Anda di halaman 1dari 24

BELT CONVEYOR

Fungsi belt conveyor adalah untuk mengangkut berupa unti atau curah dengan kapasitas yang
cukup besar, dan sesuai dengan namanya maka media yang digunakan berupa ban.

Konstruksi dari belt conveyor adalah :

1. Konstruksi arah pangangkutan horizontal


2. Konstruksi arah pengangkutan diagonal atau miring
3. Konstruksi arah pengangkutan horizontal dan diagonal

Bagian-bagian belt conveyor

Dimana :

L = jarak 2 rol bagian atas

2L = jarak 2 rol bagian bawah, return roller

Kalau belt panjang, perlu dipakai training roller, kalau belt pendek tanpa training roller tidak
masalah. Pada training roller sering dipasang pemutus arus, untuk menjaga kalau belt menerima
beban maksimum, sehingga belt dapat menyentuh training dan akibatnya arusnya terputus.

Feed hopper = peralatan untuk menjaga agar bahan dapat dibatasi untuk melebihi
kapasitas pada waktu inlet.
Outlet chuter = untuk pengeluaran material

Idle drum = drum yang mengikuti putaran drum yang lain

Take up = peralatan untuk mengatur tegangan ban agar selalu melekat pada drum,
karena semakin lama ban dipakai akan bertambah panjang, kalau tidak diatur
ketegangannya ban akan menjadi kendor.
Belt cleaner = peralatan pembersih belt agar belt selalu dalam keadaan bersih.
Belt cleaner ada beberapa macam :

1. Semacam plat yang agak runcing (Skrapper)


2. Semacam kawat baja yang berputar (revolving brush)

Skrapper depan, berfungsi agar jangan sampai ada material masuk pada idle drum dengan belt

Impact roller (rol penyangga utama), berfungsi agar menjaga kemungkinan belt kena pukulan
beban, misalnya , beban yang keras, maka umumnya bagian depan sering diberi sprocket dari
karet sehingga belt bertahan lama.

Konstruksi idle roller ebagai penyangga utama memiliki dua type, yaitu

1. Poros (AS) ikut berput

2. Poros (AS) tidak


berputar atau diam

Umumnya mempunyai bentuk :


konstruksi ini lebih baik, dan
umumnya menggunakan bahan dari karet

Banyaknya roll penyangga utama :

1. Roll tunggal, berfungsi untuk mengangkut material berupa unit.

2. Roll ganda, berfungsi supaya pengangkutan mencapai beban maksimum dan material tidak
menjadi tumpah.

Untuk ukuran lebar belt yang cukup kecil.

Untuk ukuran lebar belt yang cukup lebar.


Semakin kecil ukuran lebar belt, maka semakin kaku, karena tebal belt lebih besar. Kalau
semakin luas lebar belt, maka semakin lemas, sehingga sering digunakan 5 roll, agar
kelengkungan roll sesuai dengan keadaannya.

Konstruksi Drum :

Untuk diving unit, drum seringkali dilapisi :

Dengan bahan karet, sehingga bahan ini yang menyebabkan angka gesek besar.
Dengan alur atau parit-parit, fungsi nya untuk mengeluarkan udara yang terjebak didalam
drum, bila didalam drum terdapat udara, maka koefisien gesek rendah dan dapat
menyebabkan slip.

Konstruksi idle drum berbentuk silinder, seringkali tidak diberi lapisan, untuk kecepatan tinggi
daya berbentuk cembung. Bentuk drum dibuat tidak penuh, karena untuk mengurangi bahan
yang melekat pada drum, sehingga drum tidak berubah bentuknya dan mempunyai diameter
yang lebih besar.
Take Up, berfungsi untuk mengencangkan belt agar tidak kendor. Bentuk dari take up ini
bermacam-macam, misalnya :

1. Screw take up, take up ini masih menggunakan system manual, saat belt mengalami
kendor maka dengan cara manual untuk mengencangkannya. Take up ini hanya berlaku
untuk jarak jangkauan belt yang pendek, itu antara 5 meter sampai 10 meter.
2. Gravity take up, take up ini digerakan secara otomatis, dan jarak jangkauan medium.
3. Counter weighted vertical gravity take up, take up yang bergerak secara otomatis.

Belt menurut konstruksinya ada dua macam :

a. Metal Belt

1. Sandvik belt (steel strip),

belt ini terbuat dari bahan baja tipis dengan kadar C (karbon) rendah, tebal belt 0,6 1,2 mm.
belt ini dipergunakan untuk material yang bersuhu tinggi, yaitu sekisaran 150c 300c,
misalnya :

untuk mengangkut bahan hasil pengecoran yang panas


untuk memanaskan roti secara kontinue

2. Steel wire mesh

belt ini terbuat dari kawat-kawat baja dan mempunyai bentuk spiral, belt ini digunakan untuk
pengangkutan material yang bersuhu tinggi.

b. Textille
belt ini terbuat dari tenunan dari serat-serat, kemudian dilapisi dengan karet, textille ada
bermacam-macam menurut konstruksinya :

cut piy belt, sesuai dengan kebutuhan ny kita potong, tetapi ujungnya mudah rusak dan
terputus. semakin lebar maka akan semakin banyak lapisan struktur belt nya.
folder ply belt, belt ini terbuat sesuai kebutuhannya, sehingga bagian samping dan ujung
kemungkinan rusak akan kecil.
spiral ply belt

step ply belt

heat resistant ply belt

steel wire textille belt

Menentukan Lebar Belt


Menentukan lebar belt

Untuk pengngkutan material yang berupa curah maka laju pergerakan beltakan tetap continue.

1. Belt untuk permukaan datar

h = 0,5 . b . tan 1 = 1 = 0,35 . 0

dimana : 0 adalah sudut timbunan statis dari beban (statie angle of respose)

Luas penampang timbunan adalah F


Dimana :

b = 0,8 . B

B = lebar belt (m)

Karena dengan adanya kemungkinan beban mengalami penurunan, maka dikenal factor koreksi
(c)

F = 0,16 . B2 . C1 . tan 1 (m2)

Dengan kapasitas : Q = 3600 . F.v.

Maka :

2. Belt untuk permukaan cekung

Dengan kemiringan tepi belt : 20 35

Ir = 0,5 . b

h1 = 0,5 . b . tan 1

h2 = 0,25 . b . tan (20 35)

jadi lebar belt dapat ditentukan : 5

Conveyor
Conveyor adalah salah satu jenis alat pengangkut yang berfungsi untuk mengangkut bahan
-bahan industri yang berbentuk padat. Pemilihan alat transportasi (conveying equipment)
material padatan antara lain tergantung pada :

1. Kapasitas material yang ditangani


2. Jarak Pemindahan material
3. Arah pengangkutan : horizontal, vertikal dan inklinasi
4. Ukuran (size), bentuk (shape), dan sifat dari material (properties)
Secara umum Conveyor diklasifikaikan sebagai berikut :

1. Belt Conveyor
2. Chain Conveyor
1. Scraper Conveyor
2. Appron Conveyor
3. Bucket Conveyor
3. Screw Conveyor
4. Pneumatic Conveyor

Belt Conveyor

Belt Conveyor pada dasarnya merupakan peralatan yang cukup sederhana. Alat tersebut terdiri
dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan pada belt
conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun
logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan
-bahan yang panas, sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.

Karakteristik Belt Conveyor :

Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut maksimum sampai
dengan 18.

Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.

Kapasitas pengangkutan tinggi.

Dapat beroperasi secara continiue

Kapasitas dapat diatur.

Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m.

Perawatan mudah.
Kelemahan dari konstruksi belt conveyor adalah :

1. Biaya perencanaan yang relatif mahal


2. Sudut inklinasi terbatas

SCRAPER CONVEYOR
Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah diantara jenis -jenis
conveyor lainnya. Conveyor jenis ini dapat digunakan dengan kemiringan yang besar. Conveyor
jenis ini digunakan untuk mengangkut material material ringan yang tidak mudah rusak, seperti
: abu, kayu dan kepingan.

Karakteristik dan performance dari scaper conveyor:

Dapat beroperasi dengan kemiringan sampat 45.


Mempunyai kecepatan maksimum 150 ft/m. i Kapasitas pengangkutan hingga 360
ton/jam. i Harganya murah.

Kelemahan kelemahan pada scraper conveyor:

Mempunyai jarak yang pendek.


Tenaganya tidak konstan.

Biaya perawatan yang besar seperti service secara teratur. i Mengangkut beban yang
ringan dan tidak tetap.
APRON CONVEYOR
Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk beban yang lebih berat
dengan jarak yang pendek. Apron Conveyor yang sederhana terdiri dari dua rantai yang dibuat
dari mata rantai yang dapat ditempa dan ditanggalkan dengan alat tambahan A. Palang kayu
dipasang pada alat tambahan A diantara rantai dengan seluruh tumpuan dari tarikan conveyor.
Untuk bahan yang berat dan pengangkutan yang lama dapat ditambahkan roda (roller) pada alat
tambahan A. Selain digunakan roller, palang kayu dapat juga digantikan dengan plat baja untuk
mengangkut bahan yang berat.

Karakteristik dan performance dan apron conveyor:

Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 25.


Kapasitas pcngangkutan hingga 100 ton/jam.

Kecepatan maksimum 100 ft/m.

Dapat digunakan untuk bahan yang kasar, berminyak maupun yang besar.

Perawatan murah.

Kelemahan -kelemahan apron konveyor :

Kecepatan yang relatif rendah

Kapasitas pengangkutan yang kecil

Hanya satu arah gerakan


Konstruksi Appron Conveyor
System penyambungan bucket pada appron conveyor biasanya digunakan rantai gall, rantai
skalm.

Penyambungan ini tanpa flen (On flent), pengangkutan nyabukan untuk material yang
curah.

Skirt board ikut bergerak bersama-sama appron conveyor.

Jenis ini, skirt board tidak ikut bergerak mengikuti appron. Jenis appron king carrier pada
pabrik gula, urea, dan lainnya.

Bucket jenis ini biasanya ikut berjalan dengan bucket yang ada didepannya.

Jenis bucket untuk pengangkutan bahan atau material cairan atau liquid.

Apron conveyor dibagi menjadi dua macam, yaitu :

1. Casting machine, jenis ini untuk pengangkutan pengecoran.


2. Escalator

Dikearenakan pengangkutan menggunakan rantai, maka peralatan juga harus dapat saling
bekerja satisama lain dengan rantai itu sendiri, misalnya :

Rantai skalm , maka sprocket mempunyai sarang-sarang rantai.


Rantai bentuk gall, maka sprocket mempunyai gerigi tempat rantai.
Menentukan lebar appron:

Rumus diatas merupakan rumus empiris, dapat digunakan untuk material tidak seragam
(Unsized)

Untuk ukuran seragam (Sized) menggunakan :

Dimana :

a = menunjukan ukuran material dengan ukuran besar


Dimana :

B = lebar dari apron

b = lebar material

h = tinggi material
Merupakan luas penampang yang diangkut, C2 adalah factor koreksi dimana ada kemungkinan
penampang lebih kecil dari yang dihitung.

= sudut letakl (angle of rspose)

1 = sudut letak dinamis

0 = sudut letak statis

sudut letak adalah sudut yang dibentuk antara bidang horizontal engan lereng dari pada
gunungan material.

Untuk menentukan sudut letak statis, dapat digunakan sebuah tabung yang diisi dengan tepung
lalu tabung tersebut diangkat.

Angle of repose, untuk material berbentu pasir, kerikil dan batu

Lebar material yang diangkut ditentukan dari lebar apron :

Dengan perhitungan kapasitas :

Dimana :

Quf = Qun flange (tanpa flens)


Menentukan lebar apron tanpa dinding samping :
BUCKET CONVEYOR
Bucket Conveyor sebenarnya merupakan bentuk yang menyerupai conveyor apron yang dalam.

Karakteristik dan performance dari bucket conveyor:

Bucket terbuat dari baja


Bucket digerakkan dengan rantai

Biaya relatif murah.

Rangkaian sederhana.

Dapat digunakan untuk mengangkut bahan bentuk bongkahan.

Kecepatan sampai dengan 100 ft/m.

Kapasitas kecil 100 ton/jam.

Kelemahan -kelemahan bucket conveyor:

Ukuran partikel yang diangkut 2-3 in


Investasi mahal.

Kecepatan rendah.

Belt, scraper maupun apron conveyor mengangkut material dengan kemiringan yang terbatas.
Belt conveyor jarang beroperasi pada sudut yang lebih besar dari 15-20 dan scraper jarang
melebihi 300. Sedangkan kadangkala diperlukan pengangkutan material dengan kemiringan yang
curam. Untuk itu dapat digunakan Bucket Elevalor. Secara umum bucket elevator terdiri dari
timba -timba (bucket) yang dibawa oleh rantai atau sabuk yang bergerak. Timba -timba (bucket)
yang digunakan memiliki beberapa bentuk sesuai dengan fungsinya masing -masing. Bentuk
bentuk dari timba -timba (bucket) dapat dibagi atas :

Minneapolis Type
Buckets for Wet or Sticky Materials

Stamped Steel Bucket for Crushed Rock

Minneapolis Type

> Bentuk ini hampir dipakai di seluruh dunia.

Dipergunakan untuk mengangkut butiran dan material kering yang sudah lumat.

Buckets for Wet or Sticky Materials.

> Bucket yang lebih datar.

Dipergunakan untuk mengangkut material yang cenderung lengket.

Stamped Steel Bucket for Crushed Rock

> Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan -bongkahan besar dan material yang berat.

SCREW CONVEYOR
Jenis konveyor yang paling tepat untuk mengangkut bahan padat berbentuk halus atau bubur
adalah konveyor sekrup (screw conveyor)Alat ini pada dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin
mengelilingi suatu sumbu sehingga bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight.

Macam-macam flight adalah:

Sectional flight
Helicoid flight

Special flight,

terbagi:
cast iron flight
ribbon flight

cut flight

Konveyor berfiight section (Gambar 2.6-a) dibuat dari pisau-pisau pendek yang disatukan -tiap
pisau berpilin satu putaran penuh- dengan cara disimpul tepat pada tiap ujung sebuah pisau
dengan paku keling sehingga akhirnya akan membentuk sebuah pilinan yang panjang.

Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang yang berpilin mengelilingi suatu poros
(Gambar 2.6-b). Untuk membentuk suatu konveyor, flight- flight itu disatukan dengan cara dilas
tepat pada poros yang bersesuaian dengan pilinan berikutnya. Flight khusus digunakan dimana
suhu dan tingkat kerusakan tinggi adalah flight cast iron. Flight-flight ini disusun sehingga
membentuk sebuah konveyor (Gambar 2.6-c). Untuk bahan yang lengket, digunakan ribbon
flight (Gambar 2.6-d). Untuk mengaduk digunakan cut flight (Gambar 2.6-e). Flight pengaduk
ini dibuat dari flight biasa, yaitu dengan cara memotong-motong flight biasa lalu membelokkan
potongannya ke berbagai arah.

Untuk mendapatkan konveyor panjang yang lebih sederhana dan murah, biasanya konveyor
tersebut itu disusun dari konveyor-konveyor pendek. Sepasang konveyor pendek disatukan
dengan sebuah penahan yang disebut hanger dan disesuaikan pasangan pilinannya.

Tiap konveyor pendek mempunyai standar tertentu sehingga dapat dipasang dengan konveyor
pendek lainnya, yaitu dengan cara memasukkan salah satu poros sebuah konveyor ke lubang
yang terdapat pada poros konveyor yang satunya lagi

ROLLER CONVEYOR
Keterangan :
1. Mekanisme pengangkut berupa rol pada roller conveyor
2. Eksternal drive pada motor gear yang terpasang pada roller conveyor
3. Rol khusus atau panduan untuk bar saham yang tersedia. Sebagai contoh untuk tabung
blaster RDR
4. Bagian otomatis pengakuan di sisi roller conveyor

1. Blast Wheel
2. Baling-baling roller conveyor
3. Daerah ledakan (Blast area)
4. Wheel cover safety switch

Gambar Baling-baling pada roller conveyor


1. Low media level sensor
2. Pneumatic valve

Media transportasi dan media pembersih.

Ini bagian pengumpulan suatu saluran buang dan biasa nya media tersebut terletak pada bagian
bawah roller conveyor.
Gambar Media auger

Gambar rotary screen drum or pivoting screen


Gambar Tight fitting clam shell valve

Gambar Bucket Elevator

Anda mungkin juga menyukai