Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.

3 Maret 2016 (225-231) ISSN: 2337-6732

PENGUJIAN KUAT TARIK BELAH DAN KUAT TARIK LENTUR


BETON RINGAN BERAGREGAT KASAR (BATU APUNG) DAN
ABU SEKAM PADI SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN

Rio Herdianto Rahamudin


Hieryco Manalip, Mielke Mondoringin
Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado
Email:rio.rahamudin@gmail.com

ABSRAK
Beton ringan merupakan beton yang berbobot ringan, dimana penggunaan beton ringan untuk
bangunan semakin berkembang pesat. Hal ini disebabkan oleh kuat tekan beton ringan yang
cukup tinggi namun mempunyai berat isi yang rendah. Unsur pokok dari beton ringan adalah
agregat yang berupa agregat ringan. Pada penelitian ini digunkan batu apung dari koka teling
sebagai agregat kasar pada campuran beton dan Abu Sekam Padi sebagai substitusi parsial
semen yang bertujuan menaikkan kekuatan beton. Pembahasan berdasarkan data pengujian
benda uji di laboratorium.
Pengujian bertujuan untuk mengetahui kadar optimum penggunaan Abu sekam padi sebagai
substitusi parsial semen yang berkaitan dengan kuat Tarik belah dan kuat Tarik lentur beton.
Pengujian dilakukan terhadap tiga jenis variasi penambahan Abu sekam padi dan agregat
normal yaitu 10%, 15%, dan 20%. Benda uji beton berbentuk silinder 100/200 mm dan balok
100x100x500 mm.
Hasil pengujian menghasilkan beton ringan dengan berat isi 1440 kg/m3, dengan kuat tekan
beton maksimum sebesar 14,59 Mpa, kuat Tarik belah dan kuat Tarik lentur beton yaitu 1,61
Mpa dan 3,48 Mpa pada kadar substitusi parsial ASP sebesar 15% dari berat semen.

Kata Kunci : Beton Ringan, Batu Apung, Abu Sekam Padi, Substitusi Parsial, kuat Tarik belah,
kuat Tarik Lentur

PENDAHULUAN beton normal berat jenisnya mencapai 2200


2600 kg/m2.Berat sendiri beton normal yang
Latar Belakang besar ini dapat berpengaruh pada tidak
Beton sebagai material konstruksi ekonomisnya desain struktur dan beton.
sudah dikenal dan digunakan sejak ribuan Berat sendiri dari suatu material merupakan
tahun yang lalu. Walaupun istilah semen faktor yang sangat penting dalam
Portland baru dikenal pada abad 19, namun perencanaan suatu konstruksi, misalnya pada
bangunan dengan menggunakan beton sudah perencanaan struktur pondasi. Jika plat lantai,
dikenal sejak jaman Romawi, seperti balok, kolom, dan dinding mempunyai berat
Colosseum di Roma atau Pont du Gard di sendiri yang besar, maka dimensi pondasinya
Perancis. Pada abad ke 17, Perkembangan akan menjadi tidak ekonomis. Oleh karena
beton terus mengalami peningkatan seiring itu pengunaan material, terutama beton yng
berkembangnya bahan-bahan pembentuknya, mempunyai berat sendiri yang kecil dan
terutama semen. Pada masa sekarang ini mempunyai mutu tinggi, merupakan hal yang
beton merupakan material yang dibuat atas perlu dilakukan.
dasar perencanaan yang teliti, sehingga dapat Penggunaan Beton Ringan dalam berbagai
dioptimalkan kekuatannya, yaitu dengan konstruksi modern berkembang dengan cepat
menggunakan bahan-bahan yang lebih karena terdapat keuntungan-keuntungan yang
dahulu melalui proses terpilih dan diketahui dapat diperoleh dari penggunaan teknologi
sifa-sifatnya. beton ringan tersebut diantaranya, berat jenis
Walaupun beton mempunyai banyak beton yang lebih kecil sehingga dapat
keunggulan-keunggulan disbanding dengan mengurangi berat sendiri elemen struktur
material konstruksi lainnya, beton juga yang mengakibatkan kebutuhan dimensi
mempunyai kelemahan-kelemahan, yaitu tampang melintang menjadi lebih kecil. Berat
pada berat sendiri yang sangat besar. Pada jenis yang lebih ringan ini berpengaruh

225
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.3 Maret 2016 (225-231) ISSN: 2337-6732

terhadap beban mati struktural yang lebih 4. Dalam pencampuran adukan beton
kecil pula dan juga dapat memberikan digunakan ASP sebagai substitusi semen
keuntungan dalam pengurangan ukuran dengan variasi 0%, 10%, 15%, 20%
pondasi yang diperlukan. 5. Benda uji yang digunakan adalah silinder
Dari sinilah datang pemikiran untuk 100/200 mm dan balok 100x100x500 mm
menggunakan Pumice atau batu apung 6. Benda uji dilakukan pengujian masing-
sebagai agregat kasar pengganti karena batu masing pada umur beton 28 hari.
apung memiliki bobot yang cukup ringan,
dan dengan memanfaatkan abu sekam padi TINJAUAN PUSTAKA
sebagai bahan subtitusi parsial semen untuk Beton Ringan
meningkatkan kekuatan pasta semen. Beton merupakan fungsi dari bahan
penyusunnya yang terdiri dari bahan semen
Rumusan Masalah hidrolik (portland cement), agregat kasar,
Dalam penelitian ini akan diperiksa nilai kuat agregat halus, air, dan bahan tambah
tarik belah dan kuat tarik lentur beton ringan (admixture atau additive), dimana untuk
menggunakan batu apung sebagai agregat pengunaan agregat kasar batu apung (pumice)
kasar dan penambahan abu sekam padi yang berat volume berkisar antara 720 1440
bervariasi sebagai substitusi semen pada kg/m3 dan kuat tekan sebesar 2 14 MPa.
campuran beton ringan dengan berat isi (L.J. Murdock, K.M. Brook, 1991. Hal.398)
maksimal 1440 kg/m3 Naville secara kasar membagi beton
ringan berdasarkan berat jenisnya menjadi 3
Tujuan Penelitian kelompok.
Dengan menggunakan batu apung sebagai a) Beton ringan dengan berat jenis antara
agregat kasar dan ASP sebagai substitusi 300 kg/m3 dan 800 kg/m3 yang biasanya
semen dapat mengurangi berat sendiri beton dipakai sebagai bahan isolasi.
dan untuk mengetahui pengaruh penambahan b) Beton ringan dengan berat jenis antara
ASP sebagai substitusi semen terhadap kuat 800 kg/m3 dan 1350 kg/m3 yang biasanya
Tarik belah dan Tarik lentur beton dipakai untuk struktur ringan.
c) Beton ringan dengan berat jenis antara
Manfaat Penelitian 1350 kg/m3 dan 2000 kg/m3 yang
Dengan adanya penelitian ini diharapkan biasanya dipakai untuk struktur sedang.
dapat memberikan informasi tentang Pada dasarnya beton ringan dapat
pengaruh penggunaan batu apung sebagai diperoleh dengan cara menimbulkan
agregat kasar terhadap berat beton dan gelembung udara pada agregat buatan, pada
pengaruh penggunaan ASP sebagai substitusi pasta, antara butir-butir agregat. Oleh karena
parsial semen itu pembuatan beton ringan dapat dilakukan
dengan cara-cara berikut (Naville, 1990 :
Batasan Masalah 345).
1. Bahan pembentuk beton sebagai berikut:
a) Semen Portland 1. Menggunakan agregat ringan berongga
b) Agregat halus yang dipakai yaitu pasir yang mempunyai berat jenis kurang dari
dari Amurang 2,6. Jenis beton ini biasa disebut (Light
c) Agregat kasar yang dipakai yaitu batu weight concrete).
apung dari Koka Teling 2. Dengan membuat gelembung-gelembung
d) Air yang digunakan adalah air yang udara, yaitu dengan memakai bahan
tersedia di Laboraturium Beton, tambahan tertentu yang menyebabkan
Fakultas Teknik Sipil, Universitas Sam terjadinya gelembung-gelembung udara
Ratulangi kecil di dalam betonnya. Beton jenis ini
2. Bahan tambahan yang digunakan untuk biasa disebut dengan beton selular, beton
substitusi semen adalah ASP lolos ayakan busa (foam) atau beton gas.
no.200 yang dipanaskan kembali dalam 3. Degan cara tanpa memakai pasir sehingga
oven Lab.struktur di suhu 3000 C banyak rongga di antara butir-butir
3. Beton yang ditinjau adalah beton ringan agregat kasarnya. Beton jenis ini dikenal
dengan kekuatan rencana (fc) 28 < 20 sebagai beton tanpa pasir (No-finnes
MPa concrete).

226
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.3 Maret 2016 (225-231) ISSN: 2337-6732

Beton ringan juga dapat dibuat dengan cara- Adapun untuk menguji reaktifitas ASP dapat
cara sebagai berikut (Murdock, 1991:39) diuji menggunakan metode XRay.
Beton ringan juga dapat dibuat dengan Beberapa referensi system pembakaran
cara-cara sebagai berikut (Murdock, yang pernah dibuat yaitu :
1991:398). Tipe beton ringan dan a) P.K Mehta, menciptakan suatu system
karakteristiknya dapat dilihat pada tabel 1. pembakaran sekam dengan
menghasilkan ASP yang sangat reaktif
Tabel 1. Berbagai Jenis Beton Ringan dan dibawah pembakaran kontinyu pada
Karakteristiknya suhu dibawah 4500 C.
b) Loo dan Nimyongtunskul membuat
tungku dari ferrosement. Tungku
berkapasitas 20 kg sekam padi tersebut
memerlukan waktu pembakaran 50
jam dengan suhu 4000 C. Kemudian
dikembangkan lagi dengan kapasitas
yang lebih besar yaitu 100 kg (10 sak)
yang menghasilkan 20 kg ASP (20%).
c) Asian Institude of Technology (AIT)
membuat tungku sederhana dari drum
ferrosement. Model ini merupakan
redesain dari tungku yang
dikembangkan

Tabel 2. Komposisi Kimia Abu Sekam


Padi
Komponen % Berat
SiO2 86,90 97,30
K2O 0,58 2,50
Abu Sekam Padi Na2O 0,00 1,75
Abu sekam padi merupakan hasil dari CaO 0,20 1,50
sisi pembakaran sekam padi, abu sekam padi MgO 0,12 1,96
merupakan salah satu bahan yang potensial Fe2O3 0,00 0,54
P2O5 0,20 2,84
siguanakan di Indonesia karena produksi SO3 0,10 1,13
yang tinggi dan penyebaran yang luas. Bila Cl 0,00 0,42
abu sekam padi dibakar pada suhu terkontrol, Sumber: Houston,D.F, 1972 dalam
abu sekam yang dihasilkan dari sisa Sihombing
pembakaran mempunyai sifat pozzolan yang
tinggi karena mengandung silica. Berat Volume Beton
Berat volume beton adalah
Proses Pembakaran Abu Sekam Padi perbandingan antara berat beton terhadap
Inti dari upaya membuat kandungan volumenya.
silica sekam padi menjadi silica yang reaktif
c = ...............................(1)
terletak pada system pembakaran sekam
tersebut. Sehingga banyak penelitian yang Dimana: c = Berat Volume Beton (kg/m3)
dilakukan untuk menciptakan alat berupa W = Berat Benda Uji (kg)
tungku/tanur pembakaran yang rumit. V = Volume Beton (m3)
Namun pada prinsipnnya tungku
pembakaran tersebut harus dapat membakar Kekuatan Tekan Beton
sekam itu secara merata dengan suplay Kuat tekan beton mengidentifikasikan
oksigen sesedikit mungkin serta mutu dari sebuah struktur. Semakin tinggi
menghasilkan suhu 450o C (ASP Standartd tingkat kekuatan struktur yang dikehendaki,
ASTM C618-72). Suhu pembakaran juga semakin tinggi pula mutu beton yang
mempengaruhi berat konstan ASP,dimana dihasilkan.
berat konstan dicapai pada suhu 500o C. Rumus yang digunakan untuk
perhitungan kuat tekan beton adalah:

227
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.3 Maret 2016 (225-231) ISSN: 2337-6732

fc = ..............................(2) Agregat kasar adalah batu apung yang


berasar dari koka, batu apung yang
Dimana : fc = Kuat tekan beton (MPa)
digunakan untuk material diperoleh dengan
P = Beban (N)
memecahkan secara manual (dipotong-
A = Luas penampang (mm2)
potong) dengan ukuran 4,75 19 mm,
kemudian diayak dengan menggunakan
Kuat Tarik Belah Beton
sarigan dan tertahan no.4.
Kekuatan tarik beton relatif rendah, kira-
Agregat halus adalah pasir yang berasal
kira 10%-15% dari kekuatan tekan beton,
dari amurang. Pasir yang digunakan adalah
kadang-kadang 20%. Kekuatan ini lebih sukar
yang lolos saringan no.4.
untuk diukur dan hasilnya berbeda-beda dari
Sekam padi yang digunakan adalah
satu bahan percobaan ke bahan percobaan
sekam padi yang sudah dibakar dari desa
yang lain dibandingkan untuk silinder-silinder
pulutan, dari proses pembakaran dihasilkan
tekan (Ferguson, 1986:11).
abu sekam padi. Abu sekam padi yang
Rumus yang digunakan untuk
digunakan adalah yang lolos saringan no.200
perhitungan kuat tarik belah beton adalah:
kemudian dipanaskan kembali untuk
fct = ...................(3) dijadikan sebagai material substitusi semen.
Dimana :
fct = kuat tarik belah (MPa) Benda Uji, Perawatan, dan Metode
P = beban pada waktu belah (N) Pengujian
d = diameter benda uji silinder (mm) Benda uji yang digunakan dalam
L = panjang benda uji silinder (mm) penelitian ini adalah silinder (100x200) mm
= Phi untuk pengujian kuat tekan dan kuat tarik
belah beton dan balok (100x100x500) mm
Kuat Tarik Lentur Beton untuk pengujian kuat tarik lentur beton.
Sebuah balok yang diberi bebanakan Semua benda uji dikeluarkan dari
mengalami deformasi, dan oleh sebab itu cetakannya setelah berumur satu hari serta
timbul momen-momen lentur sebagai dirawat dengan cara direndam dalam bak air
perlawanan dari material yang membentuk hingga waktu pengujian dilakukan saat
balok tersebut terhadap beban luar. Tegangan berumur 28 hari.
yang timbul selamamengalami deformasi Untuk uji kuat tekan dan kuat tarik belah
tidak boleh melebihi tegangan lentur ijin digunakan Compression Testing Machine
untuk bahan dari beton itu. sedangkan untuk pengujian kuat tarik lentur
Rumus yang digunakan untuk pada "Flexture Testing Machine".
perhitungan kuat tarik lentur beton adalah:
HASIL DAN PEMBAHASAN
fr= ...........(4) Berat Volume Beton
Dimana : Berat volume beton dihitung dengan
fr = Kuat Tarik lentur (MPa) menggunakan persamaan 1. Berat yang
P = Beban pada waktu lentur (kN) digunakan adalah berat rata-rata dari setiap
a = Jarak dari perletakan ke gaya (mm) benda uji pada umur 28 hari dan dapat dilihat
b = Lebar penampang balok (mm) pada tabel 3, 4, dan 5.
h = tinggi penampang balok (mm)
Contoh perhitungan :
METODOLOGI PENELITIAN Pada benda uji silinder (1)
Material yang Digunakan Dalam Berat = 2,56 kg
Penelitian Volume B.uji = x 0,052 x 0,2 = 0,00157
Material-material yang digunakan dalam m3
studi ini adalah : Berat Vol.Beton = = 1630,573
Semen yang digunakan adalah semen kg/m3
Portland tipe-1 (merk tiga roda). Air yang Pada benda uji balok (1)
digunakan dalam proses mencampur beton Berat = 8,58 kg
adalah air dari Fakultas Teknik UNSRAT. Volume B.uji = 0,1 x 0,1 x 0,5 = 0,005 m3
Berat Volume Beton = = 1716 kg/m3

228
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.3 Maret 2016 (225-231) ISSN: 2337-6732

sebagai substitusi semen, Pada benda uji


Tabel 3. Berat Volume Beton Benda Uji balok ukuran 100x100x500 mm untuk
Silinder Untuk Kuat Tekan Beton Pada pengujian kuat tarik lentur, penambahan
Umur 28 Hari substitusi 10% ASP sebesar 0,94%,
substitusi 15% ASP sebesar 3,30%, dan
substitusi 20% ASP sebesar 8,27%,
dibandingkan dengan benda uji yang
tidak menggunakan ASP sebagai
substitusi semen.Saat kondisi beton pada
keadaan kering, berat volume rata-rata
untuk benda uji silider adalah 1430
kg/m3.

Tabel 4. Berat Volume Beton Benda Uji Pengujuan Kuat Tekan, Tarik Belah dan
Silinder Untuk Kuat Tarik Belah Beton Tarik Lentur Beton
Pada Umur 28 Hari Untuk hasil pengujian perbandingan rata-
ratanya dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Kuat Tekan dan Kuat Tarik


belah beton agregat ringan dengan variasi
ASP sebagai substitusi parsial semen

Tabel 5. Berat Volume Beton Benda Uji


Balok Untuk Kuat Tarik Lentur Beton
Pada Umur 28 Hari

Gambar 1. Grafik Perbandingan Kuat


Tekan dan Kuat Tarik Belah dan Kuat
Tarik Lentur Beton Ringan dengan
Variasi ASP sebagai substitusi parsial
semen
Dari tabel 3, 4, dan 5 dapat diketahi
semakin banyak penambahan ASP Dari Tabel 9 dan Gambar 1, dapat diketahui
sebagai substitusi parsial semen dapat bahwa kadar optimum substitusi ASP yang
berpengaruh pada penurunan berat dipakai dalah 15% dengan peningkatan kuat
volume beton. Dimana pada sampel tekan sebesar 24,38%, kuat Tarik belah
benda uji silinder ukuran 100/200 mm sebesar 14,18%, dan tarik lentur sebesar
untuk, penambahan substitusi 10% ASP 0,87% dibandingkan dengan yang tidak
terjadi penurunan berat volume beton menggunakan ASP. Tetapi pada penambahan
ASP sebanyak 20% mengakibatkan
sebesar 1,31%,substitusi 15% ASP
penurunan kuat tekan sebesar 41,37%,kuat
sebesar 3,62%, dan substitusi 20% ASP Tarik belah sebesar 22,98%, dan kuat tarik
sebesar 7,22%, dibandingkan dengan lentur sebesar 44,40% dari substitusi
benda uji yang tidak menggunakan ASP penambahan optimum yaitu pada 15%

229
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.3 Maret 2016 (225-231) ISSN: 2337-6732

penambahan ASP. Hal ini disebabkan karena


semakin banyaknya penambahan substitusi parsial semen yg melewati kadar optimum
ASP mengakibatkan penggunaan semen pada beton beragregat ringan batu apung
semakin sedikit, karena ASP materialnya akan membuat kekuatan beton menurun
sangat menyerap air, sehingga workabilitas dan menjadi semakin ringan karena
campuran menjadi kurang baik. Penyebab jumlah semen yang digunakan berkurang
lain karena batu apung juga sangat menyerap dan penambahan air bertambah.
air, akibatnya menyebabkan kekuatan beton 4. Penggunaan Batu apung sebagai Agregat
menjadi menurun. kasar dapat enurunkan berat volume beton
Pada penelitian ini diambil kekuatan tarik menjadi ringan, tapi agregat ini sangat
lentur beton sebagai kekuatan desain tarik berpori yang mengakibatkan banyak
beton, karena pada pengujian kuat tarik lentur menyerap air, yang menyebabkan masalah
menghasilkan kekuatan tarik lebih besar dari pada workabilitas.
hasil kuat tarik belah, dan juga kekuatan tarik
lentur dipilih karena kondisi tarik lentur Saran
hamper menyerupai pada keadaan struktur 1. Untuk mengatasi masalah lemahnya
yang sebenarnya. ikatan antara agregat dan pasta beton
maka dapat menambah fly ash pada
PENUTUP campuran beton.
Kesimpulan 2. Perlu memperbaiki lubang pori pada batu
Berdasarkan penelitian dan analisis data yang apung dengan melakukan cara cement
telah dilakukan maka dapat ditarik beberapa pasta coating.
kesimpulan, yaitu : 3. Untuk mengatasi masalah workabilitas
dan konsistensi jumlah air bisa dilakukan
1. Berat volume yang direncanakan penulis dengan menambah additive sikament Ln
adalah 720-1440 kg/m3 dan berat itu dan Plastismen Vz.
tercapai jika benda uji dalam keadaan 4. Perlu memperhatikan perlakuan
berat kering, penelitian ini berat rata-rata pembakaran sekam padi menjadi ASP di
beton benda uji adalah 1430 kg/m3 suhu yang lebih tinggi lagi, yaitu diatas
2. Kadar optimum ASP sebagai substitusi 5000 C
parsial semen adalah 15% dari berat 5. Perlu adanya penelitian lebih lanjut
semen dengan kuat tekan dan kuat Tarik dengan mencoba secara lebih teliti
belah sebesar 14,59 MPa dan 1,614 MPa. persentase jumlah penambahan ASP
3. Untuk penambahan ASP sebagai sebagai substitusi parsial semen dari 10%
substitusi - 15%.

DAFTAR PUSTAKA

ASTM C618-72.Standard Spesification for Coal Fly Ash and Raw or Calcined Natural
Pozzoland for Use as a Mineral Admixture in Concrete.

Haryadi. 2006. Teknologi Pengolahan Beras

Houston,D.F, 1972 dalam Sihombing. Pemanfaatan Sekam Padi di Bidang Industri. Universitas
Negeri Medan. Hal : 6-7

Karya Tulis, UNIMED.Pemanfaatan Pumice Sebagai Split Pada Pembuatan Beton Ringan
http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-22546-
5.%20BAB%20II.pdf

L.J. Murdock, K.M. Brook, 1991. Bahan dan Praktek Beton. Erlangga. Hal 398

Manurung S. O. dan MIsmunadji, 1988. Morfologi dan Fisiologi Padi. Balai Penelitian
Tanaman Bogor. Hal: 63-70

230
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.3 Maret 2016 (225-231) ISSN: 2337-6732

Mulyono, Sri. 2001. Pengaruh Penambahan Abu Sekam Padi Terhadap Mutu Beton. Tugas
Akhir Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

SNI 03-3449-2002. Tata Cara Rencana Pembuatan Campuran Beton Ringan Dengan Agregat
Ringan. Departemen Pekerjaan Umum, Yayasan LPMB, Bandung

SNI 15-2049-2004. Semen Portland. Badan Standarisasi Nasional Indonesia.

Subakti, A. 1994. Teknologi Beton Dalam Praktek, Laboratorium Jurusan Teknik Sipil ITS,
Surabaya.

Tjokrodimulyo Kardiyono. 1996. Teknologi Beton. Biro Penerbit. Yogyakarta

Verra Deivy Rengkeng, 2013. Pemeriksaan Kuat Tarik Belah & Kuat Tarik Lentur Beton
Ringan Beragregat Kasar Batu Ape Dari Kepulauan Talaud. Skripsi Fakultas Teknik
UNSRAT, Manado.

Wang dan Salmon, 1990.Desain Beton Bertulang. Jakarta. Erlangga. Edisi ke 4 Jilid. Hal : 11

231

Anda mungkin juga menyukai

  • Breakwater
    Breakwater
    Dokumen41 halaman
    Breakwater
    Didit balwad
    Belum ada peringkat
  • C OVER
    C OVER
    Dokumen1 halaman
    C OVER
    Didit balwad
    Belum ada peringkat
  • Urugan Tanah
    Urugan Tanah
    Dokumen78 halaman
    Urugan Tanah
    Ratu Eka Riyana
    100% (1)
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen14 halaman
    Bab Ii
    Didit balwad
    Belum ada peringkat
  • Loog Book
    Loog Book
    Dokumen19 halaman
    Loog Book
    Didit balwad
    Belum ada peringkat
  • Tugas Jalan
    Tugas Jalan
    Dokumen16 halaman
    Tugas Jalan
    Didit balwad
    Belum ada peringkat
  • Surat Pengantar Kerja Praktek
    Surat Pengantar Kerja Praktek
    Dokumen2 halaman
    Surat Pengantar Kerja Praktek
    Didit balwad
    Belum ada peringkat
  • Bab I Dan Bab Vii
    Bab I Dan Bab Vii
    Dokumen12 halaman
    Bab I Dan Bab Vii
    Didit balwad
    Belum ada peringkat
  • Teori Laporan IUT
    Teori Laporan IUT
    Dokumen69 halaman
    Teori Laporan IUT
    Didit balwad
    Belum ada peringkat
  • LKTM
    LKTM
    Dokumen23 halaman
    LKTM
    Didit balwad
    Belum ada peringkat
  • Laboratorium Struktur Dan Bahan
    Laboratorium Struktur Dan Bahan
    Dokumen10 halaman
    Laboratorium Struktur Dan Bahan
    Didit balwad
    Belum ada peringkat
  • RM Revolusi Mental
    RM Revolusi Mental
    Dokumen4 halaman
    RM Revolusi Mental
    Didit balwad
    Belum ada peringkat
  • RM Revolusi Mental
    RM Revolusi Mental
    Dokumen4 halaman
    RM Revolusi Mental
    Didit balwad
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen34 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Didit balwad
    Belum ada peringkat
  • Loog Book
    Loog Book
    Dokumen19 halaman
    Loog Book
    Didit balwad
    Belum ada peringkat
  • LKTM
    LKTM
    Dokumen23 halaman
    LKTM
    Didit balwad
    Belum ada peringkat
  • Sejarah Kesultanan Ternate
    Sejarah Kesultanan Ternate
    Dokumen7 halaman
    Sejarah Kesultanan Ternate
    Didit Balwad
    Belum ada peringkat
  • DRAINASE
    DRAINASE
    Dokumen4 halaman
    DRAINASE
    Didit balwad
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen10 halaman
    Tugas 1
    Didit balwad
    Belum ada peringkat
  • Pembahasan
    Pembahasan
    Dokumen25 halaman
    Pembahasan
    Didit balwad
    Belum ada peringkat
  • RM Revolusi Mental
    RM Revolusi Mental
    Dokumen4 halaman
    RM Revolusi Mental
    Didit balwad
    Belum ada peringkat
  • Aspek Hukum
    Aspek Hukum
    Dokumen1 halaman
    Aspek Hukum
    Didit balwad
    Belum ada peringkat
  • Yuuu
    Yuuu
    Dokumen20 halaman
    Yuuu
    Didit balwad
    Belum ada peringkat
  • Tampak Depan Dan Belakang
    Tampak Depan Dan Belakang
    Dokumen1 halaman
    Tampak Depan Dan Belakang
    Didit balwad
    Belum ada peringkat
  • Nama Kelompok Rekayasa
    Nama Kelompok Rekayasa
    Dokumen1 halaman
    Nama Kelompok Rekayasa
    Didit balwad
    Belum ada peringkat
  • Tampak Samping Kiri Dan Kanan
    Tampak Samping Kiri Dan Kanan
    Dokumen1 halaman
    Tampak Samping Kiri Dan Kanan
    Didit balwad
    Belum ada peringkat
  • Volume Lalu Lintas
    Volume Lalu Lintas
    Dokumen12 halaman
    Volume Lalu Lintas
    DidiJuhamdiPratama
    Belum ada peringkat
  • Beton Aragon
    Beton Aragon
    Dokumen81 halaman
    Beton Aragon
    Didit balwad
    Belum ada peringkat
  • RLL Print
    RLL Print
    Dokumen11 halaman
    RLL Print
    Didit balwad
    Belum ada peringkat