Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang


Quality control (pengendali mutu) banyak diperlukan atau dibutuhkan di berbagai
sektor industri, dari manufaktur mobil sampai produksi pangan. Tergantung dari sektor
industri dimana Quality control tersebut bekerja, tugas umum mereka memeriksa secara
visual, bantuan teknologi modern atau menguji produk secara manual sebelum, selama
atau setelah proses produksi. Quality control juga bertanggung jawab dalam menjalankan
dan memantau peralatan inspeksi, serta merekam dan menganalisis data kualitas suatu
produksi.
Lebih detailnya Quality control bertugas meneliti produk dan selama proses produksi
baik sebelum, selama dan setelah proses produksi untuk memperoleh standar kualitas
yang diperlukan. Tugas quality control mencakup monitoring, uji-tes dan memeriksa
semua proses produksi yang terlibat dalam produksi suatu produk. Memastikan semua
standar kualitas dipenuhi oleh setiap komponen dari produk atau layanan yang
disediakan oleh perusahaan.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini Mahasiswa diharapkan mampu memahami
apa yang dimaksut oleh quality control serta mengetahui tujuan dan fungsi dari quality
control tersebut.
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Quality control ?
2. Apa tujuan dari Quality control ?
3. Apa fungsi dari Quality control ?
4. Apa tugas dari Quality control ?
5. Apa itu TQC ?
6. Apa saja keahlian yang dibutuhkan Quality control ?
7. Apa saja tanggung jawab dari Quality Control ?

BAB II
ISI

2.1 Pengertian Quality Control


Pengendalian mutu (Quality Control), atau QC untuk akronimnya, adalah suatu proses
yang pada intinya adalah menjadikan entitas sebagai peninjau kualitas dari semua faktor
yang terlibat dalam kegiatan produksi. Terdapat tiga aspek yang ditekankan pada
pendekatan ini, yaitu:
1. Unsur-unsur seperti kontrol, manajemen pekerjaan, proses-proses yang terdefinisi dan
telah terkelola dengan baik, kriteria integritas dan kinerja, dan identifikasi catatan.
2. Kompetensi, seperti pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan kualifikasi.
3. Elemen lunak, seperti kepegawaian, integritas, kepercayaan, budaya organisasi,
motivasi, semangat tim, dan hubungan yang berkualitas.
Lingkup kontrol termasuk pada inspeksi produk, di mana setiap produk diperiksa secara
visual, dan biasanya pemeriksaan tersebut menggunakan mikroskop stereo untuk
mendapatkan detail halus sebelum produk tersebut dijual ke pasar eksternal. Seseorang
yang bertugas untuk mengawasi (inspektur) akan diberikan daftar dan deskripsi kecacatankecacatan dari produk cacat yang tidak dapat diterima (tidak dapat dirilis), contohnya
seperti keretak atau kecacatan permukaan. Kualitas dari output akan beresiko mengalami
kecacatan jika salah satu dari tiga aspek tersebut tidak tercukupi.
Penekanan QC terletak pada pengujian produk untuk mendapatkan produk yang cacat.
Dalam pemilihan produk yang akan diuji, biasanya dilakukan pemilihan produk secara
acak (menggunakan teknik sampling). Setelah menguji produk yang cacat, hal tersebut
akan dilaporkan kepada manajemen pembuat keputusan apakah produk dapat dirilis atau
ditolak. Hal ini dilakukan guna menjamin kualitas dan merupakan upaya untuk
meningkatkan dan menstabilkan proses produksi (dan proses-proses lainnya yang terkait)
untuk menghindari, atau setidaknya meminimalkan, isu-isu yang mengarah kepada
kecacatan-kecacatan di tempat pertama, yaitu pabrik. Untuk pekerjaan borongan, terutama
pekerjaan-pekerjaan yang diberikan oleh instansi pemerintah, isu-isu pengendalian mutu
adalah salah satu alasan utama yang menyebabkan tidak diperbaharuinya kontrak kerja.

2.2 Tujuan Metode Quality Control


Tujuan quality control adalah agar tidak terjadi barang yang tidak sesuai dengan
standar mutu yang diinginkan (second quality) terus-menerus dan bisa mengendalikan,
menyeleksi, menilai kualitas, sehingga konsumen merasa puas dan perusahaan tidak rugi.
Tujuan Pengusaha menjalankan QC adalah untuk menperoleh keuntungan dengan cara
yang fleksibel dan untuk menjamin agar pelanggan merasa puas, investasi bisa kembali,
serta perusahaan mendapat keuntungan untuk jangka panjang. Bagian pemasaran dan
bagian produksi tidak perlu melaksanakan, tetapi perlu kelancaran dengan memanfaatkan
data, penelitian dan testing dengan analisa statistik dari bagian QC yang disampaikan
kepada pihak produksi untuk mengetahui bagaimana hasil kerjanya sebagai langkah
untuk perbaikan. Saat pelaksanaan pengujian QC dan testing bila ditemukan beberapa
masalah khusus, perlu dibuat suatu study agar dapat digunakan untuk mengatasi masalah
di bagian produksi tersebut.
Di samping tersebut di atas tugas bagian QC yaitu jika terjadi komplain, mengadakan
cek ulang dan menyatakan kebenaran untuk bisa diterima secara terpisah lalu dilaporkan
kepada departemen terkait untuk perbaikan proses selanjutnya. Untuk itu perlu dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pengendalian biaya (Cost Control)
Tujuannya adalah agar produk yang dihasilkan memberikan harga yang bersaing
(Competitive price)
2. Pengendalian Produksi (Production Control)
Tujuanya adalah agar proses produksi (proses pelaksanaan ban berjalan) bisa lancar,
cepat dan jumlahnya sesuai dengan rencana pencapaian target.
3. Pengendalian Standar Spesifikasi produk
Meliputi aspek kesesuaian, keindahan, kenyamanan dipakai dsb, yaitu aspek-aspek fisik
dari produk.
4. Pengendalian waktu penyerahan produk (delivery control)
Penyerahan barang terkait dengan pengaturan untuk menghasilkan jumlah produk yang
tepat waktu pengiriman, sehingga dapat tepat waktu diterima oleh pembeli.

2.3 Fungsi Quality Control dalam Perusahaan


Banyak perusahaan yang melihat bahwa fungsi dan peranan quality control adalah
suatu fungsi yang membebankan biaya, baik itu biaya operasional dari gaji karyawannya
maupun menghambat dari proses operasional itu sendiri. Beberapa perusahaan menjadi
terpaksa memiliki fungsi QC sehingga melihat fungsi QC hanya tempelan saja yang
digunakan sesuai kebutuhan. Lalu bagaimanakah cara yang paling tepat dalam
memastikan proses dan fungsi quality control dijalankan sesuai dengan standar
persyaratan yang telah ditetapkan.
(1) Pengembangan fungsi QC dalam mekanisme bisnis
Dalam penetapan bisnis, fungsi masuk ke dalam bagian quality cost artinya biaya yang
dikeluarkan untuk memastikan proses pemeliharaan terhadap mutu produk dapat
dijalankan sesuai dengan standar persyaratan yang ada. Sebaiknya perusahaan tidak
melihat bahwa cost of quality adalah beban biaya dalam perusahaan melainkan
investasi. Mengapa demikian?
Fungsi QC memegang strategi yang berperan penting dalam melakukan proses
pengambilan posisi dari pelanggan, yang mana tahapan ini merupakan suatu aplikasi
yang strategis dalam menjamin konsistensi kesepakatan dengan pelanggan.
(2) Peranan QC dalam posisi langkah perbaikan dalam bisnis
Fungsi QC itu sendiri merupakan suatu bentuk langkah strategis yang penting dan kuat
untuk memastikan bahwa ketidaksesuaian terdeteksi untuk kemudian ditetapkan sebagai
bentuk penetapan langkah tindak lanjut dalam antisipasi proses pengembangan bisnis
khususnya perbaikan produksi.
(3) Penjaminan konsistensi operasional
Peranan QC yang memaksa produksi untuk konsisten dapat membantu perusahaan
dalam mengembangkan setting terhadap aspek budget operasional sesuai dengan standar
persyaratan yang telah ditetapkan. Sebagai contoh proses aplikasi penggunaan material,
penetapan fungsi pemasok serta penetapan alokasi beban kerja operasional.
Akan menjadi suatu hal yang menarik apabila perusahaan lebih mengoptimalkan fungsi
QC dan tidak menomorduakan fungsinya hanya karena pemikiran biaya.

2.4 Tugas Quality Control


Tugas quality control secara spesifik bervariasi, tergantung pada industri di
mana mereka bekerja. Tidak peduli pada sektor industri dimana mereka bekerja
tujuan utama mereka adalah pengendalian kualitas, menguji produk sesuai
standar spesifikasi pabrik atau perusahaan.
Quality control memiliki kewenangan untuk menerima atau menolak produk yang
yang akan dipasarkan. Ketika mereka menemukan cacat pada hasil produksi
mereka berwenang dan dapat mengirimkan produk yang cacat kembali untuk
perbaikan. Inti dari tugas mereka adalah menguji, memeriksa, meneliti,
menganalisi kualitas produk sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan
standar perusahaan dan layak diedarkan di pasaran.

2.5 Total Quality Control


TQC (Total Quality Control) adalah sistem manajemen yang dinamis yang mengikuti
sertakan seluruh anggota organisasi dengan penerapan konsep dan teknik pengendalian
kualitas untuk tercapainya kepuasan pelanggan dan yang mengerjakannya. Dasar Total
Quality Control adalah mentalitas, kecakapan dan manajemen partisipatif dengan sikap
mental yang mengutamakan kualitas kerja. Mentalitas adalah kesediaan bekerja sungguhsungguh, jujur dan bertanggung jawab melaksanakan pekerjaannya.

2.6 Keahlian Yang Dibutuhkan Quality Control


QC keahliannya harus didasarkan pada inspeksi visual dari suatu kualitas produk. Dia
harus memiliki pendekatan profesional mengenai metode jaminan kualitas dan mampu
menggunakan alat-alat canggih untuk tujuan ini. QC juga harus memiliki keterampilan
dokumentasi profesional untuk proses jaminan kualitas. Kualitas yang diinginkan
dalam setiap produk saat ini. Oleh karena itu, QC dibutuhkan dalam setiap bidang
seperti konstruksi, pertanian, barang-barang konsumen, peralatan medis, baik teknis,
transportasi dan berbagai layanan lainnya. QC harus bekerja dalam koordinasi dengan
departemen lain seperti produksi, manufaktur, pengepakan dan pemasok.

2.7 Tanggung Jawab dari Quality Control

Memantau perkembangan semua produk yang diproduksi oleh perusahaan.

Bertanggung jawab
perusahaannya.

Tugas utama Quality Control tetap sama di semua industri Namun, metode untuk
menentukan kualitas suatu produk bervariasi setiap perusahaan.

Dalam produk material, QC harus memverifikasi kualitas produk dengan bantuan


parameter seperti berat badan, tekstur dan sifat fisik lain dari perusahaan.

Dalam industri mekanik QC menjamin kualitas setiap bagian secara individual.


Demikian juga, untuk setiap industri metode ini bervariasi setiap produk.

QC memonitor setiap proses yang terlibat dalam produksi produk.

Memastikan kualitas barang yang dibeli serta barang jadi.

Merekomendasikan pengolahan ulang produk-produk berkualitas rendah.

Bertanggung jawab untuk dokumentasi inspeksi dan tes yang dilakukan pada produk
dari sebuah perusahaan.

QC harus memastikan produk dari standar perusahaan memenuhi mutu ISO seperti
9001, ISO 9002 dll

Menjaga checklist proses inspeksi dan protokol yang digunakan dalam suatu
perusahaan.

Bertanggung jawab untuk mengidentifikasi masalah dan isu-isu mengenai kualitas


produk dan juga harus membuat rekomendasi kepada otoritas yang lebih tinggi.

Membuat analisis catatan sejarah perangkat dan dokumentasi produk sebelumnya


untuk referensi di masa mendatang.

untuk

memperoleh

kualitas

dalam

produk

dan

jasa

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setiap perusahaan pasti menghasilkan produk yang baik dan berkualitas, disini peran
seorang quality control jelas terlihat. Kualitas produksi suatu perusahaan tergantung dari
jasa karyawan di bidang ini yaitu quality control. Untuk tujuan ini, mereka
memempekerjakan staff quality control dalam organisasi tersebut. Tugas seorang quality
control adalah meneliti produk dan proses produksi perusahaan untuk memperoleh
standar kualitas yang diperlukan. Tugas quality control mencakup monitoring, uji-tes dan
memeriksa semua proses produksi yang terlibat dalam produksi suatu produk. Dia harus
memastikan standar kualitas dipenuhi oleh setiap komponen dari produk atau layanan
yang disediakan oleh perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

https://mnurhadi.wordpress.com/2008/04/05/quality-control-pengendalian-mutu/
http://rgumantijaya.blogspot.co.id/2012/04/total-quality-control.html
http://jobsinfopedia.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-tugas-tanggung-jawab-quality.html
https://bizzisoconsulting.com/2012/08/06/pentingnya-fungsi-quality-control-dalamperusahaan/
http://ichwanfile.wordpress.com/2010/11/19/definisi-unsur-prinsip-manfaat-program-totalquality-management-tqm/
http://scm.aurino.com/Definisi%20dan%20Sejarah%20Manajemen%20Kualitas%20_
%20The%20Marketing%20Management%27s%20Blog.htm

Anda mungkin juga menyukai