Disusun Oleh
Setiawan Lagonah
14 012 009
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Priposal tugas akhir dengan judul “MIX
DESAIN SHOTCRETE DAN METODE PELAKSANAANNYA” sebagaimana yang
diharapkan.
Penulisan Proposal tugas akhir ini masih banyak terdapat kekeliruan dan masih
memerlukan perbaikan secara menyeluruh karenanya berbagai masukan dan saran yang
sifatnya membangun sangatlah diharapkan demi sempurnanya laporan tugas akhir ini.
Penulis menyadari penulisan laporan tugas akhir ini tentu tidak lepas dari banyak
pihak yang telah terlibat dan berperan baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semesta yang telah mengingatkan penulis agar segera menyelesaikan
laporan tugas akhir ini hingga selesai dan wisuda tahun ini amin.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Bagan alir penulisan tugas akhir ………………………………3
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR …………………………………………………………....i
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………...…………...iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ….………………………………………...1
1.2 Tujuan Penelitian …………………………………...……….2
1.3 Rumusan Masalah …………………………………...………2
1.4 Manfaat Penelitian ……………………………………………2
1.5 Pembatas Masalah ……………………………………………2
BAB II DASAR TEORI
2.1 Uraian Umum ……………………………………………………3
2.2 Material Pembentuk Beton ……………………………………...3
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Metode Penelitian …………………………………………………...5
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………….. 6
PENDAHULUAN
Dewasa ini shotcrete telah digunakan secara luas, baik dry mix maupun wet mix, bahkan
menjadi pilihan tunggal bagi konstruksi-konstruksi tertentu seperti terowongan, dinding
penahan tanah. Metoda shotcrete mempunyai prospek yang baik mengingat banyaknya
proyek konstruksi yang akan dibangun dengan mengingat kondisi topografi Indonesia yang
bergunung – gunung.
Untuk itulah kami ingin memaparkan studi mengenai shotcrete. Untuk mencapai tujuan, kami
akan menguraikan metoda pelaksanaan shotcrete, meliputi semua aspek yaitu spesifikasi
bahan, alat, tenaga kerja dan persyaratan teknis.
Berbagai macam tipe dan klas untuk beton yang disemprotkan seperti shotcrete,
adukan encer (gurite) dan mortar dengan aplikasi tekanan (PAM) terdiri dari beton
struktur yang disemprot material mortar terdiri campuran semen, agregat air dan
additive. Untuk maksud dari persyaratan ini perbedaan dalam pemberian nama yang
digunakan untuk material rencana yang mana sangat penting yang sama dengan tanpa
kecuali dari penyebaran ukuran partikel (gradasi) dan agregat yang digunakan. Kecuali
kalau ditunjukkan lain dalam persyaratan dengan istilah “Shotcrete” dan “Material
Shotcrete” dalam persyarata berikut harus dapat diambil untuk shotcrete, adukan encer
dan mortar dengan aplikasi tekanan.
keuntungan dari shotcrete yaitu memiliki kekuatan dan daya tahan yang besar,
permeability-nya rendah, ikatannya sempurna dan dapat diaplikasikan pada bentuk
apapun. keuntungan – keuntungan ini membuat shotcrete banyak digunakan sebagai
material struktural
Mix desain shotcerete akan diuji di laboratorium uji Bahan Politeknik Negeri Manado
berdasarkan uji kuat tekan beton.
Berkaitan dengan hal di atas, maka penulis mengambil judul penelitian untuk tugas akhir:
“Mix desain shotcrete dan metode pelaksanaannya”
1. Untuk mendapatkan nilai kuat tekan beton , untuk umur beton 7, 14, 28 hari, dan
komposisi tepat untuk mendapatkan kekuatan beton yang sesuai dengan SNI.
1.3 RUMUSAN MASALAH
Untuk mendapatkan suatu hasil pengujian dan pemeriksaan yang baik, diperlukan
sistem pemeriksaan yang kompleks, namun karena keterbatasan waktu dan biaya pelaksanaan
penelitian maka penelitian ini dibatasi pada mix desain dan metode pelaksanaan shotcrete.
Perencanaan komposisi campuran beton dengan menggunakan bahan additive untuk
mempercepat proses pengerasan beton. Penelitian dilakukan untuk pengujian kuat tekan pada
beton umur 7, 14, 28, hari dan pemeriksaan porositas absorpsi pada umur 7, 14, dan 28
hari untuk waktu perendaman 10 menit, 1 jam, dan 24 jam, dengan menggunakan benda uji
silinder diameter 10 cm dan tinggi 20 cm.
BAB II
DASAR TEORI
Beton adalah suatu komponen yang terdiri dari campuran antara agregat kasar, agregat
halus, air dan semen ataupun bahan lain yang berfungsi sebagai bahan pengikat hidrolis,
dengan atau tanpa menggunakan bahan tambahan. Bahan-bahan tersebut di dicampur dengan
komposisi yang telah ditentukan sehingga dapat menghasilkan beton yang mudah dikerjakan
dan memenuhi kuat tekan yang direncanakan dan efisien.
Semen adalah komponen dari beton yang biasa bereaksi secara kimia dengan air,
membentuk pasta semen yang akan mengeras dan pengikat beton. Agregat merupakan
komponen yang dapat meningkatkan durasibilitas beton. Agregat menempati 60% samapi
80% dari total volume beton. Oleh karna itu agregat juga sangat mempengaruhi kekuatan
pada beton.
Shotcrete adalah suatu proses dimana beton diproyeksikan atau disemprotkan di bawah
tekanan dengan menggunakan suatu alat bantu atau alat semprot ke suatu permukaan untuk
membentuk bentuk structural seperti dinding, lantai dan atap. Permukaan kayu dapat
disemprot berupa kayu, baja, polystyrene, atau permukaan lain dimana beton dapat
diproyeksikan pada permukaannya. Metoda shotcrete pertama kali diciptakan oleh seorang
yang berkebangsaan Amerika Serikat yang bernama Carl Ethan Akeley pada tahun 1907.
Proporsi dari semen dan agregat dalam berbagai campuran yang dipakai harus bergantung
pada hasil dan percobaan campuran dan pengujian. Untuk itu, berat semen digambarkan
sebagai presentasi dari besar kombinasi agregat yang tidak boleh kurang dari 25%.
Sistem penyemprotan shotcrete ada 2 yaitu wet mix dan dry mix. Pada awalnya alat
shotcrete adalah sistem dry mix, seiring dengan perkembangannya muncul sistem wet mix.
Timbulnya sistem ini karena merupakan jawaban dari persoalan debu. Perbedaan antara
sistem wet mix dan dry mix terletak pada input mortar, dimana pada dry mix air dicampur
pada ujung nozzle sedangkan wet mix pencampuran air dilakukan sebelum dimasukkan ke
dalam alat penyemprot.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini diawali dengan studi pustaka yang
kemudian dilanjutkan dengan penelitian di Laboratorium Material Politeknik Negeri
Manado.
Untuk lebih jelasnya, mengenai tahapan – tahapan pekerjaan dapat di perhatian pada skema
alur pada table 1.1 di bawah ini:
Studi Literatur
Kadar Semen
Mencari Proporsi Penambahan
Beton kadar sika
Kadar Air
Pembuatan Benda
Uji
Untuk mempermudah dalam penulisan Tugas Akhir ini maka digunakan sistematika
penulisan :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memuat tentang teori-teori konsep penunjang materi yang akan
dibahan pada pembahasan.
BAB IV PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran berdasarkan hasil dari
pembahasan dalam bab III.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Berisikan tentang data-data pendukung dalam penyusunan tugas akhir ini
seperti foto-foto pelaksanaan dan hasil pengujian serta data hasil
pengujian-pengujian agegat yang telah diperoleh
DAFTAR PUSTAKA
SNI 03-2834-2000 .”Tentang Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal”
Torres, C. Carranza. 2009. “Mechanical Analysis of circular liners with particuar reference
to composite supports. For example, liners consisting of shotcrete and steel sets”.
International Journal of Rock Mechanics and Sciences Geomechanics. Newyork
PT. Agrofin, Laporan Proyek shotcrete di Gunung Mas Sigit, Citatah Bandung, 1993
Reading Thomas J, Durability Of Shotcrete, Concrete International, United States Of
America, 1981
1 Pengumpulan Data
Penyusunan Proposal
2
Tugas Akhir
3 Konsultasi Proposal TA
4 Seminar Proposal TA
5 Pengujian LAB
9 Revisi