Dosen Pengampu :
YUSIAS ANDRIE, ST., MT
Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Komputasi Tambang dengan judul “Quality Control”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Yusias Andrie, ST.,MT.
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi Penulis.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna, dikarenakan keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman yang dimiliki Penulis. Oleh karena itu, Penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
2.1 Quality Control ............................................................................................ 3
2.2 Proses Pengendalian Mutu (Quality Control) .......................................... 11
2.3 Software Yang digunakan dalam quality control .................................. 13
BAB III ................................................................................................................. 10
PENUTUP ............................................................................................................ 10
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 10
LAMPIRAN STUDI KASUS
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
2
PEMBAHASAN
2.1 Quality Control
Quality Control (pengendalian mutu) adalah semua usaha untuk menjamin
agar hasil dari pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan
memuaskan konsumen. Tujuan quality control agar tidak terjadi barang yang
tidak sesuai dengan standar mutu yang diinginkan (second quality) terus-
menerus dan bisa mengendalikan, menyeleksi, menilai kualitas, sehingga
konsumen merasa puas dan perusahaan tidak rugi. Pengendalian mutu
(quality control) adalah keseluruhan rangkaian kegiatan yang terpadu secara
efektif dan dapat digunakan untuk mengembangkan, melestarikan, dan
meningkatkan kualitas dari berbagai usaha (berupa produk maupun jasa)
seekonomis mungkin dan sekaligus memenuhi kepuasan.
Pengendalian diartikan sebagai suatu proses mengevaluasi kegiatan
produksi, membandingkan hasil kegiatan produksi dengan tujuan yang telah
ditetapkan serta mengambil tindakan perbaikan terhadap perbedaan hasil
proses dengan tujuan tersebut. Menurut definisi tersebut pengendalian dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan memantau, mengkoreksi, serta memastikan
bahwa pekerjaan yang dilakukan tidak menyimpang dan sesuai dengan yang
sudah direncanakan. Menurut juran, pengendalian dan perencanaan
merupakan dua hal yang saling berkaitan dan harus dilakukan dengan sebaik-
baiknya agar didapatkan hasil yang sesuai dengan harapan (Mitra., 1998).
Quality Control yakni suatu proses yang pada intinya yang dapat
menjadikan entitas sebagai peninjau kualitas dari semua faktor yang terlibat
dalam suatu kegiatan produksi. Pengendalian mutu atau juga pengendalian
kualitas yang dapat melibatkan pengembangan sistem untuk bisa memastikan
3
4
Terdapat 3 aspek yang ditekankan pada quality control ini, yaitu sebagai
berikut :
1. Unsur-unsur seperti kontrol, manajemen suatu pekerjaan, proses-proses
yang terdefinisi dan telah terkelola dengan baik, kriteria integritas dan
kinerja, dan suatu identifikasi catatan.
2. Kompetensi, seperti pada ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman,
dan kualifikasi.
3. Elemen lunak, seperti pada kepegawaian, integritas, kepercayaan,
budaya organisasi, motivasi, semangat tim, dan juga suatu hubungan
yang berkualitas.
Quality Control dalam pertambangan merupakan proses penting yang
bertujuan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan atau proses
yang dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Ini
melibatkan serangkaian langkah dan prosedur untuk memantau,
mengevaluasi, dan memastikan kualitas dari bahan tambang atau mineral
yang diekstraksi atau diolah.
Beberapa langkah dalam Quality Control pertambangan meliputi:
5
Berikut beberapa tanggung jawab dan tujuan Quality Comtrol dalam dunia
pertambangan:
alat-alat canggih untuk suatu tujuan ini. QC juga harus memiliki sebuah
keterampilan dokumentasi profesional untuk suatu proses jaminan
kualitas. Kualitas yang dapat diinginkan dalam setiap produk saat ini.
Oleh karena itu, QC dapat dibutuhkan dalam setiap bidang seperti
konstruksi, pertanian, barang-barang konsumen, peralatan medis, dan
baik teknis, transportasi serta berbagai layanan lainnya. QC juga harus
bekerja dalam koordinasi dengan departemen lain seperti suatu produksi,
manufaktur, pengepakan dan sebuah pemasok. QC perlu memiliki
kemampuan untuk menggunakan berbagai alat pengujian yang
diperlukan untuk memeriksa kualitas produk atau layanan. Hal ini
meliputi kemampuan untuk mengoperasikan alat pengukur dimensi,
berat, suhu dan alat pengujian lainnya yang relevan untuk jenis produk
yang dihasilkan.
Beberapa prinsip dasar yang dibutukan oleh seorang Quality Control
1. Kualitas yaitu untuk dapat memenuhi keinginan sesuai yang di
harapkan oleh pelanggan, yaitu dengan memberikan barang serta
service yang akan memuaskan.
5. Membandingkan dari data periode yang satu dengan periode lain, juga
memeriksa perubahan-perubahan yang terjadi.
g. Histogram
Histogram adalah suatu alat yang membantu untuk menentukan
variasi dalam proses. Berbentuk diagram batang yang menunjukkan
tabulasi dari data yang diatur berdasarkan ukurannya. Tabulasi data
11
patokan yang dipilih dan ditentukan harus bersifat kuantitatif, demikian pula
metode pengukuran dan perhitungannya harus dapat memberikan indikasi
terhadap pencapaian sasaran, seperti:
a. Berupa satuan uang, seperti anggaran per satuan unit pekerjaan (SRK),
anggaran pekerjaan per unit per jam, penyewaan alat per unit per jam,
biaya angkutan per ton per km;
b. Berupa jadwal, misalnya waktu yang ditentukan untuk mencapai
deadline;
c. Berupa unit pekerjaan yang berhasil diselesaikan;
d. Berupa standar mutu, kriteria, dan spesifikasi, misalnya yang
berhubungan dengan kualitas material, dan hasil uji coba peralatan.
4. Merancang sistem informasi
Satu hal yang perlu ditekankan dalam proses pengendalian proyek adalah
perlunya suatu sistem informasi dan pengumpulan data yang mampu
memberikan keterangan yang tepat, cepat, dan akurat. Sistem informasi
tersebut harus dapat mengolah data yang telah dikumpulkan tersebut
menjadi suatu bentuk informasi yang dapat dipakai untuk tindakan
pengambilan keputusan. Pada akhir suatu kurun waktu yang ditentukan,
diadakan pelaporan dan pemeriksaan, pengukuran dan pengumpulan data
serta informasi hasil pelaksanaan pekerjaan. Agar memperoleh gambaran
yang realistis, pelaporan sejauh mungkin didasarkan atas pengukuran
penyelesaian fisik pekerjaan.
5. Mengkaji dan menganalisis hasil pekerjaan
Pada langkah ini diadakan analisis atas indikator yang diperoleh dan
mencoba membandingkan dengan kriteria dan standar yang ditentukan.
Hasil analisis ini penting karena akan digunakan sebagai landasan dan dasar
tindakan pembetulan. Oleh karena itu, metode yang digunakan harus tepat
dan peka terhadap kemungkinan adanya penyimpangan.
6. Mengadakan tindakan pembetulan
Apabila hasil analisis menunjukkan adanya indikasi penyimpangan yang
cukup berarti, maka perlu diadakan langkah-langkah pembetulan. Tindakan
pembetulan dapat berupa:
13
j. Perbaikan komunikasi.
4. Geostatistical software
Geostatistical software adalah software yang digunakan untuk
membuat analisis geostatistik menjadi cepat, efisien, dan
mudah. Geostatistical software menyediakan semua komponen
geostatistik, mulai dari analisis variogram hingga kriging dan
pemetaan, dalam satu program terintegrasi yang dipuji karena
fleksibilitasnya dan antarmuka yang mudah diakses.
Terdapat dua metode utama yang digunakan untuk Six Sigma yaitu
DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) dan DMADV
(Define, Measure, Analyze, Design, Validate).
1. DMAIC
DMAIC merupakan metode yang bersifat data driven. Tujuan dari
metode ini adalah untuk mengembangkan produk ataupun jasa yang
sudah ada demi meningkatkan kepuasan calon konsumen.
Umumnya, DMAIC dimanfaatkan oleh perusahaan manufatur
produk atau pengiriman sebuah jasa. DMAIC terdiri dari 5 proses
yaitu:
a. Define : Penentuan masalah, tujuan dan juga proses.
b. Measure : Pengukuran terhadap permasalahan, evaluasi sistem
pengukuan, dan kinerja yardstick.
c. Analyze : Menganalisis sistem untuk mengidentifikasi kinerja
sistem atau proses demi mencapai suatu tujuan yang diinginkan.
d. Improve : Melakukan tindakan perbaikan atau
mengembangkan suatu proses.
e. Control : Tahap ini Anda akan mengukur kinerja implementasi
pada berbagai tahap strategi sebelumnya.
23
2. DMADV
Yang dimaksud dengan DMADV ini adalah suatu cara yang dapat
Anda gunakan dalam menciptakan atau membuat ulang suatu proses
manufaktur produk yang baru. Metode ini sangat cocok untuk Anda
gunakan apabila proses produk yang dilakukan perusahaan saat ini
tidak mampu untuk memuaskan pelanggan walaupun tindakan yang
dilakukan oleh perusahaan sudah semaksimal mungkin.
3. Non-Destructive Testing
Sistem informasi laboratorium juga dapat menjadi alat yang efektif bagi
manajemen dalam proses perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Quality Control (pengendalian mutu) adalah semua usaha untuk menjamin
agar hasil dari pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan
memuaskan konsumen. Tujuan quality control agar tidak terjadi barang yang
tidak sesuai dengan standar mutu yang diinginkan (second quality) terus-
menerus dan bisa mengendalikan, menyeleksi, menilai kualitas, sehingga
konsumen merasa puas dan perusahaan tidak rugi. Pengendalian mutu (quality
control) adalah keseluruhan rangkaian kegiatan yang terpadu secara efektif dan
dapat digunakan untuk mengembangkan, melestarikan, dan meningkatkan
kualitas dari berbagai usaha (berupa produk maupun jasa) seekonomis
mungkin dan sekaligus memenuhi kepuasan. Tugas quality control secara
spesifik ini sangat bervariasi, tergantung pada suatu industri di mana mereka
bekerja. Quality control ini memiliki kewenangan untuk dapat menerima atau
menolak produk yang yang akan dipasarkan. QC keahliannya juga harus
didasarkan pada inspeksi visual dari suatu kualitas produk. Dia juga harus
memiliki pendekatan profesional mengenai sebuah metode jaminan kualitas
dan mampu menggunakan alat-alat canggih untuk suatu tujuan ini. QC juga
harus memiliki sebuah keterampilan dokumentasi profesional untuk suatu
proses jaminan kualitas. Kualitas yang dapat diinginkan dalam setiap produk
saat ini. Oleh karena itu, QC dapat dibutuhkan dalam setiap bidang seperti
konstruksi, pertanian, barang-barang konsumen, peralatan medis, dan baik
teknis, transportasi serta berbagai layanan lainnya.
Terdapat 3 aspek yang ditekankan pada quality control ini, yaitu sebagai
berikut :
1. Unsur-unsur seperti kontrol, manajemen suatu pekerjaan, proses-proses
yang terdefinisi dan telah terkelola dengan baik, kriteria integritas dan
kinerja, dan suatu identifikasi catatan.
2. Kompetensi, seperti pada ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan
kualifikasi.
10
11
Define
Tahap define merupakan tahap pendefinisian yang berupa langkah operasional
pertama dalam Six Sigma. Tahap define pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan diagram SIPOC (Supplier, Input, Process, Output, Customer) dan
penentuan CTQ atau Critical To Quality.
Diagram SIPOC
Diagram SIPOC berfungsi untuk menjabarkan agar aliran proses produksi dari
perusahaan tergambarkan dengan urut dan jelas. Diagram SIPOC terdiri atas alur
proses produksi dari penyediaan bahan baku hingga menjadi produk jadi yang siap
dikirim ke customer. Berikut merupakan diagram SIPOC dari PT. Mitra Rekatama
Mandiri.
CTQ (Critical To Quality)
CTQ merupakan karakteristik produk yang harus mencapai minimal standar
spesifikasi dan harus dijaga dari suatu produk. Penentuan CTQ ini berdasarkan
keinginan dan kebutuhan customer serta kondisi cacat yang terjadi di
perusahaan. Di bawah ini merupakan CTQ dari PT. Mitra Rekatama Mandiri.
Berdasarkan perhitungan DPMO pada tabel dan gambar di atas, maka dapat
diketahui bahwa pada periode bulan Januari hingga Desember 2021 pada PT. Mitra
Rekatama Mandiri, nilai DPMO yang paling tinggi terdapat di bulan Juli 2021
dengan nilai sebesar 4163,2983. Sedangkan nilai terendah DPMO ada di bulan
Agustus 2021 dengan nilai sebesar 1032,0174. Dan rata-rata keseluruhan nilai
DPMO periode Januari hingga Desember 2021 adalah 1876,3684.
Nilai Sigma
Setelah diperoleh nilai DPMO, selanjutnya dilakukan perhitungan nilai sigma
dengan menggunakan rumus pada Microsoft Excel sebagai berikut.
Berikut merupakan hasil dari perhitungan nilai sigma yang telah dilakukan di
Microsoft Excel pada periode bulan Januari sampai Desember 2021.
Dari tabel perhitungan nilai sigma di atas, dapat dibuat dalam grafik seperti
gambar di bawah ini.
Berdasarkan perhitungan nilai sigma pada tabel dan gambar di atas, maka dapat
diketahui bahwa pada periode bulan Januari hingga Desember 2021 pada PT. Mitra
Rekatama Mandiri, nilai sigma yang paling tinggi terdapat di bulan Agustus 2021
dengan nilai sigma sebesar 4,5809. Sedangkan nilai sigma terendah ada di bulan
Juli 2021 dengan nilai sebesar 4,1385. Dan rata-rata keseluruhan nilai sigma
periode Januari hingga Desember 2021 adalah 4,3982.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan jumlah cacat untuk periode
bulan Januari sampai Desember 2021 adalah sebesar 2601 pcs dari total jumlah
produksi sebesar 145248 pcs. Dan rata-rata nilai DPMO yang dihasilkan dari
periode tersebut adalah sebesar 1876,3684 yang berarti dalam satu juta kesempatan
produksi, akan ada kemungkinan 1876 pcs produk yang cacat. Sedangkan rata-rata
nilai sigma didapatkan sebesar 4,3982. Hal tersebut membuktikan bahwa proses
produksi yang berada di perusahaan sudah berada di atas rata-rata industri di
Indonesia. Maka dari itu, dengan terus melakukan perbaikan dalam meminimalisir
produk cacat, nilai sigma perusahaan akan semakin meningkat. Berdasarkan
perhitungan nilai sigma pada tabel dan gambar di atas, maka dapat diketahui bahwa
pada periode bulan Januari hingga Desember 2021 pada PT. Mitra Rekatama
Mandiri, nilai sigma yang paling tinggi terdapat di bulan Agustus 2021 dengan nilai
sigma sebesar 4,5809. Sedangkan nilai sigma terendah ada di bulan Juli 2021
dengan nilai sebesar 4,1385. Dan rata-rata keseluruhan nilai sigma periode Januari
hingga Desember 2021 adalah 4,3982.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Alvi., Sutarto, Y., dan Fitriana, M. (2007). Perencanaan Reklamasi Pada
Kegiatan Penambangan Bauksit PT. Kalbar Bumi Perkasa Kecamatan
Tayan Hilir Dan Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau Provinsi
Kalimantan Barat. Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang 7 (2).