningkatkan kepuasan pelanggan
b. Meningkatkan nilai jual produk
c. Bertahan dalam kompetisi
d. Memperbesar market share
e. Mendatangkan penjualan
f. Memungkinkan untuk mempertahankan harga premium
g. Mengurangi resiko
h. Efek utamanya terletak pada revenue.
2. Keuntungan dari peningkatan kualitas: Bebas kesalahan dalam prosesnya:
a. Mengurangi frekuensi terjadinya kesalahan
b. Mengurangi rework dan waste (Pemborosan Transportasi)
c. Mengurangi kemungkinan terjadi kesalahan di lapangan dan biaya garansi
d. Mengurangi angka ketidak-puasan pelanggan
e. Mengurangi kebutuhan akan inspeksi dan tes
f. Memperpendek waktu rilis antar produk (lebih sering meluncurkan produk baru di
pasaran)
g. Meningkatkan yields dan capacity
h. Meningkatkan performa delivery
i. Efek utamanya terletak pada cost.
4. Kaizen , Jepang untuk berubah menjadi lebih baik, istilah bahasa Inggris umum
adalah perbaikan yang terus menerus.
5. Zero Defect Program - diciptakan
oleh
NEC
Corporation
Jepang,
berdasarkan pengendalian proses statistik dan salah satu masukan bagi penemu Six
Sigma.
6. Six Sigma - 6, menggabungkan metode Six Sigma dibentuk seperti pengendalian
proses
statistik, desain
kegagalan
dan
analisis
efek
yang
ditujukan
Para pendukung masing-masing pendekatan telah berusaha untuk memperbaiki mereka serta
menerapkan mereka untuk keuntungan kecil, menengah dan besar. satu yang sederhana
adalah Pendekatan Proses, yang merupakan dasar standar ISO 9001:2008 Sistem Manajemen
Mutu, yang didorong dari 'Delapan prinsip managagement Kualitas', proses pendekatan menjadi
salah satu dari mereka.
Thareja menulis tentang dan manfaat mekanisme: "Proses (kemampuan) mungkin terbatas
dalam kata-kata, tetapi tidak dalam penerapannya:. Sementara itu memenuhi kriteria serba
keuntungan dalam hal kompetensi ditambah dengan peserta; organisasi menginginkan arah baru
untuk keberhasilan bisnis, brand image individu baik orang dan organisasi, pada gilirannya, akan
naik. Kompetensi-kompetensi yang sampai sekarang dinilai sebagai yang lebih kecil, lebih baik
diakui dan sekarang diakui menjadi lebih kuat dan berbuah ". Kompleks Kualitas alat perbaikan
lebih disesuaikan untuk jenis perusahaan awalnya tidak ditargetkan. Misalnya, Six Sigma
dirancang untuk manufaktur, tetapi telah menyebar ke layanan perusahaan. Masing-masing
pendekatan dan metode telah bertemu dengan sukses tetapi juga dengan kegagalan.
Beberapa differentiators umum antara keberhasilan dan kegagalan yang meliputi komitmen,
pengetahuan dan keahlian untuk membimbing perbaikan, ruang lingkup perubahan / perbaikan
yang diinginkan (Big Bang perubahan jenis cenderung gagal lebih sering dibandingkan dengan
perubahan yang lebih kecil) dan adaptasi dengan budaya perusahaan. Sebagai contoh, lingkaran
kualitas tidak bekerja dengan baik di setiap perusahaan (dan bahkan dianjurkan oleh beberapa
manajer),
dan
perusahaan-perusahaan
yang
berpartisipasi
TQM-relatif
sedikit
telah
Kaizen, Carlos Ghosn memimpin perubahan transformasional di Nissan Motor Company yang
berada dalam krisis keuangan dan operasional. Terorganisasi dengan baik program peningkatan
kualitas mengambil semua faktor-faktor ini ketika memilih metode peningkatan kualitas.
menantang
d. Result oriented : Tujuan program harus berfokus pada hasil-hasil berupa pencapaian
target-target kualitas yang ditetapkan
e. Time related : Tujuan harus menetapkan batas waktu pencapaian tujuan dan harus
terhadap masalah)
Implementasi rencana solusi terhadap masalah mengikuti daftar rencana tindakan
peningkatan kualitas. Dalam tahap pelaksanaan ini sangat dibutuhkan komitmen manajemen dan
karyawan serta partisipasi total untuk secara bersama-sama menghilangkan akar penyebab dari
masalah kualitas yang telah teridentifikasi. Pencatatan data kualitas juga harus dilakukan selama
tahap pelaksanaan serta identifikasi penyebab apabila terjadi penyimpangan dalam tahap
pelaksanaan.
3. C: Check the solution(s) results (mempelajari hasil-hasil solusi terhadap masalah)
Setelah melaksanakan peningkatan kualitas selama selang waktu tertentu, perlu dilakukan
studi dan evaluasi berdasarkan data yang dikumpulkan selama tahap pelaksanaan itu guna
mengetahui apakah jenis masalah yang ada telah hilang atau berkurang. Analisis terhadap hasilhasil temuan selama tahap pelaksanaan akan memberikan tambahan informasi bagi pembuat
keputusan dan perencanaan peningkatan kualitas berikutnya. Dalam tahap study dan evaluasi ini,
dapat membandingkan hasil-hasil sebelum dan sesudah peningkatan kualitas.
4. A: Act to standardize the solution(s) (bertindak untuk menstandardisasikan solusi
terhadap masalah)
Hasil-hasil yang memuaskan dari tindakan peningkatan kualitas atau solusi masalah harus
distandardisasikan dan selanjutnya melakukan peningkatan terus-menerus pada jenis masalah
yang lain. Standardisasi dimaksudkan untuk mencegah masalah yang sama terulang kembali.
E. 7 ALAT PENINGKATAN KUALITAS
Manajemen Kualitas seringkali disebut sebagai the problem solving, sehingga manajemen
kualitas dapat menggunakan metodologi dalam problem solving tersebut untuk meengadakan
perbaikan (Ridman dan Zachary, 1993). Ada berbagai alat untuk melakukan peningkatan kualitas
yang dapat digunakan dalam organisasi, antara lain:
1. Flow Charts
Menggambarkan urutan kegiatan secara grafis dalam menyelesaikan tugas. Dan harus
mencerminkan proses sebenarnya bukan apa yang pemilik proses ingin hal itu terjadi. Dengan
menghasilkan flow chart, pemilik proses dapat memahami proses dan hubungan kerja antara
orang-orang dan organisasi akan diperjelas. Selanjutnya, diagram alir akan menunjukkan upaya
digandakan dan nilai tambah lainnya. Jadi pemilik proses dapat mengidentifikasi langkahlangkah target tertentu dalam rangka perbaikan terus menerus.
2. Cause and Effect Diagrams
Diagram ini menunjukkan pemahaman tentang tim pemecahan Masalah dan menghasilkan
penemuan secara aktif tentang penyebab masalah, serta memberi petunjuk untuk pengumpulan
datanya
3. Check Sheets
Tujuan pembuatan lembar pengecekan adalah menjamin bahwa data dikumpulkan secara
teliti dan akurat oleh karyawan operasional untuk diadakan pengendalian proses dan
penyelesaian masalah. Data dalam lembar pengecekan tersebut nantinya akan digunakan dan
dianalisis secara cepat dan mudah.
4. Histograms
Histogram menjelaskan variasi proses, namun belum mengurutkan rangking dari variasi
terbesar sampai dengan yang terkecil. Histogram juga menunjukkan kemampuan proses, dan
apabila memungkinkan, histogram dapat menunjukkan hubungan dengan spesifikasi proses dan
angka-angka nominal, misalnya rata-rata. Dalam histogram, garis vertikal menunjukkan
banyaknya observasi tiap-tiap kelas
5. Pareto Diagrams
Diagram Pareto ini merupakan suatu gambar yang mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke
kanan menurut urutan ranking tertinggi hingga terendah. Hal ini dapat membantu menemukan
permasalahan yang terpenting untuk segera diselesaikan (ranking tertinggi) sampai dengan yang
tidak harus segera diselesaikan (ranking terendah).Selain itu, Diagram Pareto juga dapat
digunakan untuk membandingkan kondisi proses, misalnya ketidaksesuaian proses, sebelum
dan setelahdiambil tindakan perbaikan terhadap proses
6. Scatter Diagrams
Scatter diagram merupakan cara yang paling sederhana untuk menentukan hubungan antara
sebab dan akibat dari dua variabel.
Sumber:
http://bidanmudaberbagi.blogspot.co.id/2013/05/qualityimprovement-definisi-peningkatan.html
http://meetabied.blogspot.co.id/2012/11/jaminan-kualitas-quality-assurance.html
https://huangcorp.wordpress.com/2008/04/29/manajemen-kualitas-quality-management/