Fungsi belt conveyor adalah untuk mengangkut berupa unti atau curah dengan kapasitas yang
cukup besar, dan sesuai dengan namanya maka media yang digunakan berupa ban.
Dimana :
Kalau belt panjang, perlu dipakai training roller, kalau belt pendek tanpa training roller tidak
masalah. Pada training roller sering dipasang pemutus arus, untuk menjaga kalau belt menerima
beban maksimum, sehingga belt dapat menyentuh training dan akibatnya arusnya terputus.
Feed hopper = peralatan untuk menjaga agar bahan dapat dibatasi untuk melebihi
kapasitas pada waktu inlet.
Outlet chuter = untuk pengeluaran material
Take up = peralatan untuk mengatur tegangan ban agar selalu melekat pada drum,
karena semakin lama ban dipakai akan bertambah panjang, kalau tidak diatur
ketegangannya ban akan menjadi kendor.
Belt cleaner = peralatan pembersih belt agar belt selalu dalam keadaan bersih.
Belt cleaner ada beberapa macam :
Skrapper depan, berfungsi agar jangan sampai ada material masuk pada idle drum dengan belt
Impact roller (rol penyangga utama), berfungsi agar menjaga kemungkinan belt kena pukulan
beban, misalnya , beban yang keras, maka umumnya bagian depan sering diberi sprocket dari
karet sehingga belt bertahan lama.
Konstruksi idle roller ebagai penyangga utama memiliki dua type, yaitu
2. Roll ganda, berfungsi supaya pengangkutan mencapai beban maksimum dan material tidak
menjadi tumpah.
Konstruksi Drum :
Dengan bahan karet, sehingga bahan ini yang menyebabkan angka gesek besar.
Dengan alur atau parit-parit, fungsi nya untuk mengeluarkan udara yang terjebak didalam
drum, bila didalam drum terdapat udara, maka koefisien gesek rendah dan dapat
menyebabkan slip.
Konstruksi idle drum berbentuk silinder, seringkali tidak diberi lapisan, untuk kecepatan tinggi
daya berbentuk cembung. Bentuk drum dibuat tidak penuh, karena untuk mengurangi bahan
yang melekat pada drum, sehingga drum tidak berubah bentuknya dan mempunyai diameter
yang lebih besar.
Take Up, berfungsi untuk mengencangkan belt agar tidak kendor. Bentuk dari take up ini
bermacam-macam, misalnya :
1. Screw take up, take up ini masih menggunakan system manual, saat belt mengalami
kendor maka dengan cara manual untuk mengencangkannya. Take up ini hanya berlaku
untuk jarak jangkauan belt yang pendek, itu antara 5 meter sampai 10 meter.
2. Gravity take up, take up ini digerakan secara otomatis, dan jarak jangkauan medium.
3. Counter weighted vertical gravity take up, take up yang bergerak secara otomatis.
a. Metal Belt
belt ini terbuat dari bahan baja tipis dengan kadar C (karbon) rendah, tebal belt 0,6 1,2 mm.
belt ini dipergunakan untuk material yang bersuhu tinggi, yaitu sekisaran 150c 300c,
misalnya :
belt ini terbuat dari kawat-kawat baja dan mempunyai bentuk spiral, belt ini digunakan untuk
pengangkutan material yang bersuhu tinggi.
b. Textille
belt ini terbuat dari tenunan dari serat-serat, kemudian dilapisi dengan karet, textille ada
bermacam-macam menurut konstruksinya :
cut piy belt, sesuai dengan kebutuhan ny kita potong, tetapi ujungnya mudah rusak dan
terputus. semakin lebar maka akan semakin banyak lapisan struktur belt nya.
folder ply belt, belt ini terbuat sesuai kebutuhannya, sehingga bagian samping dan ujung
kemungkinan rusak akan kecil.
spiral ply belt
Untuk pengngkutan material yang berupa curah maka laju pergerakan beltakan tetap continue.
dimana : 0 adalah sudut timbunan statis dari beban (statie angle of respose)
b = 0,8 . B
Karena dengan adanya kemungkinan beban mengalami penurunan, maka dikenal factor koreksi
(c)
Maka :
Ir = 0,5 . b
h1 = 0,5 . b . tan 1
Conveyor
Conveyor adalah salah satu jenis alat pengangkut yang berfungsi untuk mengangkut bahan
-bahan industri yang berbentuk padat. Pemilihan alat transportasi (conveying equipment)
material padatan antara lain tergantung pada :
1. Belt Conveyor
2. Chain Conveyor
1. Scraper Conveyor
2. Appron Conveyor
3. Bucket Conveyor
3. Screw Conveyor
4. Pneumatic Conveyor
Belt Conveyor
Belt Conveyor pada dasarnya merupakan peralatan yang cukup sederhana. Alat tersebut terdiri
dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan pada belt
conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun
logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan
-bahan yang panas, sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.
Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut maksimum sampai
dengan 18.
Perawatan mudah.
Kelemahan dari konstruksi belt conveyor adalah :
SCRAPER CONVEYOR
Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah diantara jenis -jenis
conveyor lainnya. Conveyor jenis ini dapat digunakan dengan kemiringan yang besar. Conveyor
jenis ini digunakan untuk mengangkut material material ringan yang tidak mudah rusak, seperti
: abu, kayu dan kepingan.
Biaya perawatan yang besar seperti service secara teratur. i Mengangkut beban yang
ringan dan tidak tetap.
APRON CONVEYOR
Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk beban yang lebih berat
dengan jarak yang pendek. Apron Conveyor yang sederhana terdiri dari dua rantai yang dibuat
dari mata rantai yang dapat ditempa dan ditanggalkan dengan alat tambahan A. Palang kayu
dipasang pada alat tambahan A diantara rantai dengan seluruh tumpuan dari tarikan conveyor.
Untuk bahan yang berat dan pengangkutan yang lama dapat ditambahkan roda (roller) pada alat
tambahan A. Selain digunakan roller, palang kayu dapat juga digantikan dengan plat baja untuk
mengangkut bahan yang berat.
Dapat digunakan untuk bahan yang kasar, berminyak maupun yang besar.
Perawatan murah.
Penyambungan ini tanpa flen (On flent), pengangkutan nyabukan untuk material yang
curah.
Jenis ini, skirt board tidak ikut bergerak mengikuti appron. Jenis appron king carrier pada
pabrik gula, urea, dan lainnya.
Bucket jenis ini biasanya ikut berjalan dengan bucket yang ada didepannya.
Jenis bucket untuk pengangkutan bahan atau material cairan atau liquid.
Dikearenakan pengangkutan menggunakan rantai, maka peralatan juga harus dapat saling
bekerja satisama lain dengan rantai itu sendiri, misalnya :
Rumus diatas merupakan rumus empiris, dapat digunakan untuk material tidak seragam
(Unsized)
Dimana :
b = lebar material
h = tinggi material
Merupakan luas penampang yang diangkut, C2 adalah factor koreksi dimana ada kemungkinan
penampang lebih kecil dari yang dihitung.
sudut letak adalah sudut yang dibentuk antara bidang horizontal engan lereng dari pada
gunungan material.
Untuk menentukan sudut letak statis, dapat digunakan sebuah tabung yang diisi dengan tepung
lalu tabung tersebut diangkat.
Dimana :
Rangkaian sederhana.
Kecepatan rendah.
Belt, scraper maupun apron conveyor mengangkut material dengan kemiringan yang terbatas.
Belt conveyor jarang beroperasi pada sudut yang lebih besar dari 15-20 dan scraper jarang
melebihi 300. Sedangkan kadangkala diperlukan pengangkutan material dengan kemiringan yang
curam. Untuk itu dapat digunakan Bucket Elevalor. Secara umum bucket elevator terdiri dari
timba -timba (bucket) yang dibawa oleh rantai atau sabuk yang bergerak. Timba -timba (bucket)
yang digunakan memiliki beberapa bentuk sesuai dengan fungsinya masing -masing. Bentuk
bentuk dari timba -timba (bucket) dapat dibagi atas :
Minneapolis Type
Buckets for Wet or Sticky Materials
Minneapolis Type
Dipergunakan untuk mengangkut butiran dan material kering yang sudah lumat.
> Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan -bongkahan besar dan material yang berat.
SCREW CONVEYOR
Jenis konveyor yang paling tepat untuk mengangkut bahan padat berbentuk halus atau bubur
adalah konveyor sekrup (screw conveyor)Alat ini pada dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin
mengelilingi suatu sumbu sehingga bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight.
Sectional flight
Helicoid flight
Special flight,
terbagi:
cast iron flight
ribbon flight
cut flight
Konveyor berfiight section (Gambar 2.6-a) dibuat dari pisau-pisau pendek yang disatukan -tiap
pisau berpilin satu putaran penuh- dengan cara disimpul tepat pada tiap ujung sebuah pisau
dengan paku keling sehingga akhirnya akan membentuk sebuah pilinan yang panjang.
Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang yang berpilin mengelilingi suatu poros
(Gambar 2.6-b). Untuk membentuk suatu konveyor, flight- flight itu disatukan dengan cara dilas
tepat pada poros yang bersesuaian dengan pilinan berikutnya. Flight khusus digunakan dimana
suhu dan tingkat kerusakan tinggi adalah flight cast iron. Flight-flight ini disusun sehingga
membentuk sebuah konveyor (Gambar 2.6-c). Untuk bahan yang lengket, digunakan ribbon
flight (Gambar 2.6-d). Untuk mengaduk digunakan cut flight (Gambar 2.6-e). Flight pengaduk
ini dibuat dari flight biasa, yaitu dengan cara memotong-motong flight biasa lalu membelokkan
potongannya ke berbagai arah.
Untuk mendapatkan konveyor panjang yang lebih sederhana dan murah, biasanya konveyor
tersebut itu disusun dari konveyor-konveyor pendek. Sepasang konveyor pendek disatukan
dengan sebuah penahan yang disebut hanger dan disesuaikan pasangan pilinannya.
Tiap konveyor pendek mempunyai standar tertentu sehingga dapat dipasang dengan konveyor
pendek lainnya, yaitu dengan cara memasukkan salah satu poros sebuah konveyor ke lubang
yang terdapat pada poros konveyor yang satunya lagi
ROLLER CONVEYOR
Keterangan :
1. Mekanisme pengangkut berupa rol pada roller conveyor
2. Eksternal drive pada motor gear yang terpasang pada roller conveyor
3. Rol khusus atau panduan untuk bar saham yang tersedia. Sebagai contoh untuk tabung
blaster RDR
4. Bagian otomatis pengakuan di sisi roller conveyor
1. Blast Wheel
2. Baling-baling roller conveyor
3. Daerah ledakan (Blast area)
4. Wheel cover safety switch
Ini bagian pengumpulan suatu saluran buang dan biasa nya media tersebut terletak pada bagian
bawah roller conveyor.
Gambar Media auger