Anda di halaman 1dari 7

Ilham Apriyandi - 212016025

Mata Kuliah:
Struktur & Konstruksi IV

Kelompok 3

Pembimbing:
Thomas Brunner, Ir, MM.
Surface Active System

Berdasarkan definisi Engle (1999), Surface Active memiliki sistem yang fleksibel, namun tahan terhadap
kompresi, ketegangan dan geser, dimana pengalihan kekuatan dipengaruhi oleh resistensi permukaan dan bentuk
permukaan tertentu.
Secara visual, struktur Surface Active System terdiri dari 2 bentuk utama yaitu, bentuk struktur lipat dan
struktur cangkang (shell). Struktur lipat adalah struktur yang terbentuk dari lipatan-lipatan, semakin banyak lipatan
maka semakin kuat struktur yang menopang beban. Lipatan tersebut dihubungkan dengan pengaku. Bentuk yang
terjadi dari lipatan dari bidang-bidang datar dimana kekakuan dan kekuatannya terletak pada keseluruhan bentuk itu
sendiri. Sedangkan, struktur cangkang (shell) adalah bidang yang melengkung ke satu arah atau lebih yang tebalnya
jauh lebih kecil daripada bentangnya.
Struktur cangkang (shell) yang tipis dapat memikul suatu beban dengan tegangan-tegangan membran, dan
bahwa tegangan-tegangan membran yang dikerahkan didalam suatu permukaan struktur cangkang (shell) terutama
tergantung kepada kondisi-kondisi tumpuan perbatasannya.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menimbulkan tegangan membran murni didalam suatu permukaan
struktur cangkang (shell), antara lain:
• Gaya-gaya reaktif pada perbatasan permukaan struktur cangkang (shell) harus sama dan berlawanan dengan
gaya-gaya membran pada perbatasan yang ditimbulkan oleh beban.
• Tumpuan harus mengijinkan perbatasan permukaan struktur cangkang (shell) untuk mengalami perindahan yang
ditimbulkan oleh regangan membran.

Jika salah satu atau keduanya tidak terpenuhi, maka akan timbul tegangan lentur didalam permukaan struktur
cangkang (shell) yang disebabkan oleh:
• Gaya meridional, merupakan gaya internal pada cangkang aksimetris yang terbagi rata dan dinyatakan dalam
gaya per satuan luas.
• Gaya-gaya melingkar, dinyatakan sebagai gaya persatuan panjang yang dapat diperoleh dengan meninjau
keseimbangan dalam arah transversal.
• Distribusi gaya, distribusi gaya melingkar dan meredional dapat diperoleh dengan memplot persamaan kedua
gaya tersebut. Gaya meredional selalu bersifat tekan, sementara gaya melingkar mengalami transisi pada
sudut tertentu.
• Gaya terpusat, beban ini harus dihindari dari struktur cangkang.
• Kondisi tumpuan, kondisi ini sangat mempengaruhi perilaku dan desain struktur. Secara ideal tumpuannya tidak
boleh menimbulkan momen lentur pada permukaan cangkang.
Tegangan membran didalam permukaan struktur kerang tipis, merupakan suatu membran melengkung yang
cukup tipis untuk mengerahkan tegangan-tegangan lentur yang dapat diabaikan pada sebagian besar permukaannya,
akan tetapi cukup tebal sehingga tidak akan menekuk di bawah tegangan-tegangan tekan kecil, seperti yang akan
terjadi pada suatu membran.

Struktur Surface Active System mempunyai variasi jenis dan bentuk yang bermacam-macam. Salah satu
diantaranya yaitu Anticlastic Shell System. Struktur Anticlastic Shell System atau bidang lengkung rangkap berbalikan
merupakan suatu bentuk pelana dengan arah lengkungan yang berbeda pada setiap arahnya. Permukaan bidang
berfungsi sebagai penutup bangunan serta berperan dalam penyaluran beban.
B B

A A’ A A’

B’ B’

Beban Vertikal & Horizontal

Pada struktur Surface Active


System, arah pembebanan yang
terjadi mengarah ke segala arah
sehingga beban-beban tersebut
dapat tersalurkan secara vertikal
maupun horizontal. Pembebanan
tersebut tersalurakan melalui
permukaan atap. Sehingga, selain
Potongan B – B’ berperan sebagai penutup
bangunan, atap juga berperan
sebagai balok dan kolom suatu
bangunan.

Potongan A – A’
B B

A A’ A A’

Beban Angin
B’ B’

Aksi angin merupakan


permasalahan besar yang perlu
diperhatikan dalam sebuah
bangunan. Aksi angin pada
bangunan bersifat dinamis dan
sangat dipengaruhi oleh faktor-
faktor lingkungan seperti
kekasaran dan bentuk permukaan
bangunan, bentuk masa
bangunan, ketebalan / ketipisan
bangunan, serta perletakan dan
Potongan B – B’
karakteristik fisik bangunan
dilingkungan sekitarnya. Kecepatan
angin biasanya bertambah sesuai
dengan bertambahnya ketingian
bangunan.

Potongan A – A’
B B

A A’ A A’

B’ B’

Reaksi Tanah

Reaksi tanah akan terjadi jika


terdapat tekanan akibat beban
bangunan. Hal ini dimanfaatkan
sebagai penggunaan pondasi.
Semakin dalam penenpatan
pondasi semakin besar pula reaksi
tanah yang terjadi. Tanah akan
Potongan B – B’ menekan dari arah bawah dan
samping pondasi.

Potongan A – A’

Anda mungkin juga menyukai