Anda di halaman 1dari 3

Pengendalian mutu halal

Pendahuluan

Pengendalian mutu adalah aktivitas keteknikan dan manajemen yang dengan aktivitas
tersebut dapat diukur ciri-ciri mutu dari produk yang ada, membandingkan dengan spesifikasi
atau persyaratan dan mengambil tindakan yang sesuai apabila ada perbedaan antara
penampilan sebenarnya dan yang standar. Pada perusahaan mutu telah menjadi bagian yang
penting dalam setiap proses produksi. Strategi yang dapat menjamin mutu adalah strategi
yang dapat menjaga kestabilan proses, sehingga proses dapat dikendalikan dengan tujuan
untuk dapat meminimalkan produk cacat.

Pentingnya peranan mutu terhadap suatu produk membuat perlunya dilakukan


pengendalian mutu. Pada pengendalian mutu ini diidentifikasi permasalahan yang ditemui
dalam rangkaian proses produksi dan secara sistematis mengidentifikasi faktor-faktor
penyebabnya menggunakan alat bantu yang disebut seven tools. Alat bantu ini berkembang
penggunaannya di dalam proses kegiatan peningkatan mutu atau pemecahan masalah yang
meliputi: 1) checksheet (lembar data), 2) stratifikasi, 3) histogram, 4) bagan kendali (control
chart), 5) diagram pareto, 6) diagram pencar, dan 7) diagram sebab akibat. Penggunaan alat
bantu ini nantinya dapat diketahui mutu produk sekaligus mengevaluasi suatu proses
produksi sehingga mudah dalam melakukan perbaikan.

Perusahaan yang sudah berkembang pesat, maju dan memiliki manajemen yang baik
tentu saja sudah memiliki perangkat pengendalian mutu yang terpadu. Sehingga nantinya
produk akhir yang diterima konsumen adalah produk yang benar-benar berkualitas tanpa
cacat, namun pada kenyataanya dilapangan sering terjadi kelalaian produsen dalam
manajemen mutu tersebut. Misalnya dalam penjualan suatu produk yang belum sesuai
standard mutu atau produk yang terindikasi mengandung bahan yang tidak dihalalkan untuk
dikonsumsi. Hal ini menyebabkan persoalan menjaga mutu produk sangat penting
diperhatikan. Dalam hal ini banyak hal yang memerlukan perhatian khusus. Persoalan mutu
tidak sesederhana seperti produk yang bersih, sehat, harga yang terjangkau serta memuaskan
konsumen saja tetapi dapat lebih luas lagi. Tentunya kehalalannya juga harus terjamin. Oleh
sebab itu diperlukan sistem pengendalian mutu halal.
PEMBAHASAN
Mutu atau Kualitas

Mutu memiliki arti yang berbeda sesuai dengan kondisi yang melekat dari kata mutu
itu sendiri. Kata mutu tidak hanya melekat pada mutu barang yang akan diprodu ksi
akan tetapi mutu dapat merujuk pada proses dari mutu (yaitu; manusia, material, dan
mesin-mesin) dan mutu juga dapat merujuk dalam bidang manajemen. Mutu barang
yang diproduksi dapat didefinisikan “sebagai tahapan dari mutu barang, dimana barang
tersebut mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini bukanlah ketentuan mutlak
akan tetapi dapat diyakini atau diwujudkan dengan membandingkan dengan beberapa
standar yang sudah ditetapkan sebelumnya”. Mutu barang dapat ditentukan oleh beberapa
karakteristik yaitu desain, ukuran, bahan baku, komposisi kimia, teknik pada bagian
pengerjaan, penyelesaian dan properti lainnya. Dan pada akhirnya mutu barang
ditentukan oleh konsumen atau pelanggan. Mutu berawal dari desain/rancangan barang
apakah sudah sesuai dengan spesfikasi yang diinginkan oleh pelanggan dengan lebih
melibatkan standar pengukuran yang telah ditetapkan, penggunaan bahan baku yang tepat,
proses pemilihan pabrik yang cocok, dan peralatan kerja yang dibutuhkan untuk
memproduksi barang. Karakteristik mutu dari sebuah barang dapat diklasifikasikan antara
lain; mutu desain, mutu kesesuaian dengan spesifikasi, dan mutu kinerja.

Pengendalian Mutu
Pengendalian adalah kegiatan yang telah melalui proses standar yang ditetapkan
dan merupakan kegiatan akhir dari proses kegiatan produksi. Proses pengendalian terdiri
dari kegiatan mengamati kinerja, membandingkan kinerja dengan beberapa standar, dan
kemudian mengambil keputusan atas kinerja yang diamati secara signifikan dengan
standar yang berbeda. Pengendalian mutu dapat didefenisikan sebagai teknik dalam
manajemen manufaktur atau pabrik yang akan menghasilkan atau memproduksi barang
dengan mutu yang sama. Pengendalian mutu bertujuan untuk:
1.Sebagai alat pengambil keputusan terhadap standar mutu barang yang
Diproduksi sehingga mudah diterima oleh pelanggan atau konsumen
2. Sebagai alat pemeriksa terhadap metode operasi yang digunakan selama
dipabrik
3. Sebagai alat pencegahan mutu barang yang buruk agar tidak sampai ketangan
pelanggan atau konsumen

Sumber : Romindo M. Pasaribu. 2015. Manajemen Mutu. Fakultas Ekonomi Universitas


HKBP Nommensen, Medan Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai