Anda di halaman 1dari 58

Sistem dan Konfigurasi

Struktural untuk Tahanan


Gempa yang Efektif
Umum
• Gempa muncul setiap saat, setiap waktu.
• Tidak terasa, sebab berbeda waktu, tempat, berbeda pula
besarannya.
• Semakin dekat dengan epicenter, semakin terasa getarannya.

Aceh-pidie, 7 Des 2016


Permasalahan?
•Bagaimana pengaruh gempa terhadap
konstruksi bangunannya?
•Bagaimanakah sistem yang digunakan pada:
• Bangunan rendah?
• Bangunan tinggi?
•Konfigurasi bangunan memainkan peranan
penting dalam performa seismik pada
struktur yang menerima beban gempa.
•Pada pengamatan pasca gempa:
- Bangunan dengan konfigurasi tak beraturan
(irregular configuration) lebih berbahaya
- Bangunan dengan konfigurasi beraturan
(regular configuration) relatif lebih aman
Pengaruh konfigurasi struktur terhadap performa seismik
• Tergantung pada :
• Ukuran
Seiring dengan meningkatnya ukuran struktur, rentangan efisiensi biaya
untuk konfigurasi dan sistem struktur berkurang.
• Proporsi
- Respon gempa pada struktur tergantung pada proporsi relatifnya daripada
ukuran absolutnya
- Kelangsingan rendah akan lebih menguntungkan
- Kelangsingan rendah juga akan mengurangi efek puntir
• Distribusi dan konsentrasi
- Distribusi kekakuan dan massa ke arah vertikal dan horisontal merupakan hal yang penting
untuk memperoleh performa seismik yang memadai.

• Tahanan sekeliling
- Gerakan puntir cenderung untuk mendorong sistem penyokong lateral secara tidak merata.
Tahanan puntir rendah Tahanan puntir tinggi
Prinsip dasar untuk memperoleh performa seismik
yang memadai
• Simplicity (kesederhanaan)
• Uniformity (kemerataan)
• Symmetry (simetris)
• Redundancy
• Bidirectional resistance and stiffness
• Torsional resistance and stiffness
• Diaphragm behaviour at storey level
• Adequate foundation (Fondasi yang
memadai
Bentuk Umum
Plan Irregularity
Plan Irregularity
Elevation Irregularity
Sistem-Sistem Struktur
• Perilaku dinamis struktur akibat beban gempa tergantung pada sistem
penahan lateral yang digunakan.
• Bahan dan konfigurasi struktur sangat bervariasi dilihat dari kekakuan,
kekuatan dan daktilitasnya.
• Saat sistem berdeformasi, perbedaan tersebut akan mengakibatkan
perbedaan cara penyebaran energi gempanya.
• Untuk mendapatkan performa seismik yang memadai, sistem struktur
harus memiliki :
- Kekakuan yang cukup
- Kekuatan yang cukup
- Daktilitas yang tinggi
- Redaman yang tinggi
- Stabilitas yang tinggi
- Redundansi yang tinggi
Sistem Horizontal
Sistem Vertikal
Structural Wall System
Hybrid System
Tube System – Framed Tube
Tube System – Trussed Tube
Tube System – Bundled Tube
Efficiency Comparison
Base Isolation System
• Base isolation merupakan sebuah aplikasi pendekatan kendali pasif
yang sangat baik digunakan.
• Sebuah bangunan dipasangkan dengan sebuah bahan dengan
kekakuan lateral yang rendah (misal: karet) untuk mendapatkan
dukungan yang fleksibel.
• Saat gempa terjadi, dukungan yang fleksibel tersebut mampu untuk
menyaring frekuensi-frekuensi yang tinggi dari gerakan gempa dan
mampu menanggulangi bangunan tersebut agar tidak rusak atau
runtuh.
• Base isolation dengan demikian merupakan sebuah piranti yang
efektif untuk memberikan proteksi bagi struktur bangunan rendah
dan menengah sebab tipe bangunan tersebut dikarakteristikkan
memiliki frekuensi-frekuensi yang tinggi.
Base Isolation System
Bentuk-Bentuk Base Isolation

• Elastomeric Bearing
• Lead-Plug Bearing
• High-Dumping Rubber Bearing
• Friction Pendulum Bearing
• Pot-type Bearing
Bentuk-Bentuk Base Isolation
Passive Energy-Dissipating System
• Passive Energy-Dissipating System menggunakan peralatan mekanis
untuk menyerbarkan sebagian input energi pada struktur, sehingga
mampu menurunkan respon struktur dan kemungkinan kerusakan
struktur.
• Digunakan untuk menjalarkan vibrasi pada struktur karena eksitasi
angin dan gempa.
• Bentuk-bentuk tipikalnya adalah:
• Tuned Mass Dampers (TMDs)
• Tuned Liquid Dampers (TLDs)
• Friction Devices
• Metallic Yield Devices
• Viscous-Elastic Dampers
• Viscous Fluid Dampers
Tuned Mass Dampers (TMDs)

Semiactive System

Active System
Tuned Liquid Dampers (TLDs)

Active System
Friction Devices

Semiactive System
Active System
Metallic Yield Devices
Viscous-Elastic Dampers
Viscous Fluid Dampers

Active System Semiactive System


Bentuk Lain Passive Energy-Dissipating System
Metode Analisis Struktur Tahan Gempa
Beberapa metode analisis untuk struktur
bangunan tahan gempa, antara lain:
1. Metode Statik Ekivalen
2. Metode Respon Spektrum
3. Metode Riwayat Gempa
Ad.1. Analisis Metode Statik Ekivalen
 Merupakan metode penyederhanaan dari analisis dinamik.
 Beban gempa yang bekerja diasumsikan sebagai beban titik yang
bekerja pada tiap lantai.

Semakin tinggi bangunna maka semakin besar resikonya terhadap gempa


• Besaran gaya gempanya merupakan fungsi dari beberapa hal, antara lain:
jenis struktur, tingkat kepentingan struktur, faktor daktilitas, berat
bangunan, faktor keutamaan struktur dan lokasi bangunan.

• Valid digunakan, sebab didasarkan pada analisis statik.


Ad.2. Analisis Respon Spectra
 Merupakan plat respon maksimum (perpindahan, kecepatan,
percepatan maksimum sataupun besaran yang diinginkan) dari
fungsi beban tertentu untuk semua kemungkinan.
 Asal mula diperolehnya dari catatan-catatan rekaman gempa
(accelerogram) pada suatu daerah tertentu.
 Daerah yang berbeda akan memiliki catatan rekaman gempa yang
berbeda, sehingga akan memiliki respon spektra yang berbeda-
beda pula.
Ad.3. Analisis Riwayat Waktu
(time history analysis)
 Merupakan sebuah daftar waktu dan nilai fungsi yang
diasumsikan muncul pada jarak interval yang sama.
 Nilai-nilai fungsi pada fungsi riwayat waktu
merupakan nilai-nilai percepatan tanah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai