Anda di halaman 1dari 18

Agregat alam merupakan agregat yang bentuknya alami, terbentuk berdasarkan aliran air sungai dan

degradasi.[2] Agregat yang terbentuk dari aliran air sungai berbentuk bulat dan licin, sedangkan agregat
yang terbentuk dari proses degradasi berbentuk kubus (bersudut) dan permukaannya kasar

Agregat buatan merupakan agregat yang berasal dari hasil sambingan pabrik-pabrik semen dan mesin
pemecah batu.[2] Agregat buatan sering disebut filler (material yang berukuran lebih kecil dari
0,075 mm)

Agregat merupakan batuan yang terbentuk dari formasi kulit bumi yang padat dan solid.
Berdasarkan asal pembentukannya agregat diklasisifikasikan kedalam batuan beku, batuan
sedimen, dan batuan metamorf. Sedangkan berdasarkan proses pengolahannya agregat
digolongkan menjadi 2 (dua) macam, yaitu agregat alam dan agregat buatan.

Agregat alam merupakan agregat yang bentuknya alami, terbentuk berdasarkan aliran air sungai
dan degradasi. Agregat yang terbentuk dari aliran air sungai berbentuk bulat dan licin, sedangkan
agregat yang terbentuk dari proses degradasi berbentuk kubus ( bersudut) dan permukaannya
kasar. Contoh agregat alam yang sering dipergunakan adalah kerikil dan pasir. Kerikil adalah
agregat yang mempunyai diameter lebih dari ¼ inchi (6,35 mm), sedangkan pasir berukuran
kurang dari ¼ inchi, tetapi lolos saring No. 200 atau lebih besar dari 0,075 mm.

Permintaan akan agregat alam yang berbentu kubus atau bersudut, mempunyai permukaan kasar,
dan bergradasi baik yang semakin banya tidak mungkin seluruhnya dapat dipenuhi oleh
degradasi alami. Oleh karena itu, agregat alam juga dapat dibentuk dengan cara pengolahan.
Penggunaan alat pemecah batu (crusher stone) yang terkontrol dapat membentuk agregat sesuai
bentuk yang dibutuhkan. Terutama untuk pembangunan jalan. Agregat alam yang berasal dari
tempat terbuka disebut pitrun, sedangkan yang berasal dari tempat tertutup disebut bankrun.

Selain agregat alam, juga terdapat agregat buatan. Agregat buatan merupakan agregat yang
berasal dari hasil sambingan pabrik-pabrik semen dan mesin pemecah batu. Agregat buatan
sering disebut filler (material yang berukuran lebih kecil dari 0,075 mm).

Berdasarkan besar partikel-partikelnya agregat dapat dibedakan atas agregat kasar, agregat halus
dan abu/filler. Menurut ASTM agregat kasar berukuran > 4,75 mm, dan agregat halus berukuran
< 4,75 mm. Sedangkan menurut AASHTO agregat kasar berukuran > 2 mm dan agregat halus
berukuran antara 0,075 mm hingga < 2 mm.

Agregat adalah sekumpulan butir- butir batu pecah, kerikil, pasir, atau mineral lainnya
baik berupa hasil alam maupun buatan (SNI No: 1737-1989-F). Agregat adalah material
granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah yang dipakai bersama-sama dengan suatu
media pengikat untuk membentuk suatu beton semen hidraulik atau adukan.
Menurut Silvia Sukirman, (2003), agregat merupakan butir‐butir batu pecah, kerikil,
pasir atau mineral lain, baik yang berasal dari alam maupun buatan yang berbentuk
mineral ppadat beruppa ukuran besar mauppun kecil atau fragmen‐fragmen.

Fungsi Agregat Secara Umum, SIFAT AGREGAT YANG BAIK, TIPE AGREGAT, Fungsi Agregat
Halus

Fungsi Agregat Secara Umum


1. Menghemat penggunaan Semen Portland
2. Menghasilkan kekuatan yang besar pada beton
3. Mengurangi susut pengerasan beton
4. Mencapai susunan yang padat pada beton. Dengan gradasi yang baik maka akan didapat beton yang
padat
5. Mengontrol workability atau sifat dapat dikerjakan adukan beton. Dengan gradasi yang baik, akan
diperoleh sifat beton yang mudah untuk dikerjakan.

SIFAT AGREGAT YANG BAIK


- Memiliki butiran yang keras
- Kompak
- Tidak pipih
- Kekal/tidak mudah berubah volume karena perubahan cuaca

TIPE AGREGAT
BERDASARKAN SUMBER
- Agregat Alam
Menggunakan bahan baku batu alam atau penghancurannya. Jenis yang baik untuk agregat adalah
batuan beku
- Agregat Buatan
Agregat yang dibuat dengan tujuan penggunaan tertentu, atau karena kekurangan agregat batuan alam.
Agregat buatan umumnya ringan

AGREGAT BATU ALAM


Kerikil dan Pasir alam
merupakan hasil penghancuran oleh alam dari batuan induknya. Biasanya berbentuk bulat
- Agregat Batu Pecah
dibuat dengan memecah batuan alam. Bentuk agregat pecah biasanya tidak bulat. Supaya tidak pipih
dilakukan pemecahan dua kali. Permukaan kasar sehingga bagus untuk membuat mutu beton lebih
tinggi
- Agregat Batu Apung
ringan, untuk beton dengan persyaratan mutu yang tidak tinggi

TIPE AGREGAT
BERDASARKAN BERAT
Agregat Ringan :
memiliki berat jenis kurang dari 2 dan biasanya digunakan untuk beton non structural
Agregat Normal :
memiliki berat jenis 2.5 smpai dengan 2.7
Agregat Berat :
memiliki berat jenis lebih dari 2.8. Digunakan sebagi bahan pembuatan dinding pelindung radiasi sinar X

TIPE AGREGAT
BERDASARKAN BENTUK
Bulat :
Agregat alam
Bersudut :
Batu pecah
Pipih :
jika ukuran terlebar dan tertebal lebih dari 3
Lonjong
ukuran terpanjang dan terlebar lebih dari 3

TIPE AGREGAT
BERDASARKAN UKURAN BUTIR
Agregat Halus :
mampu menembus ayakan dengan lubang 0.8 mm
Agregat Kasar :
Tertinggal di lubang 4.8 mm tetapi lolos ayakan 40 mm
Batu :
agregat yang besar butirnya lebih dari 40 mm
TIPE AGREGAT HALUS
Pasir Galian :
bebas dari kandungan garam, hanya kotor oleh lumpur
Pasir Sungai :
berbutir halus dan berbentuk bulat
Pasir Laut :
berbutir halus dan bulat, mengandung garam

Fungsi Agregat Halus


Agregat adalah butiran mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuran mortar (adukan)
dan beton. Atau didefinisikan sebagai bahan yang dipakai sebagai pengisi, dipakai bersama dengan
bahan perekat dan membentuk suatu massa yang keras, padat bersatau yang disebut beton
Selain seperti diuraikan diatas, fungsi utama agregat halus adalah sebagai bahan pengisi diatara agregat
kasar, sehingga ikatan menjadi lebih kuat

Persyaratan Agregat Halus – PBI 71


a. Tidak boleh mengandung lumpur lebih besar dari 5 % berat.
b. Tidak boleh mengandung bahan organis terlalu bnayak.
c. Pasir harus terdiri dari butir tajam dan keras
d. Butiran pasir harus terdiri dari beraneka ragam, Jika diuji
dengan test ayakan ISO
- Sisa di atas ayakan 4 mm minimal 2 % berat total
- Sisa di ayakan 1 mm minimum 10 % berat total
- Sisa di ayakan 0.25 mm minimum 80 – 90 % berat total
e. Tidak boleh menggunakan pasir laut

Analisis Ayakan
Lubang/Susunan Ayakan
Analisis Ayakan
Lubang/Susunan Ayakan

MODULUS KEHALUSAN
Modulus Kehalusan / Fineness Modulus / FM = Jumlah % kumulatif yang tertinggal di setiap ayakan /
100 Jika FM makin besar, maka pasir tersebut semakin kasar
FM untuk pasir berkisar antara 2.3 – 3.1
Untuk contoh diatas

TABEL HASIL ANALISIS AYAKAN AGREGAT HALUS

GRAFIK HASIL ANALISIS AYAKAN


PENGARUH GRADASI AGREGAT
Gradasi Agregat dan Ukuran butir maksimum berkaitan erat dengan besarnya luas permukaan agregat,
banyaknya air yang dibutuhkan dan kadar smen dalam beton Gradasi yang baik akan memberikan
tingkat optimal untuk mendapatkan density dan kekuatan beton maksimum Berbagai standar
menyarankan dan menetapkan batas-batas susunan besar butir yang baik untuk beton

GRADASI AGREGAT HALUS MENURUT BS DAN SK.SNI T-15-1990-03


Kekasaran Pasir dikelompokkan menjadi 4 Zona
Zone/Daerah 1 : Pasir Kasar
Zone/Daerah 2 : Pasir Agak Kasar
Zone/Daerah 3 : Pasir Agak Halus
Zone/Daerah 4 : Pasir Halus

PERSYARATAN GRADASI AGREGAT HALUS

AGREGAT HALUS – ZONE 1


AGREGAT HALUS – ZONE 2

AGREGAT HALUS – ZONE 3

AGREGAT HALUS - ZONE 4


SPESIFIKASI TEKNIS – AGREGAT HALUS

Demikianlah materi perkuliahan Teknologi Bahan Konstruksi tentang Agregat Halus (Bahan Konstruksi)
yang Civil Kitau dapat bagikan pada kesempatan kali ini. Karena terbatasnya ilmu yang di miliki admin,
kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan supaya lebih baik di masa mendatang. EttzZZ
jangan kemana-mana dulu baca juga Air dan Admixture (Bahan Konstruksi)
Fungsi Agregat Secara Umum, SIFAT AGREGAT YANG BAIK, TIPE AGREGAT, Fungsi Agregat
Halus

Fungsi Agregat Secara Umum


1. Menghemat penggunaan Semen Portland
2. Menghasilkan kekuatan yang besar pada beton
3. Mengurangi susut pengerasan beton
4. Mencapai susunan yang padat pada beton. Dengan gradasi yang baik maka akan didapat beton yang
padat
5. Mengontrol workability atau sifat dapat dikerjakan adukan beton. Dengan gradasi yang baik, akan
diperoleh sifat beton yang mudah untuk dikerjakan.

SIFAT AGREGAT YANG BAIK


- Memiliki butiran yang keras
- Kompak
- Tidak pipih
- Kekal/tidak mudah berubah volume karena perubahan cuaca

TIPE AGREGAT
BERDASARKAN SUMBER
- Agregat Alam
Menggunakan bahan baku batu alam atau penghancurannya. Jenis yang baik untuk agregat adalah
batuan beku
- Agregat Buatan
Agregat yang dibuat dengan tujuan penggunaan tertentu, atau karena kekurangan agregat batuan alam.
Agregat buatan umumnya ringan

AGREGAT BATU ALAM


Kerikil dan Pasir alam
merupakan hasil penghancuran oleh alam dari batuan induknya. Biasanya berbentuk bulat
- Agregat Batu Pecah
dibuat dengan memecah batuan alam. Bentuk agregat pecah biasanya tidak bulat. Supaya tidak pipih
dilakukan pemecahan dua kali. Permukaan kasar sehingga bagus untuk membuat mutu beton lebih
tinggi
- Agregat Batu Apung
ringan, untuk beton dengan persyaratan mutu yang tidak tinggi

TIPE AGREGAT
BERDASARKAN BERAT
Agregat Ringan :
memiliki berat jenis kurang dari 2 dan biasanya digunakan untuk beton non structural
Agregat Normal :
memiliki berat jenis 2.5 smpai dengan 2.7
Agregat Berat :
memiliki berat jenis lebih dari 2.8. Digunakan sebagi bahan pembuatan dinding pelindung radiasi sinar X

TIPE AGREGAT
BERDASARKAN BENTUK
Bulat :
Agregat alam
Bersudut :
Batu pecah
Pipih :
jika ukuran terlebar dan tertebal lebih dari 3
Lonjong
ukuran terpanjang dan terlebar lebih dari 3

TIPE AGREGAT
BERDASARKAN UKURAN BUTIR
Agregat Halus :
mampu menembus ayakan dengan lubang 0.8 mm
Agregat Kasar :
Tertinggal di lubang 4.8 mm tetapi lolos ayakan 40 mm
Batu :
agregat yang besar butirnya lebih dari 40 mm

TIPE AGREGAT HALUS


Pasir Galian :
bebas dari kandungan garam, hanya kotor oleh lumpur
Pasir Sungai :
berbutir halus dan berbentuk bulat
Pasir Laut :
berbutir halus dan bulat, mengandung garam

Fungsi Agregat Halus


Agregat adalah butiran mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuran mortar (adukan)
dan beton. Atau didefinisikan sebagai bahan yang dipakai sebagai pengisi, dipakai bersama dengan
bahan perekat dan membentuk suatu massa yang keras, padat bersatau yang disebut beton
Selain seperti diuraikan diatas, fungsi utama agregat halus adalah sebagai bahan pengisi diatara agregat
kasar, sehingga ikatan menjadi lebih kuat

Persyaratan Agregat Halus – PBI 71


a. Tidak boleh mengandung lumpur lebih besar dari 5 % berat.
b. Tidak boleh mengandung bahan organis terlalu bnayak.
c. Pasir harus terdiri dari butir tajam dan keras
d. Butiran pasir harus terdiri dari beraneka ragam, Jika diuji
dengan test ayakan ISO
- Sisa di atas ayakan 4 mm minimal 2 % berat total
- Sisa di ayakan 1 mm minimum 10 % berat total
- Sisa di ayakan 0.25 mm minimum 80 – 90 % berat total
e. Tidak boleh menggunakan pasir laut

Analisis Ayakan
Lubang/Susunan Ayakan

Analisis Ayakan
Lubang/Susunan Ayakan

MODULUS KEHALUSAN
Modulus Kehalusan / Fineness Modulus / FM = Jumlah % kumulatif yang tertinggal di setiap ayakan /
100 Jika FM makin besar, maka pasir tersebut semakin kasar
FM untuk pasir berkisar antara 2.3 – 3.1
Untuk contoh diatas

TABEL HASIL ANALISIS AYAKAN AGREGAT HALUS

GRAFIK HASIL ANALISIS AYAKAN

PENGARUH GRADASI AGREGAT


Gradasi Agregat dan Ukuran butir maksimum berkaitan erat dengan besarnya luas permukaan agregat,
banyaknya air yang dibutuhkan dan kadar smen dalam beton Gradasi yang baik akan memberikan
tingkat optimal untuk mendapatkan density dan kekuatan beton maksimum Berbagai standar
menyarankan dan menetapkan batas-batas susunan besar butir yang baik untuk beton

GRADASI AGREGAT HALUS MENURUT BS DAN SK.SNI T-15-1990-03


Kekasaran Pasir dikelompokkan menjadi 4 Zona
Zone/Daerah 1 : Pasir Kasar
Zone/Daerah 2 : Pasir Agak Kasar
Zone/Daerah 3 : Pasir Agak Halus
Zone/Daerah 4 : Pasir Halus

PERSYARATAN GRADASI AGREGAT HALUS

AGREGAT HALUS – ZONE 1

AGREGAT HALUS – ZONE 2


AGREGAT HALUS – ZONE 3

AGREGAT HALUS - ZONE 4

SPESIFIKASI TEKNIS – AGREGAT HALUS


Demikianlah materi perkuliahan Teknologi Bahan Konstruksi tentang Agregat Halus (Bahan Konstruksi)
yang Civil Kitau dapat bagikan pada kesempatan kali ini. Karena terbatasnya ilmu yang di miliki admin,
kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan supaya lebih baik di masa mendatang. EttzZZ
jangan kemana-mana dulu baca juga Air dan Admixture (Bahan Konstruksi)

Agregat merupakan komponen utama dari struktur perkerasan perkerasan jalan, yaitu
90% – 95% agregat berdasarkan persentase berat, atau 75 –85% agregat berdasarkan
persentase volume. Dengan demikian kualitas perkerasan jalan ditentukan juga dari
sifat agregat dan hasil campuran agregat dengan material lain.
Sifat Agregat

Sifat agregat merupakan salah satu faktor penentu kemampuan perkerasan jalan
memikul beban lalu lintas dan daya tahan terhadap cuaca. Yang menentukan kualitas
agregat sebagai material perkerasan jalan adalah:
 gradasi
 kebersihan
 kekerasan
 ketahanan agregat
 bentuk butir
 tekstur permukaan
 porositas
 kemampuan untuk menyerap air
 berat jenis, da
 daya kelekatan terhadap aspal.

Sifat agregat tersebut sangat dipengaruhi oleh jenis batuannya.

Karakteristik bagian luar agregat, terutama bentuk partikel dan tekstur permukaan
memegang peranan penting terhadap sifat beton segar dan yang sudah mengeras.
Menurut BS 812 : Part 1: 1975, bentuk partikel agregat dapat dibedakan atas:

 Rounded
 Irregular
 Flaky
 Angular
 Elonggated
 Flakyy & Elonggated
Klasifikasi Agregat

 Agregat Ringan adalah agregat yang dalam keadaan kering dan gembur
mempunyai berat 1100 kg/m3 atau kurang.

 Agregat Halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi _alami_ bantuan
atau pasir yang dihasilkan oleh inustri pemecah batu dan mempunyai ukuran
butir terbesar 5,0 mm.

 Agregat Kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari bantuan atau
berupabatu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai
ukuran butir ntara 5-40 mm. Agregat Kasar, adalah agregat dengan ukuran
butiran butiran lebih lebih besar besar dari dari saringan saringan No.88 (2,36
mm)

 Bahan Pengisi (filler), adalah bagian dari agregat halus yang minimum 75% lolos
saringan no. 30 (0,06 mm)

Anda mungkin juga menyukai