Anda di halaman 1dari 11

Perencanaan Jaringan Pipa Sistem Distribusi Air

Bersih
Abner Doloksaribu1*, Chitra Utary, Dimas Dwi Putra
Teknik Sipil, Universitas Musamus
Merauke, Indonesia
abner_doloksaribu@yahoo.com1*, utary_ft@unmus.ac.id, dwiputradimas98@gmail.com

Abstrak – Perumahan Griya Arwana Lestari Kabupaten research for related institutions can develop a network of clean
Merauke merupakan salah satu perumahan yang berada pada water services for the unmet community.
daerah sekitar pantai Merauke. Mayoritas penghuni
perumahan Griya Arwana Lestari menggunakan sumber air Keywords; housing; water demand; discharge; pipe diameter;
hujan dan membeli air dari truk mobil tangki air untuk network
kebutuhan air bersih. Ketika musim kemarau tiba harga air
dari truk tangki yang cukup mahal menyebabkan penghuni 1. PENDAHULUAN
perumahan Griya Arwana Lestari sulit untuk mendapatkan air Air merupakan salah satu kebutuhan utama bagi
bersih. Sehingga diperlukannya sebuah perencanaan sistem
manusia untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Air
jaringan penyediaan air bersih. Tujuan dalam penelitian ini
yaitu untuk mengetahui berapa debit kebutuhan air bersih dimanfaatkan dalam kehidupan sehari hari untuk kebutuhan
pada perumahan Griya Arwana Lestari, mengetahui bentuk keluarga dan untuk kebutuhan fasilitas umum.
skema jaringan yang ideal dan mengetahui berapakah diameter Kota Merauke merupakan kota yang mempunyai
pipa induk dan pipa sekunder yang digunakan. Metode yang
topografi rendah dan daerah yang berawa dapat di lihat
digunakan yaitu kualitatif dan kuantitatif berdasarkan
observasi lapangan dan menghitung jumlah penghuni pada dengan adanya rawa biru terdapat di kota merauke yang
perumahan arwana lestari lalu menganalisis kebutuhan air menjadi sumber kebutuhan air masyarakat kota merauke.
bersih kemudian menentukan diameter pipa induk dan pipa Karena sumber air rawa biru jauh dari perkotaan sehingga
sekunder.Hasil dalam penelitian ini yaitu debit yang masyarakat kota merauke memanfaatkan air sumur, air hujan
dibutuhkan pada perumahan tersebut adalah 3,973 l/det, untuk dan membeli air dari truk mobil tangki air untuk kebutuhan
jenis skema jaringan digunakan sistem branch dan untuk air bersih. Berdasarkan data dari badan pusat statistik (BPS)
diameter pipa induk adalah 4 inchi dan untuk pipa sekunder 1 jumlah penduduk kota merauke pada tahun 2018 sebesar
inchi. Diharapkan dengan adanya penelitian untuk instansi 101.022 jiwa dan pada tahun 2019 jumlah penduduk kota
terkait dapat mengembangkan jaringan pelayanan air bersih
kepada masyakat yang belum terpenuhi.
merauke sebesar 227.411 jiwa. Dapat dilihat bahwa jumlah
penduduk setiap tahun nya meningkat, dengan meningkatnya
Kata kunci; perumahan; kebutuhan air; debit; diameter pipa; jumlah penduduk di kota merauke maka kebutuhan air bersih
jaringan kota merauke ikut meningkat.
Abstract – Griya arwana lestari housing merauke regency Perumahan Griya Arwana Lestari Kabupaten Merauke
is one of the housing estates in the area around the coast of merupakan salah satu perumahan yang berada pada daerah
merauke regency. The majority of gryiya arwana lestari housing sekitar pantai Kabupaten Merauke. Mayoritas penghuni
resident use rain water sources and buy water from water tank perumahan Griya Arwana Lestari menggunakan sumber air
truck for their clean water needs. When the dry season arrives,
hujan dan membeli air dari truk mobil tangki air untuk
the price of water from tank truck is quite expensive, making it
difficult for residents of griya arwana lestari sustainable housing kebutuhan air bersih. Ketika musim kemarau tiba dan harga
to get clenan water. So the need for the clean water supplay air dari truk tangki yang cukup mahal menyebabkan
network system planning. The objective of this research is to find penghuni perumahan Griya Arwana Lestari sulit untuk
out how much the water needs of clean water in sustainable mendapatkan air bersih terutama pada saat musim kemarau.
arwana griya housing, find out the form of edial network schemes
and find out what is the diameter of the main pipe and secondary Tujuan dari penelitian ini adalah :
pipe used.The methods used are qualitative and quantitative based  Mengetahui berapakah debit air bersih yang
of field observations and counting the number of residents in
sustainable arwana housing and analyze the need for clean water
dibutuhkan pada perumahan Griya Arwana Lestari
then determining the diameter of the main pipe and seconddary Kabupaten Merauke.
pipe.The result of this research is that the required discharge for  Mengetahui bagaimana skema jaringan pipa utama
the housing is 3,973 L/sec, for this type of network scheme the
branch system is used and the diameter of the main pipe is 4
yang ideal untuk perumahan Griya Arwana Lestari
inches and for Secondary pipes 1 inches. It is hoped that the Kabupaten Merauke.
 Mengetahui berapakah diameter pipa utama dan
pipa sekunder pada sistem jaringan pipa air bersih dapat berkembang lagi sehingga penulis
pada perumahan Griya Arwana Lestari Kabupaten mengansumsikan bahwa wilayah perumahan
Merauke. tersebut telah terisi penuh dan jumlah penghuni
disetiap rumah dengan berdasarkan berdasarkan
2. METODOLOGI Undang-Undang Republik Indonesia no 52 tahun
2.1. Gambaran umum lokasi penelitian 2009 tentang perkembangan kependudukan dan
pembangunan keluarga (BPKB) dengan jumlah
Penelitian ini dilakukan pada lokasi Perumahan Griya jiwa perunit rumah di asumsikan 5 jiwa. Setelah
Arwana Lestari Kota Merauke, kelurahan Samkai secara mendapatkan jumlah penghuni pada perumahan
geografis perumahan ini terletak pada 8°29'52.33" lintang Griya Arwana Lestari Kabupaten Merauke maka
utara dan 140°22'24.24" bujur timur. diperoleh kebutuhan air bersih domestik dan non
domestik.
b. Desain skema sistem jaringan pipa air bersih
Untuk merancang skema sistem jaringan pipa air
bersih, perlu diketahui bentuk atau skema
pendistribusian air bersih dan sumber air ke daerah
perumahan Griya Arwana Lestari Kabupaten
Merauke.
c. Desain sistem jaringan pipa
Dalam mendesain sistem jaringan pipa distribusi
air bersih digunakan sistem branch dan
menggunakan sofware autocad dan untuk
menghitung kehilangan energi pada pipa dapat
Gambar 1. Perumahan Griya Arwana Lestari menggunakan rumus Hazen-Williams.

2.2. Metode penelitian d. Menghitung diameter pipa utama dan pipa


sekunder
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif yaitu Setelah mendapatkan data jumlah penghuni
melakukan observasi lapangan, dengan mewawancarai perumahan Arwana Lestari Kabupaten Merauke,
penanggung jawab dan penghuni perumahan griya arwana dan mendesain skema jaringan perpipaan
lestari. Metode kuantitatif yaitu dengan menganalisis kemudian menghitung diameter pipa utama
kebutuhan air pada perumahan griya arwana lestari, (primer) dan sekunder, kebutuhan sambungan-
merencanakan skema jaringan perpipaan air bersih, dan sambungan pipa dan asesoris pipa lain nya.
menghitung diameter pipa induk dan pipa sekunder. e. Kebutuhan air rata-rata
2.3. Pengumpulan data
Qd n
Data yang digunakan untuk penelitian ini yaitu data Q h= (1)
sekunder yang diperoleh dari penanggung jawab perumahan T
Griya Arwana Lestari. Data sekunder yang di butuh kan yaitu
peta site plan lokasi perumahan Griya Arwana Lestari peta Dimana:
tersebut sebagai dasar perencanaan skema jaringan Q h = pemakaian air rata-rata (L/hr)
perpipaan.
Qd n= kebutuhan total (L/hr)
2.4. Analisis data T = Jangka waktu pemakaian (jam)
Untuk mengelola data yang telah diperoleh, data awal
f. Kebutuhan harian maksimum
yang terlebih dahulu diolah yaitu jumlah penghuni untuk
menentukan kebutuhan air bersih dari perumahan Griya
Arwana Lestari, setelah debit kebutuhan air bersih diperoleh,
Q hm =¿( 1,15 ) x ( Qdn) (2)
dari debit tersebut direncanakan diameter pipa serta
mendesain skema jaringan sistem distribusi air bersih. Qhm = kebutuhan harian maksimum (L/hr)
Qdn = kebutuhan total (L/hr)
a. Analisis kebutuhan air bersih
g. Kebutuhan pada jam puncak
Sebelum mendesain suatu jaringan air bersih di
perlukan data jumlah penduduk pada perumahan Q jm = C1 . Q h (3)
Griya Arwana Lestari Kabupaten Merauke.
Karena wilayah pada perumahan tersebut tidak Dimana :
Qjm = Pemakaian air (l/jam) K′ = nilai koefisien penyempitan
penampang yang besarnya
C1 = konstanta 1,5 untuk bangunan rumah
tergantung pada sudut A1/A2 (dalam
tinggal 1,75 untuk bangunan perkantoran,
prakteknya K′ diambil 0,5)
2,0 untuk bangunan hotel atau apartemen.
C = Koefisen Hanzen William untuk pipa
Qh = pemakaian rata-rata(l/jam) (m)
V2 = kecepatan aliran pipa 2 (m/dt)
h. Kehilangan air total
g = percepatan gravitasi ( m/dt)
Q a = ( Q d + Q n ¿ ra (4) m. Kehilangan energi

Q a = kehilangan air total V 22


H b = Kb . (9)
Q d = Debit kebutuhan air domestik (liter/detik) 2g
Q n = Debit kebutuhan air non domestik
Dimana:
(liter/detik)
Hb = kehilangan energi akibat gesekan ( m)
ra =Angka presentase kehilangan air (%)
Kb = koefisien gesekan
i. Jumlah kebutuhan air total V = kecepatan air dalam pipa (m/det)
g = percepatan gravitasi (9,81 m/det2)
Q tot = Qd + Qn + Q a (5)
n. Kehilangan tinggi tekan
Q tot = Debit kebutuhan total (liter/detik)
V22
Q n =Debit kebutuhan air non domestik HL = K . L . (10)
2g
(liter/detik)
Qd = Debit kebutuhan air domestik (liter/detik) Dimana:
Q a = kehilangan air total HL = kehilangan tinggi tekan minor (m)
L = panjang pipa (m)
j. Debit K = koefisien karakteristik pipa (m)

Q = V.A (6) 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dimana: 3.1. Menghitung jumlah penghuni


Q = Debit (m3/s) Dengan berdasarkan Undang-Undang Republik
A = luas penampang melintang (m2) Indonesia no 52 tahun 2009 tentang perkembangan
V = kecepatan aliran (m/s) kependudukan dan pembangunan keluarga (BPKB) dengan
jumlah jiwa perunit rumah di asumsikan 5 jiwa dapat dilihat
k. Kehilangan tekanan dalam pipa
pada tabel dibawah ini:
10,675 .L . Q 1,852 Tabel 1. Perhitungan jumlah penduduk
H f = 1,852 4,87 (7)
C .D
Type rumah jumlah jiwa /
Dimana: jumlah unit jumlah jiwa
(m2) unit
Hf = Kehilangan energi akibat gesekan (m)
Q = Debit dalam pipa (m3/det) Type 90 58 5 290
L = Panjang pipa (m)
Type 70 53 5 265
D = Diameter pipa (m)
C = Koefisen Hanzen William untuk pipa (m) Type 60 12 5 60

l. Mencari nilai He Type 45 30 5 150


Type 36 304 5 1.520
2
' V2 Ruko 8 7 56
He = K . C (8)
2g Jumlah total jiwa 2.341
Sumber: hasil perhitungan
Dimana :
3.2. Menghitung kebutuhan air
He = kehilangan energi akibat perbesaran
penampang(m) a. Kebutuhan domestik (Qd)
Jumlah jiwa pada rumah type 90 m2 = 290 jiwa 343.310
Keb utuhan air domestik = 150 L/hr Qjm = 1,5 x L/hr
24
Penyelesaian: Qjm = 1,5 x 14.304,583 L/jam
Qd = (Jumlah jiwa) x (kebutuhan perhari) Qjm = 21.456,88 L/jam
Qd = 290 jiwa x 150 L/hr
f. Kehilangan air total (Qa)
Qd = 43.500 L/hr/jiwa
Qa = (342.750+ 560) x 20%
Tabel 2. Perhitungan kebutuhan domestik Qa = 68.662 L/hr
g. Jumlah kebutuhan air total (Qtot)
kebutuhan air
Type jumla kebutuhan Qtot = (342.750 + 560 + 68.662)
rumah h jiwa domestik
L/hr L/det m3/det Qtot = 411.972 L/hr
411.972
Type 90 290 150 43.500 0,5035 0,000503 Qtot =
86400
Type 70 265 150 39.750 0,4601 0,000460 Qtot = 4,768194 L/det
Type 60 60 150 9.000 0,1042 0,000104 4,768194
Qtot = = 0,00477 m 3 /det
Type 45 150 150 22.500 0,2604 0,000260 1000
Type 36 1.520 150 228.000 2,6389 0,002639 Perhitungan debit total dapat dilihat pada lampiran

Jumlah 2.285 - 342.750 3,967 0,003967
tabel 4.
Sumber: hasil perhitungan h. Perhitungan debit per blok perumahan (Q)
b. Kebutuhan non domestik (Qn) Qblok = (Jumlah Per unit) × (Jumlah jiwa per unit)
× (kebutuhan perhari)
Jumlah jiwa pada ruko 60 m2 = 56 jiwa
Qblok = 13 unit × 5 jiwa × 150 L/hr
Kebutuhan air domestik = 10 L/hr
Qblok = 9.750 L/hr
Penyelesaian : Qblok = (Jumlah Per unit) × (Jumlah jiwa per unit)
× (kebutuhan perhari)
Qn = (jumlah jiwa) x ( kebutuhan perhari)
Qblok = 4 unit × 7 jiwa × 10 L/hr
Qn = 56 jiwa x 10 L/hr
Qblok = 280 L/hr
Qn = 560 L/hr/jiwa
Qblok A = 9.750 L/hr + 280 L/hr =10.030 L/hr
Tabel 3. Perhitungan non domestik
3.3. Menghitung diameter pipa induk dan pipa sekunder
kebutuhan kebutuhan air Untuk perencanaan diameter pipa yaitu dengan
Type jumlah
rumah jiwa
non menentukan kecepatan dalam pipa dan di dapat diameter pipa
domestik L/hr L/det m3/det yang sesui debit yang dibutuhkan. Menurut permen PU No.
18 Tahun 2007 standar kecepatan dalam pipa adalah (0,3 -
60 56 10 560 0,006481 0,000006 4,5 m/det) pada perencanaan pipa ini digunakan kecepatan
Jumlah 56 -  560 0,006481 0,000006 0,6 m/det karena jika kecepatan terlalu tinggi menyebabkan
Sumber: hasil perhitungan kerusakan pada pipa dan jika kecepatan terlalu rendah akan
terjadi penumpukan sedimentasi dalam pipa tersebut.
c. Kebutuhan rata-rata (Qh)
Diketahui : a. Diameter pipa induk
Untuk mencari diameter pipa induk atau pipa
Qdn = 343.310 L/hr utama digunakan rumus sebagai berikut:
T = 8 jam
Diketahui:
343.310 Qtot = 0,00477 m3/det
Qh= V = 0,6 m/det
8
Qh = 42.913,75 L/hr Penyelesaian:
d. Kebutuhan harian maksimum (Qhm) 0,00477 m 3 / det
A=
Qhm = 1,15 x 343.310 L/hr 0,6 m/det
Qhm = 394.806,5 L/hr A = 0,0079470 m 2
1
A = π . D2
e. Kebutuhan pada jam puncak (Qjm) 4
A  Kehilangan tekanan pada belokan pipa (Hb)
D=

π/4
0,0079470
Diketahui :
Kb untuk 900 = 0,98
D=

0,7854
D = 0,1006 m
V = 0,6 m/det
g = 9,81
Penyelesaian:
D = 10 cm 0,62
D = 3,96 inchi H b = 0,98.
2 . 9,81
Dibulat kan menjadi 4 inchi (4”)
H b = 0,018 m
b. Diameter pipa sekunder
Karena nilai Kb untuk 750 tidak ada dalam
Untuk debit pada pipa sekunder di gunakan debit
tabel maka digunakan rumus interpolasi untuk
yang paling besar (maksimum) terdapat pada blok
mencari nilai Kb sebagai berikut:
2 pada blok perumahan Arwana, debit ini
mewakili untuk mencari dimensi pipa sekunder. 600 = 0,36
750 = X ?
Diketahui:
800 = 0,74
Qmax = 0,0002951 m3/det
V = 0,6 m/det
Penyelesaian:
X = 0,74 - {80-75
80-60 }
× ( 0,74 - 0,36 )
X = 0,65
0,0002951 m 3 / det
A= Sehingga diperoleh nilai Kb dengan sudut 750 =
0,6 m/det
0,65
A = 0,0004919 m 2
1 Diketahui :
A = π . D2 Kb untuk 750 = 0,65
4 V = 0,6 m/det
A
D=
π/4√
0,0004919
g = 9,81
Penyelesaian:
D=

0,7854
D = 0,025032 m
H b = 0,65.
H b = 0,012 m
0,6 2
2 . 9,81
D = 2,5032 cm
D = 0,99 inchi  Kehilangan tekanan perubahan penyempitan
pada pipa (He)
Dibulat kan menjadi 1 inchi (1”)
Diketahui:
3.4. Analisis hidrolika K' C = 0,5
a. Kehilangan tinggi tekanan pada pipa induk V = 0,6 m/det
(mayor losses) g = 9,81
 Kehilangan tekanan pada pipa akibat gesekan Penyelesaian :
(Hf ) 0,6 2
Diketahui: H e = 0,5.
2 . 9,81
L = 15 m He = 0,009 m
Q = 0,00477 m3/det
C = 130 Untuk jumlah total kehilangan energi pada
pipa induk dapat di lihat pada lampiran tabel 5.
D = 0,1006 m
c. Kehilangan tinggi tekanan pada pipa sekunder
Penyelesaian:
(mayor losses)
10,675 .15 . 0,00477 1,852  Kehilangan tekanan pada pipa akibat gesekan
Hf = (Hf )
1301,852 . 0,1006 4,87
Diketahui:
Hf = 0,0703 m
L = 29 m
b. Kehilangan tinggi tekanan pada pipa induk minor Q = 0,0000206 m3/det
(Minor Losses) C = 130
D= 0,0354 m distribusi air bersih pada Perumahan Griya Arwana Lestari
Kabupaten Merauke sebagai berikut:
Penyelesaian:
1,852  Debit yang di butuhkan pada perumahan Griya
10,675 . 29. 0,0000206
Hf = Arwana Lestari berdasarkan jumlah total penduduk
130 1,852 . 0,0354 4,87 yaitu sebesar 3,973 L/det atau 0,004 m3/det
Hf = 0,00094 m  Untuk bentuk skema jaringan yang ideal digunakan
 Kehilangan tekanan pada belokan pipa (Hb) sistem branch.
Diketahui :  Berdasarkan hasil analisis perhitungan pipa
Kb untuk 900 = 0,98 didapatkan diameter pipa sekunder dan pipa induk
V = 0,6 m/det yaitu:
g = 9,81 Diameter pipa sekunder D = 0,025032 m atau pipa 1
penyelesaian: inchi
Diameter pipa induk D = 0,1006 m atau pipa 4
0,6 2 inchi
H b = 0,98.
2 . 9,81
Hb= 0,018 m REFERENSI
0
Karena nilai Kb untuk 75 tidak ada dalam [1] S. Mangihut, “Perencanaan Sistem Jaringan Perpipaan
tabel maka digunakan rumus interpolasi untuk Distribusi Air Minum Di Perumahan Karyawan Ptpn Iv
mencari nilai Kb sebagai berikut: Pabatu,” Perenc. Sist. Jar. Perpipaan Distrib. Air Minum
Di Perumah. Karyawan Ptpn Iv Pabatu, 2018.
600 = 0,36 [2] Bsn, “Sni-03-7065-2005 Tata Cara Perencanaan Sistem
750 = X ? Plambing,” (Bsn), Badan Standar Nas., No. Sni 03-7065-
800 = 0,74 2005, P. 23, 2005.
X = 0,74 - {80-75
80-60 }
× ( 0,74 - 0,36 ) [3] B. Panduan And P. A. I. R. Minum, “Buku Panduan
Pengembangan Air Minum 17/09/2007,” No. 20, 2007.
X = 0,65
Sehingga diperoleh nilai Kb dengan sudut 750 = [4] Suhardiyanto, “Perancangan Sistem Plambing Instalasi
0,65 Air Bersih Dan Air,” Tek. Mesin, Vol. 05, No. 3, Pp.
Diketahui : 90–97, 2016.
Kb untuk 750 = 0,65 [5] Pekerjaan Umum (Public Works), “Penyelenggaraan
V = 0,6 m/det Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum,” 2007.
g = 9,81 [6] Kementrian Pupr, “Panduan Pendampingan Sistem
penyelesaian:
Peyediaan Air Minum (Spam) Perpipaan Berbasis
0,6 2 Masyarakat,” Buku4, 2016.
H b = 0,65.
2 . 9,81 [7] Suripin, Mekanika Fluida Dan Hidraulika Saluran
Hb = 0,012 m Terbuka Teknik Sipil. Semarang, 2018.
Untuk jumlah total kehilangan energi pada [8] S. N. Indonesia And B. S. Nasional, “Tata Cara
pipa sekunder dapat di lihat pada tabel 6. Perencanaan Teknik Jaringan Distribusi Dan Unit
Jumlah total kehilangan energi pada pipa induk Pelayanan Sistem Penyediaan Air Minum,” 2011.
dan pipa sekunder Hf = 11,2015m He = [9] P. Gustave, Standar Kebutuhan Air Dan Komponen
0,1193m Hb = 1,3468m jadi untuk jumlah Unit. .
kehilangan energi total ΔHrencana = Hf + He + Hb [10] A. R. Gancakra Pribadi, Eko Noer Hayati, “Perencanaan
= (11,2015 m) + (0,1193 m) + (1,3468 m) = Sistem Jaringan Air Bersih Pada Perumahan The Araya
12,67 m.
Cluster Jasmine Valley Kota Malang,” Rekayasa Sipil,
d. KESIMPULAN Vol. 6, P. `116-121, 2018

Hasil analisis dan pembahasan dari kesimpulan


penelitian ini mengenai perencanaan jaringan pipa sistem
Lampiran

Tabel 1. Perhitungan debit per blok perumahan

Kebutuhan Air Bersih Debit


Jumlah Jumlah Jumlah
Blok
Unit Jiwa /Unit Jiwa
Domestik Non Domestik L/hr L/det m3/det

A 17 5 85 150 10 10.030 0,1161 0,0001161

B 10 5 50 150 - 7.500 0,0868 0,0000868

C 8 5 40 150 - 6.000 0,0694 0,0000694

D 12 5 60 150 - 9.000 0,1042 0,0001042

E 10 5 50 150 - 7.500 0,0868 0,0000868

F 14 5 70 150 - 10.500 0,1215 0,0001215


G 26 5 130 150 - 19.500 0,2257 0,0002257

H 4 5 20 150 - 3.000 0,0347 0,0000347

I 4 5 20 150 - 3.000 0,0347 0,0000347

J 16 5 80 150 - 12.000 0,1389 0,0001389

K 10 5 50 150 - 7.500 0,0868 0,0000868

L 18 5 90 150 - 13.500 0,1563 0,0001563

M 12 5 60 150 - 9.000 0,1042 0,0001042

N 4 5 20 150 - 3.000 0,0347 0,0000347

O 6 5 30 150 - 4.500 0,0521 0,0000521

P 5 5 25 150 - 3.750 0,0434 0,0000434

Q 18 5 90 150 - 13.500 0,1563 0,0001563

R 16 5 80 150 - 12.000 0,1389 0,0001389

S 22 5 110 150 - 16.500 0,1910 0,0001910

1 20 5 100 150 10 15.280 0,1769 0,0001769

2 34 5 170 150 - 25.500 0,2951 0,0002951

3 8 5 40 150 - 6.000 0,0694 0,0000694

4 32 5 160 150 - 24.000 0,2778 0,0002778

5 10 5 50 150 - 7.500 0,0868 0,0000868

6 27 5 135 150 - 20.250 0,2344 0,0002344

7 8 5 40 150 - 6.000 0,0694 0,0000694

8 27 5 135 150 - 20.250 0,2344 0,0002344

9 18 5 90 150 - 13.500 0,1563 0,0001563

10 8 5 40 150 - 6.000 0,0694 0,0000694

11 12 5 60 150 - 9.000 0,1042 0,0001042

12 14 5 70 150 - 10.500 0,1215 0,0001215

13 7 5 35 150 - 5.250 0,0608 0,0000608

Jumlah total 2.285 343.3 3,973 0,004

Tabel 2. Perhitungan kehilangan tekan pipa induk


No pipa induk panjang pipa kehilangan tekan pada pipa
(m) Hf Hb (90) Hb (75) He
1 PI 01 600 2,8107 0,018 - 0,009
2 PI 02 15 0,0703 0,018 - 0,009
3 PI 03 22 0,1031 0,018 - 0,009
4 PI 04 5 0,0234 0,018 - 0,009
5 PI 05 17 0,0796 0,018 - 0,009
6 PI 06 5 0,0234 0,018 - 0,009
7 PI 07 15 0,0703 0,018 - 0,009
8 PI 08 6 0,0281 0,018 - 0,009
9 PI 09 16 0,0750 0,018 - 0,009
10 PI 10 5 0,0234 0,018 - 0,009
11 PI 11 20 0,0937 - 0,012 0,009
12 PI 12 25 0,1171 - 0,012 0,009
13 PI 13 18 0,0843 - - 0,009
14 PI 14 10 0,0468 - - -
Jumlah total 3,6493 0,1798 0,0237 0,1193

Tabel 3. Perhitungan kehilangan tekan pipa sekunder

kehilangan tekan pada pipa


No pipa sekunder panjang pipa (m) Debit (m3/det)
Hf Hb (75˚) Hb (90˚)
1 PS 01 29 0,00002060 0,0050 - 0,018
2 PS 02 50,5 0,00006400 0,2366 - 0,018
3 PS 03 29 0,00055556 0,1359 - 0,018
4 PS 04 18 0,00055556 0,0843 - 0,018
5 PS 05 80 0,00028646 0,3748 - 0,018
6 PS 06 85 0,00026910 0,3982 - 0,018
7 PS 07 29 0,00028646 0,1359 - 0,018
8 PS 08 18 0,00021701 0,0843 - 0,018
9 PS 09 29 0,00009549 0,1359 - 0,018
10 PS 10 34 0,00009549 0,1593 - 0,018
11 PS 11 18,5 0,00002604 0,0867 0,012 0,018
12 PS 12 30,4 0,00034722 0,1424 - 0,018
13 PS 13 3 0,00026910 0,0141 - 0,018
14 PS 14 75 0,00026910 0,3513 - 0,018
15 PS 15 30,4 0,00022569 0,1424 - 0,018
16 PS 16 10,5 0,00014757 0,0492 - 0,018
17 PS 17 38,6 0,00011285 0,1808 - 0,018
18 PS 18 18,7 0,00003472 0,0876 0,012 0,018
19 PS 19 100,8 0,00032118 0,4722 - 0,018
20 PS 20 30,4 0,00024306 0,1424 - 0,018
21 PS 21 6 0,00016493 0,0281 - 0,018
22 PS 22 44 0,00013021 0,2061 - 0,018
23 PS 23 18,7 0,00003472 0,0876 0,012 0,018
24 PS 24 18 0,00002604 0,0843 - 0,018
25 PS 25 4,5 0,00063368 0,0211 - 0,018
26 PS 26 93 0,00013021 0,4357 - 0,018
27 PS 27 20,25 0,00050347 0,0949 - 0,018
28 PS 28 18 0,00006076 0,0843 - 0,018
29 PS 29 18 0,00044271 0,0843 - 0,018
30 PS 30 22,4 0,00008681 0,1049 - 0,018
31 PS 31 4,5 0,00035590 0,0211 - 0,018
32 PS 32 18 0,00035590 0,0843 - 0,018
33 PS 33 30 0,00011285 0,1405 - 0,018
34 PS 34 18 0,00012153 0,0843 - 0,018
35 PS 35 31,5 0,00012153 0,1476 - 0,018
36 PS 36 16,5 0,00001736 0,0773 - 0,018
37 PS 37 11,6 0,00026042 0,0543 - 0,018
38 PS 38 14,8 0,00026042 0,0693 - 0,018
39 PS 39 16,74 0,00025174 0,0784 - 0,018
40 PS 40 48,47 0,00019097 0,2271 - 0,018
41 PS 41 18,6 0,00004340 0,0871 0,012 0,018
42 PS 42 30,4 0,00021701 0,1424 - 0,018
43 PS 43 27,3 0,00003472 0,1279 - 0,018
44 PS 44 13,5 0,00002604 0,0632 - 0,018
45 PS 45 22,82 0,00002604 0,1069 - 0,018
46 PS 46 18 0,00001736 0,0843 - 0,018
47 PS 47 16,8 0,00003472 0,0787 - 0,018
48 PS 48 21,9 0,00001736 0,1026 - 0,018
49 PS 49 18,7 0,00004340 0,0876 0,012 0,018
50 PS 50 30 0,00003472 0,1405 0,012 0,018
51 PS 51 14,2 0,00017361 0,0665 0,012 0,018
52 PS 52 19 0,00002604 0,0890 0,012 0,018
53 PS 53 25,6 0,00004340 0,1199 0,012 0,018
54 PS 54 9 0,00007813 0,0422 0,012 0,018
55 PS 55 95 0,00001736 0,4450 - 0,018
56 PS 56 21 0,00033854 0,0984 - 0,018
57 PS 57 7,5 0,00001736 0,0351 - 0,018
jumlah total 7,5522 0,1183 1,0250

Anda mungkin juga menyukai