Muhammad Hadid
Fungsi Penambat
1. Menjaga jarak antar kedua rel atau lebar
sepur tetap
2. Menahan berbagai beban dan geteran yang
terjadi pada jalan rel yang berasal dari
gerbong atau kereta (arah vertikal,
horizontal dan lateral)
Syarat Teknis
1. Daya penjepit penambat harus cukup kuat untuk jangka panjang
2. Dapat mempertahankan elastisitas penambat rel dalam jangka waktu lama
3. Frekuensi geteran alami dari penambat pada dasarnya harus lebih besar dari
pada frekuensi getaran alami rel, agar dapat mencegah setiap kehilangan
kontak antara penambat dengan rel selama lalu lintas operasional
4. Mampu mempertahankan lebar sepur
5. Alas karet harus mampu mencegah merankaknya rel, meredam getaran,
melindungi permukaan bantalan dan mampu menahan beban yang bekerja
padanya
Jenis Penambat
Catatan:
Penambat elastis dibedakan menjadi elastis tunggal dan elastis ganda
Jenis Penambat
Menurut metode penjepitan penambat ke
bantalan, pada umumnya penambat
elastis terbagi 2 tipe
1. Daya jepit dihasilkan langsung, missal:
Pandrol, DE, Dorken, First-BTR
2. Daya jepit dihasilkan dengan bantalan
mur baut atau tripon, missal: F-type,
Nabla
Syarat penggunaan penambat rel
• Penambat kaku sekarang tidak direkomendasikan lagi untuk semua kelas jalan
rel di Indonesia. Penambat elastis tunggal hanya boleh digunakan untuk jalan
rel kelas IV dan V
• Penambat elastis ganda pada dasarnya dapat digunakan untuk semua kelas
jalan rel, tetapi tidak dianjurkan untuk jalan rel kelas V
Metode Penambatan Rel
1. Penambatan dengan paku rel
Metode ini dengan cara mengikatkan rel langsung ke bantalan dengan paku
rel, daya tahan sangat tergantung faktor cuaca
2. Penambatan dengan pelat landas
Untuk mengurangi amblesan rel ke dalam bantalan, maka digunakan pelat
landas di bawah rel, karena memiliki area daya dukung lebih luas
3. Penambatan elastis
Penyebab utama kerusakan jalan rel adalah beban getaran frekuensi tinggi
terhadap bantalan dan balasnya, sehingga dengan metode ini diberi rubber
pad (pelat landas jenis karet)
Penambat Kaku
Tirepon
• Bertanda TN 1909 atau TA 1909
• Cara pemasangan dilakukan dengan
member bantalan dengan bor kayu
sampai setebal bantalan
• Dilarang memasang tirepon dengan
cara dipikul
Penambat Kaku
Paku rel
• Untuk pemasangan dilakukan dengan melakukan pemboran
di bantalan (12mm terlebih dahulu setebal bantalan)
• Paku rel dipikul dengan penyangga bantalan dengan kuat
hingga menekan kaki rel
Penambat Elastis
• Salah satu penyebab terjadinya kerusakan bantalan adalah getaran dengan frekuensi
tinggi
• Untuk mengurangi pengaruh getaran diperlukan penambat yang memiliki kemampuan
meredam getaran, yaitu penambat elastis
• Memiliki kuat jepit yang tinggi dan memberikan perlawanan rangkak, minimum sebesar
10.7 kN
Kekurangan:
• Dikerjakan dengan teliti
• Mahal
• Material import
Penambat Pandrol
• Berupa batang baja dim 19 mm, berbentuk spiral, salah satu sisi
menekan rel
• Dapat digunakan pada bantalan kayu, baja, dan beton
• Kuat jepit tinggi (600 kgf)
• Tidak mudah lepas, dan tidak berisik
• Bila digunakan alas rubber pada menjadi elastis ganda
Penambat Fast (F) Type
1. Awal digunakan untuk penambat pada sambungan rel, namun dapat
digunakan juga diluar sambungan
2. Kuat jepit mencapai 500 kgf
3. Dapat menjadi penambat elasttis ganda
4. Komponen relative banyak
Penambat Deenik (DE) Type
1. Kuat jepit mencapai 1,000 kgf
2. Dapat melawan punter
3. Komponen penambat tidak banyak dan sederhana
4. Dapat menjadi penambat elastis ganda dengan rubber pad
Penambat Nabla
1. Populer di Eropa Barat (Diciptakan di Prancis)
2. Dapat digunakan pada bantalan kayu, besi, dan beton
3. Kuat jepit tinggi, 1,400 kgf
4. Jumlah komponen tidak banyak (sederhana)
5. Merupakan penambat elastis ganda
6. Harga tidak terlalu mahal
Penambat KA
1. Dirancang oleh Novi Budiantoro
2. Sederhana dan mudah dalam pemasangan
3. Kuat jepit antara 800 sda. 1,200 kgf
4. Dapat menggunakan rubber pad
5. Anti vandalism
6. Ketika terjadi penggantian rel dapat digunakan kembali dengan efektif
7. Diproduksi oleh PT PINDAD