Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

1. Memahami macam-macam jenis metode grafis dalam


Quality Control (QC)

2. Dapat memilih metode grafis yang tepat untuk QC sesuai


dengan karakteristik kualitas produk/jasa

3. Memahami langkah membuat grafik dan

Studi Teknik Industri”

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengedalian Kualitas

Dosen Pengampu:
Muzakir

Disusun Oleh:

Andriyansah

2205903030030
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TEUKU UMAR

2023-2024

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
bertujuan untuk membahas “Memahami macam-macam jenis metode

grafis dalam Quality Control (QC)”.

Melalui makalah ini, kami berharap agar pembaca dapat Memahami

macam-macam jenis metode grafis dalam Quality Control (QC).

Terakhir, Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak. Muzakir selaku dosen,
yang telah memberikan Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengedalian kualitas
Memahami macam-macam jenis metode grafis dalam Quality Control
(QC). Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi
mahasiswa Program Studi Teknik Industri.

Meulaboh, 10 Juni 2023

Salam...
[ Penulis Makalah ]

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................1
.............................................................................................................................1
.................................................................................................................1
1

............................................................................................................................3
......................................................................................................................3
.............................................................................................................................3
.............................................................................................................................3
......................................................................................................................3
......................................................................................................................4
......................................................................................................................5
.............................................................................................................................5
.............................................................................................................................5
............................................................................................................................7
.............................................................................................................................7
.......................................................................................................................7

1.1

iv
BAB I
PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi yang semakin maju dan pesatnya kondisi pasar industri
menuntut perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada para konsumen
dengan cara memberikan produk yang sesuai dengan standar kualitas sesuai
dengan tujuan perusahaan. Kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan secara
efektif dan efisien jika perusahaan melakukan pengendalian mutu untuk
mengurangi produk yang mengalami kegagalan / rusak supaya mencapai standar
kualitas.
Pengendalian kualitas perlu dilakukan oleh perusahaan besar maupun usaha kecil
untuk mempertahankan kualitas produknya. Ada berbagai macam cara
pengendalian kualitas produk salah satunya adalah Statistical Quality Control
(SQC), yaitu alat pengendalian kualitas dengan menggunakan metode-metode
statistik untuk menyelesaikan masalah yang ada di perusahaan. Metode Statistical
Quality Control (SQC) digunakan untuk mengendalikan kualitas dari proses awal
sampai produk jadi, serta mengendalikan proses produksi dengan standar mutu
tertentu yang sudah disepakati oleh perusahaan.

Tujuan Quality Control


Seperti sudah disinggung sebelumnya bahwa quality control berhubungan dengan
uji-coba unit untuk menilai apakah si produk pantas menjadi produk akhir.

Oleh karena itu tujuan QC adalah menggunakan semua aspek yang dibutuhkan
untuk melakukan optimasi dan perbaikan saat proses produksi terjadi.

Quality control yang berhasil akan menjadikan perusahaan mampu menghadirkan


produk sesuai keinginan dan harapan konsumen.

Proses pengujian kualitas adalah semua tahapan dalam proses produksi. Biasanya
perusahaan memulai dengan menguji bahan baku, kemudian mengambil sampel
selama proses produksi, hingga produk jadi.

Pengujian saat proses produksi merupakan langkah tepat guna mendeteksi dini jika terjadi
masalah, sehingga perusahaan dapat dengan cepat melakukan perbaikan, selanjutnya
dijadikan pedoman agar kesalahan yang sama tidak terulang di masa depan

Pengertian Quality Control

Quality Control (QC) dalam bahasa Indonesia familiar disebut sebagai


pengendalian mutu. Hal ini dilihat dari tujuan QC itu sendiri. Dimana proses QC
ini dimaksudkan untuk memastikan kembali kualitas produk sudah sesuai.

1
Tujuannya adalah agar ketika produk tersebut sampai ke tangan konsumen masih
dalam keadaan baik. Artinya sudah sesuai dengan standar yang berlaku. Jadi,
quality control berfungsi untuk menyortir atau memfilter barang-barang yang
diproduksi. Nantinya hanya barang-barang berkualitas saja yang bisa masuk ke
tahap pemasaran.

Fungsi Quality Control

Quality Control merupakan sebuah proses yang bertujuan untuk meninjau barang-
barang yang terlibat dalam sebuah proses produksi. QC sering diterapkan pada
berbagai industri, mulai dari manufaktur hingga produk buatan tangan.

Secara umum, tujuan QC adalah untuk menjamin kualitas produk sehingga barang
atau jasa yang ditawarkan tetap berkualitas hingga sampai ke tangan konsumen.
Beberapa fungsi quality control yang lainnya yaitu:

 Quality control berfungsi untuk mengawasi proses produksi dari awal


hingga barang selesai dibuat.
 Mengontrol apabila adanya ketidaksesuaian pada saat proses produksi
berlangsung.
 Meluluskan sebuah produk yang sudah dipastikan sesuai dengan
standar yang berlaku.
 Melakukan proses monitoring, kemudian melakukan verifikasi
terhadap kualitas sebuah produk.

Unsur-Unsur Quality Control

Untuk menjalankan sebuah pengendalian mutu, tentunya harus melibatkan


pengembangan sistem. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa produk
tersebut memenuhi standar yang dibutuhkan, baik bagi pelanggan maupun
customer.

1. Kontrol (monitoring)
Unsur kontrol ini menjadi poin pertama yang masuk ke dalam pengendalian mutu
produk. Berikut ini tahapan yang terdapat dalam proses kontrol:

 Identifikasi catatan
 Kriteria mengenai integritas dan kinerja
 Manajemen pekerjaan
 Pengelolaan yang baik pada saat proses produksi dan lain sebagainya

2. Kompetisi

2
Untuk dapat membuat sebuah produk atau jasa yang berkualitas dan tentunya
harus memenuhi standar kompetisi. Standar kompetisi dalam hal ini berupa:

 Keterampilan
 Ilmu pengetahuan
 Kualifikasi
 Pengalaman dan lain sebagainya

3. Kedekatan
Kedekatan juga termasuk elemen lunak yang harus terpenuhi dalam QC.
Kedekatan dalam hal ini meliputi beberapa faktor seperti:

 Kepegawaian
 Integritas
 Semangat tim
 Motivasi
 Budaya organisasi
 Kedekatan hubungan yang berkualitas dengan karyawan dan lain
sebagainya

Cara Kerja Pengendalian Mutu (QC)

Pada dasarnya, tugas quality control sangat bervariatif. Hal tersebut bergantung
pada industri mana proses ini diterapkan. Untuk melakukan pengendalian mutu,
tentunya dibutuhkan beberapa prosedur yang harus dilaksanakan. Nah seperti apa
cara kerja quality control serta prosedurnya? Mari simak tahapannya berikut ini.

1. Menentukan standar
Untuk mengendalikan mutu atau kualitas dari suatu produk dan jasa. Tentunya
Anda membutuhkan standar yang menjadi patokan. Itulah mengapa standar
menjadi tolak ukur untuk membuat apa itu quality control dapat berjalan dengan
baik.

Standar untuk quality control tidak sama antara yang satu dengan yang lainnya.
Ada yang mewajibkan untuk diperiksa satu persatu, ada pula yang mengecek
beberapa persen saja dari satu proses produksi.

Standar ini merupakan syarat yang menentukan sebuah pengendalian mutu


nantinya akan berjalan dengan efektif ataukah tidak.

2. Menyelaraskan dengan visi dan misi

3
Menyelaraskan visi dan misi perusahaan dengan karyawan juga sangat penting
untuk dilakukan. Hal ini bukan tanpa alasan, karena untuk mendapatkan hasil
yang optimal. Tentunya dibutuhkan kerjasama yang baik antara perusahaan
dengan karyawan.

Untuk tujuan tersebut, perusahaan dapat memberikan pelatihan secara khusus


kepada karyawan. Baik pelatihan yang berkaitan dengan proses produksi, maupun
dengan penerapkan pandangan yang sama dari perusahaan kepada para karyawan.

3. Memperbaiki produk dan layanan yang ditawarkan


Tidak cukup hanya mengenal visi misinya saja, ada juga bagian yang tidak kalah
penting. Salah satunya yakni proses memperbaiki produk dan jenis layanan yang
akan ditawarkan nantinya. Nah dalam prosedur quality control, ternyata penting
juga mengetahui mengenai prosentase kegagalan produk.

Jadi, perusahaan perlu mencari tahu betapa prosentase produk yang gagal. Setelah
itu, kemudian berusaha memperbaikinya sesuai standar agar prosentase tersebut
menjadi berkurang.

Mengenal 7 Tahapan Metode Quality Control

Metode quality control ini merupakan cara teknis yang digunakan untuk
mengukur kinerja dari sebuah pengendalian mutu. Ada banyak sekali metode dan
pendekatan yang dapat digunakan untuk proses ini.

1. Checklist (daftar periksa)

Checklist atau daftar periksa adalah metode yang umum diterapkan untuk daftar
item penting. Dengan demikian, Anda dapat memprioritaskan item yang
dibutuhkan baik untuk produksi ataupun pemasaran produk.

2. Diagram Tulang Ikan

Diagram tulang ikan dapat digunakan untuk merumuskan masalah. Dengan ini,
Anda dapat merumuskan penyebab masalah. Apakah itu terjadi karena masalah
pada bahan, mesin, metode yang digunakan ataupun diakibatkan oleh tenaga
kerjanya.

3. Peta Kendali

4
Peta kendali membantu Anda untuk melihat bagaimana sebuah proses berubah
secara historis. Dalam bagan tersebut, Anda dapat melihat pokok permasalahan
yang telah dirumuskan sebelumnya. Kemudian mencari tahu apa solusi terbaik
yang dapat ditempuh untuk mengatasinya.

4. Stratifikasi

Stratifikasi merupakan metode yang dibuat dengan cara memisahkan data. Proses
ini akan membuat Anda dapat mengelompokkan pola dan masalah sesuai
porsinya.

5. Grafik Poreto

Grafik pareto merupakan diagram batang yang berfungsi untuk menganalisa


masalah beserta dengan sebab dan akibatnya. Dengan demikian, inspektur kontrol
dapat lebih berfokus pada pokok masalah yang paling signifikan.

6. Histogram

Pada pengendalian mutu, histogram berfungsi untuk melakukan identifikasi


terkait distribusi frekuensi. Dan fungsi lainnya yakni untuk mendeteksi berapa
banyak terjadi barang rusak akibat cacat produksi.

7. Diagram Penyebaran

Bagan ini berfungsi untuk memplot antara dua sumbu. Kemudian secara visual
membantu memberikan gambaran hubungan antara masing-masing variabel.

Macam-Macam Pengendalian Mutu

Misalnya saja untuk Anda yang berprofesi sebagai inspektur control, bagaimana
menentukan metode QC yang paling sesuai? Berikut ini macam-macam quality
control yang sering digunakan untuk pengendalian mutu. Mari pahami dan
temukan metode yang paling sesuai untuk kebutuhan Anda.

1. Incoming QC Material

5
Jenis quality control yang pertama adalah incoming QC material. Seperti
namanya, proses QC dilakukan dengan mengecek material atau bahan baku suatu
produk. Jadi, pengecekan bahan baku ini dilakukan sebelum proses produksi.
Tujuannya adalah untuk menghasilkan produk-produk berkualitas sesuai dengan
standar yang ditetapkan oleh produsen.

2. QC Proses

Seperti namanya, QC yang satu ini tidak berfokus pada bahan yang digunakan.
Melainkan lebih berfokus kepada proses produksi, apakah sudah sesuai dengan
standar yang berlaku ataukah belum. QC process pada umumnya tidak hanya
berfokus pada saat proses produksi saja, namun juga dilakukan pada saat internal
dan eksternal audit.

3. Finishing QC

Finishing QC dilakukan setelah proses produksi selesai dilakukan. Barang yang


telah diproduksi perlu di cek kembali bagaimana pengemasan serta
penyimpanannya. Tujuannya yakni agar produk tetap dalam keadaan baik hingga
sampai ke tangan konsumen.

Contoh Kontrol Kualitas

Quality Control memang diterapkan pada berbagai industri. Contoh quality


control yang umum ditemukan adalah pada industri yang memproduksi makanan
ataupun obat-obatan. Untuk memastikan konsumen tidak sakit ketika
mengonsumsinya, maka diperlukan sebuah pemeriksaan yang menyeluruh pada
produk tersebut.

Disinilah fungsi QC disebut sebagai proses untuk memastikan produk memang


mempunyai kualitas yang memadai atau sesuai standar tertentu. Jadi produsen
bisa memastikan produk yang dipasarkan memang sudah sesuai dengan
kualifikasi yang sudah ditetapkan.

Kesimpulan quality control (QC)

6
Produk Anda adalah bisnis Anda, jadi Anda harus sepenuhnya yakin bahwa Anda
memproduksi dan menjual produk terbaik. Untuk melakukan itu memerlukan
strategi, investasi dalam waktu dan uang, dan komitmen terhadap kualitas.
Quality control harus menjadi bagian dari bisnis apa pun. Ini membantu
memastikan bahwa produk yang Anda jual adalah yang terbaik. Ini juga
memastikan bahwa setiap produk yang dijual identik sehingga tidak ada variasi
dalam kinerja.

Anda mungkin juga menyukai