Anda di halaman 1dari 15

RSI-153005

MEKANIKA REKAYASA III

BAB VII
LENDUTAN PADA BALOK

Purnama Dewi, ST., MT.


Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Malang
PENGERTIAN UMUM – PRILAKU LENTUR BALOK
• Balok ataupun Batang Lentur adalah salah satu diantara elemen-elemen struktur yang
paling banyak dijumpai pada setiap struktur.
• Balok adalah elemen struktur yang memikul beban yang bekerja tegak lurus dengan sumbu
longitudinalnya. Hal ini menyebabkan balok itu melentur.
• Perhatikan Gambar 1.1 dan Gambar 1.2 di bawah ini :

Gambar 1.1 Gambar 1.2


PENGERTIAN UMUM – TEORI DASAR LENTURAN

• Deformasi adalah salah satu kontrol kestabilan suatu elemen balok terhadap kekuatannya.
• Biasanya Deformasi dinyatakan sebagai Perubahan Bentuk Elemen Struktur Dalam Bentuk
Lengkungan (Berupa Lendutan) di Tengah Bentang (y) untuk balok 2 perletakan.
• Putaran Sudut di A dan B (ӨA dan ӨB) tergantung pada harga EI.

“EI” disebut Kekakuan Lentur;


E = Elastisitas Bahan
I = Momen Inersia bahan/balok

→ Makin besar Besar Nilai EI,


makin KECIL NILAI LENDUTAN dan
SUDUT PUTAR
BESAR LENDUTAN DAN SUDUT PUTAR DARI BEBERAPA BALOK
SEDERHANA (STRUKTUR STATIS TERTENTU – SST)
TUMPUAN JEPIT – BEBAS , BEBAN TERPUSAT

𝑷𝑳𝟐
 𝑩𝒆𝒔𝒂𝒓𝑺𝒖𝒅𝒖𝒕 𝑷𝒖𝒕𝒂𝒓 =𝑩 = 𝑹𝑩 =
𝟐𝑬𝑰

𝑳𝟑 𝑷
→ 𝑩𝒆𝒔𝒂𝒓 𝑳𝒆𝒏𝒅𝒖𝒕𝒂𝒏 = 𝒀𝑩 = 𝑴𝑩 =
𝟑𝑬𝑰
BESAR LENDUTAN DAN SUDUT PUTAR DARI BEBERAPA BALOK
SEDERHANA (STRUKTUR STATIS TERTENTU – SST)
TUMPUAN JEPIT – BEBAS , BEBAN MERATA

𝒒𝑳𝟑
 𝑩𝒆𝒔𝒂𝒓𝑺𝒖𝒅𝒖𝒕 𝑷𝒖𝒕𝒂𝒓 =𝑩 = 𝑹𝑩 =
𝟔𝑬𝑰

𝒒𝑳𝟒
→ 𝑩𝒆𝒔𝒂𝒓 𝑳𝒆𝒏𝒅𝒖𝒕𝒂𝒏 = 𝒀𝑩 = 𝑴𝑩 =
𝟖𝑬𝑰
BESAR LENDUTAN DAN SUDUT PUTAR DARI BEBERAPA BALOK
SEDERHANA (STRUKTUR STATIS TERTENTU – SST)
TUMPUAN SENDI – ROLL, BEBAN TERPUSAT

 Sehingga Besar Sudut Pusat didapatkan :

𝑷𝒂𝒃
𝜽𝑨 = 𝑹 𝑨 = 𝑳 + 𝒃 𝒅𝒂𝒏
𝟔𝑳𝑬𝑰
𝑷𝒂𝒃
𝜽𝑩 = 𝑹𝑩 = 𝑳+𝒂
𝟔𝑳𝑬𝑰
 Jika panjang a = b = ½.L maka

𝑷𝑳𝟐
→ 𝜽𝑨 = 𝑹 𝑨 =
𝟏𝟔𝑬𝑰

𝑷𝒂𝟐 𝒃
→ 𝑩𝒆𝒔𝒂𝒓 𝑳𝒆𝒏𝒅𝒖𝒕𝒂𝒏 = 𝒀𝑪 = 𝑴𝑪 = 𝑳+𝒃
𝟔𝑳𝑬𝑰
BESAR LENDUTAN DAN SUDUT PUTAR DARI BEBERAPA BALOK
SEDERHANA (STRUKTUR STATIS TERTENTU – SST)
TUMPUAN SENDI – ROLL, BEBAN MERATA

 Sehingga Besar Sudut Pusat didapatkan :

𝒒. 𝑳𝟑
𝜽𝑨 = 𝑹𝑨 = 𝜽𝑩 = 𝑹𝑩 =
𝟐𝟒𝑬𝑰
 Sehingga Besar Lendutan didapatkan :

𝟓. 𝒒. 𝑳𝟒
𝒀𝑪 = 𝑴𝑪 =
𝟑𝟖𝟒𝑬𝑰
RSI-153005
MEKANIKA REKAYASA III

BAB VIII
TEKUK PADA KOLOM

Purnama Dewi, ST., MT.


Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Malang
PENGERTIAN UMUM – PRILAKU TEKUK

• Buckling stress (Tegangan Tekuk) adalah ketidakstabilan yang mengarah ke modus


kegagalan.
• Tegangan tekuk bisa disebut juga sebagai suatu proses dimana suatu struktur tidak mampu
mempertahankan bentuk aslinya.
• Konsekuensi buckling pada dasarnya adalah masalah geometrik dasar, dimana terjadi
lendutan besar sehingga akan mengubah bentuk struktur.
Ketahanan sebuah balok tergantung pada perubahan panjang ukuran penampang melintangnya.
Jika sebuah kolom mengalami tekuk maka tidak dapat memikul lebih jauh suatu penambahan beban =>
Jadi P < P Cr

π 2 EI min
PCr  dengan :
lk 2 PCr = P kritis
E = modus elastisitas bahan
Imin = Minersia minimum penampang
PCr .lk 2
I min  2 lk = panjang tekuk (tergantung tumpuan)
π .E n = faktor keamanan (berkisar 3 s/d 5)
S (Sendi) S (Sendi) J (Jepit) B (Bebas)

PCr
L P
n

S J (Jepit) J (Jepit) J (Jepit)


Lk = l Lk =½√2 l Lk = 0,5 l Lk = 2 l
KONSTRUKSI KAYU

Rumus Euler pada Konstruksi Kayu


• Bila Angka Kelangsingan l > 100, maka berlaku Rumus Euler.
• Untuk l > 100, maka factor keamanan n = 3.5
• Untuk 100 < l < 150, maka factor keamanan n = 3.5 – 4
• Nilai Faktor Tekuk,  :

𝟑
𝛚= . 𝐕. l𝟐 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐕 = 𝟐. 𝟓 + 𝟏𝟎−𝟐 .l
𝟑𝟓𝟎𝟎

• Bila Angka Kelangsingan 0 < l < 100, maka berlaku Rumus Tetmaer (Den Hartog, 1949)
• Nilai Faktor Tekuk 
𝟑𝟎𝟎
𝝎=
−𝟐l + 𝟑𝟎𝟎
Tahapan Perhitungan untuk mendapatkan Besar Tekuk

1. Hitunglah panjang tekuk (Lk) , dilihat dari Tumpuan yang di gunakan.

I min
2. Hitung Besar “r”  r 
A
lk
3. Hitung Angka Kelangsingan “l”  λ
r

4. Lihat dari Daftar Peraturan “l”, maka diperoleh besar “”

P
5. Kemudian cek  tj  . σ
A

Jika TIDAK terpenuhi, maka Harus diperbesar kekakuan kolom ;


perbesar penampang
CONTOH SOAL :
1. Diketahui sebuah Balok Sederhana dengan penampang seperti dibawah ini, dengan material
kayu kelas 2 :

Maka Hitunglah :
a. Besar Lendutan yang terjadi (y)
b. Besar Sudut Putar di titik A dan titik B
2. Dari soal sebelumnya, jika belok tersebut di ganti tumpuannya menjadi Tumpuan Sendi-
Sendi , dan di beri Beban Aksial sebesar P = 5 Ton, maka hitunglah :
a. Besar Beban Kritis (Pcr) yang dapat di tahan.
b. Jika diketahui Tegangan Ijin (ijin) = 8.5 MPa, berapakah Tegangan Tekuk (tekuk) yang
dihasilkan oleh balok tersebut

Anda mungkin juga menyukai