Anda di halaman 1dari 36

Fastening Characteristic

Modul 4

1
• Penambat rel adalah suatu komponen yang menambatkan rel pada bantalan
sedemikian rupa sehingga kedudukan rel adalah tetap, kokoh dan tidak bergeser.

JENIS PENAMBAT : RIGID dan ELASTIS

• Pada awal penggunaan Jalan rel dipasang ke bantalan kayu dengan memakai
paku ( dog spike ) dan didukung dengan pemakaian alat anti creepers yang di
pasang di kaki rel dengan panjang rel maksimum 6,8 m
• Sejalan dengan pergerakan kendaraan rel yang semakin cepat dan berat, maka
paku sering terdesak, sehingga jarak sepur menjadi lebar, selain itu juga sering
menjadi kendor dan akhirnya lepas.
• Untuk mengatasi paku terdesak maka dipakailah tirpon sedangkan untuk
mengatasi tegangan kontak yang besar antara kaki rel dan bantalan dipakailah
pelat andas untuk memperbesar luas permukaan kontak, sehingga tegangan
kontak berkurang
• Tingginya kecepatan kereta dan makin besarnya beban gandar yang dipakai
serta makin panjangnya rel yang digunakan maka gaya-gaya yang bekerja
terhadap penambat akan semakin besar, vibrasi yang terjadi semakin tinggi
juga .

2
3
4
5
Besarnya vibrasi tidak dapat di redam oleh tirpon, sehingga terlihat kondisi tirpon terdesak, kendor
(tidak bisa menahan gaya suhu, tetapi tetap menahan gaya lateral), sampai tercabut dari bantalan,
pada saat inilah mulai terjadi kerusakan jalan rel dan kerusakan geometri jalan rel, yang dapat
mengurangi kenyamanan dan keamanan perjalanan kereta api.
Untuk mengurangi pengaruh vibrasi pada rel terhadap bantalan maka dipakailah penambat Elatis.
• Penambat elastis selain dapat meredam getaran, juga mampu menghasilkan gaya jepit
(Clamping Force) yang tinggi, sehingga dapat memberikan perlawanan rangkak (Creep
Resistance) yang abik.
• Penambat Kaku terdiri dari Mur dan Baut, biasanya di pasang pada bantalan besi atau kayu, bisa
dengan pelat andas, tetapi kekuatan jepitnya ada pada klem plat yang kaku.
• Penambat Elastik Tunggal, biasanya di pasang pada bantalan kayu atau besi, terdiri dari pelat
andas atau batang jepit elastis, tirpon, mur dan baut, kekuatan pada batang jepit elastik.
• Penambat Elastik ganda, terdiri dari pelat andas atau batang jepit, alas rel, tirpon, mur dan
baut, kekuatan jepitnya terdapat pada batang elastis, biasanya dipakai pada bantalan beton
dengan tidak mempergunakan pelat andas, tetapi di pakai alas karet ( rubber pad), yang
tebalnya di sesuaikan dengan kecepatan maksimum.

MODEL PENAMBAT
Jenis penambat baik yang tergolong dalam penambat kaku maupun Elasis, mempunyai berbagai
bentuk hak paten tersendiri, metoda penejpitan penambat ke bantalan dapat berupa gaya tarik
(pull-out), bending maupun torsi.
Pada umumnya penambat elastik dapat ke dalam 2 jenis yaitu :
1. Daya Jepit dihasilkan langsung, misalnya Pandrol, DE, Dorken, Fist-BTR
2. Daya jepit dihasilkan denngan bantalan mur-baut atau tirpon, misalnya F-Type, Nabla.
6
Faktor-faktor penggunaan Penambat
1. Pengalaman pemakaian
2. Besarnya gaya jepit (Clamping Force)
3. Besarnya nilai rangkak (Creep Resistance)
4. Kemudahan perawatan
5. Pemakaian kembali (Re use) jika rel diganti
dimensinya
6. Umur penambat
7. Harga penambat

7
Persyaratan Teknis Penambat
1.Gaya jepit harus kuat untuk menjamin gaya tahan rel pada bantalan lebih besar daripada
gaya tahan rangkak bantalan pada stabilitas dasar balas.
2.Gaya jepit penambat dapat bertahan lama, meskipun alat jepit tidak dapat dihindarkan dari
adanya kelonggaran dan keausan pada pelat andas maupun angker akibat dari menahan
getaran yang berterusan.
3.Frekuensi getaran alami (natural frequency) penambat pada dasarnya harus lebih besar
dari frekuensi getaran alami rel supaya dapat mencegah setiap kehilangan kontak antara
penambat dengan rel selama lalu lintas melalui jalan rel.
4.Bahan material penambat harus mempunyai kualitas yang baik agar dapat
mempertahankan kekenyalan penambat dalam jangka waktu lama.
5.Teknologi pemasangan rel dan penambat sebaiknya dilakukan secara cepat baik secara
mekanik sederhana maupun manual.
6.Penyetelan penambat sebaiknya dilakukan secara cepat dan mudah, serta diusahakan
dapat dilakukan oleh petugas selain teknisi.
7.Penambat cukup mampu dan kuat sebagai penggabungan susunan isolasi listrik dan mudah
diganti bila rusak.
8.Penambat mempunyai alas karet yang dapat mencegah rangkak rel, meredam tegangan
vertikal yang bekerja ke bawah dan melindungi permukaan bantalan serta mempunyai
tahanan daya tahan listrik yang cukup untuk pemisahan rel dari bantalan
8
Kerusakan Jalan Rel akibat Gaya Lateral

Gaya Lateral yang merusak Jalan rel dengan 3 cara :


Push-out (terdesak), mendorong alat penambat
ke arah lateral menyebabkan melebarnya
lebar sepur
Pergeseran struktur diatas balas.
Pull-out, alat penambat tercabut, tertarik/
terangkat keluar

9
10
Elastic Fastening/Penambat Elastis
• Dibuat untuk menghasilkan jalan rel KA yang berkualitas tinggi,
yang biasanya digunakan pada jalan rel KA yang memiliki frekuensi
dan axle load yang tinggi.
• Sifatnya yang elastis sehingga mampu mengabsorbsi getaran pada
rel saat rangkaian KA melintas, oleh karena itu perjalan KA menjadi
lebih nyaman dan dapat mengurangi resiko kerusakan pada rel
maupun bantalannya.
• Digunakan pada rel yang disambungan dengan las termit
(Continuous Welded Rails) karena kemampuannya untuk menahan
batang rel agar tidak bergerak secara horizontal saat pemuaian.
• Sekarang banyak digunakan, terutama pada bantalan beton,
meskipun ada juga yang digunakan pada bantalan kayu dan
bantalan besi.

11
Lanjutan .......

• Penambat Elastis mampu meredam getaran, memberikan kuat


jepit (Clamping Force) yang tinggi dan mampu memberi
perlawanan rangkak (Creep Resistance).
• Pengertian dari perlawanan rangkak adalah apabila rel dalam
kondisi menanjak, maka penambat akan memberikan perlawanan
untuk menghindari gerakan rangkak.
• American Railway Engineering Association (AREA) telah
mengeluarkan persyaratan bahwa setiap penambat rel yang
digunakan harus mampu memberikan perlawanan rangkak statis
minimum sebesar 10,7 kN.

12
13
14
15
16
FUNGSI RAIL FASTENING :
1. Mengikat kaki rel pada bantalan
2. Mencegah bergesernya rel kesamping
3. Menjaga tetapnya lebar sepur (s = 1067 mm di Indonesia)
 
KARAKTERISTIK (BASEPLATE) BAJA
4. Dipasang di bawah kaki rel
5. Bidang atasnya, yang di bawah telapak kaki rel, miring 1 :
40 atau 1:20 untuk menjaga kemiringan sumbu rel
6. Bagian pinggirnya diberi bentuk kusus (berlobang) untuk
pemasangan alat penambat.

17
18
19
Berbagai macam penambat elastis, antara lain:
1. Penambat Pandrol E-Clip produksi Pandrol Inggris
2. Penambat Pandrol Fastclip produksi Pandrol Inggris
3. Penambat Kupu-kupu produksi Vossloh
4. Penambat DE-Clip produksi PT. Pindad Bandung
5. Penambat KA Clip produksi PT. Pindad Bandung.

Yang digunakan di Indonesia adalah E-Clip, DE-Clip, dan


KA Clip.

20
21
DE-Clips (DE-Clips Rail Fastener)
diproduksi sejak tahun 1984 yang merupakan lisensi dari Hollandia
Kloosdan Ewem AG.

22
DE-Clip Rail Fastener telah lulus uji dengan standar
AREMA (American Railway Engineering &
Maintenance Association) :

• Tie Pad Test


• Insert Pull test and Torsi Insert test
• Up lift test
• Longitudinal load test
• Repeated load test
• Lateral load restraint
23
Fitur DE-Clips Rail Fastener :
• Komponen sedikit dan sederhana
• Mudah dalam pemasangan
• Dapat digunakan kembail bila rail diganti
• Perawatan/maintenance mudah
• Gaya cekam tinggi 750 ¬ 1300 Kgf (SNI 11-3677-1995)
• Dapat meredam getaran rail
• Mampu menahan beban longitudinal dan lateral serta beban gandar (axle
load)
• Mengunci sendiri (anti vandal)
• Dapat dipasang pada lengkung, perlintasan dan sambungan rail.
• Dapat dipakai pada berbagai type rail
• Dapat melindungi signal and tracking systems.
• Dapat dipasang pada bantalan beton, baja, dan kayu.

24
E-Clip Rail Fastening

25
Fitur Desain E-Clip

• Komponen sedikit, sederhana, mudah pemasangannya serta bebas


perawatan
• Gaya jepit tinggi/besar
• Dapat meredam getaran, mampu menahan beban longitudinal dan lateral
serta beban gandar (axle load) serta memiliki anti vandal
• Dapat dipasang pada lengkung, perlintasan dan sambungan rail dan untuk
berbagai type rail dan bantalan (beton, kayu & Baja)
• Dapat melindungi signal and tracking systems.
• Merupakan alat penambat rel hasil pengembangan PT. Pindad mengacu pada
arahan dari Ditjen Perkeretaapian dan pada tahun 2010 pengesahan ijin
penggunaan dan rekomendasi pemakaian dari Direktur Jenderal
Perkeretaapian Kementeriam Perhubungan No. KA.405/SK.10/DJKA/II/10
dan sampai saat ini telah terpasang di lintas Jalan KA Jawa dan Sumatera
melalui proyek Ditjen KA maupun PT. KAI (Persero).

• Tanda Sah Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri dari Departemen


Perindustrian sebesar 42,49%
26
KA Clip Rail Fastening

Izin penggunaan KA-Clip dari Dirjen Perkeretaapian Departemen Perhubungan


untuk digunakan pada proyek dilingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian
maupun di wilayah kerja PT. Kereta api Indonesia (Persero) 19 April tahun 2000
27
FiturDesain KA-Clip :

• Komponen sedikit sederhana, mudah pemasangannya, serta


bebas perawatan.
• Gaya jepit tinggi/besar 750-1300 Kgf. (According to National
Standard Indonesia SNI 11-3677-1995)
• Dapat meredam getaran, mampu menahan beban longitudinal dan
lateral serta beban gandar (axle load) serta memiliki anti vandal
• Dapat dipasang pada lengkung, perlintasan dan sambungan rail dan
untuk berbagai type rail dan bantalan (beton, kayu & Baja)
• Dapat melindungi signal and tracking systems.
• Dapat digunakan kembali apabila penggantian Rel maupun jenis
bantalan dilakukan.

28
29
Deformasi tetap
berlebihan

Snake motion

30
Adjustability

31
• http://semboyan35.com/showthread.php?tid=8502
Challenge..????

32
Tie plat/Plat andas
• Plat tipis berbahan besi sebagai tempat diletakkannya batang rel
sekaligus sebagai lubang tempat dipasangnya Penambat (Spike)
• Dipasang pada bantalan kayu maupun besi, di antara batang rel
dengan bantalan,. 
• Sedangkan pada bantalan beton, dipasangi Rubber Pad, sama
seperti Tie Plate, tapi berbahan plastik atau karet dan fungsinya
hanya sebagai landasan rel, sedangkan lubang/tempat
dipasangnya penambat umumnya terpisah dari rubber pad
karena telah melekat pada beton.

• Fungsi plat andas selain sebagai tempat perletakan batang rel dan
juga lubang penambat, juga untuk melindungi permukaan
bantalan dari kerusakan karena tindihan batang rel, dan sekaligus
untuk mentransfer axle load yang diterima dari rel di atasnya ke
bantalan yang ada tepat dibawahnya
33
34
RAIL ANCHOR
• Komponen trek rel KA yakni rail anchor (anti creep).
• Rail anchor digunakan pada rel yang disambung secara CWR.
• Fungsinya untuk menahan gerakan pemuaian batang rel,
karena pada sambungan CWR tidak terdapat celah pemuaian.

Rail anchor :
- dipasang di bawah permukaan batang rel tepat disamping
bantalan agar dapat menahan gerakan pemuaian rel.
- tidak dipasang pada rel yang ditambat dengan penambat
elastic, karena fungsinya sama seperti penambat elastis,
yakni untuk mencegah gerakan pemuaian batang rel.
- dipasang bersama dengan penambat kaku pada bantalan
kayu atau besi.
35
36

Anda mungkin juga menyukai