Anda di halaman 1dari 12

ETIKA PROFESI DALAM BIDANG

KETEKNIKAN

Nama Kelompok :
Julius Novel Sagitta
Tommy Bernard Serait
Kadek Indra Adhi Y
Abel Yosua Tommy

1304305026
1304305027
1304305028
1304305030

ETIKA PROFESI DALAM BIDANG KETEKNIKAN

Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan


manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani
hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari.Itu berarti etika
membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara
tepat dalam menjalani hidup ini.
Etika profesi diperlukan dalam bidang keteknikan yaitu untuk
perilaku anggotanya dalam menjalankan praktek profesinya bagi
masyarakat dan lingkungannya.
Standar-standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan
dan integritas atau kejujuran dari seorang tenaga ahli profesi.

ETIKA PROFESI DALAM BIDANG KETEKNIKAN

Kita harus mengetahui apa yang harus dilakukan dan apa yang
tidak boleh dilakukan. Karena semuanya itu
sangat berpengaruh bagi kita sebagai mahasiswa teknik mesin
yang seharusnya mempunyai etika yang bermoral baik.
Sebagai insinyur untuk membantu pelaksana sebagai seseorang
yang professional dibidang keteknikan supaya tidak dapat
merusak etika profesi diperlukan sarana untuk mengatur profesi
sebagai seorang professional dibidangnya berupa kode etik
profesi.

ETIKA PROFESI DALAM BIDANG KETEKNIKAN

Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi


masyarakat atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa
etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada
masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu
profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para
pelaksana di lapangan kerja (kalanggan sosial).

ETIKA PROFESI DALAM BIDANG KETEKNIKAN

Tanggung jawab profesi yang lebih spesifik seorang professional


diantaranya :
1.
Mencapai kualitas yang tinggi dan efektifitas baik dalam
proses maupun produk hasil kerja profesional.
2.
Menjaga kompetensi sebagai professional.
3.
Mengetahui dan menghormati adanya hukum yang
berhubungan dengan kerja yang profesional.
4.
Menghormati perjanjian, persetujuan, dan menunjukkan
tanggung jawab.

ETIKA PROFESI DALAM BIDANG KETEKNIKAN

Di Indonesia dalam hal kode etik telah diatur termasuk kode


etik sebagai seorang insinyur yang disebut kode etik insinyur
Indonesia dalam catur karsa sapta dharma insinyur Indonesia.
Dalam kode etik insinyur terdapat prinsip-prinsip dasar yaitu :
1.
2.

3.

4.

Mengutamakan keluhuran budi.


Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan
kesejahteraan umat manusia.
Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat,
sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian
profesional keinsinyuran.

ETIKA PROFESI DALAM BIDANG KETEKNIKAN

Tuntutan sikap yang harus dijalankan oleh seorang insinyur yang


menjunjung tinggi kode etik seorang insinyur yang professional yaitu :
1.

2.
3.

4.

5.

6.

7.

Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan


kesejahteraan Masyarakat.
Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kompetensinya.
Insinyur Indonesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung
jawabkan.
Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan
dalam tanggung jawab tugasnya.
Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan
kemampuan masing-masing.
Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan
martabat profesi.
Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya.

ETIKA PROFESI DALAM BIDANG KETEKNIKAN

Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) sendiri


secara spesifik memberikan persyaratan akreditasi yang menyatakan
bahwa setiap mahasiswa teknik (engineering) harus mengerti betul
karakteristik etika profesi keinsinyuran dan penerapannya. Dengan
persyaratan ini, ABET menghendaki setiap mahasiswa teknik harus
betul-betul memahami etika profesi, kode etik profesi dan
permasalahan yang timbul diseputar profesi yang akan mereka
tekuni nantinya, sebelum mereka nantinya terlanjur melakukan
kesalahan ataupun melanggar etika profesi-nya. Langkah ini akan
menempatkan etika profesi sebagai preventive ethics yang akan
menghindarkan segala macam tindakan yang memiliki resiko dan
konsekuensi yang serius dari penerapan keahlian profesional.

CONTOH KASUS PELANGGARAN ETIKA PROFESI YANG TERJADI DI BIDANG PROFESI KETEKNIKAN

Bidang keteknikan pada bidang teknik mesin :

seorang montir memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki mesin, salah


satu contohnya montir mobil, montir tersebut mengetahui apa saja kerusakan
pada mesin mobil tersebut. Bagian yang rusak dari mobil itu sebenarnya
hanya ada satu bagian, namun montir tersebut berbohong dengan mengatakan
ada bagian lain yang harus diganti juga. Dia tau bahwa pelangganya tidak
begitu merti mengenai mobil, sehingga dia melakukan hal tersebut. Dengan
kejadian tersebut pelanggan tersebut terpaksa harus mengeluarkan uang
banyak untuk memperbaiki mobilnya. Ketika pelanggan tersebut pindah ke
bengkel lain dan mengetahui kenyataannya, maka pelangga itu tidak percaya
lagi dengan bengkel tersebut dan tidak akan kembali ke bengkel tersebut.
Akibat pelanggaran yang dilakukan, bengkel tersebut kehilangan satu
pelanggan, kemungkinan kejadian tersebut akan tersebar keorang lain
sehingga bengkel tersebut berdampak menjadi sepi pelanggan

CONTOH KASUS PELANGGARAN ETIKA PROFESI


YANG TERJADI DI BIDANG PROFESI KETEKNIKAN

Bidang keteknikan pada bidang teknologi :

Contoh dengan adanya smartphone atau alat komunikasi berupa telfon


genggam yang tidak hanya sekedar untuk alat komunikasi telewicara,
pada smartphone terdapat aplikasi-aplikasi yang digunakan untuk bisa
mengakses jaringan internet. Terkadang orang salah mengartikan
dengan adanya smartphone tersebut. ada yang menyalah gunakannya
untuk hal-hal yang melanggar etika profesi. Contohnya dengan
mengakses situs pornografi, yang sangat jelas bertentangan dengan
etika di Indonesia yang memiliki adat ketimuran. Sehingga keberadaan
smartphone dianggap sebagai pemicu rusaknya moral seseorang.
Sehingga dengan adanya hal tersebut Sangat di sesalkan oleh beberapa
individu yang memang menggunakan smartphone tersebut sesuai
kebutuhannya dengan berdasar pada kaidah etika profesi.

CONTOH KASUS PELANGGARAN ETIKA PROFESI


YANG TERJADI DI BIDANG PROFESI KETEKNIKAN

Bidang keteknikan dibidang industri :

Sebuah industri makanan dijakarta, memproduksi jajanan makanan sekolah,


makanan tersebut mengunakan pewarna agar menarik anak-anak, namuan
pewarna makanan yang asli warnanya tidak begitu menarik dan mahal.
Pembuat makanan tersebut melakukan hal nakal dengan menganti pewarna
makanan tersebut dengan pewarna baju atau rodamin B. Hal itu dilakukan
karena pewarna baju lebih menarik warnanya dan harganya lebih murah.
Pembuat makanan tersebut padahal tau bahaya dari pewarna tersebut, yaitu
dalam jangka pendek dapat menyebabkan keracunan dan dalam jangka
panjang dapat menyebabakan penyakit kanker. Namun, walapun sudah
mengetahui hal tersebut dia tetap mencampurkan zat berbahaya tersebut
kedalam jajanan anak-anak tersebut. Etika profesi tidak digunakan sama sekali
oleh mereka, karen mereka sudah tidak bertanggung jawab terhadap pekerjaan
yang dia lakukan dan tidak meperdulikan kesehatan anak-anak.

THANK YOU FOR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai