TUGAS KHUSUS
PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE
SEVEN TOOLS DI PT. KARUNG EMAS
dan menaikkan tingkat pertumbuhan perusahaan adalah faktor mutu dan kualitas.
Begitu besarnya peranan kualitas di dalam menunjang kelancaran operasional
produksi perusahaan sehingga menjadikan kualitas perlu mendapatkan perhatian
yang serius. Sistem pengendalian kualitas dalam hal ini memberikan sumbangan
yang cukup besar bagi pencapaian pengendalian kualitas yang optimal.
Pengendalian dapat diartikan sebagai berikut :
1. Pengendalian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjamin
agar kegiatan produksi dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah
direncanakan.
2. Proses manajemen yang diadakannya kita mengevaluasi kinerja nyata,
membandingkan kinerja nyata dengan tujuan, mengambil tindakan
terhadap perbedaan. (J.M Juran, 1995:165)
3. Pengendalian adalah proses pendelegasian tanggungjawab dan wewenang
bagi aktivitas manajemen agar memperkuat penjaminan dan pencapaian
kepuasan. (Armand V. feigenbaum, 1991:10)
Sedangkan kualitas dapat diartikan sebahgai berikut :
1. Kualitas adalah sesuaru yang mencirikan tingkat dimana produk itu
mamap memenuhi keinginan dan harapan konsumen.
2. Kualitas adalah totalitas bentuk dan karakteristik barang atau jasa yang
menunjukan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan
yang tampak jelas maupun yang tersembunyi. (Barry render dan Jay
heizer, 2001:92)
3. Mutu diartikan sebagai faktor-faktor yang terdapat dalam suatu
barang/hasil yang menyebabkan barang/hasil tersebut sesuai dengan tujuan
untuk apa barang/hasil tersebut dimaksudkan atau dibutuhkan. (Menurut
Sofjan Assauri, 2004:205)
Berdasarkan definisi diatas bahwa kualitas adalah suatu tingkatan
spesifikasi produk yang dapat memuaskan konsumen dan hasil produksi sesuai
dengan standar produksi yang telah ditetapkan perusahaan. Menurut J.M Juran
(1993:102) yang dialihbahasakan oleh Bambang Hartono arti kualitas dapat
dilihat dari kedua aspek sebagai berikut:
a. Ciri-ciri produk yang memenuhi permintaan pelanggan
Kualitas yang lebih memungkinkan perusahaan meningkatkan kepuasan
pelanggan, membuat produk terjual, dapat bersaing dengan pesaing lain,
proses
yang
berkesimbungan
(Continous
Process
kontrol.
Mempelajari secara menyeluruh masalah yang dihadapi. Berikut diberikan
contoh diagram stratifikasi dalam bentuk diagram cartesius maupun dalam
bentuk tabel.
5. Diagram Tebar
c.
d.
e.
1.
Pilih jenis control chart yang sesuai untuk data yang kita ambil.
2.
Tentukan waktu atau periode pengambilan data, sampling plan dan jumlah
data yang diinginkan.
3.
4.
5.
6.
Hitunglah garis tengah dan batas control (control limit) untuk UCL dan
LCL sesuai dengan rumus masing-masing control chart.
7.
8.
adalah Prof. Kaoru Ishikawa dari Universitas Tokyo di tahun 1953. Diagram
ini sering disebut dengan diagram tulang ikan bentuknya menyerupai
kerangka tulang ikan. Bagian kanan dari diagram biasanya menggambarkan
akibat atau permasalahan sedangkan cabang-cabangnya tulang ikannya
menggambarkan penyebabnya. Pada umumnya bagian akibat pada diagram
ini berkaitan masalah kualitas. Sedangkan unsur-unsur penyebab biasanya
terdiri dari faktor-faktor manusia, material, mesin, metode dan lingkungan.
Komposisi bahan mentah dapat sedikit berbeda dengan sumber pasokan dan
mungkin terdapat perbedaan ukuran dalam batas yang diijinkan.
Kegunaan dari digram ini adalh untuk menemukan faktor-faktor yang merupakan
sebab pada suatu masalah. Fishbone Diagram atau Cause and Effect Diagram
ini dipergunakan untuk :
1. Meng-identifikasikan akar penyebab dari suatu permasalahan
2. Mendapatkan ide-ide yang dapat memberikan solusi untuk pemecahaan
suatu masalah
3. Membantu dalam pencarian dan penyelidikan fakta lebih lanjut.
Dalam diagram sebab akibat, faktor merupakan penyebab terjadinya cacat,
sementara karakteristik mutu merupakan akibat. Pada umumnya, faktor harus
ditulis lebih rinci untuk membuat diagram menjadi bermanfaat. Langkah-langkah
membuat diagram sebab akibat diuraikan sebagai berikut :
1. Tentukan Pernyataan Permasalahan yang akan diselesaikan.
2. Gambarkan Kepala Ikan sebagai tempat untuk menuliskan Akibat (Effect).
3. Tuliskan Pernyataan permasalahan tersebut di kepala Ikan sebagai Akibat
(effect) dari penyebab-penyebab.
4. Gambarkan Tulang Belakang Ikan dan Tulang-tulang Besar Ikan.
5. Tuliskan Faktor-faktor penyebab utama yang mempengaruhi kualitas di
Tulang Besar Ikan. Pada Umumnya Faktor-faktor penyebab utama di
Produksi itu terdiri dari 5M +1E yaitu : Machine (Mesin), Method
4.2
Pengumpulan Data
Banyak Produk
16400
12600
30800
30000
18900
32300
32500
26800
30000
22400
21100
20500
4700
11800
12400
32200
5400
26400
21800
11700
34400
33800
1800
490700
Sumber: PT. Karung Emas
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Hasil
ke
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Produk
16400
12600
30800
30000
18900
32300
32500
26800
30000
22400
21100
20500
Penganyaman
32
9
62
169
101
82
144
96
52
39
50
64
Produk Cacat
Pemotongan
Printing
19
45
6
26
41
144
42
326
80
192
45
139
98
102
89
106
42
116
40
59
91
99
62
86
Total
96
41
247
537
373
266
344
291
210
138
240
212
13
4700
29
14
11800
35
15
12400
22
16
32200
115
17
5400
16
18
26400
51
19
21800
57
20
11700
24
21
34400
61
22
33800
49
23
1800
3
Total
490700 1362
Sumber: PT. Karung Emas
16
16
19
155
23
42
32
23
92
55
2
1130
43
59
21
107
24
66
92
36
116
77
4
2087
90
110
62
377
63
159
181
83
269
181
9
4579
Dari tabel tersebut bisa diketahu jenis cacat produk karung Cipta Makmur
Total
1362
1130
2087
4579
Periode
Hasil Produk
ke
(jumlah yang
Penganyaman
Produk Cacat
Pemotongan
Printing
Jumlah
diperiksa)
1
16400
2
12600
3
30800
4
30000
5
18900
6
32300
7
32500
8
26800
9
30000
10
22400
11
21100
12
20500
13
4700
14
11800
15
12400
16
32200
17
5400
18
26400
19
21800
20
11700
21
34400
22
33800
23
1800
Total
490700
Sumber: PT. Karung Emas
cacat/
32
9
62
169
101
82
144
96
52
39
50
64
29
35
22
115
16
51
57
24
61
49
3
1362
19
6
41
42
80
45
98
89
42
40
91
62
16
16
19
155
23
42
32
23
92
55
2
1130
45
26
144
326
192
139
102
106
116
59
99
86
43
59
21
107
24
66
92
36
116
77
4
2087
hari
96
41
247
537
373
266
344
291
210
138
240
212
90
110
62
377
63
159
181
83
269
181
9
4579
Dari tabel diatas ada 3 kerusakan yang teridentifikasi yakni kerusakan pada proses
Pengayaman sebanyak 1362 , Pemotongan sebanyak 1130 ,Printing sebanyak
2087 .
4.3.2 Histogram
Untuk histogram data jenis kerusakan produk karung jenis Cipta Makmur
yang telah diperoleh dari tabel check sheet bulan maret 2016 di PT. Karung Emas
dapat dilihat pada gambar 4.3 dibawah ini :
120
100
80
Presentase Kerusakan
(%)
60
Presentase Kerusakan
Komulatif (%)
40
20
0
Penganyaman
Pemotongan
Printing
No
1
2
3
Jenis
Total
Presentase
Kerusakan
Kerusakan
Kerusakan
1362
1130
2087
4579
29,744486
24,677877
45,577637
100
Penganyaman
Pemotongan
Printing
Total
Sumber : PT. Karung Emas
Prosentase
Kerusakan
Komulatif (%)
29,744486
54,422363
100
Persentase kerusakan produk karung jenis Cipta Makmur dapat dilihat dibawah
ini, yaitu:
1. Penganyaman
= 1362 / 4579 x 100% = 29, 74 %
2. Pemotongan = 1130 / 4579 x 100% = 24,68%
3. Printing
= 2087 / 4579 x 100% = 45,58 %
Setelah semua jenis kerusakan telah disusun dari jenis kerusakan terbesar hingga
terkecil selanjutnya adalah pembuatan diagram pareto yang dilihat pada gambar
4.4 berikut ini :
Gambar. 4.4 Diagram Pareto Kerusakan Produk Karung Jenis Cipta Makmur
Dari gambar diagram pareto dapat dilihat bahwa ada 2 jenis kerusakan
yang paling besar adalah penganyaman dan printing dengan presentasi komulatif
75,3 %. Menurut aturan pareto (aturan 80-20) untuk perhitungan korelasi antara
kerusakan adalah hanya untuk kerusakan printing. Dengan demikian akan dibuat
scatter diagram yang menunjukkan korelasi antara kerusakan penganyaman dan
printing.
4.3.4
Stratifikasi
Untuk melihat bagaimana perbandingan masing-masing jenis kerusakan
Printing
32
45
26
62
144
169
326
101
192
82
139
144
102
96
106
52
116
39
59
50
99
64
86
29
43
35
59
22
21
115
107
16
24
51
66
57
92
24
36
61
116
49
77
Periode ke
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
1362
2087
23
Total
Sumber : Pengolahan Data
4.3.5
Scatter Diagram
Untuk melihat korelasi antara jumlah yang terjadi dapat dilakukan dengan
menggunakan scatter diagram. Korelasi dihitung dengan menggunakan rumus :
N xy x y
r xy
= [N ( X 2 ) ( X 2 ) ] X [N ( Y 2 ) ( Y 2 ) ]
Data untuk perhitungan koefisien korelasi antara kerusakan dapat dilihat pada
tabel 4.2.6.
Tabel 4.7. Data perhitungan Koefisien Korelasi Antara Kerusakan
Produk Karung Jenis Cipta Makmur.
Nomer
(x)
(y)
x2
y2
xy
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
32
9
62
169
101
82
144
96
52
39
50
64
29
35
22
115
16
51
57
24
61
49
3
45
26
144
326
192
139
102
106
116
59
99
86
43
59
21
107
24
66
92
36
116
77
4
1024
81
3844
28561
10201
6724
20736
9216
2704
1521
2500
4096
841
1225
484
13225
256
2601
3249
576
3721
2401
9
2025
676
20736
106276
36864
19321
10404
11236
13456
3481
9801
7396
1849
3481
441
11449
576
4356
8464
1296
13456
5929
16
1440
234
8928
55094
19392
11398
14688
10176
6032
2301
4950
5504
1247
2065
462
12305
384
3366
5244
864
7076
3773
12
Total
1362
2087
119796
292985
176935
Printing (y)
penganyaman (x)
200
100
0
4.3.7
Control Chart
Peta kendali berfungsi untuk melihat apakah cacat yang terjadi setiap hari
homogen atau tidak. Hal ini bertujuan mengendalikan kualitas produk. Dengan
menggunakan aturan out of control dapat dilihat seberapa besar perbaikan yang
harus dilakukan. Dengan pembuatan peta control np (np-chart), yaitu seberapa
besar proporsi cacat yang terjadi untuk setiap jenis cacat.
Untuk mengetahui sumber variasi dari proses pengolahan Karung jenis Cipta
Makmur digunakan peta-peta kendali (control chart). Pada dasarnya data
pemeriksaan terhadap kerusakan dalam proses pengolahan tersebut akan
( x~x)2
39141,92
= 42,18
22
=
=
x=
n1
42,81
=
n 23
= 8,79
BKA =
~
x +3
BKB =
~
x3
250
200
150
BKA
100
Rata-rata
BKB
50
Data
0
-50
-100
( x~x)2
30000,63
= 36,9
22
=
=
n1
42,81
=
n 23
x=
= 7,69
BKA =
~
x +3
BKB =
~
x3
200
150
100
BKB
Rata-rata
50
BKA
Data
0
-50
-100
( x~x)2
10975,3
= 68,7
22
=
=
x=
n1
42,81
=
n 23
= 14,3
BKA =
~
x +3
BKB =
~
x3
350
300
250
200
BKA
150
Rata-rata
100
BKB
Data
50
0
-50
-100
-150
4.4
Analisa
120
100
80
Presentase Kerusakan
(%)
60
Presentase Kerusakan
Komulatif (%)
40
20
0
Penganyaman
Pemotongan
Printing
2. Pemotongan
3. Printing
Presentase kerusakan Karung jenis Cipta Makmur dapat dilihat tabel 4.7
berikut ini:
Tabel 4.7. Tabel Prosentase Kerusakan Karung jenis Cipta Makmur
No
1
2
3
Jenis
Total
Presentase
Kerusakan
Kerusakan
Kerusakan
Penganyaman
Pemotongan
Printing
Total
1362
1130
2087
4579
29,744486
24,677877
45,577637
100
Prosentase
Kerusakan
Komulatif (%)
29,744486
54,422363
100
Gambar. 4.4 Diagram Pareto Kerusakan Produk Karung Jenis Cipta Makmur
Dari diagram pareto, kerusakan yang dominan terjadi adalah kerusakan
pada proses Printing sebesar 2087 lembar dalam bulan maret, diikuti oleh
kerusakan Penganyaman 1362 sebanyak lembar dalam bulan maret, kemudian
kerusakan Pemotongan sebanyak 1130 lembar dalam bulan maret. Ini berarti
kerusakan Printing menjadi perhatian utama dalam perbaikan yang dilakukan.
4.4.1 Analisa Scatter Diagram
Korelasi antara kerusakan Printing dan Penganyaman dari scatter diagram
dapat dihitung dimana jika korelasi positif berarti hubungan antara kerusakan
Printing dan Penganyaman besar, jika korelasinya 0 maka tidak ada hubungan
dan jika korelasinya negatif berati kerusakan Karung jenis Cipta Makmur
memounyai
hubungan
yang
kecil.
menggunakan rumus:
r xy
N xy x y
= [N ( X ) ( X 2 ) ] X [N ( Y 2 ) ( Y 2 ) ]
2
Dari rumus diatas maka korelasi antara Printing dan Penganyaman adalah
sebagai berikut:
X [23 x ( 292985 )( 292985 ) ]
dapat
mengganggu
Evaluasi untuk cause and effect diagram adalah perbaikan beberapa faktor
yang menyebabkan kesalahan tersebut yaitu manusia, peralatan, metode
kerja, lingkungan dan bahan bakunya. Berdasarkan hasil analisa yang
diperoleh pada kerusakan Penganyaman, penyebab kerusakan paling
dominan yaitu kesalahan saat benang habis dan tidak teratur dikarnakan
kurang inspeksi dalam metode, sehingga perlu dilakukan suatu evaluasi
yakni melatih operator supaya memiliki ketelitian yang baik dan
pengecekan benang sebelum habis sehingga memeperkecil kerusakan yang
terjadi. Kerusakan pemotongan disebabkan karena kurang telitinya operator
dalam penggunaan mesin. Ukuran pemotongan karung untuk dijadikan
prioritas perbaikan dan meningkatkan kapabilitas produksinya. Melakukan
pengecekaran ukuran mal,sehingga untaian karung tidak melebihi batas.
Evaluasi pada proses printing adalah cetakan atau huruf tidak jelas dan utuh,
warna melebar dan dimensi cetakan miring sering mengalami cacat
sehingga perlu perbaikan.
4.5.4