Anda di halaman 1dari 25

Konstruksi Jalan Rel

Modul 2

1
TUGAS
MK. : REKAYASA JALAN REL
1. Deskripsikan “Jalan Rel lebih unggul dan Teknologi Rekayasa Jalan Rel”
2. Rencanakan secara skematis gambar struktur Badan Jalan Rel Kereta dengan kecepatan V = ……….. km/jam, untuk
jalan lurus.
1.Potongan memanjang dengan skala 1 : 20
2.Potongan melintang dengan skala 1 : 20
3.Gambarkan lanjutan nomor 2 secara skematis struktur Bandan Jalan Rel Ganda potongan melintang skala 1 : 100
4.Gambarkan lanjutan nomor 2 potongan melintang skala 1 : 100 struktur Bandan Jalan Rel dalam Lengkung ( belokan )
5.Rencanakan gambar penampang Rel Type ……
6.Rencanakan gambar pada sambungan Rel
7.Gambarkan potongan melintang perlintasan ........
8.Gambarkan Bangunan Ruang Bebas ( Clearance Diagram ) diperlebar dengan skala 1 : 20 untuk kelas I
9.Gambarkan Secara Proporsional salah satu Rail Fastening
10.Perencanaan Sumbu, tentukan lintasan jalan rel pada kontur tersedia .........
11.Gambarkan Switch turn-on ( Wesel ) secara sketsa dan berikanlah keterangan pada sepur yang membelok sebagai
pencabangan dari sepur lurus.
12.Gambarkan secara berskala sebuah emplasemen di …………..

Catatan : - Setiap gambar diberikan keterangan secara rinci, diantaranya deskripsi komponen serta fungsi dan manfaatnya.
- Lakukan penjilidan ukuran A4
Diberikan kepada :
Nama : ………………….
Npm : ………………….

Selesai tanggal : ………………….


Ketentuan : - Merupakan syarat mengikuti UAS mata kuliah yang bersangkutan.

Bandung, Oktober 2020


Asisten

( Hendra Garnida, ST., MT. )


•ooo0ooo –
2
3
4
Tabel penampang melintang Jalan Rel

Penampang melintang Jalan Rel Tunggal Lurus


5
6
7
Peninggian Elevasi Rel (h) pada lengkungan jalur tunggal

Peninggian Elevasi Rel (h) pada lengkungan jalur ganda

8
9
10
Ruang Bebas Bangunan

11
12
13
14
15
Komponen struktur jalan rel dan pembebanan

Struktur Jalan Rel


Struktur jalan rel adalah struktur elastis
dengan pola distribusi beban yang
cukup rumit, sebagai gambaran adalah
tegangan kontak antara rel dan roda
adalah sekitar 6000 kg/cm2 dan harus
ditransfer ke tanah dasar yang
berkekuatan hanya sekitar 2 kg/cm2

16
Secara garis besar struktur jalan rel yang baik, harus dapat menjadi keamanan, kenyamanan, umur teknis dan
geometri ( lebar sepur, ketidakrataan) dan dapat dipelihara dengan biaya yang optimal, sehingga harus
memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Kekakuan (Stiffness), untuk menjaga deformasi vertikal, dimana deformasi vertikal ini merupakan indikator
utama dari umur, kekuatan dan kualitas jalan rel.
Deformasi vertikal yang berlebihan akan menyebakan geometri jalan rel tidak baik dan keausan yang besar
diantara komponen-komponen struktur jalan rel.
2. Elastisitas (Resilience, diperlukan untuk kenyamanan perjalanan kereta api, menjaga patahnya as roda,
meredam kejut, impact, geteran vertikal. Jika jalan rel terlalu kaku, misalnya dengan pemakaian bantalan
beton, maka untuk menjamin elastisitas diperlukan alas karet ( rubber pads ) yang dipasang di bawah kaki
rel.
3. Ketahanan terhadap Deformasi Tetap, deformasi vertikal yang berlebihan akan cenderung menjadi
deformasi tetap, sehingga geometri jalan rel (ketika rataan vertikal dan horizontal, puntir) menjadi tidak
baik yang pada akhirnya kenyamanan dan keamanan menjadi terganggu.
4. Stabilitas, jalan rel yang stabil adalah mampu tetap pada posisi semula (vertikal dan horizontal) setelah
pembebanan terjadi. Untuk itu di butuhkan balas dengan mutu dan kepadatan yang baik, bantalan dengan
penambat yang tidak selalu terikat dan drainase yang baik.
5. 5Adjustability, jalan rel harus bisa diatur/dipelihara untuk dikembalikan ke posisi geometri yang benar, jika
terjadi perubahan geometri karena beban yang berjalan

Struktur jalan rel, secara garis besar dapat dibagi dua yaitu :
a. Struktur bangunan atas dengan komponen-komponen, rel (rail), penambat (fastening) dan bantalan (sleeper,
tie).
b. Struktur bangunan bawah, dengan komponen-komponen, balas (balast), subbalas (subbalast), tanah dasar
(improve subgrade) dan tanah asli (natural ground).
Pada kondisi tertentu balas dapat dibagi 2 lapisan yaitu balas atas (top ballast) dan ballast bawah (bottom
balast)

17
Beban-beban yang bekerja pada struktur Jalan Rel
1. Gaya Vertikal

18
19
20
2. Gaya Transversal ( Lateral)

21
3. Gaya Longitudinal

Perhitungan Komponen-komponen Jalan Rel

22
Rail wheel Contack Stress

Rail seat Bearing stress


Deflected Rail Profile

Sub balast stress

Subgrade stress

23
Potongan melintang perlintasan sebidang
“Plat beton”

24
Potongan melintang perlintasan sebidang
“Plat Baja”
( memakai penambat Pandrol )

25

Anda mungkin juga menyukai