Anda di halaman 1dari 10

PENAMBAT REL(FASTENING) YANG ADA

DI INDONESIA DAN DUNIA

DISUSUN OLEH :

NAMA : FAJAR OCTAVIARYANTO SAPUTRA


NIM : 20E512001026
FAKULTAS : REKAYASA INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN
KELAS : RIL B
MATA KULIAH : PENGETAHUAN DASAR JALAN REL

Fakultas Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan 1


Buatlah essay yang memuat perbandingan jenis-jenis penambat rel yang
pernah dan yang saat ini sedang digunakan baik di dunia maupun di
Indonesia, mulai dari penambat kaku hingga berelastik ganda. Berilah ulasan
keunggulan dan batasan pemakaian pada masing-masing penambat !

PENGERTIAN UMUM
Penambat Rel merupakan suatu komponen yang menambatkan rel padabantalan
sedemikian sehingga kedudukan rel menjadi kokoh dan kuat.

Jenis penambat digolongkan berdasarkan karakteristik perkuatan yang dihasilkan


dari sistem penambat yang digunakan. Secara umum, penambat rel dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu Jenis Penambat Kaku dan Jenis Penambat Elastis.
Jenis penambat yang digunakan akan bergantung kepada jenis bantalan dan tipe
batang rel yang digunakan.

SYARAT PENAMBAT REL:


1. Alat Penambat harus mampu menjaga kedudukan kedua rel agar tetap kokoh
berada diatas bantalan.
2. Clip harus mempunyai gaya jepit 900-1100 kgf.
3. Pelat landas harus mampu memikul beban yang ada dengan ukuran sesuai jenis
rel yang digunakan Pelat landas terbuat dari komposisi kimia sebagai berikut:
Carbon : 0.15-0.30%, Silicon : 0.35%, Max Mangaanese : 0.40 - 0.80, Phospor :
0.050%, Max Sulphur : 0.05%
4. Alas rel ( rail pad ) dapat terbuat dari bahan High Density Poly
Ethylene (HDPE) dan karet (rubber) atau Poly urethane (PU).

Fakultas Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan 2


JENIS PENAMBAT
Saat ini jenis penambat dibedakan menurut sistem perkuatan penambatan yang
diberikan pada rel terhadap bantalan, yaitu:

Penambat kaku contohnya adalah paku rel, mur, baut, sekrup,atau menggunakan
tarpon yang dipasang menggunakan pelat landas. Sistem perkuatannya terdapat
pada klem plat yang kaku. Umumnya penambat kaku ini digunakan pada jalur
kereta api tua. Karakteristik dari penambat kaku adalah selalu dipasang pada
bantalan kayu atau bantalan besi. Penambat kaku kini sudah tidak layak digunakan
untuk jalan rel dengan frekuensi dan beban gandar (axle load) yang tinggi. Namun
demikian tetap diperlukan sebagai penambat rel pada bantalan kayu yang dipasang
pada jalur wesel, jembatan, dan terowongan.

Penambat elastis biasanya digunakan pada jalan rel yang memiliki frekuensi dan
beban gandar yang tinggi. Sistem penambat elastis terbuat dari bahan baja yang
elastis, sehingga memungkinkan untuk mengabsorbsi getaran yang terjadi pada
saat kereta lewat di atasnya ataupun mengakomodasi pemuaian rel akibat
perbedaan suhu rel. Selain dapat meredam getaran, penambat elastis juga mampu
memberikan kuat jepit (clamping force) yang tinggi dan mampu memberikan
perlawanan rangkak (creep resistence). Oleh karena itu perjalanan kereta api
menjadi lebih nyaman dan dapat mengurangi resiko kerusakan pada rel maupun
bantalannya. Penambat elastis juga dipakai pada rel yang disambungan dengan las
termit (Continuous Welded Rails) karena kemampuannya untuk menahan batang
rel agar tidak bergerak secara horizontal saat pemuaian.

Terdapat dua macam penambat elastis yaitu: a. Penambat Elastis Tunggal


(single elastic fastening) Komponennya terdiri dari pelat landas, pelat atau batang
jepit elastik, tirpon, mur dan baut. Penambat elastik tunggal ini biasanya digunakan
pada bantalan besi atau kayu. b. Penambat Elastis Ganda (double elastic
fastening) Komponennya terdiri dari pelat landas, pelat atau batang jepit elastik,
alas rel (karet), tirpon, mur dan baut. Penggunaan pada bantalan benton tidak
menggunakan pelat landas, tetapi tebal karet alas (rubber pad) rel harus
disesuaikan dengan kecepatan kereta api maksimum. Penambat elastis inilah yang
sekarang banyak digunakan, terutama pada bantalan beton,

Fakultas Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan 3


Meskipun ada juga yang digunakan pada bantalan kayu dan bantalan besi.
Pada umumnya,penambat elastik juga dapat dibedakan menurut daya jepit yang
dihasilkan, yaitu Daya Jepit Langsung misalnya : Pandrol, DE, Dorken, First BTR,
dan Daya Jepit Tak Langsung (dihasilkan oleh bantalan terhadap mur-baut atau
tarpon), misalnya F-type dan Nabla
Tipe Pandrol Elastik
1. Berbentuk batangan besi dengan diameter 19 mm berbentuk ulir/spiral,
2. Clamping Force tinggi (hingga mencapai 600 kgf).
3. Tidak berisik ketika kendaraan rel melewati bantalan.
4. Mudah dalam pekerjaan pemasangan.
5. Kuat dan tidak mudah lepas.
6. Jumlah komponen sedikit/sederhana.

Tipe Pandrol Elastik Clips tipe E Tipe Pandrol Elastik tipe PR

Fakultas Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan 4


Pandrol Elastik pada bantalan kayu Pandrol Elastik pada bantalan Beton

SISTEM PENAMBAT REL DI INDONESIA


Penambat elastik lebih banyak digunakan di Indonesia daripada jenis penambat
kaku. Penambat elastik tunggal hanya boleh digunakan pada jalan rel kelas IV dan
V sedangkan penambat elastik ganda pada dasarnya dapat digunakan pada semua
kelas jalan rel, namun tidak dianjurkan untuk jalan rel kelas V. Penambat elastis
sendiri terdiri dari berbagai macam jenis, antara lain:
1. Penambat Pandrol E-Clip produksi Pandrol Inggris
2. Penambat Pandrol Fastclip produksi Pandrol Inggris
3. Penambat Kupu-kupu produksi Vossloh
4. Penambat DE-Clip produksi PT. Pindad Bandung
5. Penambat KA Clip produksi PT. Pindad Bandung.

Fakultas Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan 5


Sistem penambat elastis yang banyak digunakan di Indonesia adalah E-clip, KA-
clip, dan DE-clip.

1. Penambat E-Clip
Disebut sebagai E-clip karena bentuknya seperti huruf e kecil dan berbentuk
seperti klip kertas sehingga disebut sebagai klip. Merupakan penambat yang
pertama sekali dikembangkan oleh Pandrol Inggris sehingga disebut juga sebagai
Pandrol Clip. Penambat rel tipe ini merupakan suatu batang baja dengan diameter
19 mm yang berbentuk spiral/ulir, yang salah satu sisinya menekan kaki rel dan
sisi yang lain berlindung pada suatu penahan. Karakteristiknya adalah:
a. Clamping Force (kuat jepit) tinggi, hingga mencapai 600 kgf,
b. Tidak berisik ketika rangkaian kereta api melewati bantalan,
c. Mudah dalam pekerjaan pemasangan,
d. Kuat dan tidak mudah lepas,
e. Jumlah komponen sedikit/sederhana,
f. Bila digunakan alas karet (rubber pad) di bawah kaki rel, menjadi penambat
elastis ganda.

Gambar Penambat E-Clip


2. Penambat DE-Clip

Fakultas Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan 6


Merupakan penambat elastis yang dikembangkan di Belanda. Di Indonesia
penambat ini dibuat oleh PT Pindad dan digunakan secara luas pada jaringan jalan
kereta api, khususnya diwilayah pulau Jawa. Penambat rel tipe DE-Clip
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. Clamping force (kuat jepit) mencapai lebih dari 1000 kgf,
b. Dapat melawan gaya puntiran (torsional force),
c. Penambat dapat memiliki sifat double elastic karena menggunakan alas
karet (rubber pad) dalam sistemnya,
d. Komponen penambat rel tidak banyak dan sederhana.

Gambar Penambat DE-Clip


3. KA-clip
Penambat rel elastis tipe KA-clip merupakan hasil penelitian dan
pengembangan bersama antara PT. Pindad dengan PT. Kereta Api Indonesia.
Penambat rel tipe KA-clip lebih sesuai dengan karakteristik kereta api di
Indonesia. Klip rel kereta api ini bisa digunakan di rel berukuran berapa pun baik
R33, R42 maupun R54. Penambat ini merupakan pengembangan dari F Type.
Karakteristik utama KA-clip adalah sebagai berikut:
a. Sederhana,
b. Mudah dalam pemasangan,

Fakultas Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan 7


c. Bila track mengalami pergantian rel, masih dapat digunakan kembali
dengan efektif,
d. Kuat jepit terhadap rel 800-1200 kgf,
e. Anti vandalism (pencurian komponen rel), karena memasang dan
membukanya perlu alat khusus,
f. Bila digunakan alas karet (rubber pad) di bawah kaki rel, menjadi penambat
elastis ganda.

Gambar Penambat KA-Clip

SISTEM PENAMBAT REL DI LUAR NEGERI


Sistem penambat yang digunakan di luar negeri tidak jauh berbeda dengan yang
digunakan di Indonesia, baik komponen penyusunnya maupun jenis penambat
elastisnya. Perbedaannya hanya pada variasi penambat elastik yang digunakan
lebih beragam, sesuai dengan kebutuhan sarana dan prasarana jalan rel pada
Negara masing-masing. Contohnya di Jepang, penambat yang banyak digunakan
adalah penambat rel tipe F. Contoh lainnya adalah Tension Clamp Fastening,
Penambat elastis tipe W, penambat Pandrol VIPA, dan tipe Vanguard.

1. Penambat Tipe F
Bila dilihat sekilas tampak sederhana dan bentuknya mirip dengan Penambat
E-Clip, namun komponen penambatnya relatif banyak sehingga membutuhkan
ketelitian dalam pemasangan dan pemeliharaan. Kuat jepit yang dihasilkan dapat

Fakultas Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan 8


mencapai 500 kgf. Penambat ini dianggap tidak cepat longgar karena mampu
meredam getaran.

Gambar penambat Tipe F


2. Penambat Pandrol VIPA
merupakan jenis penambat dengan desain yang dioptimalkan untuk
mengurangi kebisingan dan getaran sekunder dengan menggunakan system
resilient pad. Ukuran keseluruhan perakitan telah direduksi sehingga dapat
mengurangi beban perakitan dan memudahkan untuk perkuatan ke system yang
telah ada.

Gambar Penambat Pandrol VIPA

3. Penambat tipe Vanguard


Digunakan untuk mendukung kereta api pada slab, jembatan, dan terowongan.
Rel didukung pada bagian bawah kepala rel dan pada bagian badan rel dengan
menggunakan karet, sehingga kaki rel menjadi menggantung dengan area kosong
dibawahnya. Dengan karakteristik:

Fakultas Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan 9


a. kekakuan rendah, diharapkan redaman getaran dan kontrol pada gauge menjadi
maksimal.
b. Penambat ini memiliki biaya yang lebih rendah dari jenis penambat lain namun
didesain untuk mencapai tingkat kinerja yang sama.
Selain yang telah disebutkan diatas, masih banyak variasi dari sistem penambat
yang digunakan di dunia.

Masing-masing dari penambat tersebut memiliki karakteristik sendiri-sendiri yang


cocok digunakan untuk sarana dan prasarana kereta api tertentu, sesuai dengan
kebutuhan pada tiap Negara.

Gambar Penambat Pandrol Vanguard

Fakultas Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan 10

Anda mungkin juga menyukai