Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC)


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Produksi Syariah

OLEH KELOMPOK 12 :
1. Annisa Afriani (3721148)
2. Nurrahmatul Falah (3721149)
3. Putri Nur Azizah (3721151)

Dosen Pengampu :
Yimmi Syavardie, S.E.S.Farm, Apt

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SJECH DJAMIL M.DJAMBEK
BUKITTINGGI
TP 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa izin-Nya tentunya
penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kemudian
shalawat serta salam selalu dicurahkan kepada baginda Rasul yakni Nabi Muhammad
SAW, semoga kelak kita mendapatkan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat beliau,
berupa sehat fisik maupun akal pikiran serta lain sebagainya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas Mata Kuliah manajemen produksi syariah untuk membuat sebuah
makalah ini dengan baik. Laporan tugas mata kuliah ini penulis susun untuk memenuhi
tugas semester ganjil. Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman yang membantu pelaksanaan kegiatan dan semua
pihak yang turut membantu melancarkan kegiatan dalam pelaksanaan tugas penulis.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan tentu
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini, kami sebagai penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Bukittinggi, 18 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C. Tujuan Pembahasan .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3

A. Pengertian Statistical Quality Control (SQC) ............................................ 3


B. Tujuan Dari Statistical Quality Control (SQC) .......................................... 4
C. Konsep Penerapan Statistical Quality Control (SQC) ................................ 6
D. Keuntungan dan Kelemahan Statistical Quality Control (SQC) ................ 8
E. Definisi Data Dalam Konteks Statistical Quality Control (SQC) ............ 10
F. Metode Statistical Quality Control (SQC)................................................ 11
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 14

A. Kesimpulan ............................................................................................... 14
B. Saran .......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kualitas produk menjadi salah satu hat terpenting dalam suatu
perusahaan kerena dapat mempengaruhi tingkat kemajuan dan perkembangan
bagi perusahaan yang ditentukan dengan menentukan ukuran dan karakteristik
pada produk yang ditawarkan, salah satu kualitasyang ditawarkan perusahaan
seperti produk, waktu dan harga. Perusahaan akan mendapatkan kepercayaan
pelanggan dan menjadi perusahaan yang memeiliki predikat produk dengan
kualitas baik sesuai yang diinginkan oleh pelanggan.
Pengendalian dan pengawasan adalah kegiatan yang dilakukan untuk
menjamin agar kegiatan produksi dan operasi yang dilakukan sesuai denga apa
yang direncanakan dan apabila terjadi penyimpangan, maka penyimpangan
tersebut dapat dikoreksi sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai. Menurut
Munjiati, pengendalian dan pengawasan merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan untuk memastikan kegiatan operasi dan produksi berjalan dengan
yang direncanakan dan jika terjadi penyimpangan maka penyimpangan tersebut
dapat dikoreksi sehingga kegiatan yang dilakukan sesuai dengan yang
diharapkan.
Statistical Quality Control (SQC) adalah teknik yang digunakan untuk
mengendalikan dan mengelola proses manufaktur maupun jasa menggunakan
metode statistik. SQC juga digunakan untuk pengawasan kualitas produksi
yang dapat membantu suatu perusahaan menghasilkan produk dalam proses
yang terkendali atau belum terkendali seperti proses kualitas bahan, hasil
produk yang berkualitas dan hasil produksi. SQC adalah alat untuk
menyelesaikan masalah yang digunakan dalam memonitor, menganalisi,
memperbaiki, mengendalikan dan mengelola produk dalam prose penggunaan
metode statistik. Metode SQC dapat digunakan untuk menentukan kesalahan

1
dalam produksi yang diakibatkan cacat atau kerusakan produk, sehingga dapat
mengambil tindakan lebih agar dapat mengatasi masalah yang mengakibatkan
produk menjadi rusak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian statistical quality control (SQC)
2. Apa tujuan dari statistical quality control (SQC)
3. Bagaimana konsep penerapan statistical quality control (SQC)
4. Apa keuntungan dan kelemahan statistical quality control (SQC)
5. Bagaimana definisi data dalam konteks statistical quality control (SQC)
6. Apa saja metode statistical quality control (SQC)

C. Tujuan Pembahasan

1. Untuk memahami pengertian statistical quality control (SQC)


2. Untuk memahami apa tujuan dari statistical quality control (SQC)
3. Untuk memahami bagaimana konsep penerapan statistical quality control
(SQC)
4. Untuk memahami apa keuntungan dan kelemahan statistical quality control
(SQC)
5. Untuk memahami bagaimana definisi data dalam konteks statistical quality
control (SQC)
6. Untuk memahami apa saja metode dalam statistical quality control (SQC)

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Statistical Quality Control (SQC)


Statistic Quality Control (SQC) atau statistik pengendalian kualitas
merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan untuk memonitor,
mengendalikan, menganalisis, mengelola dan memperbaiki produk dan proses
menggunakan metode-metode statistik. SQC sering disebut sebagai statistik
pengendalian proses (Statistical Process Control/SPC). SQC dan SPC memang
merupakan dua istilah yang saling dipertukarkan, yang apabila dilakukan
bersama-sama maka pengguna akan melihat gambaran kinerja proses masa kini
dan masa mendatang
Statistical Quality control (SQC) adalah penggunaan
pengimplementasian metode statistik untuk menganalisis dan mengumpulkan
data untuk mengawasi dan menentukan kualitas produk akhir secara efisien,
dan SQC juga dapat digunakan untuk menjaga standar yang uniform dari
kualitas hasil produksi, pada tingkat biaya yang minimum dan merupakan tools
untuk mencapai efisiensi perusahaan.

Definisi statical quality control (SQC) menurut para ahli :

1. Menurut Agus Ahyari (1985), ada dua hal dalam Quality control:
a) Statistical Quality Control adalah suatu kegiatan pengawasan proses
(pengerjaan atau pengolahan) yang dilakukan oleh para pekerja atau
bagian departemen tertentu sesuai tugasnya, yang kemudian di analisis
dan ditarik kesimpulan mengenai karakteristik dari seluruh barang
dimana sampel itu diambil.
b) Penggunaan prinsip-prinsip statistik dan diagram (Charts), Sehingga
Statistical Quality Control dapat menjadi acuan dalam mengambil
keputusan bahwa produk akhir tersebut dapat di terima atau ditolak
dalam (Menentukan barang reject atau lolos).

3
2. Menurut Asssauri, (2004) menjelaskan mengenai pengertian Statistical
Quality Control (SQC) adalah suatu sistem yang dikembangkan untuk
menjaga standar yang uniform dari kualitas hasil produksi. Pada tingkat
biaya yang minimum dan merupakan bantuan untuk mencapai efisiensi.
3. Menurut Mayelett (1994), SQC mempunyai cakupan yang lebih luas karena
didalamnya terdapat SPC, pengendalian produk (acceptance sampling) dan
analisis kemampuan proses (capability process).

Dalam pembentukan kualitas produksi, setiap perusahaan selalu


dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik itu yang berpengaruh secara langsung
maupun tidak langsung dalam menjalankan poses produksinya. Kegiatan
pengawasan kualitas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pengawasan selama
proses produksi dan pengawasan produk akhir. Dalam hal ini Assauri
menjelaskan dalam hal pengawasan kualitas ada 3 cara yang dapat di tempuh:
Pendekatan terhadap bahan baku, pendekatan terhadap kualitas proses produksi
dan pendekatan pengawasan produk akhir.
Quality Control merupakan kegiatan Teknik dan manajemen, yakni
mengukur karakteristik kualitas sebuah Output kemudian membandingkan
dengan spesifikasi output yang diinginkan konsumen, serta mengambil
Tindakan pembenahan atau perbaikan yang tepat apabila di temukan perbedaan
antara performansi aktual dan standar.

B. Tujuan Dari Statistical Quality Control (SQC)


Menurut Douglas C. Montgomery (2001), Statistical Quality Control
(SQC) merupakan kumpulan dari Alat bantu (Seven tools) yang di gunakan
sebagai alat untuk memecahkan sebuah masalah untuk mencapai kestabilan
suatu proses dan peningkatan kapabilitas. 1

1
Douglas, C. Montgomery. 2001. Introduction to Statistical Quality Control. 4th
Edition. New York: John Wiley & Sons. Inc.

4
Tujuan pokok Statistical Quality Control (SQC) adalah
mengidentifikasi terjadinya sebab-sebab atau perubahan proses yang
sedemikian rupa, hingga penyelidikan lebih dalam terhadap proses. Tindakan
perbaikan terhadap produk yang tidak sesuai dapat dilakukan segera mungkin
sebelum terlalu banyak unit yang gagal diproduksi. Dalam hal ini peta kendali
adalah salah satu metode pengendalian kualitas statistik yang dapat digunakan
untuk memberi informasi dalam meningkatkan atau memperbaiki kualitas.
Tujuan dari statistical quality control (SQC) adalah untuk memastikan bahwa
proses produksi atau layanan berjalan secara konsisten dan menghasilkan hasil
yang memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.

Berikut ada beberapa tujuan dari statistical quality control (SQC) :

a) Mengidentifikasi variabilitas
SQC membantu mengidentifikasi sumber variabilitas dalam proses
produksi atau layanan. Variabilitas dapat muncul dari berbagai faktor seperti
bahan baku, peralatan, atau operator. Dengan mengukur variabilitas,
perusahaan dapat menentukan apakah proses tersebut stabil atau
memerlukan perbaikan.
b) Mendeteksi ketidaksesuaian
SQC digunakan untuk mendeteksi ketidaksesuaian atau ketidaknormalan
dalam proses produksi. Dengan memonitor variabel atau atribut kritis
selama waktu, SQC dapat membantu mengidentifikasi penyimpangan dari
standar kualitas yang telah ditetapkan.
c) Mengontrol proses
Tujuan utama SQC adalah untuk mengontrol proses produksi agar tetap
berada dalam batas-batas toleransi yang telah ditetapkan. Dengan
menggunakan teknik seperti kontrol statistik proses (Statistical Process
Control atau SPC), perusahaan dapat mengambil tindakan korektif jika ada
deviasi yang signifikan dari target kualitas.
d) Meningkatkan efisiensi

5
Dengan memahami dan mengelola variabilitas dalam proses produksi,
perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional. Hal ini dapat
mengurangi pemborosan, mengoptimalkan penggunaan bahan baku, dan
meningkatkan produktivitas.
e) Meningkatkan kepuasaan pelanggan
Dengan menjaga konsistensi dalam kualitas produk atau layanan,
perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan
adalah faktor kunci dalam mempertahankan dan meningkatkan pangsa
pasar.
f) Mengurangi biaya dan pemborosan
SQC membantu mengurangi biaya yang terkait dengan ketidaksesuaian,
scrap, atau perbaikan produk. Dengan mencegah masalah kualitas sejak
awal, perusahaan dapat menghemat biaya yang terkait dengan perbaikan
atau penggantian produk yang cacat.
g) Membangun reputsi dan kepercayaan
Dengan menghasilkan produk atau layanan berkualitas tinggi secara
konsisten, perusahaan dapat membangun reputasi yang baik di pasar dan
mendapatkan kepercayaan pelanggan.

C. Konsep Penerapan Statistical Quality Control (SQC)


Konsep penerapan statistical quality control dapat dilalukan dalam
beberapa konsep. Dengan menggunakan statistical quality control dengan baik
dan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan maka perusahaan dapat
meningkatkan konsistensi dan kualitas produk atau layanannya, mengurangi
pemborosan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Berikut konsep
penerapan statistical quality control (SQC) :2
1. Pengumpulan Data

2
Choir, Fikron Al, 2018. “Pelaksanaan Quality Control Produksi Untuk Mencapai
Kualitas Produk Yang Meningkat”. Jurnal Pemasaran Kompetitif. Vol: 1 No: 4

6
SQC dimulai dengan pengumpulan data berkala dari hasil produksi atau
proses bisnis. Data ini bisa berupa ukuran produk, berat, waktu siklus, atau
atribut lain yang relevan.
2. Pemilihan Variabel atau Atribut
Variabel adalah data yang dapat diukur, seperti berat atau dimensi. Atribut
adalah karakteristik yang dapat dihitung dalam bentuk jumlah, seperti
jumlah cacat. Pemilihan variabel atau atribut sangat tergantung pada jenis
produk atau proses yang diukur.
3. Pembentukan Sampel
Sampel diambil dari hasil produksi secara acak untuk mewakili proses
secara keseluruhan. Ukuran sampel dan frekuensi pengambilan sampel
dapat ditentukan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik proses.
4. Pengukuran dan Pengamatan
Data yang dikumpulkan dari sampel diukur dan diamati. Pada tahap ini,
dapat digunakan berbagai teknik pengukuran dan instrumen untuk
mendapatkan data yang akurat.
5. Analisis Statistik
Teknik-teknik statistika digunakan untuk menganalisis data. Ini melibatkan
perhitungan rata-rata, deviasi standar, dan distribusi data. Diagram kendali
statistik seperti diagram peta kendali (control charts) digunakan untuk
memonitor perubahan dalam proses.
6. Pengendalian Proses
Tujuan utama SQC adalah untuk mengendalikan proses agar tetap berada
dalam batas-batas yang telah ditetapkan. Jika ada penyimpangan atau
perubahan dalam proses, tindakan perbaikan dapat diambil untuk
mengembalikan proses ke dalam kendali.
7. Perbaikan Berkelanjutan
SQC melibatkan siklus perbaikan berkelanjutan. Data yang dikumpulkan
dan analisis statistik yang dilakukan memberikan wawasan tentang kinerja
proses. Jika ada ketidaksesuaian, perbaikan dilakukan, dan proses diawasi

7
kembali untuk memastikan keefektifan perubahan.
8. Penggunaan Diagram Peta Kendali
Diagram peta kendali adalah alat utama dalam SQC. Ini membantu dalam
memonitor dan mengevaluasi variabilitas proses seiring waktu. Peta kendali
memberikan sinyal jika ada perubahan yang signifikan dalam proses.
9. Standar Kualitas
SQC melibatkan penetapan standar kualitas yang diharapkan. Standar ini
dapat berupa batas atas dan batas bawah untuk variabel tertentu atau
persentase cacat untuk atribut tertentu.

D. Keuntungan dan Kelemahan Statistical Quality Control (SQC)


Statistical Quality Control (SQC) adalah suatu metode pengendalian
kualitas yang menggunakan konsep statistika untuk memonitor dan mengontrol
proses produksi atau layanan agar memenuhi standar kualitas yang diinginkan.
Berikut adalah keuntungan dan kelemahan dari penerapan Statistical Quality
Control (SQC):

Keuntungan Statistical Quality Control (SQC):


1. Deteksi Dini Ketidaksesuaian:
Keuntungan: SQC memungkinkan deteksi dini ketidaksesuaian atau
ketidaknormalan dalam proses produksi. Ini memungkinkan perbaikan
segera sebelum produk atau layanan mencapai tahap produksi
selanjutnya, mengurangi risiko produksi barang cacat.
2. Peningkatan Efisiensi Produksi:
Keuntungan: Dengan memonitor dan mengontrol variabilitas proses,
SQC membantu meningkatkan efisiensi produksi. Proses yang stabil
dan dapat diprediksi dapat mengurangi waktu produksi dan
meminimalkan pemborosan.
3. Peningkatan Kepuasan Pelanggan:
Keuntungan: Dengan menghasilkan produk atau layanan yang sesuai

8
dengan standar kualitas, SQC dapat meningkatkan kepuasan
pelanggan. Ini dapat membantu dalam mempertahankan dan
membangun reputasi merek.
4. Pemahaman Mendalam tentang Proses:
Keuntungan: SQC memberikan wawasan mendalam tentang
variabilitas dan karakteristik proses. Ini membantu organisasi
memahami sebab-akibat dalam proses produksi mereka dan
memungkinkan perbaikan berbasis data.
5. Reduksi Biaya dan Pemborosan:
Keuntungan: Dengan mengidentifikasi dan mengurangi penyebab
variasi yang tidak perlu, SQC dapat membantu organisasi mengurangi
biaya produksi dan pemborosan sumber daya.3
Kelemahan Statistical Quality Control (SQC):
1. Biaya Implementasi:
Kelemahan: Memperkenalkan SQC memerlukan investasi dalam
pelatihan personel, peralatan pemantauan, dan perangkat lunak analisis
statistik. Ini bisa menjadi beban finansial bagi beberapa organisasi.
2. Kompleksitas Analisis Statistik:
Kelemahan: Analisis statistik yang diperlukan untuk menerapkan
SQC mungkin kompleks bagi beberapa orang. Organisasi mungkin
perlu mempekerjakan atau melibatkan ahli statistik untuk
menginterpretasikan data dengan benar.
3. Tidak Selalu Cocok untuk Semua Proses:
Kelemahan: SQC tidak selalu cocok untuk semua jenis proses. Proses
dengan variabilitas alamiah yang tinggi atau proses yang melibatkan
banyak faktor yang sulit dikendalikan secara statistik mungkin tidak
mendapatkan manfaat yang maksimal dari SQC.

3
Almahdy, Furaidah, 2010. “ Pengendalian Kualitas Produk Celana Jeans Pada
Industri Produk Tekstil”. Jurnal Sinergi. Volume: 14 Nomor: 2

9
4. Waktu yang Diperlukan untuk Analisis:
Kelemahan: Analisis statistik yang mendalam memerlukan waktu,
terutama ketika data yang sangat besar terlibat. Ini bisa menjadi
tantangan di lingkungan produksi yang dinamis.
5. Ketidakpastian:
Kelemahan: Terkadang, hasil analisis statistik mungkin tidak
memberikan kepastian penuh atau solusi langsung untuk masalah yang
dihadapi. Interpretasi yang salah atau penyesuaian yang tidak tepat
dapat menyebabkan keputusan yang tidak efektif.

Penting untuk dicatat bahwa keuntungan dan kelemahan SQC dapat


bervariasi tergantung pada konteks aplikasinya dan kemampuan organisasi
untuk mengelolanya secara efektif

E. Definisi Data Dalam Konteks Statistical Quality Control (SQC)


Menurut Gaspersz (1998)a Data adalah catatan tentang sesuatu, baik
yang bersifat kualitatif maupun yang bersifat kuantitatif, yang di gunakan
sebagai acuan dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan catatan atau data,
dari data dipelajari mengenai fakta-fakta yang ada untuk kemudian diambil
suatu Tindakan yang tepat berdasarkan pada fakta. Dalam konteks
pengendalian proses statistik, dikenal dua jenis data, yaitu:
a) Data Atribut (Attributes Data), yaitu data kualitatif yang dapat dihitung
untuk pencatatan dan analisis. Contoh dari data atribut, banyaknya jenis
cacat pada produk merupakan karakteristik kualitas.
b) Data Variabel (Variables Data) merupakan data kuantitatif yang diukur
untuk keperluan analisis. Contoh dari data variabel karakteristik kualitas
adalah diameter pinggang celana, lingkar pinggang celana.

10
F. Metode Statistical Quality Control (SQC)
Menurut Heizer dan Render, ada 7 tahap dalam metode Statistical Quality
Control (SQC), diantaranya :
1. Lembar periksa adalah sebuah formular yang digunakan untuk mencatat.
Lembar periksa membantu analisi menemukan fakta atau pola yang
mungkin dapat membantu analisis selanjutnya.
2. Diagram Pencar adalah grafik yang menampilkan hubungan antara dua
variabel apakah hubungan antaranya kuat atau tidak, antara lain faktor
proses yang mempengaruhi proses dengan kualitas produk.
3. Diagram Sebab dan Akibat adalah teknik yang digunakan untuk melihat
kemungkinan kesalahan pada kualitas. Diagram ini digunakan untuk
memperlihatkan faktor yang mempengaruhi pada kualitas dan memiliki
akibat pada masalah yang dipelajari.
4. Diagram Pareto adalah metode dalam mengorganisasikan kesalahan, atau
cacat untuk membantu fokus atau usaha penyelesaian masalah. Analisis
pareto menunjukan masalah dimana yang banyak memberikan hasil yang
terbesar.
5. Diagram Alir merupakan suatu proses atau sistem dengan digunakannya
garis dan kotak yang saling terhubung satu sama lain.
6. Diagram Batang suatu alat untuk membantu menentukan nilai dari
pengukuran dan dimana setiap nilai frekuensi terjadi.
7. Peta Kendali merupakan presentasi grafik dari proses data dari waktu ke
waktu yang menunjukan batas dari kemdali atas dan batas kendali bawah
untuk melakukan proses yang ingin dikendalikan.4

4
Gunawan, Candra, 2014. “Implementasi Pengendalian Kualitas Dengan Metode
Statistik Pada Proses Produksi Pakaian Bayi Di PT Dewi Murni Solo”. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Universitas Surabaya Vol: 3 No: 4

11
Berikut ini merupakan metode statistical quality control yang umum digunakan
:

1. Grafik kontrol : Adalah metode yang digunakan untuk memonitor dan


mengendalikan variabilitas dalam proses produksi. Grafik ini digunakan
untuk memvisualisasikan data dan membandingkannya dengan batas
kontrol yang ditetapkan. Jika data berada di luar batas kontrol, tindakan
perbaikan dapat diambil untuk mengatasi penyimpangan yang terjadi.
2. Analisis regresi : Analisis regresi adalah metode yang digunakan untuk
memodelkan hubungan antara variabel dependen dan variabel independen.
Dalam konteks SQC, analisis regresi dapat digunakan untuk mempelajari
hubungan antara variabel yang mempengaruhi kualitas produk. Dengan
memahami hubungan ini, perusahaan dapat mengidentifikasi faktor-faktor
yang berkontribusi terhadap ketidaksesuaian dalam kualitas produk.
3. Pengujian hipotesis : Pengujian hipotesis adalah metode yang digunakan
untuk menguji kebenaran suatu pernyataan atau hipotesis berdasarkan data
statistik. Dalam SQC, pengujian hipotesis dapat digunakan untuk menguji
apakah suatu proses produksi memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
Jika hipotesis ditolak, tindakan perbaikan dapat diambil untuk
meningkatkan kualitas produk.

Menurut Rully & Nurrohman tujuan SQC dalam pengendalian mutu


ialah untuk mengawasi produk agar sesuai dengan standar yang ditetapkan.
SQC merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan untuk
memonitori, mengendalikan, menganalisis, mengelola, dan memperbaiki
produk menggunakan metode statistik sehingga diharapkan dapat memberikan
kontribusi untuk meningkatkan kualitas produksi .

Langkah dalam mengurangi tingkat cacat (defect) adalah dengan


melakukan pengendalian kualitas pada proses produksi untuk mengetahui
faktor-faktor yang menyebabkan tingkat kecacatan terbesar dan mengetahui
proses dalam keadaan terkendali atau tidak. Hal tersebut dapat dilaksanakan

12
dengan jalan melakukan perbaikan dan peningkatan mutu produk selama proses
produksi. Pada akhirnya akan memberikan masukan bagi perusahaan/industri,
tidak hanya dalam mutu atau kualitas produk yang lebih baik tapi juga dalam
hal produktivitas.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan materi diatas dapat ditarik kesimpulannya sebagai berikut:
1. SQC (Statistical Quality Control) adalah teknik penyelesaian masalah yang
digunakan untuk memonitor, mengendalikan, menganalisis, mengelola dan
memperbaiki produk dan proses menggunakan metode-metode statistik.
2. Tujuan pokok Statistical Quality Control (SQC) adalah mengidentifikasi
terjadinya sebab-sebab atau perubahan proses yang sedemikian rupa,
hingga penyelidikan lebih dalam terhadap proses.
3. Konsep penerapan statistical quality control dapat dilalukan dalam
beberapa konsep. Dengan menggunakan statistical quality control dengan
baik dan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan maka perusahaan
dapat meningkatkan konsistensi dan kualitas produk atau layanannya,
mengurangi pemborosan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
4. Keuntungan dan kelemahan Statistical Quality Control (SQC) adalah suatu
metode pengendalian kualitas yang menggunakan konsep statistika untuk
memonitor dan mengontrol proses produksi atau layanan agar memenuhi
standar kualitas yang diinginkan.
5. Definisi data dalam konteks statistical quality control (SQC) Menurut
Gaspersz (1998)a Data adalah catatan tentang sesuatu, baik yang bersifat
kualitatif maupun yang bersifat kuantitatif, yang di gunakan sebagai acuan
dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan catatan atau data, dari data
dipelajari mengenai fakta-fakta yang ada untuk kemudian diambil suatu
Tindakan yang tepat berdasarkan pada fakta.
6. Metode statistical quality control (SQC) Langkah dalam mengurangi
tingkat cacat (defect) adalah dengan melakukan pengendalian kualitas pada
proses produksi untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan tingkat

14
kecacatan terbesar dan mengetahui proses dalam keadaan terkendali atau
tidak.

B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu
penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih banyak kekurangan yang perlu
penulis perbaiki. oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya.
Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat
bagi banyak orang.

15
DAFTAR PUSTAKA

Almahdy, Furaidah, 2010. “ Pengendalian Kualitas Produk Celana Jeans Pada Industri
Produk Tekstil”. Jurnal Sinergi. Volume: 14 Nomor: 2

Choir, Fikron Al, 2018. “Pelaksanaan Quality Control Produksi Untuk Mencapai
Kualitas Produk Yang Meningkat”. Jurnal Pemasaran Kompetitif. Vol: 1 No: 4

Douglas, C. Montgomery. 2001. Introduction to Statistical Quality Control. 4th


Edition. New York: John Wiley & Sons. Inc.

Gunawan, Candra, 2014. “Implementasi Pengendalian Kualitas Dengan Metode


Statistik Pada Proses Produksi Pakaian Bayi Di PT Dewi Murni Solo”. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol: 3 No: 4

La, Hatani. 2007. “Manajemen Pengendalian Mutu Produksi Roti Melalui Pendekatan
Statistical Quality Control (SQC).”

16

Anda mungkin juga menyukai