Anda di halaman 1dari 10

Approved 18 Agustus 2023

utk diajukan pada


Seminar Proposal

Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih


di Desa Elusan Kecamatan Amurang Barat
Kabupaten Minahasa Selatan
Oleh:

Christania Lydia Tadjoere

NIM: 20021101088

Dosen Pembimbing 1: Dosen Pembimbing 2:

Dr.Ir TINY MANANOMA,MT Dr.Eng CINDY JEANE SUPIT ST,MSi


NIP.19641010 199303 2 001 19740706200112 2 002

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL

MANADO

2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan bagian yang sangat penting di dalam kehidupan karena


air adalah bagian terbesar penyusun tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup baik
tumbuhan, hewan dan manusia sangat membutuhkan air untuk kelangsungan hidup.
Bagi manusia, air berperan sangat penting dalam menunjang kehidupan.

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan perumahan dalam


suatu wilayah, maka kebutuhan konsumsi air bersih akan terus-menerus meningkat.
Dengan demikian perlu direncanakan sistem penyediaan air bersih yang layak
untuk memenuhi kebutuhan Masyarakat

Desa Elusan yang terletak di kecamatan Amurang Barat Kabupaten


Minahasa Selatan memiliki begitu banyak sumber air, namun sampai saat ini belum
memiliki sistem penyediaan air bersih yang baik. Debit air yang cenderung kecil
membuat air tidak dapat disalurkan langsung hingga ke daerah pemukiman. Untuk
mendapatkan air, masyarakat harus mengambilnya dengan cara menimba air
langsung dari sumber mata air.

Dari informasi di atas, menunjukkan bahwa belum ada sistem penyediaan


air bersih yang baik untuk menyalurkan air dari sumber air yang ada di Desa Elusan.
Oleh karena itu perlu dilakukan perencanaan sistem penyediaan air bersih di agar
supaya sumber air yang ada dapat dimanfaatkan dengan maksimal untuk memenuhi
kebutuhan air masyarakat desa.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan permasalahannya yaitu


belum tersedia sistem penyediaan air bersih di Desa Elusan, Kecamatan Amurang
Barat, Kabupaten Minahasa Selatan.

1.3 Tujuan Penelitian


a. Menganalisis ketersediaan air bersih di Desa Elusan sampai tahun
2023
b. Menganalisis kebutuhan air bersih di Desa Elusan sampai tahun 2023
c. Mendesain sistem penyediaan air bersih yang mampu melayani
kebutuhan Masyarakat sampai tahun 2023 di Desa Elusan.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil akhir dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian
bagi pemerintah setempat, dalam upaya untuk merencanakan sistem penyediaan air
bersih yang layak bagi penduduk di Desa Elusan serta dapat meningkatkan
pengetahuan dan penerapan ilmu dalam pengelolaan air besih.

1.5 Batasan Penelitian

Di dalam penelitian ini, perencanaan sistem penyediaan air bersih


dibatasi pada:
1. Analisis kebutuhan air bersih di Desa Elusan untuk 10 tahun ke
depan.
2. Menghitung kebutuhan air bersih di Desa Elusan sampai 10 tahun ke
depan.
3. Analisis sistem penyediaan air bersih hanya sebatas mata air ke
hidran umum.
4. Perhitungan detail struktur bangunan air dan pengolahan air tidak
dibahas.

1.6 Metode Penelitian

a. Studi Lapangan

b. Studi Literatur
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Penelitian Terdahulu

Di daerah Sulawesi Utara telah dilaksanakan beberapa penelitian yang


berkaitan dengan sistem penyediaan air bersih, yang menunjukkan hubungan antara
kebutuhan dan ketersediaan air bersih di suatu wilayah dengan konteks perencanaan
dan pengembangan, yang didalamnya juga terdapat proses pengelolaan dan
distribusi air bersih. (Cristiandi R. Mampuk, dkk. 2014; Risky Rottie, dkk. 2015;
Alfredo Andrew, dkk. 2018; Febry E. Lepa, dkk. 2021)

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di Desa Elusan yang terletak di Kecamatan Amurang


Barat, Kabupaten Minahasa Selatan. Secara geografis pada bagian Utara dan
Selatan desa Elusan berbatasan dengan Desa Rumoong Bawah dan Desa Wakan,
lalu pada bagian Barat dan Timur berbatasan dengan Desa Pondos dan Desa Kalait
Dua. Lokasi mata air terletak pada 1˚7’24,61” Lintang Utara dan 124˚31’45,33”
Bujur Timur.

Gambar 3. 1 Lokasi Penelitian


( sumber : Google Earth Pro, 2023 )
3.3 Analisis Ketersediaan dan Sumber Air Bersih

Untuk mengetahui potensi dari mata air yang dilakukan penelitian, maka
harus dilakukan pengukuran secara langsung. Perjalanan ke titik mata air adalah 8
-16 menit dari gapura desa menggunakan kendaraan roda roda dua dan empat, lalu
dilanjutkan dengan berjalan kaki sedikit menurun, dikarenakan posisi pipa mata air
yang berada dibagian bawah.

Gambar 3. 2 Lokasi Mata Air


( Sumber : Google Earth )

Gambar 3. 3 Kondisi mata air


Untuk menganalisis kualitas dan mengetahui potensi dari mata air maka
harus dilakukan survey secara langsung. Kualitas mata air dilihat dari bentuk air
yang keluar, dan untuk mengetahui potensi dari mata air maka harus dilakukan
pengukuran debit air. Pengukuran debit air dilakukan dengan menggunakan
Volumetric method .

Gambar 3. 4 Pengukuran Debit Air dari Pipa PVC

Gambar 3. 5 Pengukuran Debit Air Pipa Bambu


Nilai dari debit air bisa didapatkan dengen melakukan pengukuran
Volumetric method. Metode ini memerlukan data kecepatan air dan dimensi
penampanag. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan stopwatch untuk
mengukur kecepatan air yang mengalir, dan dalam penelitian ini digunakan wadah
berukuran 2 liter untuk mengukur volume air. Debit air didapatkan dengan
membagi antara volume air dan interval waktu. Hasil yang didapatkan dari
pengukuran debit air adalah, pipa PVC sebesar 0,2 liter/detik dan pipa bambu
sebesar 0,16 liter/detik.

Hasil dari pengukuran menunjukkan jika debit air relatif kecil sehingga
air tidak dapat disalurkan hingga ke kawasan pemukiman, dikarenakan lokasi
pemukiman yang berada di bagian atas.

3.4 Analisis Perkembangan Jumlah Penduduk

Data perkembangan penduduk suatu wilayah berpengaruh pada jumlah


kebutuhan air. Pengambilan data perkembangan penduduk akan digunakan untuk
proyeksi jumlah penduduk sampai tahun rencana (2033). Dalam proyeksi jumlah
penduduk di Desa Elusan hingga 10 tahun kedepan, akan digunakan 3 analisis,
yaitu:

1. Analisis Regresi Linear

2. Analisis Regresi Logaritma

3. Analisis Regresi Eksponensial

3.5 Analisis Kebutuhan Air Bersih

Taraf hidup masyarakat dapat mempengaruhi kebutuhan air bersih,


sehingga harus dilakukan wawancara dengan masyarakat dan pemerintah setempat,
kebutuhan air bersih rata-rata perkapita dapat diprediksi.

3.6 Desain Sistem Penyediaan Air Bersih

Untuk merencanakan sistem penyediaan air baku untuk air bersih,


diperlukan pola atau skema penyaluran air bersih dari sumber air hingga ke daerah
pemukiman. Dalam tahap ini ditentukan sistem penangkapan air, serta bangunan-
bangunan pengolahan air lainnya. Tahapan penyaluran air dari sumber air ke daerah
pemukiman dapat dilihat sebagai berikut:

1. Sumber Mata Air

Dalam memilih sumber air, harus dilakukan survey langsung di


lapangan. Mencari sumber air yang layak dan dapat memenuhi
jumlah kebutuhan air yang direncanakan. Debit dari sumber air yang
harus lebih besar dari jumlah kebutuhan air penduduk yang telah
direncanakan.

2. Bangunan Pengolahan Air

Terdapat 2 bentuk bangunan untuk mengelola air yang keluar dari


mata air yaitu bangunan penangkap air (boncaptering) dan reservoar.
Reservoar merupakan tempat untuk menampung air bersih yang dari
broncaptering lalu air tersebut akan disalurkan hingga ke hidran
umum. Fungsi reservoar sebagai tempat penampungan air untuk
mengatasi fluktuasi pemakaian air yang berubah tiap jam.

3. Desain Sistem Jaringan Pipa

Untuk merancang sistem jaringan pipa dapat dilakukan dengan cara


manual atau dengan menggunakan rumus Hazen-Williams atau bisa
juga dengan menggunakan software EPANET 2.0.
3.7 Bagan Alur Penelitian

Gambar 3. 6 Bagan Alur Penelitian


DAFTAR PUSTAKA

C. R. Mampuk, T. Mananoma, L. Tanudjaja. (2014) Pengembangan SIstem


Penyediaan Air Bersih di Kecamatan Poso Kota Sulawesi Tengah Jurnal
Sipil Statik 2 (5)
C. M. Pangkey, T. Mananoma, J. S. F. Sumarauw. (2023) Peningkatan Sistem
Jaringan Air Bersih di Desa Tumaratas Dua Kecamatan Langowan Barat
Kabupaten Minahasa. Jurnal Tekno Vol 21 no.85 p-ISSN: 0215-9617
Dessy F. Atururi, T. Mananoma, C. J. Supit. (2023). Perencanaan Air Bersih di
Kampung Dembek Kecamatan Momi Waren Kabupaten Manokwari Selatan
Provinsi Papua Barat. Jurnal Tekno Vol 21 no.84 p-ISSN: 0215-9617
F. E. Lepa, M. I. Jasin, C. J. Supit (2021) Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih
Di Desa Tondei II Kecamatan Motoling Barat Kabupaten Minahasa Selatan
Jurnal Sipil Statik 9 (4)
R. Y. Rottie, T. Mananoma, H. Tangkudung. (2015) Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Bersih di Desa Sea Kecamatan Pineleng Kabupaten
Minahasa Jurnal Sipil Statik 3 (9)
Rahmat Ramadhan Saragih (2009). Analisis Sistem Penyediaan Air Bersih (Studi
Kasus PDAM Tirta Silaupiasa Kisaran Asahan), skripsi.
T. Mananoma, L. Tanudjaja, T. Jansen. (2016) Desain Sistem Jaringan dan
Distribusi Air Bersih Pedesaan (Studi Kasus Desa Warembungan) Jurnal
Sipil Statik 4 (11)
T. Mananoma, J. S. F. Sumarauw. (2018) Perencanaan Sistem Penyediaan Air
Bersih di Desa Rambunan Amian Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa
Jurnal Sipil Statik 6 (12)
.

Anda mungkin juga menyukai