Rancangan Campuran Adukan Beton K - 250 (Job Mix Design) menggunakan Metode
Standar Indonesia SK.SNI.T-15-1990-03
- Kuat Tekan Beton Yang Disyaratkan (f'c) = 175 Kg/cm2 = 17.5 Mpa
1. Deviasi Standar (Sr) = 7.000 Mpa
2. Menghitung Nilai Tambah (Margin)
M = 1.64 x Sr = 1.64 x 7 = 11.48 Mpa = 114.8 Kg/cm2
3. Menetapkan Kuat Tekan rata-rata ( f'cr )
f'cr = f'c + M = 175 + 114.8 = 289.80 Kg/cm2 = 28.98 Mpa
4. Type Aggregat : Batu pecah
5. Penentuan Faktor Air Semen ( fas )
- Berdasarkan kuat tekan rata - rata (lihat grafik 1) diperoleh, fas = 0.56
- Berdasarkan kondisi lingkungan (lihat tabel 2) diperoleh, fas = 0.60
6. Penetapan Slump : dikehendaki 10 cm
Ukuran butiran maksimum aggregat = 40 mm
7. Penetapan Kadar Air Bebas ( Wf )
Berdasar nilai slump = 10 cm dan ukuran butiran maksimum aggregat = 40 mm ,
digunakan (lihat tabel 4) :
~ kadar air bebas alami ( Ww ) = 175 kg/cm3 beton
~ kadar air bebas batu pecah ( Wc ) = 205 kg/cm3 beton
~ kadar air bebas ( Wf ) = ( 2/3 Ww) + ( 1/3 Wc ) = 185 kg/cm3 beton
8. Penetapan Kadar Semen ( Ws )
Jumlah semen minimum (lihat tabel 2) = 325.0 kg/m3 beton
Ws = Wf / fas = 185 / 0.56 = 330.36 kg/m3 beton
9Berat Jenis Gabungan Aggregat
Berdasarkan perhitungan gabungan agregat, maka
direncanakan dipakai : ### pasir dan 63.58 % agregat kasar
~ BJ. Gabungan = (% pasir x BJ Pasir) + (% aggregat kasar x BJ aggr. Kasar)
~ BJ. Gabungan = (0.3642 x 2.667) + (0.6358 x 2.616) = 2.6346
10.Berat Volume Beton Segar
Berdasar BJ. Gabungan = 2.6346 dan kadar air bebas = 185 kg/cm3 beton, maka
diperoleh berat jenis beton (L= 2415 kg/cm3 beton
Semen 1.926 kg
Pasir 4.033 kg
1.1
Batu Pecah 7.041 kg
Air 1.079 kg
Semen 4.906 kg
Pasir 10.274 kg
1.1
Batu Pecah 17.936 kg
Air 2.747 kg
Tabel 2 Persyaratan Jumlah Semen Minimum dan Faktor Air semen Maksimum
untuk berbagai macam pembetonan dalam lingkungan Khusus
Jumlah
Deskripsi Semen Min. FAS
Dalam 1 m3
beton (kg)
Beton didalam ruangan bangunan :
a. Keadaan Keliling non korosif 275 0.60
b. Keadaan Keliling korosif, disebabkan oleh kondensasi atau uap korosi 325 0.52
Beton diluar ruangan bangunan :
a. Tidak terlindungi dari hujan dan terik matahari langsung 325 0.60
b. Terlindungi dari hujan dan terik matahari langsung 275 0.60
Beton yang masuk kedalam tanah:
a. Mengalami keadaan basah dan kering berganti-ganti 0.55
325
b. Mendapat pengaruh sulfat alkali dari tanah atau air tanah -
Beton yang berhubungan :
a. Air Tawar
Lihat Tabel 3
b. Air laut
Sumber : Tabel 3, SNI - T - 15 - 1990 - 03 : 7
Tabel 3 Ketentuan Minimum untuk Beton Bertulang Kedap Air
Kandungan Semen
Kondisi Lingkungan Minimum (kg/m3)
Jenis Beton berhubungan Faktor Air Tipe Semen Ukuran Nominal
Semen
dengan Agregat Maksimum
Maksimum
40 mm 20 mm
Air Tawar 0.50 Tipe I - V 280 300
Tipe I + Pozolan
Bertung atau (15 - 40%) atau
0.45 340 380
prategang Air Payau Semen portland
Pozolan
0.50 Tipe II atau V 290 330
Air Laut 0.45 Tipe II atau V 330 370
Sumber : Tabel 3, SNI - T - 15 - 1990 - 03 : 7
Tabel 4 Perkiraan Kadar Air bebas (kg/m3) yang dibutuhkan untuk beberapa tingkat
kemudahan pekerjaan adukan
3/8 " 10.00 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! 100.00
No. 4 4.80 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! 100.00
No. 8 2.40 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! 0.00 #REF! #REF! 100.00
No. 16 1.20 #REF! 0.46 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! 100.00
No. 30 0.60 #REF! 2.74 2.74 #REF! #REF! #REF! 2.95 #REF! #REF! 48-98
No. 50 0.30 #REF! 13.24 13.24 10.00 #REF! #REF! 15.76 #REF! #REF! 10-48
No. 100 0.15 #REF! 63.93 53.00 10.00 #REF! #REF! 60.09 10.00 10.00 0-10
No. 200 Pan #REF! 19.63 - #REF! #REF! -
Jumlah #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF!
Modulus Halus Butir (MHB) Pasir ( P ) Contoh A = = ### %
#REF!
Rata - rata = #REF! %
#REF!
Modulus Halus Butir (MHB) Pasir ( P ) Contoh B = = ### %
Rata - rata = #REF! %
Modulus Halus Butir (MHB) Pasir ( P ) Contoh B = = ### %
#REF!
GRADASI PASIR ZONA GRADASI PASIR ZONA
0 I 0 II
10 Bata 10 Batas
s
60 60
40 40
20 20
0 0
0.15 0.3 0.6 1.2 2.4 4.8 10 0.15 0.3 0.6 1.2 2.4 4.8 10
Nomor S aringan ( mm ) Nomor S aringan ( mm )
60 60
40 40
Bata
Batas
20 s 20 Atas
Atas
0 0
0.15 0.3 0.6 1.2 2.4 4.8 10 0.15 0.3 0.6 1.2 2.4 4.8 10
Nomor S aringan ( mm ) Nomor S aringan ( mm )
LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNKHAIR
Jl. Pertamina Kampus II Gambesi Kel. Gambesi, Ternate
# 1 1/2 " 40.00 #REF! #REF! #REF! #REF! 0.00 #REF! #REF! #REF! #REF! 95 -100
# 3/4 " 20.00 #REF! 55.18 #REF! #REF! 825.00 #REF! #REF! #REF! #REF! 35 - 70
# 3/8 " 10.00 #REF! 0.00 9.80 60.00 330.00 #REF! 21.85 0.00 30.00 10 - 40
No. 4 4.80 #REF! 13.39 9.80 8.00 310.00 #REF! 20.53 1.00 4.50 0-5
NO.200 0.12 #REF! 31.43 45.00 #REF! 0.00
(%)
Gradasi
70
60
50
40
Nomor Saringan
30 ( mm )
20
10
0
4.8 10 20 40
LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNKHAIR
Jl. Pertamina Kampus II Gambesi Kel. Gambesi, Ternate
Penggabungan Agregat
Pekerjaan : Praktikum
Dikerjakan Oleh : KEL VI
Jenis Material : Pasir & Batu Pecah/ Split Diperiksa Oleh : Kusnadi, ST.,MT
Berat Contoh (A) : 1000 gr Berat Contoh (B) : 1000 gr
38
19
9.6
4.8
2.4
1.2
0.6
0.3
0.15
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Prosentase a dan a
Penggabungan Agregat
Pekerjaan : Praktikum
Dikerjakan Oleh : KEL VI
Jenis Material : Pasir & Batu Pecah/ Split Diperiksa Oleh : Kusnadi, ST.,MT
Berat Contoh (A) : 1000 gr Berat Contoh (B) : 1000 gr
(%)
70
60
50
40
30 Ukuran Lubang
20 Ayakan ( mm )
10
0
0.15 0.3 0.6 1.2 2.4 4.8 9.6 19 38