0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
53 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang bantalan dan penambat rel kereta api. Secara ringkas, dibahas 5 jenis bantalan rel yaitu batu, kayu, beton, baja, dan slab. Jenis penambatnya ada 2, yaitu penambat kaku dan elastis. Penambat elastis dibedakan lebih lanjut menjadi beberapa jenis seperti e-clip, f-type, ka-klip, dan de-clip.
Dokumen tersebut membahas tentang bantalan dan penambat rel kereta api. Secara ringkas, dibahas 5 jenis bantalan rel yaitu batu, kayu, beton, baja, dan slab. Jenis penambatnya ada 2, yaitu penambat kaku dan elastis. Penambat elastis dibedakan lebih lanjut menjadi beberapa jenis seperti e-clip, f-type, ka-klip, dan de-clip.
Dokumen tersebut membahas tentang bantalan dan penambat rel kereta api. Secara ringkas, dibahas 5 jenis bantalan rel yaitu batu, kayu, beton, baja, dan slab. Jenis penambatnya ada 2, yaitu penambat kaku dan elastis. Penambat elastis dibedakan lebih lanjut menjadi beberapa jenis seperti e-clip, f-type, ka-klip, dan de-clip.
Bantalan rel adalah landasan tempat rel bertumpu dan diikat dengan penambat rel, oleh karena itu harus cukup kuat untuk menahan beban kereta api yang berjalan di atas rel. Bantalan dipasang melintang rel pada jarak antara bantalan yang satu dengan lainnya sepanjang 0,6 meter. Macam macam bantalan rel a. Bantalan Batu Bantalan jenis ini menggunakan batu sebagai bantalan relnya. Bantalan batu merupakan bantalan pertama yang dibuat dan diaplikasikan pada Liverpool dan Manchester Railway (dahulu). Bantalan ini terdiri dari sepasang balok batu yang diletakkan di tanah dengan rel diatasnya. Keuntungan dari bantalan ini adalah bantalannya dapat dimasukkan ke dalam tanah. Karena penggunaan lokomotif yang semakin berat, bantalan ini perlahan dihilangkan karena sulit untuk mempertahankan ukuran batu yang benar dan bantalan ini tidak cocok untuk tanah yang lembut. b. Bantalan Kayu Bantalan kayu merupakan bantalan yang pernah populer digunakan dalam dunia kereta api, serta digunakan di jembatan karena kayu lebih elastis dari beton. Bantalan kayu mempunyai dua jenis kayu yang berbeda yaitu kayu lembut dan kayu keras. Bantalan kayu mempunyai kemudahan dalam pemakaian, lebih ringan dan murah dalam perawatan. Bantalan kayu menggunakan creosote sebagai pengawet kayu agar tidak mudah hancur. Meskipun begitu, bantalan kayu mempunyai kelemahan seperti daya tahan yang tidak lama dan cepat membusuk di daerah dengan kelembapan tinggi. Selain itu, retakan pada bantalan kayu juga membahaya perjalanan kereta karena akan membuat kayu lebih cepat rapuh dan mudah terbakar jika terkena percikan api dari roda kereta. c. Bantalan Beton Bantalan beton dibuat dari beton bertulang prategang, pada bantalan beton juga sekaligus ditempatkan angker penambat. Bantalan beton mempunyai keunggulan lebih murah dalam produksi, mampu menopang kereta dengan gandar yang lebih besar dan mempertahankan kecepatan tinggi dari bantalan kayu. Selain itu, bantalan beton mampu menopang kereta yang memiliki bobot lebih besar dengan peningkatan retensi geometri jalur. Bantalan beton memiliki masa pakai yang lama, tahan terhadap cuaca, perawatan yang lebih sedikit dari bantalan kayu serta mampu mempertahankan posisi awalnya lebih lama. Meskipun begitu, bantalan beton mempunyai tingkat kebisingan yang tinggi karena sifat beton yang tidak dapat menyerap suara seperti bantalan kayu. d. Bantalan Baja Terbuat dari pelat baja, biasanya dipasang pada lengkungan. Bantalan baja mempunyai tingkat efesiensi tinggi karena dapat didaur ulang dan hanya membutuhkan pemberat sekitar 60% lebih sedikit dari bantalan beton dan 45% lebih sedikit dari bantalan kayu. Bantalan baja tidak pada keseluruhan lintasan kereta api karena harganya lebih mahal dari bantalan beton. e. Bantalan Slap Adalah bantalan yang langsung menjadi satu dengan badan jalan yang dicor dalam bentuk slab. Pengerjaan harus sangat teliti untuk mendapatkan kualitas penggunaan yang nyaman. Bantalan slab sulit dimodifikasi setelah dipasang dan dapat menimbulkan polusi suara yang lebih jauh besar dari bantalan beton dan dapat menimbulkan getaran lebih besar. Untungnya saat ini, bantalan slab sudah lebih tenang dan getaran yang sedikit dengan Teknik yang disebut "Floating Slab Track". Teknik ini menggunakan beton tambahan pada bawah rel dan pengencang rel yang lunak. Tingkat pengurangan kebisingan dan getaran dengan teknik ini bisa mencapai 80%. Investasi untuk pembangunan lintasan dengan bantalan slab lebih besar dari bantalan beton atau baja, akan tetapi biaya perawatannya jauh lebih rendah. Tipe bantalan slab ini digunakan untuk membangun lintasan kereta api cepat, lintasan yang arus lalu lintas kereta apinya tinggi.
2. Penambat Rel Kereta Api
Penambat rel adalah pengikat rel ke bantalan rel kereta api. Penambat rel ada dua jenis, yakni jenis penambat kaku dan jenis penambat elastis. Jenis penambat kaku biasanya terdiri dari paku rel, mur, baut, atau menggunakan tarpon (tirefond) yang dipasang menggunakan pelat landas. Umumnya penambat kaku ini digunakan pada jalur kereta api tua, baik yang masih aktif maupun tidak aktif. Karakteristik dari penambat kaku, selalu dipasang pada bantalan kayu atau bantalan baja. Penambat kaku kini sudah tidak layak digunakan untuk semua rel kereta api, khususnya dengan beban lalu lintas yang tinggi. Jenis penambat elastis diciptakan untuk meredam getaran dengan frekuensi tinggi pada rel yang diakibatkan oleh kereta api ketika bergerak di atasnya. Macam macam penambat a. Penambat Elastis Sistem penambat elastis, merupakan salah satu komponen utama yang ikut memengaruhi kualitas struktur jalan rel, terbuat dari bahan baja yang elastis, sehingga memungkinkan untuk mengabsorbsi getaran yang terjadi pada saat kereta lewat di atasnya ataupun mengakomodasi pemuaian rel akibat perbedaan suhu rel. b. Penambat e Disebut juga sebagai e clip karena bentuknya seperti huruf e kecil dan berbentuk seperti klip kertas sehingga disebut sebagai klip. Digunakan di Indonesia sejak penggunaan bantalan rel beton. Merupakan penambat yang pertama sekali dikembangkan oleh Pandrol sehingga disebut juga sebagai Pandroll Clip. Salah satu kelemahan dari sistem ini mudah untuk dicuri, cukup dengan menggunakan palu sudah bisa mencabut klip ini, untuk menghindari permasalahan ini dipasang suatu anti vandalisme. Beberapa keunggulan dari Penambat e. Komponen sedikit dan sederhana Elastis sehingga tetap mencengkeram rail walaupun bergetar Tahan lama Tingkat keselamatan dan keamanan tinggi Bisa digunakan pada berbagai bantalan maupun trak tanpa balast Bisa digunakan di Wesel atau persilangan Dapat dilengkapi dengan mekanisme anti vandal, untuk menghindari pencurian ataupun pencopotan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab Dapat dengan mudah diterapkan di segala bentuk bantalan Bebas perawatan Penggunaan mudah seperti pada waktu pergantian rel c. Penambat type F Penambat rel Tipe F bila dilihat sekilas tampak sederhana dan bentuknya mirip dengan Penambat Clip, namun komponen penambatnya relatif banyak sehingga membutuhkan ketelitian dalam pemasangan dan pemeliharaan. Kuat jepit yang dihasilkan dapat mencapai 500 kgf, dan penambat ini dianggap tidak cepat longgar karena mampu meredam getaran. Penambat ini banyak digunakan di Jepang. d. KA Klip Dikembangkan oleh PT Kereta Api Indonesia, yang mudah dipasang ataupun dibongkar dengan alat yang diciptakan khusus untuk itu. Penambat ini merupakan pengembangan dari F Type dan dibuat oleh PT Pindad. Beberapa Keunggulan KA Klip: Komponen sedikit dan sederhana Pemasangan mudah Efektif untuk penggunaan kembali bila penggantian rel Hampir tidak membutuhkan perawatan Gaya jepit 750 sampai dengan 1300 Kgf (sesuai dengan standart : SNI 11-3677-1995) Dapat mereda getaran karena Clip elastis Dapat menahan beban longitudinal and lateral Dapat menahan beban dari axle load Mengunci sendiri (anti vandal) Dapat digunakan pada track lurus, lengkung, persilangan maupun sambungan Dapat digunakan pada bermacam-macam type rel Dilengkapi dengan insulator listrik untuk melindungi system sinyal & pelacakan. Dapat digunakan untuk upgrading rel tanpa mengganti bantalan e. Penambat kupu-kupu Merupakan penambat yang disebut juga sebagai fastclip, merupakan perkembangan dari e clip berbentuk seperti kupu-kupu yang waktu pemasangan cepat, mudah dirawat, dan harga murah. Penambat seperti ini belum digunakan di Indonesia. f. DE Clip Merupakan penambat elastis yang dikembangkan di Belanda dan di Indonesia dibuat juga oleh PT Pindad dan digunakan secara luas pada jaringan jalan kereta api, khususnya diwilayah pulau Jawa. Beberapa keunggulan dari DE Clip: Komponen sedikit dan sederhana Mudah saat pemasangan dan penggantian di track/lintas Sangat handal dapat digunakan kembali pada penggantian Rel Hampir tidak membutuhkan perawatan Gaya jepit antara 750 sampai dengan 1300 Kgf (sesuai SNI : 11-3677-1995) Mudah dipasang pada berbagai jenis bantalan dan ukuran rel Dapat digunakan untuk upgrading rel tanpa mengganti bantalan Tidak mudah dirusak dan tidak memerlukan perawatan khusus Dapat digunakan pada track lurus, lengkung, persilangan maupun sambungan Dilengkapi dengan insulator listrik untuk melindungi system sinyal & pelacakan Ketahanan tinggi Resistensi dari ballast section memberikan stabilitas penuh terhadap rel Mampu mengunci sendiri g. Penambat Paku Ulir Paku ulir yang digunakan untuk mengikat rel ke bantalan. Merupakan penambat yang digunakan pada bantalan kayu, yang berupa paku ulir yang disekrup di atas pelat baja kedalam bantalan kayu sehingga mengikat rel ke bantalan. h.