Anda di halaman 1dari 10

Tugas Quality Control

Job desc QC yaitu monitoring, uji-tes dan memeriksa semua proses produksi yang terlibat dalam
produksi suatu produk.

Dia harus memastikan standar kualitas dipenuhi oleh setiap komponen dari produk atau layanan
yang disediakan oleh perusahaan.

Tanggung jawab dari Quality Control


Ada beberapa tanggung jawab dari Quality Control, yaitu :

 memantau perkembangan seluruh produk yang diproduksi oleh perusahaan.


 Bertanggung jawab untuk memperoleh kualitas dalam produk dan jasa perusahaannya.
 Tugas utama Quality Control tetap sama di semua industri Namun, metode untuk
menentukan kualitas suatu produk bervariasi setiap perusahaan.
 Dalam produk material, QC harus memverifikasi kualitas produk dengan bantuan
parameter seperti berat badan, tekstur dan sifat fisik lain dari perusahaan.
 Dalam industri mekanik QC menjamin kualitas setiap bagian secara individual. Demikian
juga, untuk setiap industri metode ini bervariasi setiap produk.
 QC memonitor setiap proses yang terlibat dalam produksi produk.
 Memastikan kualitas barang yang dibeli serta barang jadi.
 Merekomendasikan pengolahan ulang pada produk-produk berkualitas rendah.
 Bertanggung jawab untuk dokumentasi inspeksi dan tes yang dilakukan pada produk dari
sebuah perusahaan.
 QC harus memastikan produk dari standar perusahaan memenuhi mutu ISO seperti 9001,
ISO 9002 dll
 Menjaga checklist proses inspeksi dan protokol yang digunakan dalam suatu perusahaan.
 Bertanggung jawab untuk mengidentifikasi masalah dan isu-isu mengenai kualitas
produk dan juga harus membuat rekomendasi kepada otoritas yang lebih tinggi.
 Membuat  analisis catatan sejarah perangkat dan dokumentasi produk sebelumnya untuk
referensi di masa mendatang.

Keahlian Yang Dibutuhkan Quality Control

QC keahliannya harus didasarkan pada inspeksi visual dari suatu kualitas produk. Dia harus
memiliki pendekatan profesional mengenai metode jaminan kualitas dan mampu menggunakan
alat-alat canggih untuk tujuan ini.

QC juga harus memiliki keterampilan dokumentasi profesional untuk proses jaminan kualitas.
Kualitas yang diinginkan dalam setiap produk saat ini. Oleh karena itu, QC dibutuhkan dalam
setiap bidang seperti konstruksi, pertanian, barang-barang konsumen, peralatan medis, baik
teknis, transportasi dan berbagai layanan lainnya.

QC harus bekerja dalam koordinasi dengan departemen lain seperti produksi, manufaktur,
pengepakan dan pemasok.

Kualifikasi QC
Kualifikasi penting yang dibutuhkan untuk menjadi QC adalah ijazah sekolah tinggi atau
Diploma ataupun Sarjana bidang yang sesuai dengan pekerjaan di atas.

Dia harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik lisan dan tertulis. Dia harus baik dalam
perhitungan aritmatika dan memiliki bakat mekanik bila diperlukan. Pengalaman lebih dari 2
tahun biasanya diperlukan untuk menjadi QC di lapangan diperlukan.

Kemampuan untuk menggunakan komputer dan utilitas juga wajib dimiliki  Qc. Dengan
sertifikasi dan program pelatihan yang ditawarkan oleh organisasi internasional untuk Kualitas
dapat membantu untuk memperoleh pekerjaan sebagai QC lebih nyaman.

Hal ini juga dianjurkan untuk memiliki pengetahuan kerja departemen lain dari perusahaan dan
aturan dan peraturan yang dapat membantu untuk mempertahankan standar kualitas dengan cara
yang lebih efektif.

Penerapan Konsep Dasar Quality Control


Perusahaan dapat menerapkan beberapa metode dasar pengendalian mutu untuk menghasilkan
produk atau pelayanan yang berkualitas. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk mengintegrasikan
QC ke dalam sistem perusahaan adalah sebagai berikut:

Memperkenalkan QC
Hal-hal krusial dalam memperkenalkan QC dalam suatu perusahaan yaitu mengumumkan
penerimaan program QC dari stakeholder penting di dalam perusahaan, Mengkomunikasikan
kepada pihak yang mempunyai kekuatan di dalam perusahaan dan semua pihak terkait manfaat
dari QC, Melakukan training kepada karyawan untuk memastikan program QC berjalan secara
konsisten
Mendengarkan Konsumen
Konsep penting dari QC adalah mendengarkan konsumen”the voice of the customer” (the VOC).
Pada dasarnya konsumen menginginkan tiga hal “better, faster, and cheaper” tentu saja dalam
kenyataannya konsumen tidak akan dapat ketiga-tiganya, maka kita harus mengidentifikasi apa
yang terpenting dari ketiga hal tersebut bagi konsumen.
Ada beberapa cara untuk mengidentifikasi keinginan konsumen yaitu kuesioner, wawancara
langsung, ulasan komplain, membentuk fokus group, mengulas pola-pola pembelian, dan
mewawancara petugas lapangan, mengambil ide dari kompetitor, dan menggunakan sistem CRM
(Customer Relationship Management)

Mengukur Tingkat Quality


Sebuah istilah manajemen “You can’t manage what you can’t measure” sangat relevan dalam
dunia QC.  Sistem perhitungan yang baik membantu kita untuk mengetahui apa saja yang sudah
dilakukan dan apa yang akan dilakukan.
Konsumen khususnya mensyaratkan produsen untuk mengukur kesesuaian produk atau
pelayanan dengan keinginan konsumen. Tugas QC adalah menentukan apa yang harus diukur,
bagaimana caranya mengukur dan kapan harus diukur.

Training karyawan sangat penting untuk memastikan bahwa setiap orang yang terlibat dalam
proses mengukur hal-hal tertentu dengan cara yang sama.

Kita juga perlu mengumpulkan data dalam format tertentu sehingga dapat dianalisis untuk
mengetahui seberapa efektif dari quality proses suatu industri.

Keefektivan quality suatu proses industri berkaitan langsung dengan quality pengumpulan
datanya dan analisis prosesnya. Jika tidak mempunyai data yang baik maka kita tidak akan
mampu membuat keputusan yang baik pula.

Mengevaluasi Tingkat Quality


Cara yang paling umum dilakukan untuk menganalisis data yang dikumpulkan adalah dengan
menggunakan statistik. Statistik dapat mengetahui di bagian mana dari proses yang
menyebabkan masalah yang paling besar.

Dan menggunakan data sampling saja, jadi tidak harus menggunakan 100% data. Juga dapat
menganalisis hubungan antara berbagai macam faktor yang bahkan tidak terlalu terlihat
kaitannya.
Statistik juga dapat mengidentikasi variasi kecil pada proses yang akan menjadi masalah besar
jika tidak dilakukan tindakan korektif. Jenis metode statistik yang umum dipakai
adalah Statistical Process Control (SPC).
SPC dapat mengidentifikasi masalah sebelum mereka berdampak secara nyata terhadap quality
produk atau pelayanan.

Konsep dasar SPC adalah kita dapat menemukan perubahan pada sebuah proses sebelum ia dapat
berakibat buruk pada produk, dan kita dapat memperbaiki prosesnya sebelum produk yang buruk
terbuat.

Jenis-Jenis Posisi Quality Control


Sebagaimana susunan dalam departemen lainya. Departemen Quality control juga mempunyai
jabatan-jabatan atau jenis posisi masing-masing. Diantaranya adalah :

Manajer Quality Control


Bertugas mengatur, dan bertanggung jawab atas semua bag, quality control

Kepala Bagian (Kabag) Quality Control


Memimpin bagian quality control, termasuk dan ikut bertanggung jawab atas yang terjadi pada
bagian Quality Control

Staff Quality Control


Staff yang bertugas input dan membuat laporan pada semua yang ada pada bagian quality
control, termasuk jumlah produksi, jumlah produk cacat, dan hasil inspeksi

Supervisor Quality Control


Melakukan pengawasan baik pada QC produksi maupun QC laboratorium

Karyawan Quality Control (Produksi/laboratorium)


Tugasnya adalah melakukan uji dan inspeksi pada produk.
Prosedur Quality Control Efektif
Supaya tindakan quality control dapat berjalan dengan baik, tentu saja diperlukan mekanisme
adanya evaluasi berkala seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Nah, sayangnya banyak
perusahaan tidak memiliki prosedur yang cukup baik dalam menjalankan peranan dalam quality
control. Oleh karena itu ada baiknya memahami apa saja prosedur umum yang harus dijalankan
supaya tercapai kualitas yang diinginkan dan ditetapkan oleh perusahaan. Untuk bisa membuat
prosedur yang tepat, umumnya dilakukan beberapa hal berikut ini dalam melakukan penyusunan
prosedur tersebut.

Menentukan Penanggung Jawab


Pertama di dalam prosedur sebaiknya informasikan siapa saja yang harus bertanggung jawab
dalam menjaga kualitas yang dihasilkan oleh produk dan jasa dari perusahaan. Hal ini sangat
penting karena saat memastikan kualitas sebuah produk ataupun jasa, diperlukan pihak yang
melakukan pengecekan terhadap kualitas tersebut. Selain itu apabila pengecekan telah dilakukan,
maka harus ada yang bertanggung jawab terhadap hasil pengecekan itu tadi. Oleh sebab itu
dibutuhkan penanggung jawab yang bertugas, contohnya kepala quality control seperti yang
telah dijelaskan di atas sebelumnya.

Memberikan Alur Prosedur Secara Garis Besar


Dalam membuat prosedur quality control yang efektif juga dibutuhkan alur atau bagan
pelaksanaan pemeriksaan kualitas secara umum. Hal ini untuk membantu pihak-pihak yang
bertanggung jawab untuk dapat melaksanakan pemeriksaan kualitas secara bertahap dan efektif.
Dengan adanya alur prosedur yang jelas, tentu siapa pun yang berkaitan bisa melaksanakana
tahapan quality control tersebut dengan lebih mudah dan benar. Inilah yang paling penting
supaya tidak ada terjadi kesalahan dalam pelaksanaan yang dapat menyebabkan kualitas dari
produk dan jasa yang dihasilkan menjadi tidak maksimal. Atau untuk menghindari pemeriksaan
kualitas yang terlewatkan, sehingga bisa berpotensi menghilangkan atau mengecewakan
pelanggan yang menggunakannya.

Menentukan Potensi Masalah Yang Dapat Terjadi


Di dalam prosedur umumnya dilakukan sedikit analisa tentang permasalahan yang umum terjadi
sehingga menyebabkan kualitas produk dan jasa menjadi tidak maksimal. Tentu hal ini
membutuhkan penelitian untuk beberapa saat sambil melihat apa saja yang telah terjadi
sebelumnya yang umum menyebabkan kegagalan dalam proses produksi. Contohnya misalnya
yaitu kelalaian pegawai, atau bahkan kerusakan berkala pada mesin. Maka diperlukan pencatatan
apa saja masalah yang mungkin timbul dan berpotensi besar untuk terjadi. Dengan demikian
maka tidak sulit untuk para pekerja maupun staff quality control dalam menjalankan tugasnya
untuk memeriksa potensi yang bisa terjadi pada saat masa produksi produk maupun jasa yang
dilakukan.

Memberikan Jalan Keluar Dari Masalah Yang Dihadapi


Bukan hanya mencatatkan kemungkinan masalah yang akan terjadi, tapi yang paling penting
yaitu memberikan jalan keluar terhadap masalah yang dihadapi tersebut. Banyak yang sering kali
mendapati masalah namun tidak tahu harus berbuat apa untuk memperbaiki ataupun mengatasi
masalah tersebut. Oleh karena itu dalam prosedur yang baik maka diberikan penyelesaian
masalah yang akurat sesuai dengan permasalahan yang umum dihadapi tadi. Misalnya jika
berkaitan dengan kerusakan pada mesin, maka sebaiknya diberikan informasi cara untuk
memperbaiki mesin atau melakukan perawatan secara berkala untuk menghindari potensi
masalah tersebut terjadi. Dengan jalan keluar yang nyata dan efektif, maka kualitas produk dan
jasa yang diberikan tentu bisa dijaga secara lebih efektif dan optimal.

Mengatasi Kendala Dalam Quality


Control
Nah salah satu hal yang umumnya sulit untuk dilakukan yaitu mengatasi kendala serta
permasalahan yang terjadi dalam quality control. Ada banyak hal yang dapat mempengaruhi
kualitas dari produk yang dihasilkan dalam bisnis dan usaha. Sehingga tidak heran jika banyak
masalah yang terjadi. Ada baiknya penyelesaian kendala tersebut dituangkan dalam prosedur,
sehingga apabila masalah tipikal tersebut terjadi maka sudah ada langkah yang dapat dilakukan
untuk mengatasi kendala yang ada. Beberapa langkah yang umum dilakukan untuk mengatasi
kendala dalam memastikan kualitas sebuah produk antara lain sebagai berikut.

Melakukan Perbaikan Produk


Jika terjadi kegagalan kualitas, maka hal yang paling umum dilakukan untuk pertama kali yaitu
mencoba untuk melakukan perbaikan pada produk yang mengalami cacat atau kegagalan
tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan bervariasi tergantung pada jenis kegagalan yang
terjadi. Biasanya untuk dapat melakukan perbaikan maka prosedur yang telah dibuat sebelumnya
berperan penting untuk membantu melakukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
Sehingga pada akhirnya barang dan jasa yang dihasilkan dapat memenuhi standar kualitas sesuai
harapan yang diterapkan oleh perusahaan. Atau tentu saja harus memenuhi ekspetasi pelanggan
sepenuhnya.
Melakukan Penggantian Produk
Apabila melakukan perbaikan terhadap produk dan jasa yang dilakukan tidak memberikan hasil
yang memuaskan, maka cara berikutnya yang umum dilakukan yaitu dengan melakukan
penggantian produk. Sudah cukup umum dalam perusahaan besar untuk mengganti barang yang
mengalami cacat produksi kepada para pelanggannya. Contohnya saat pembelian produk
smartphone, ada garansi yang diberikan oleh pihak pembuat sehingga apabila pelanggan
menemukan kerusakan pada masa garansi, maka pembuat dapat memberikan penggantian
produk sesuai ketentuan dan syarat yang berlaku. Hal ini cukup penting karena menggantikan
produk dan jasa yang gagal merupakan layanan untuk mempertahankan kualitas dari perusahaan
tersebut. Tentunya dengan melakukan penggantian produk sebagaimana mestinya, pasti
kepercayaan pelanggan meningkat dan bisnis dapat berkembang lebih baik.

Melakukan Perawatan Peralatan


Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mencegah kualitas yang buruk pada sebuah produk dan
jasa yang dihasilkan yaitu dengan melakukan perbaikan serta perawatan mesin secara berkala.
Terutama jika berbicara tentang bisnis dalam skala besar dan menghasilkan produk yang
berjumlah besar setiap harinya. Penggunaan mesin tentu saja beresiko mengalami kendala
sewaktu-waktu, belum lagi masa pakai mesin bisa saja hanya bertahan beberapa saat saja sesuai
dengan ketentuan yang diberikan. Oleh karena itu untuk memastikan bahwa mesin berproduksi
dengan baik, maka perlu dilakukan perawatan secara optimal sesuai jadwal yang ditentukan.
Umumnya perawatan ini termasuk di dalam prosedur termasuk apa yang harus dilakukan dan
juga jadwal perawatan peralatan yang dibutuhkan.

Manfaat Proses Quality Control Yang


Baik
Tentunya sangat penting memastikan bahwa kualitas dari produk yang dihasilkan dijaga secara
maksimal. Sebisa mungkin lakukan langkah-langkah di atas dan terapkan prosedur yang baik.
Sehingga nantinya kualitas produk dan jasa yang dihasilkan bisa sesuai ekpetasi, baik dari sisi
perusahaan maupun dari sisi pelanggan yang menggunakan atau membeli produk tersebut.

Tentunya dengan menjaga kualitas secara optimal tentu saja banyak pelanggan akan puas dengan
pencapaian yang dihasilkan tersebut. Sehingga bisnis bisa berkembang lebih baik dan
memberikan peningkatan pendapatan yang signifikan. Sebagian besar bisnis yang sukses meraup
pelanggan adalah bisnis yang memperhatikan kualitas barang dan jasa yang diproduksi untuk
para penggunannya. Sehingga dari sini terbukti betapa pentingnya bisnis atau usaha menjalankan
serta menerapkan standar quality control yang maksimal dalam pelaksanaannya.

Anda mungkin juga menyukai