KELOMPOK 1.
DEWI PADILA ALI
DWI YUNA SEPTIA HERDINI
ANDIKA ALFARISI
IRVAN ARIEF MAULANA
ZALIMAH
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
IDENTIFIKASI KEGAGALAN STRUKTUR JEMBATAN SIAK III KELOMPOK I
KATA PENGANTAR
Puji syukut kami ucapakan kehadirta Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
kami diberi kesempatan untuk menyusun “Laporan Investigasi Kegagalan Struktur
Jembatan Siak III” tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca dan terutama bagi penulis.
Kelompok 1
ii
IDENTIFIKASI KEGAGALAN STRUKTUR JEMBATAN SIAK III KELOMPOK I
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
LAMPIRAN ............................................................................................................................. 20
iii
IDENTIFIKASI KEGAGALAN STRUKTUR JEMBATAN SIAK III KELOMPOK I
I. PENDAHULUAN
Ketersediaan jembatan sebagai salah satu prasarana transportasi sangat menunjang
kelancaran pergerakan lalu lintas pada daerah-daerah dan berpengaruh terhadap
terciptanya pengembangan wilayah secara terpadu dan menyeluruh. Mengingat
pentingnya peranan jembatan, maka harus ditinjau kelayakan konstruksi jembatan
tersebut, dalam hubungannya dengan klasifikasi jembatan sesuai dengan tingkat
pelayanan dan kemampuannya dalam menerima beban. Dalam kaitannya dengan
keselamatan maka perlu diperhatikan juga tingkat keamanan dan kenyamanan dalam
pemakaian jembatan tersebut.
Kerusakan komponen struktur dapat terjadi selama masa konstruksi maupun
setelah selesai masa konstruksi atau selama masa layan struktur, hal ini bisa terjadi
antara lain karena beberapa faktor diantaranya adalah beban berlebihan (overloading),
perencanaan yang tidak baik, penggunaan material yang tidak sesuai dengan
persyaratan, kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan dan faktor lingkungan yang belum
diantisipasi sebelumnya.
Jembatan Siak 3 merupakan jembatan yang berada di Kota Pekanbaru. Jembatan
ini berdiri di atas Sungai Siak yang menghubungkan antara Kecamatan Rumbai dan
Kecamatan Senapelan.
Dua tahun setelah jembatan ini diresmikan oleh Gubernur Riau HM. Rusli Zainal
pada 3 Desember 2011 yaitu tahun 2013, ramai dibicarakan mengenai keamanan
jembatan siak 3 ini akibat adanya lendutan atau negative chamber yang terlihat oleh
mata secara langsung. Sehingga jembatan ini sempat ditutup sementara karena
kekhawatiran akan keamanan jembatan yang mengalami negative chamber ini. Hingga
saat ini, belum ada kesamaan pendapat mengenai bagaimana yang terjadi dan mengenai
tingkat keamanan jembatan tersebut. banyak sekali asumsi-asumsi tentang akibat
lendutan pada jembatan ini.
Untuk itu, tugas investigasi ini dibuat untuk memenuhi tugas besar mata kuliah
Pengantar Forensik Struktur dan sebagai pengamatan mahasiswa secara langsung
mengenai kasus-kasus pada bangunan dalam sudut pandang keteknikan sipil.
1
IDENTIFIKASI KEGAGALAN STRUKTUR JEMBATAN SIAK III KELOMPOK I
2
IDENTIFIKASI KEGAGALAN STRUKTUR JEMBATAN SIAK III KELOMPOK I
III. METODOLOGI
3.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam kegiatan investigasi ini yaitu
sebagai berikut:
a. Metode Pengamatan dan praktek ke Lapangan
kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2022 sekitar pukul 14:00 sampai
dengan selesai. Hal-hal yang dilakukan meliputi; pengambilan gambar,
pemeriksaan dimensi profil dan lain sebagainya
b. Diskusi
Metode ini dilakukan dengan melakukan Tanya jawab dan sharing bersama dosen
pengampu perihal analisis dan asumsi penyebab-penyebab ketidaksempurnaan
struktur jembatan ini dan hal-hal yang berkaitan dengan forensik struktur
c. Dokumentasi
Pengumpulan data dengan dokumentasi ini dilakukan dengan mengambil beberapa
foto terkait dengan pemeriksaan jembatan saat di lapangan
d. Metode Literatur
Metode dilakukan dengan cara pengumpulan data untuk mendapatkan tinjauan
pustaka dari berbagai sumber baik itu dari internet, berita, jurnal tentang hal yang
berhubungan dengan jembatan Siak 3
e. Analisis
Analisis yang dilakukan yaitu dengan bantuan aplikasi yaitu SAP 2000, dimana
aplikasi ini membantu untuk melihat dan dan menganalisis dalam segi struktur
jembatan ini
f. Pembuatan Laporan
Pembuatan laporan ini berisi hasil analisis, observasi dan tahap tahap metode diatas
yang disusun menjadi sebuah laporan investigasi
3
IDENTIFIKASI KEGAGALAN STRUKTUR JEMBATAN SIAK III KELOMPOK I
Mulai
Inspeksi ke Lapangan
Pengumpulan Bukti
Pengukuran/Testing
Pemodelan Stuktur
Eksperimen
Kesimpulan
Selesai
4
IDENTIFIKASI KEGAGALAN STRUKTUR JEMBATAN SIAK III KELOMPOK I
5
IDENTIFIKASI KEGAGALAN STRUKTUR JEMBATAN SIAK III KELOMPOK I
6
IDENTIFIKASI KEGAGALAN STRUKTUR JEMBATAN SIAK III KELOMPOK I
berarti, keamanan struktur jembatan juga dinilai telah mencapai batas kekuatannya.
Hipotesa ini mungkin adalah pedoman bagi pihak yang menyatakan jembatan sudah
tidak aman.
Kemungkinan lain (hipotesa ke dua) adalah tidak dilakukan pre-chamber atau
kesalahan dalam menentukan pre-chamber atau kesalahan pelaksanaan proses
konstruksi yang mengakibatkan pre-chamber tidak sesuai rencana awal. Kesalahan ini
dapat berakibat tidak seragamnya penurunan yang terjadi setelah jembatan terbebani
sehingga terlihat ada section yang berbeda penurunannya. Akibat penurunan ini
menyebabkan perbedaan tegangan pada hanger bagian yang lendut dan yang tidak
lendut. Perbedaan tegangan jelas menyebabkan perbedaan frekuensi hanger. Mungkin
hipotesa kedua ini yang menjadi dasar pendapat bahwa jembatan tersebut masih aman
digunakan.
Namun apapun hipotesanya, pemerintah harus segera melakukan investigasi yang
menyeluruh terhadap segala kemungkinan hipotesis yang ada demi menjamin
keamanan infrastruktur yang digunakan oleh publik. Hal ini penting untuk menghindari
terjadinya musibah yang berpotensi menelan banyak korban seperti yang terjadi pada
keruntuhan jembatan Kukar di Kalimantan timur.
V. HASIL PEMERIKSAAN
5.1 Data Teknis Struktur Jembatan
7
IDENTIFIKASI KEGAGALAN STRUKTUR JEMBATAN SIAK III KELOMPOK I
12. Material bentang pendekat : 4 steel box girder dan 8 steel girder
13. Jumlah Pylon : 19 buah
14. diameter pylon : 64 mm
15. Mutu Pylon : 345 MPa
16. Mutu Baja : 240 MPa
17. Jenis pondasi : Bor pile
8
IDENTIFIKASI KEGAGALAN STRUKTUR JEMBATAN SIAK III KELOMPOK I
9
IDENTIFIKASI KEGAGALAN STRUKTUR JEMBATAN SIAK III KELOMPOK I
10
IDENTIFIKASI KEGAGALAN STRUKTUR JEMBATAN SIAK III KELOMPOK I
11
IDENTIFIKASI KEGAGALAN STRUKTUR JEMBATAN SIAK III KELOMPOK I
12
IDENTIFIKASI KEGAGALAN STRUKTUR JEMBATAN SIAK III KELOMPOK I
tidak mudah terguling, miring, atau tergeser, selama umur bangunan yang
direncanakan. Suatu struktur disebut cukup kuat dan mampu-layan bila
kemungkinan terjadinya kegagalan-struktur dan kehilangan kemampuan layan
selama masa hidup yang direncanakan adalah kecil dan dalam batas yang dapat
diterima. Suatu struktur disebut awet bila struktur tersebut dapat menerima keausan
dan kerusakan yang diharapkan terjadi selama umur bangunan yang direncanakan
tanpa pemeliharaan yang berlebihan.
Setiap aksi yang dapat mempengaruhi kestabilan, kekuatan, dan
kemampuan-layan struktur, termasuk yang disebutkan di bawah ini, harus
diperhitungkan:
1) gerakan-gerakan pondasi;
2) perubahan temperatur;
3) deformasi aksial akibat ketaksesuaian ukuran;
4) pengaruh-pengaruh dinamis;
5) pembebanan pelaksanaan.
Batas-batas lendutan untuk keadaan kemampuan-layan batas harus sesuai
dengan struktur, fungsi penggunaan, sifat pembebanan, serta elemen-elemen yang
didukung oleh struktur tersebut. Batas lendutan maksimum diberikan pada tabel
berikut :
13
IDENTIFIKASI KEGAGALAN STRUKTUR JEMBATAN SIAK III KELOMPOK I
5.2 Pemodelan
Pemodelan dilakukan menggunakan perangkat lunak SAP 2000 Versi 22.
SAP2000 berfungsi untuk menganalisa semua jenis desain struktural. Analilsa desain
struktur meliputi struktur dasar sampai lanjutan, desain 2D sampai 3D, sampai
geometri yang dimodelkan berbasis object praktikal dan intuitif untuk
menyederhanakan proses engineering. Adapun tahapan dalam pemodelan
menggunakan SAP2000 sebagai berikut:
a) Menjalankan Aplikasi SAP2000
14
IDENTIFIKASI KEGAGALAN STRUKTUR JEMBATAN SIAK III KELOMPOK I
15
IDENTIFIKASI KEGAGALAN STRUKTUR JEMBATAN SIAK III KELOMPOK I
e) Output Pemodelan
Gambar 6 Pemodelan
f) Input Beban yang akan diberikan pada struktur → Define Load Pattern → Define
Load Case
16
IDENTIFIKASI KEGAGALAN STRUKTUR JEMBATAN SIAK III KELOMPOK I
17
IDENTIFIKASI KEGAGALAN STRUKTUR JEMBATAN SIAK III KELOMPOK I
U = -0.0046
18
IDENTIFIKASI KEGAGALAN STRUKTUR JEMBATAN SIAK III KELOMPOK I
VII. KESIMPULAN
Batas lendutan gelegar adalah L/360 dengan L adalah panjang bentang/gelegar. Di
mana nilai L/360 = 0,277 m.
Berita terkait dan teori yang mendukung menyatakan bahwa memang terjadi lendutan
yang hampir mencapai batas toleransi, yaitu 25-26 cm
Pada pemodelan yang dilakukan lendutan tidak mencapai sebagaimana yang
diberitakan, hal ini dikarenakan adanya human error atau kesalahan dalam perencanaan
model jembatan.
Penggunaan aplikasi SAP2000 versi 22 tidak disarankan dalam melakukan analisis
struktur, dikarenakan sering terjadi error pada sitem aplikasi tersebut ketika di run
analysis, hal ini bisa menyebabkan model tidak bisa dianalisis sebagaimana mestinya.
Pada tahap perencanaan, seharusnya jembatan dibangun dengan chamber positif.
Minimal 30 cm dari lendutan yang seharusnya. Hal ini bisa mengatasi terjadinya
lendutan atau penurunan jembatan.
Adanya lendutan pada bagian jembatan menyebabkan hanger mengalami peregangan
sehingga kekuatannya bisa saja berkurang, sebagai solusi bisa dilakukan perkuatan
dengan penambahan hanger baru diantara hanger yang telah dipasang, dan bisa juga
ditambah hanger silang pada bagian jembatan yang mengalami lendutan besar.
19
IDENTIFIKASI KEGAGALAN STRUKTUR JEMBATAN SIAK III KELOMPOK I
LAMPIRAN
20
IDENTIFIKASI KEGAGALAN STRUKTUR JEMBATAN SIAK III KELOMPOK I
21