Anda di halaman 1dari 19

JURNAL

ANALISA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH


WILAYAH SANGATTA SELATAN
KABUPATEN KUTAI TIMUR

“Diajukan untuk memenuhi persyaratan


mencapai derajat Sarjana Strata Satu (S-1)”

Diajukan oleh :
Khairudin
14.11.1001.7311.109

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
SAMARINDA
2017
JURNAL
ANALISA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH
WILAYAH SANGATTA SELATAN
KABUPATEN KUTAI TIMUR

Disusun dan Dipersiapkan Oleh :


Khairudin
14.11.1001.7311.109

Telah Disetujui Oleh Dosen Pembimbing


Pada Tanggal : ……………….

Dr.Ir.Yayuk Sri Sundari,M.T. Pembimbing I ………………..

Alpian Nur,ST.,M.T. Pembimbing II ………………..

Jurnal ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan


Untuk memperoleh Gelar Sarjana
Tanggal :………………………..

Ketua Program Studi Teknik Sipil

VIVA OKTAVIANI,ST,,MT
IDN.1108106501
ANALISA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI
KECAMATAN SANGATTA SELATAN KABUPATEN
KUTAI TIMUR

ABSTRAK
Kecamatan Sangatta Selatan merupakan kecamatan dari Kabupaten Kutai
Timur yang belum semua tersedia sistem penyediaan air bersih sehingga
masyarakat kesulitan mendapat air bersih. Untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat
menggunakan sumur ataupun membeli baik dari depot air maupun membeli air
bersih dari PDAM disanggata yang masih belum maksimal untuk menyuplai air
bersih melalui sistem pemipaan yang disebakan oleh belum adanya anggaran untuk
pemasangan instalasi pemipaan dan Kapasitas yang ada belum mampu untuk
menyuplai air bersih sesuai kebutuhan dari seluruh kecamatan Sangatta Selatan.
Tujuan penelitian ini untuk Menganalisis kebutuhan air bersih sampai pada
tahun 2027 dan penggunaan pipa pada sistem penyediaan air bersih yang mampu
melayani kebutuhan sampai pada tahun 2027.
Penelitian ini menggunakan studi metode Aritmatik dan Geometrik untuk
menghitung prediksi penduduk yang akan digunakan menghitung kebutuhan air.
akhirnya dengan metode Hazzan Williams kita mendesain pipa distribusi
hasil menunjukan Proyeksi jumlah penduduk tahun 2027 adalah 34.018
jiwa, total kebutuhan air normal sebesar 49,18 ltr/dtk sedangkan Debit Air Jam
Puncak kebutuhan air sebesar 86,06 ltr/dtk dan debit ini masih dibawah debit dari
kemampuan sumber air yang mencapai 240 ltr/dtk sedangkan Pipa utama yang
digunakan dalam perencanaan sistem distribusi air bersih pipa diameter 300 mm.

Kata Kunci : Prediksi Penduduk, Kebutuhan Air Normal, Debit Air Jam Puncak,
dan Dimensi Pipa
PLANNING OF CLEAN WATER SUPPLY SYSTEM IN SOUTH SANGATTA
DISTRICT OF EAST KUTAI CITY

ABSTRACT
South Sangatta district was a great many district of East Kutai City, it was
not all clean water supply systems of available so that people were difficulty got
clean water. For daily needs, the people uses wells, bought from the water
strohouse or bought clean water from the PDAM. Sangatta City did not maximized
yet to supply clean water through a piping system due to they did not had a budget
yet for installation and the existing capacity has not been able to supply clean water
according to the needs of south Sangatta especially.
The purpose of this study was analyzed the needs of clean water and the used
of pipes in the clean water supply system that was able to served the needs for
2027.
This study used a study of Arithmetic and Geometric methods to calculated
population predictions that will be used to calculated water requirements. In the
end, we used the Hazzan Williams method for designed distribution pipes
The results showed that the projected population for 2027 was 34,018 people,
the total normal water demand was 49.18 liters per second, while the peak water
debit of water needed is 86.06 liters per second and this debit was still below the
discharge of the water source that reaches 240 liters / dtk while the main pipe used
in planning the pipeline distribution system was 300 mm in diameter.
Keywords : Population Prediction, Normal Water Requirement, Peak Hour
Water Discharge, and Pipe Dimension
ANALISA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KECAMATAN SANGATTA
SELATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR

Khairudin 1), Yayuk Sundari 2), Alpian Nur 3)


1)
Mahasiswa. Fakultas Teknik Sipil Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
2)
Dosen. Fakultas Teknik Sipil Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
3)
Dosen. Fakultas Teknik Sipil Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

ABSTRAK
Kecamatan Sangatta Selatan merupakan kecamatan dari Kabupaten Kutai Timur yang belum
semua tersedia sistem penyediaan air bersih sehingga masyarakat kesulitan mendapat air bersih.
Untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat menggunakan sumur ataupun membeli baik dari depot air
maupun membeli air bersih dari PDAM disanggata yang masih belum maksimal untuk menyuplai
air bersih melalui sistem pemipaan yang disebakan oleh belum adanya anggaran untuk pemasangan
instalasi pemipaan dan Kapasitas yang ada belum mampu untuk menyuplai air bersih sesuai
kebutuhan dari seluruh kecamatan Sangatta Selatan.
Tujuan penelitian ini untuk Menganalisis kebutuhan air bersih sampai pada tahun 2027 dan
penggunaan pipa pada sistem penyediaan air bersih yang mampu melayani kebutuhan sampai pada
tahun 2027.
Penelitian ini menggunakan studi metode Aritmatik dan Geometrik untuk menghitung prediksi
penduduk yang akan digunakan menghitung kebutuhan air. akhirnya dengan metode Hazzan
Williams kita mendesain pipa distribusi
hasil menunjukan Proyeksi jumlah penduduk tahun 2027 adalah 34.018 jiwa, total kebutuhan air
normal sebesar 49,18 ltr/dtk sedangkan Debit Air Jam Puncak kebutuhan air sebesar 86,06 ltr/dtk
dan debit ini masih dibawah debit dari kemampuan sumber air yang mencapai 240 ltr/dtk sedangkan
Pipa utama yang digunakan dalam perencanaan sistem distribusi air bersih pipa diameter 300 mm.

Kata Kunci : Prediksi Penduduk, Kebutuhan Air Normal, Debit Air Jam Puncak, dan Dimensi Pipa

Pendahuluan dapat menentukan jumlah air bersih yang


Kecamatan Sangatta Selatan merupakan berguna bagi kehidupan sehari-hari.
kecamatan dari Kabupaten Kutai Timur yang Mengingat pentingnya peranan air bersih
belum tersedia sistem penyediaan air bersih bagi kelangsungan hidup manusia serta
sehingga masyarakat kesulitan mendapat air adanya permasalahan-permasalahan dalam
bersih. Untuk kebutuhan sehari-hari pemenuhan kebutuhan air bersih, maka sudah
masyarakat menggunakan sumur ataupun waktunya diadakan suatu analisis kebutuhan
membeli baik dari depot air maupun membeli penduduk akan air bersih mengenai jaringan
air bersih dari PDAM disanggata yang masih distribusi penyediaan air bersih untuk
belum maksimal untuk menyuplai air bersih beberapa tahun kedepan. Dalam upaya
melalui sistem pemipaan dimana ada beberapa penyediaan air bersih, jaringan distribusi
alasan : merupakan hal yang penting. Karena jaringan
1. Belum adanya anggaran untuk distribusi inilah yang menyalurkan air dari
pemasangan instalasi pemipaan untuk instalasi produksi menuju kemasyarakat.
keseluruhan daerah dikota sanggata Sumber air yang digunakan untuk
terutama kecamatan sangatta selatan memenuhi kebutuhan air bersih didaerah ini
2. Kapasitas yang ada belum mampu untuk adalah berasal dari sungai sangatta yang tidak
menyuplai air bersih sesuai kebutuhan dari pernah mengering sehingga sebenarnya
seluruh kota sangatta terutama untuk mengenai sumber air untuk menyediakan
kecamatan sangatta selatan kebutuhan air tidak ada persoalan tinggal
Air adalah salah satu kebutuhan yang bagaimana sistem pengolahan dan sistem
terpenting dari makhluk hidup yang ada di distribusinya untuk memenuhi kebutuhan
bumi ini. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dikota sangatta khususnya
manusia memerlukan air khususnya air bersih. masyarakat dikecamatan sangatta selatan yang
Untuk memenuhi kebutuhannya manusia belum menikmati air bersih yang langsung

1
didapat dari rumah sendiri melalui sistem 2. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan
pemipaan. kajian dan masukan bagi pemerintah
daerah atau instansi terkait untuk
Rumusan Masalah mendukung dan pengembangan kebutuhan
Masalah yang dapat dirumuskan dari latar air bersih di wilayah Sangatta Selatan.
belakang masalah di atas adalah 3. Sebagai referensi untuk pembangunan air
1. Berapa kebutuhan air bersih bagi bersih di wilayah Sangatta Selatan.
pelanggan di Kecamatan Sangatta Selatan
sampai pada tahun 2027 ? Pengertian Air Bersih
2. Berapa pertumbuhan penduduk di Air bersih adalah air yang digunakan untuk
Kecamatan Sangatta selatan sampai pada keperluan sehari-hari yang kualitasnya
tahun 2027 ? memenuhi syarat kesehatan dan akan menjadi
3. Bagaimana perencanaan sistem air minum setelah dimasak terlebih dahulu.
penyediaan air bersih yang mampu Air minum adalah air yang kualitasnya
melayani kebutuhan sampai pada tahun memenuhi syarat kesehatan dan dapat
2027 ? langsung diminum.(Radianta Triatmadja,
2008)
Batasan Masalah Berdasarkan Keputusan Menteri
Dalam penelitian ini agar masalah tidak Kesehatan Republik Indonesia Nomor
melebar dan menjauh maka antar batasan 1405/menkes/sk/xi/2002 tentang persyaratan
wilayah yaitu sebagai berikut: kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan
1. Studi dilakukan di Kecamatan sangatta industri terdapat pengertian mengenai air
selatan. bersih yaitu air yang dipergunakan untuk
2. Perhitungan kebutuhan air bersih sampai keperluan sehari-hari dan kualitasnya
10 tahun kedepan. memenuhi persyaratan kesehatan air bersih
3. Perhitungan pertumbuhan penduduk sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Kecamatan Sangatta Selatan untuk 10 yang berlaku dan dapat diminum apabila
tahun. dimasak.
4. Menghitung perencanaan sistem Menurut Peraturan pemerintah No. 82
penyediaan air bersih yang mampu Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air
melayani sampai 10 tahun kedepan. dan pengendalian pencemaran air bahwa yang
dimaksud dengan air adalah semua air yang
Maksud terdapat pada,diatas ataupun di bawah
Maksud dari penelitian ini adalah untuk permukaan tanah, termasuk dalam pengertian
menyediakan kebutuhan air bersih di ini air permukaan, air tanah, air hujan, air laut
wilayah kecamatan Sangatta Selatan secara yang berada di darat.
efektif dan efisien. Peningkatan kuantitas air adalah syarat
kedua setelah kualitas, karena semakin maju
Tujuan tingkat hidup seseorang, maka akan semakin
Tujuan Penelitian ini adalah untuk memenuhi tinggi pula tingkat kebutuhan air dari
serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat tersebut. Untuk keperluan minum
masyarakat melalui pembangunan prasarana maka dibutuhkan air rata-rata sebesar 5
penyediaan air bersih di Kecamatan Sangatta liter/hari, sedangkan secara keseluruhan
Selatan. kebutuhan air di suatu rumah tangga untuk
masyarakat Indonesia diperlukan sekitar 60
Manfaat Penelitian. liter/hari. Jadi untuk negara-negara yang
Manfaat yang di harapkan muncul dari sudah maju kebutuhan air pasti lebih besar dari
penelitian ini adalah : kebutuhan untuk negara-negara yang sedang
1. Bahan informasi kepada masyarakat berkembang.
tentang proyeksi penduduk dan kebutuhan Dengan pertumbuhan penduduk yang
air Kecamatan Sangatta Selatan hingga pesat, sumber-sumber air telah menjadi salah
tahun 2027 dan perencanaan distribusi air satu kekayaan yang sangat penting. Air tidak
bersih yang semoga bermanfaat bagi hanya menjadi hal pokok bagi konsumsi dan
masyarakat kecamatan Sangatta Selatan. sanitasi umat manusia, tapi juga untuk
produksi

2
barang industri. Air tersebar tidak merata Jumlah pemakaian air yang sebenarnya
diatas bumi, sehingga ketersediaannya disuatu tergantung pada besarnya pabrik dan jenis
tempat akan sangat bervariasi. industrinya.
Perencanaan yang didasarkan keahlian e. Iuran air dan Meteran
serta pengolahan yang seksama merupakan Bila harga air mahal, orang akan lebih
hal yang penting untuk mencapai tingkat menahan diri dalam pemakaian air dan
efisiensi pemanfaatan air yang akan industri mungkin mengembangkan
dibutuhkan di masa yang akan datang. persediaannya sendiri dengan biaya yang lebih
Walaupun demikian, usaha-usaha ini haruslah murah.
mempunyai lingkup yang lebih luas. Investasi f. Iuran Kota
dalam pengembangan sumber daya air Penggunaan air per kapita pada kelompok
dipengaruhi oleh pertimbangan-pertimbangan masyarakat yang mempunyai jaringan limbah
ekonomi, sosial, dan politis serta kenyataan- cenderung untuk lebih tinggi di kota-kota
kenyataan teknik dasar. besar daripada di kota kecil. Perbedaan itu di
Air merupakan salah satu sumber daya akibatkan oleh lebih besarnya pemakaian oleh
alam yang memiliki fungsi yang sangat vital industri, lebih banyaknya taman-taman, lebih
bagi kehidupan makhluk hidup yang ada di banyaknya pemakaian untuk perdagangan dan
muka buni. Untuk itu air perlu dilindungi agar barangkali juga lebih banyak kehilangan dan
dapat tetap bermanfaat bagi kehidupan pemborosan di kota-kota besar. (Sumber :
manusia serta mahluk hidup lainnya. Teknik Sumber Daya Air Jilid 2)
Pengertian tersebut menunjukkan bahwa air
memiliki peran yang sangat strategis dan harus Sistem Distribusi
tetap tersedia dan lestari, sehingga mampu Sistem distribusi adalah sistem yang
mendukung kehidupan dan pelaksanaan langsung berhubungan dengan konsumen,
pembangunan di masa kini maupun di masa yang mempunyai fungsi pokok
mendatang. Tanpa adanya air maka kehidupan mendistribusikan air yang telah memenuhi
tidak dapat berjalan normal. syarat ke seluruh daerah pelayanan. Sistem ini
meliputi unsur sistem perpipaan dan
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peng- perlengkapannya, hidran kebakaran, tekanan
gunaan Air tersedia, sistem pemompaan (bila diperlukan),
Beberapa faktor yang mempengaruhi dan reservoir distribusi.
penggunaan air adalah sebagai berikut: Sistem distribusi air minum terdiri atas
a. Iklim perpipaan, katup-katup, dan pompa yang
Kebutuhan air untuk mandi, menyiram membawa air yang telah diolah dari instalasi
taman pengaturan udara dan sebagainya akan pengolahan menuju pemukiman, perkantoran
lebih besar pada iklim yang hangat dan kering dan industri yang mengkonsumsi air. Juga
dari pada di iklim yang lembab. Pada iklim termasuk dalam sistem ini adalah fasilitas
yang sangat dingin, air mungkin diboroskan di penampung air yang telah diolah (reservoir
keran-keran untuk mencegah bekunya pipa- distribusi), yang digunakan saat kebutuhan air
pipa. lebih besar dari suplai instalasi, meter air
b. Ciri-ciri Penduduk untuk menentukan banyak air yang digunakan,
Pemakaian air dipengaruhi oleh status dan kran kebakaran.
ekonomi dari para langganan. Pemakaian per Dua hal penting yang harus diperhatikan
kapita di daerah-daerah miskin jauh lebih pada sistem distribusi adalah tersedianya
rendah daripada di daerah-daerah kaya. jumlah air yang cukup dan tekanan yang
c. Masalah Lingkungan Hidup memenuhi (kontinuitas pelayanan), serta
Meningkatnya perhatian masyarakat menjaga keamanan kualitas air yang berasal
terhadap berlebihannya pemakaian sumber- dari instalasi pengolahan.
sumber daya telah menyebabkan Sistem pendistribusian air ke masyarakat,
berkembangnya alat-alat yang dapat dapat dilakukan secara langsung dengan
dipengaruhi jumlah pemakaian air di daerah gravitasi maupun dengan sistem pompa.
pemukiman. Pembagian air dilakukan melalui pipa-pipa
d. Industri dan Perdagangan distribusi, seperti:
1. Pipa primer, tidak diperkenankan untuk
dilakukan tapping.

3
2. Pipa sekunder, diperkenankan tapping dalam membiayai penyambungan pipa ke
untuk keperluan tertentu, seperti: fire masing-masing rumah. Biasanya satu kran
hydrant, bandara, pelabuhan dan lain-lain. umum dipakai untuk melayani kurang
3. Pipa tersier, diperkenankan tapping untuk lebih dari 20 orang. (Sumber:Tri Joko,Unit
kepentingan pendistribusian air ke Air Baku dalam Sistem Penyediaan Air
masyarakat melalui pipa kuarter. Minum)
Sistem distribusi air bersih adalah
pendistribusian atau pembagian air melalui Sistem Jaringan Pipa Distribusi
sistem perpipaan dari bangunan pengolahan Untuk memenuhi kebutuhan debit baik
(reservoir) ke daerah pelayanan (konsumen). untuk penampungan sementara maupun untuk
Dalam perencanaan sistem distribusi air ke sambungan langsung maka dipermudah
bersih, beberapa faktor yang harus dengan melalui jaringan perpipaan. Jaringan
diperhatikan antara lain adalah: perpipaan merupakan suatu rangkaian pipa
yang saling terhubung satu sama lain secara
a. Daerah layanan dan jumlah penduduk hidrolis, sehingga apabila di satu pipa
yang akan dilayani mengalami perubahan debit aliran maka
Daerah layanan ini meliputi wilayah IKK terjadi penyebaran pengaruh ke pipa-pipa
(Ibukota Kecamatan) atau wilayah kabupaten/ yang lain.
Kotamadya. Jumlah penduduk yang akan Dari segi kapasitas pipa distribusi
dilayani tergantung pada kebutuhan, kemauan dirancang untuk memenuhi kebutuhan debit
(minat), dan kemampuan atau tingkat sosial pada saat pemakaian puncak. Secara umum
ekonomi masyarakat. Sehingga dalam suatu pipa disusun sebagai berikut:
daerah belum tentu semua penduduk terlayani. 1. Pipa Induk
Merupakan pipa yang menghubungkan
b. Kebutuhan air antara tempat penampungan dengan pipa
Kebutuhan air adalah debit air yang harus tersier. Jenis pipa ini mempunyai pipa
disediakan untuk distribusi daerah pelayanan. terbesar. Untuk menjaga kestabilan pipa induk
tidak diperbolehkan untuk disadap langsung
c. Letak topografi daerah layanan oleh pipa service atau pipa langsung
Letak topografi daerah layanan akan mengalirkan air ke rumah-rumah.
menentukan sistem jaringan dan pola aliran 2. Pipa Sekunder atau Pipa Retikulasi
yang sesuai. Merupakan pipa penghubung antara pipa
induk dengan pipa yang hirarki nya satu
d. Jenis sambungan sistem tingkat dibawahnya.
Jenis sambungan dalam sistem distribusi 3. Pipa Service
air bersih dibedakan menjadi: Pipa service berfungsi menghubungkan
1. Sambungan halaman yaitu pipa distribusi dari pipa retikulasi langsung ke rumah-rumah.
dari pipa induk/ pipa utama ke tiap- tiap Pada pipadihubungkan dengan pipa service
rumah atau halaman. dengan menggunakan clamp saddle.
2. Sambungan rumah yaitu sambungan pipa
distribusi dari pipa induk/ pipa utama ke Pola Jaringan Distribusi Air
masing- masing utilitas rumah tangga. Jaringan distribusi adalah rangkaian pipa
3. Hidran umum merupakan pelayanan air yang berhubungan dan digunakan untuk
bersih yang digunakan secara komunal mengalirkan air ke konsumen. Tata letak
pada suatu daerah tertentu unuk melayani distribusi ditentukan oleh kondisi topografi
100 orang dalam setiap hidran umum. daerah layanan dan lokasi instalasi
4. Terminal air adalah distribusi air melalui pengolahan biasanya diklasifikasikan sebagai:
pengiriman tangki-tangki air yang 1. Sistem Cabang (branch)
diberikan pada daerah-daerah kumuh, Bentuk cabang dengan jalur buntu (dead-
daerah terpencil atau daerah yang rawan end) menyerupai cabang sebuah pohon. Pada
air bersih. pipa induk utama (primary feeders),
5. Kran umum merupakan pelayanan air tersambung pipa induk sekunder (secondary
bersih yang digunakan secara komunal feeders), dan pada pipa induk sekunder
pada kelompok masyarakat tertentu, yang tersambung pipa pelayanan utama (small
mempunyai minat tetapi kurang mampu distribution mains) yang terhubung dengan
penyediaan air minum dalam gedung. Dalam

4
pipa dengan jalur buntu, arah aliran air selalu menghubungkan kedua pipa induk utama. Di
sama dan suatu areal mendapat suplai air dari dalam daerah layanan, pipa pelayanan utama
satu pipa tunggal. terhubung dengan pipa induk utama. Sistem
Kelebihan: ini paling ideal.
a. Sistem ini sederhana dan desain jaringan Kelebihan:
perpipaannya juga sederhana. a. Setiap titik mendapat suplai dari dua arah.
b. Cocok untuk daerah yang sedang b. Saat terjadi kerusakan pipa, air dapat
berkembang. disediakan dari arah lain.
c. Pengambilan dan tekanan pada titik c. Untuk memadamkan kebakaran, air
manapun dapat dihitung dengan mudah. tersedia dari segala arah.
d. Pipa dapat ditambahkan bila diperlukan d. Desain pipa mudah.
(pengembangan kota). Kekurangan:
e. Dimensi pipa lebih kecil karena hanya Membutuhkan lebih banyak pipa, hampir
melayani populasi yang terbatas. tidak ada sistem distribusi yang menggunakan
f. Membutuhkan beberapa katup untuk tata letak tunggal, umumnya merupakan
mengoperasikan sistem. gabungan dari ketiganya.
Kekurangan:
a. Saat terjadi kerusakan, air tidak tersedia
untuk sementara waktu.
b. Tidak cukup air untuk memadamkan
kebakaran karena suplai hanya dari pipa
tunggal.
c. Pada jalur buntu, mungkin terjadi
pencemaran dan sedimentasi jika tidak ada
penggelontoran.
d. Tekanan tidak mencukupi ketika Gambar 1 Bentuk Sistem Distribusi
dilakukan penambalan areal ke dalam (Sumber:Tri Joko,Unit Air Baku dalam
sistem penyediaan air minum. Sistem Penyediaan Air Minum)
2. Sistem Gridiron
Pipa induk utama dan pipa induk sekunder untuk mengetahui berapa kebutuhan air bersih
terletak dalam kotak, dengan pipa induk pada sektor domestik dan kebutuhan air bersih
utama, pipa induk sekunder, serta pipa pada hidran Umum untuk sambungan rumah
pelayanan utama saling terhubung. Sistem ini digunakan rumus sebagai berikut
paling banyak digunakan.
Kelebihan: Q d = Pn x q x Tk
a. Air dalam sistem mengalir bebas ke
beberapa arah dan tidak terjadi stagnasi dan
seperti bentuk cabang.
b. Ketika ada perbaikan pipa, air yang Q Hu = Pn x q x Tk
tersambung dengan pipa tersebut tetap
mendapat air dari bagian yang lain. Dimana :
c. Ketika terjadi kebakaran, air tersedia dari Qd = Debit Domestik (L/Hari)
semua arah. Q HU = Debit Hidran Umum (L/Hari)
d. Kehilangan tekanan pada semua titik Pn = jumlah penduduk tahun proyeksi
dalam sistem minimum. (Orang)
Kekurangan: q = Kebutuhan Air per orang per Hari
a. Perhitungan ukuran pipa lebih rumit. (L/O/H)
b. Membutuhkan lebih banyak pipa dan Tk = Tingkat Pelayanan (disesuaikan
sambungan pipa sehingga lebih mahal. tabel 1)
3. Sistem Melingkar (loop)
Pipa induk utama terletak mengelilingi Tabel 1 kreteria Perencanaan air bersih
daerah layanan. Pengambilan dibagi menjadi
dua dan masing-masing mengelilingi batas
daerah layanan, dan keduanya bertemu
kembali di ujung. Pipa perlintasan (cross)

5
Dimana :
Q m = Debit Air puncak Hari maksimum
(L/Hari)
QP = Debit Air puncak Jam maksimum
(L/Hari)
Qt = Debit Total (L/dt)
fmd = faktor hari maksimum
fmd = faktor jam maksimum

Tabel 2 Konsumsi Air Bersih Nondomestik

Sumber : kreteria perencanaan Dirjen Cipta


karya Dinas PU, 1996

Standar Penyediaan Air Non Domestik


ditentukan oleh banyaknya konsumen non
domestik yang meliputi fasilitas seperti
perkantoran, kesehatan, industri, komersial,
umum dan lainnya. Konsumsi non domestik
terbagi menjadi beberapa kategori yaitu:
Umum, meliputi : tempat ibadah, rumah sakit,
sekolah,terminal dan sebagainya sedangkan
Komersil, meliputi : hotel, pasar, pertokoan,
rumah makan, dan sebagainya, adapun
Industri, meliputi : peternakan, industri dan
sebagainya
untuk mengetahui berapa kebutuhan air
bersih pada sektor non domestik dapat Sumber:Ir. Sarwoko," Penyediaan air bersih"
menggunakan rumus :
Q TND = ∑ni=1 Q i atau Analisis Hidrolika Aliran Dalam Pipa
Q TND = Q ND1 + Q ND2 + Q ND3 + ⋯ + Q ND1 1. Hukum kontinuitas
Q 𝑁𝐷 = PF x qp Debit air yang mengalir dalam jaringan
pipa adalah sama. Hal ini dapat dibuktikan
Dimana :
melalui hukum kontinuitas yang memiliki
Q TND = Total Debit Non Domestik (L/Hari)
persamaan sebagai berikut:
Q ND = Debit Non Domestik (L/Hari)
𝑄1 = 𝑄2
PF = Jumlah Fasilitas (Unit atau Orang)
𝐴1 . 𝑉1 = 𝐴2 . 𝑉2
qp = Kebutuhan Air per orang per Hari
Dimana:
(L/O/H atau (L/Unit/H) ) 𝑄1 = debit dalam potongan pipa 1
(m3/dt)
Perhitungan Kebutuhan air pada hari 𝑄2 = debit dalam potongan pipa 2
maksimum didapat dengan mengalikan faktor (m3/dt)
1.15 pada jumlah total kebutuhan air di tiap 𝐴1 = luas penampang pada potongan
tahunnya. Sedangkan kebutuhan pada jam
pipa 1 (m2)
puncak didapat dengan mengalikan faktor
𝐴2 = luas penampang pada potongan
1.75 pada jumlah total kebutuhan air di tiap
pipa 2 (m2)
tahunnya. Lebih jelasnya dapat dilihat rumus
𝑉1 = kecepatan aliran pada potongan
dibawah ini :
pipa 1 (m/dt)
Q m = fmd x Q t
𝑉2 = kecepatan aliran pada potongan
dan
pipa 2 (m/dt)
Q P = fjp x Q t
2. Hukum kekekalan energi

6
Aliran dalam pipa memiliki tiga 1. Perhitungan Dimensi pipa distribusi
macam energi yang bekerja, yaitu energi didasarkan pada persamaan sebagai
kecepatan, energi tekanan, dan energi berikut
ketinggian. Hal tersebut merupakan hukum Q=VxA
Bernoulli yang menyatakan bahwa tinggi
energi total pada sebuah penampang pipa dengan:
adalah jumlah dari tiga energi tersebut. Hal ini Q = Debit aliran dalam pipa (m³/dtk)
dapat ditulis sebagai persamaan berikut: V = kecepatan aliran dalam pipa (m/dtk)
𝐸𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = energi kecepatan + energi tekanan + A = Luas penampang pipa (1⁄4 𝜋𝐷2 )
energi ketinggian D = Diameter pipa (m)
𝑉2 𝑃 ( Sumber : petunjuk teknik dan manual air
𝐸𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = +𝛾 +ℎ
2𝑔 𝑊 minum perdesaan bagian 5 vol.I)
Dimana:
𝑉 = kecepatan aliran (m/s) 2. Perhitungan Kehilangan Tekanan Pada
𝑃 = tekanan (kg/m2) Pipa Distribusi
𝛾𝑊 = berat jenis air (kg/m3) a. Kehilangan tinggi tekan mayor (mayor
𝑔 = percepatan gravitasi (m/dt2) losses)
ℎ = elevasi (m) Kehilangan energi utama/primer (hf) adalah
Menurut teori kekekalan energi dari kehilangan energi karena gesekan air dengan
hukum Bernoulli yaitu apabila tidak ada dinding pipa.
energi yang lolos atau diterima antar dua titik 10,675 x 𝑄1,852
dalam satu sistem tertutup, maka energi ℎ𝑓 = x𝐿
𝐶𝐻𝑊 1,852 x 𝐷4,87
totalnya tetap konstan. Hal tersebut dapat Dengan :
dijelaskan pada Gambar 2. Q = Kapasitas aliran (m³/dtk)
L = Panjang pipa (m)
𝐶𝐻𝑊 = Koefisien kekasaran Hazzen-
williams
D = Diameter pipa (m)
(Sumber : Jurnal Chrisiansen Dirk Kaunang,
dkk, pengembangan sistem penyediaan air
bersih di desa maliambao kecamatan
Likupang barat kabupaten minahasa utara,
Gambar 2 Garis Tenaga dan Tekanan 2015)
Sumber: Triatmodjo (1994)
b. Kehilangan Tinggi Tekanan Minor
Persamaan Bernoulli pada Gambar 2.1 dapat Kehilangan tinggi tekanan minor
ditulis sebagai berikut: umumnya disebabkan oleh adanya faktor
𝑉12 𝑃1 𝑉22 𝑃2 penggunaan aksesoris. Faktor penyebab
ℎ1 + + = ℎ2 + + + ℎ𝐿 kehilangan tinggi tekan minor diantaranya
2𝑔 𝛾𝑊 2𝑔 𝛾𝑊 adalah penyempitan maupun pelebaran
mendadak pada pipa (akibat enlarger dan
Dimana: reducer), belokan pada pipa (bend), dan
ℎ1 , ℎ2 = tinggi elevasi di titik 1 dan 2 dari bentuk sambungan (penggunaan tee). Pada
garis yang ditinjau (m) pipa pendek hal ini menjadi cukup penting
𝑃1 , 𝑃2 = tinggi tekanan di ttitik 1 dan 2 (m) sedangkan pada pipa yang panjang,
𝑉12 𝑉22
, = tinggi energi di titik 1 dan 2 (m) kehilangan tinggi tekanan minor sering
2𝑔 2𝑔
ℎ𝐿 = kehilangan tinggi tekanan dalam diabaikan (L/D >> 1000).
pipa (m)
3. Perhitungan Kecepatan Aliran Dalam
Pipa
Pipa distribusi
Pipa adalah saluran tertutup sebagai Menurut Persamaan Hazen-William,
kecepatan aliran air dapat dihitung dengan
sarana pengaliran atau transportasi fluida,
sarana pengaliran atau transportasi energi persamaan:
dalam aliran 𝑉 = 0,345𝐶𝐻𝑊 𝐷0,63 𝑆 0,54
Dengan:

7
v = Kecepatan Aliran (m/s) bertekanan tinggi. Pipa ini dibuat dengan
𝐶𝐻𝑊 = koefisien kekasaran pipa Hazen- ukuran dan diameter standar. Pipa baja
williams kadang-kadang dilindungi dengan lapisan
S = gradient Hidrolik (headlosses / pan- semen mortar.
jang pipa) s = ℎ𝑓 /𝐿 Kelebihan :
( Sumber : Jurnal Brigitha Bertha Tokoro,dkk, a. Kuat
perencanaan pengembangan sistem penyedia- b. Lebih ringan daripada pipa Cl
an air bersih di kelurahan Batu Putih bawah c. Mudah dipasang dan disambung
kecamatan Ranowulu-Bitung, 2015) d. Dapat menahan tekanan hingga 70 mka
(meter kolam air)
Jenis Pipa Kekurangan :
1. Cast-Iron Pipe a. Mudah rusak karena air asam dan basah
Pipa Cl tersedia untuk ukuran panjang 3,7 dan b. Daya tahan hanya 25 - 30 tahun kecuali
5,5 dengan diameter 50-900 mm, serta dapat dilapisi dengan bahan tertentu
menahan tekanan air hingga dapat menahan 4. Asbestos-Cement Pipe
tekanan air hingga 240 m tergantung besar Pipa ini dibuat dengan mencampur serat asbes
diameter pipa. dengan semen pada tekanan tinggi.
Kelebihan : Diameternya berkisar antara 50 - 900 mm dan
a. Harga tidak terlalu mahal dapat menahan tekanan antara 50 – 250 mka
b. Ekonomis karena berumur panjang (bisa tergantung kelas dan tipe pembuatan.
mencapai 100 tahun)
c. Kuat dan tahan lamatahan korosi jika Kelebihan :
dilapisi a. Ringan dan mudah digunakan
d. Tahan korosi jika dilapisi b. Tahan terhadap air yang asam dan basa
e. Mudah disambung c. Bagian dalamnya halus dan tahan terhadap
f. Dapat menahan tekanan tanpa mengalami korosi
kerusakan d. Tersedia untuk ukuran yang panjang
Kekurangan : sehingga sambungannya lebih sedikit
a. Bagian dalam pipa lama kelamaan menjadi e. Dapat dipotong menjadi bagian ukuran
kasar sehingga kapasitas pengangkutan panjang dan disambung seperti Cl
berkurang Kekurangan :
b. Pipa diameter besar dan tidak ekonomis a. Rapuh dan mudah patah
c. Cenderung patah selama pengangkutan b. Tidak dapat digunakan untuk tekanan
atau penyambungan tinggi
2. Concrate Pipe 5. Galvanised-Iron Pipe
Pipa beton biasa digunakan jika tidak berada Pipa GI banyak digunakan untuk saluran
dalam tekanan dan kebocoran pada pipa tidak dalam gedung. Tersedia untuk diameter 60 –
terlalu dipersoalkan. Diameter pipa beton 750 mm
mencapai 610 mm. Pipa RCC digunakan Kelebihan :
untuk diameter lebih dari 2,5 m dan bisa a. Murah
didesain untuk tekanan 30 m. b. Ringan, sehingga mudah digunakan dan
Kelebihan : diangkut
a. Bagian dalam pipa halus dan kehilangan c. Mudah disambung
akibat friksi paling sedikit d. Bagian dalamnya halus sehingga
b. Tahan lama, sekurangnya 75 tahun kehilangan tekanan akibat gesekan kecil
c. Tidak berkarat atau berbentuk lapisan di Kekurangan :
dalamnya a. Umurnya pendek, 7 - 10 tahun
d. Biaya pemeliharannya murah b. Mudah rusak karena air yang asam dan
Kekurangan : basa serta mudah terbentuk lapisan kotoran
a. Pipa berat dan sulit digunakan didalamnya
b. Cenderung patah selama pengangkutan c. Mahal dan sering digunakan untuk
c. Sulit diperbaiki kebutuhan pipa berdiameter kecil
3. Steel Pipe 6. Plastic Pipe
Pipa baja digunakan untuk memenuhi Pipa plastik banyak memiliki kelebihan,
kebutuhan pipa yang berdiameter besar dan seperti bahan tahan terhadap korosi, ringan,

8
dan murah. Pipa polythene tersedia dalam 8. Socklet digunakan untuk penyambung
warna hitam. pipa lurus
Pipa ini lebih tahan terhadap bahan kimia, 9. Cap/Dop digunakan untuk menutup arah
kecuali asam nitrat dan asam kuat, lemak, dan aliran
minyak. 10. Barrel Union digunakan untuk bagian pipa
Pipa plastik terdiri atas 2 (dua) tipe : mati
(a). Low-Density Polythene Pipe 11. Plain nipple, barrel nipple, hexagonal
Pipa ini lebih fleksibel, diameter yang tersedia nipple, flange, locnut, bushis, dan long
mencapai 63 mm, digunakan untuk jalur screw.
panjang, dan tidak cocok untuk penyediaan air Tabel 3 Koefisien Kekasaran Pipa Hazen-
minum dalam gedung. Williams
(b). High- Density Polythene Pipe NILAI
NO JENIS PIPA
Pipa ini lebih kuat dibandingkan Low-Density C
Polythene Pipe. Diameter pipa berkisar antara 1 Pipa AC 130
16 – 400 mm tetapi pipa berdiameter besar
Pipa DUCTILE, Cost Iron,
hanya digunakan jika terdapat kesulitan 2 120
GIP
menyambung pipa berdiameter kecil. Pipa ini
juga bisa dipakai untuk mengangkut air dalam 3 PVC 140
jalur panjang. 4 Concrete 120
7. PVC Pipe (Unplasticed)
5 Polyethylene, PE,PEH 140
Kekakuan pipa PVC (polyvinyl chloride)
adalah tiga kali kekakuan pipa polythene Sumber: Wendi Priana Negara, Pressure
biasa. Pipa PVC lebih kuat dan dapat menahan Drop Pipa Lengkung 90º
tekanan lebih tinggi. Sambungan lebih mudah
dibuat dengan cara las. Proyeksi Kebutuhan Air Bersih
Pipa PVC tahan terhadap asam organik, alkali Proyeksi kebutuhan air bersih dapat
dan garam, senyawa organik, serta korosi. ditentukan dengan memperhitungkan angka
Pipa ini banyak digunakan untuk penyediaan pertumbuhan penduduk untuk diproyeksikan
air dingin dalam maupun diluar sistem terhadap kebutuhan air bersih (Syahrul:2013).
penyediaan air minum, sistem pembuangan, a. Angka pertumbuhan penduduk
dan drainase bawah tanah. (Sumber : Tri Joko Angka pertumbuhan penduduk dapat
Graha Ilmu. Unit Produksi dalam Sistem dalam presentase rumus:
∑ pertumbuhan (%)
Penyediaan Air Minum, Hal : 154, 155, 156, Angka pertumbuhan (%) = ∑ data
157)
8. Alat Sambung (fifting) b. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk
Alat sambung (fitting) berguna untuk Ketika menentukan kebutuhan air
pemasangan instalasi pipa karena dapat bersih pada masa mendatang perlu terlebih
diketahui pemasangan instalasi pipa yang dahulu diperhatikan keadaan yang ada pada
terlalu panjang melebihi pipa yang ada saat ini dan proyeksi jumlah penduduk di
dipasaran. Jenis-jenis alat sambung yang dapat masa mendatang. Metode yang digunakan
di gunakan adalah : untuk memproyeksikan jumlah penduduk di
1. Elbow digunakan untuk membelokkan masa mendatang yaitu Metode Geometrik dan
aliran Metode Aritmatik
2. Reducing elbow digunakan untuk Maksud dari Proyeksi Penduduk
memperkecil arah aliran yang di belokkan adalah untuk memberikan jumlah penduduk di
3. Side outlet elbow digunakan untuk masa mendatang. Dengan berdasarkan
membagi arah aliran pada belokkan pemikiran jumlah penduduk maka dapat
4. Bend digunakan untuk membelokkan arah dibuat rancangan kebutuhan air bersih untuk
aliran yang beradius besar masa yang akan datang. (Mary salintung ,
5. Tee digunakan untuk membagi aliran 2011)
menjadi dua bagian 1. Metode Aritmatik
6. Cross digunakan untuk membagi aliran Metode ini cocok untuk daerah dengan
menjadi tiga bagian perkembangan penduduk yang selalu naik
7. Side outlet Tee digunakan untuk membagi secara konstan dan dalam kurun waktu yang
aliran menjadi empat bagian pendek. Rumus yang digunakan:

9
Pn = Po + nr Lokasi kajian terdapat disuatu daerah
Dengan: permukiman yang padat akan difokuskan
Pn = Jumlah penduduk pada akhir tahun pemasangan pipa utama pada jalan utama dan
periode Menurut PDAM Tirta Tuah Benua Aji Mirni
Po = Jumlah penduduk pada awal proyeksi Mawarni, debit air yang menjadi sumber air
r = jumlah pertambahan penduduk dari penelitian ini adalah Sungai Sangatta
n = Tahun Proyeksi dengan panjang sungai 92 km merupakan
Sumber : Inspektorat Jenderal kementrian sungai pasang surut, apabila kondisi air
Pekerjaan Umum “ rencana Induk normal, produksi air bisa 240 liter per detik.
Pengembangan SPAM”, 2010. kondisinya rata-rata 200 liter per detik. (dalam
berita online lineza group tanggal 26 juni
2. Metode Geometrik 2018)
Proyeksi dengan metode ini
menganggap bahwa perkembangan Teknik Analisis Data
penduduk secara otomatis berganda dengan Langkah-langkah yang dilakukan
pertambahan penduduk awal. Metode ini dalam menganalisis data tentang Sistem
memperhatikan suatu saat terjadi Penyediaan air di Kecamatan sangatta selatan
perkembangan menurun dan kemudian adalah sebagai berikut:
mantap, disebabkan kepadatan penduduk 1. Titik koordinat dan elevasi sumber air
mendekati maksimum. rencana secara langsung di lapangan
Pn = Po (1 + r)n 2. Mendata jumlah penduduk dan jumlah
Dengan: kepala keluarga (KK)
Pn = Jumlah penduduk pada akhir tahun 3. Mengambil titik koordinat dan elevasi
periode 4. Mengukur jarak sumber air rencana ke
P0 = Jumlah Penduduk pada awal proyeksi keseluh jaringan pipa yang akan dipasang
r = rata-rata presentase pertambahan 5. Menghitung/memproyeksikan jumlah
penduduk tiap tahun penduduk dan jumlah kebutuhan air
n = kurun waktu proyeksi Kecamatan sangatta selatan sampai tahun
Sumber : Inspektorat Jenderal kementrian 2027.
Pekerjaan Umum “ rencana Induk Pengem- 6. Menghitung penggunaan pipa distribusi
bangan SPAM”, 2010. dan faktor kehilangan
penduduk kecamatan sangatta selatan,
Lokasi Penelitian yang secara administrative dari data BPS
Kabupaten kutai timur tahun 2017 adalah
24.033 jiwa
Secara terinci langkah pengolahan data
dapat di lihat pada Gambar Bagan Flowchart
4. berikut ini :

daerah sangatta selatan objek


penelitian
sumber air (sungai sangatta)
Gambar 3 Lokasi penelitian (google earth)

Lokasi Penelitian berada Kecamatan


Sangatta Selatan Kabupaten kutai Timur dengan luas
area 1.660,85 km2 yang meliputi kelurahan sungai
geweh dan terdapat 3 desa, yakni sangatta selatan,
sangkima dan sangkima lama.
Penyebaran Penduduk kecamatan
sangatta tidak merata dan paling banyak Gambar 4 Flowchart Langkah Pengolahan
bermukim dipusat kecamatan, kelurahan Data
ataupun desa sehingga kami membatasi ANALISA DAN PEMBAHASAN
1. Pertumbuhan Penduduk

10
Semakin besar jumlah penduduk dan Hasil pertumbuhan dimasukan
fasilitas suatu daerah maka semakin besar pula keperhitungan proyeksi selama 10 tahun dari
kebutuhan air yang harus didistribusikan di kedua metode tersebut untuk mendapatkan
daerah tersebut. Untuk mengetahui kebutuhan proyeksi rata-ratanya, hasil dapat dilihat pada
air di kecamatan Sangatta Selatan Kabupaten grafik 5
Kutai Timur, terlebih dahulu dilakukan
proyeksi penduduk hingga 10 tahun (2027)
dengan metode Geometrik dan aritmatik. Dari
proyeksi tersebut kemudian dihitung jumlah
kebutuhan air di sektor domestik dan non
domestik berdasarkan kriteria ditjen Cipta
Karya 2002 dan survey langsung di lokasi
(RDS). Analisa kebutuhan air penduduk dapat
diketahui dengan rumus jumlah populasi
dikalikan dengan standar kebutuhan air bersih
( van Rooijen,2008). Analisa sektor domestik
dilaksanakan dengan dasar analisa Gambar 5 Grafik Proyeksi Jumlah Penduduk
pertumbuhan penduduk pada wilayah yang rata-rata
direncanakan. Sumber: Hasil Pengolahan Data
Kami mendapatkan data penduduk dari
BPS Kabupaten Kutai Timur untuk kecamatan Kebutuhan Air Sektor Domestik dan
Sangatta selatan dimana tahun 2010 jumlah Hidran Umum
penduduk sebesar 18.221 jiwa dan tahun 2017 Dari Analisis diatas didapat Jumalah
sebesar 24.033 jiwa penduduk pada tahun 2027 untuk proyeksi 10
1. Perhitungan Proyeksi Jumlah Penduduk tahun maka Kecamatan Sangatta Selatan
dengan menggunakan Metode Aritmatik termasuk dalam kota kategori Kota kecil
dimana berkisar antara 20.000 s/d 100.0000
Pn = Po + nr
jiwa. Menurut kreteria perencanaan Dirjen
Untuk mendapatkan jumlah
Cipta karya Dinas PU, 1996 maka:
pertumbuhan penduduk digunakan
1). Konsumsi sambungan rumah tangga :
rumus
(P − P ) 120 liter/orang/hari.
r = nn o 2). Konsumsi sambungan hidran umum
dimana: adalah : 40 liter/orang/hari.
Pn = 24.033 3). Perbandingan antara sambungan
Po = 18.221 rumah tangga dan hidran umum
n = 2017 – 2010 = 7 adalah :
(24.033 − 18.221) SR : HU = 75 : 25
r = Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
7
r ≈ 831 jiwa / pertahun Tabel 2.1.
2. Perhitungan Proyeksi Jumlah Penduduk
dengan menggunakan Metode a. Sambungan Rumah (SR)
Geometrik untuk mengetahui berapa kebutuhan air
Pn = Po (1 + r)n bersih pada sektor domestik untuk sambungan
Untuk mendapatkan persentasi rumah
pertumbuhan penduduk digunakan Q d = Pn x q x Tk
rumus Untuk perhitungan kebutuhan air bersih pada
1 sektor domestik pada tahun 2018 dihitung
Pn ⁄n
r = ( ) −1 Pn = 24.934 jiwa
Po q = 120 L/O/H
dimana:
Tk = 70 %
Pn = 24.033
Qd = 24.934 x 120 x 70 % = 2.094.456
P0 = 18.221
L/H
n = 2017 – 2010 = 7
1 Qd = 2.094.456 / (24 x 60 x 60 ) = 24,24
24.033 ⁄7 L/detik
r =( ) −1
18.221
r = 4,034 % / pertahun

11
Hasil analisa kebutuhan air bersih 6. Kantor : 100 liter/unit/hari
sambungan rumah (SR) dari tahun 2017-2027 7. SPBU : 5.000 liter/unit/hari
lebih rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Dengan rincian hasil data BPS Kutim
2017 dan pengamatan lapangan didapat data
Tabel 4 Hasil kebutuhan air bersih pada non domestik sebagai berikut :
sektor domestik 1. Jumlah Siswa yang Bersekolah di
Tingkat Dasar 2,483 jiwa, Jumlah
Siswa yang Bersekolah di Tingkat
Menengah 665 jiwa dan Jumlah Siswa
yang Bersekolah di Tingkat Atas 464
jiwa
2. 9 buah Masjid dan tempat ibadah Kristen
Katolik terdapat 2 buah gereja.
Sumber: Hasil Pengolahan Data 3. 6 Musholla / Langgar,
4. Pasar Desa Sangatta Selatan di desa
b. Hidran Umum (HU) Teluk Lingga dan di pasar desa Swarga
untuk mengetahui berapa kebutuhan air Bara.
bersih pada hidran Umum 5. Hotel tak berbintang 6 buah
Q Hu = Pn x q x Tk 6. Terminal
Untuk perhitungan kebutuhan air bersih pada 7. Kantor Desa, Badan Permasyawaratan
hidran Umum pada tahun 2018 dihitung Desa (BPD) Lembaga Pemberdayaan
Pn = 24.934 jiwa masyarakat (LPM) , PKK dan satu unit
q = 40 L/O/H Koperasi Desa ( KUD ) dan satu unit
Tk = 30 % Koperasi non KUD
Q Hu = 24.934 x 40 x 30 % = 299.208 L/H 8. 1 buah SPBU
Q Hu = 299.208 / (24 x 60 x 60 ) = 3,46 untuk mengetahui berapa kebutuhan air
L/detik bersih pada sektor non domestik dapat
Hasil analisa kebutuhan air bersih HU menggunakan rumus :
dari tahun 2017-2027 lebih rinci dapat dilihat
pada tabel dibawah ini: Q TND = ∑ni=1 Q i atau
Q TND = Q ND1 + Q ND2 + Q ND3 + ⋯
Tabel 5 Hasil analisa kebutuhan air bersih + Q ND1
HU Q 𝑁𝐷 = PF x qp

Tabel 6 Hasil analisa kebutuhan air bersih


non domestik

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Kebutuhan Air Sektor Non Domestik


Analisa sektor non domestik
dilaksanakan dengan berpegangan pada
Sumber: Hasil Pengolahan Data
analisa data pertumbuhan terakhir fasilitas
sosial ekonomi yng ada wilayah perencanaan.
Setelah hasil perhitungan kebutuhan air
Adapun standar kebutuhan non domestik
bersih di Kecamatan Sangatta Selatan
untuk kategori desa menurut Kriteria
Kabupaten Kutai Timur diperoleh, langkah
Perencanaan Ditjen Tjipta Karya DPU tahun
selanjutnya adalah menghitung jumlah
2002 adalah:
kebutuhan air total masyarakat dengan
1. Sekolah : 10 liter/orang/hari
menjumlahkan kebutuhan air di setiap sektor.
2. Peribadatan : 500 - 2.000 liter/unit/hari
Kemudian untuk mengetahui berapa
3. Pasar : 10.000 liter/hektar/hari
kebutuhan air bersih dengan menambahkan
4. Hotel/Losmen : 300 liter/unit/hari
total kebutuhan air ditambah faktor
5. Terminal : 10.000 liter/unit/hari
kehilangan air yang sesuai kreteria

12
perencanaan Dirjen Cipta karya Dinas PU, Perhitungan Dimensi pipa distribusi
1996 untuk kategori kota berdasarkan jumlah didasarkan pada persamaan sebagai berikut
penduduk dimana kecamatan sangatta selatan Q=VxA
masuk dalam kategori kota kecil sehingga Kemudian akan menggunakan cara trial and
didapat faktor kehilangan air sebesar 25 %. error untuk mengetahui hubungan diameter
Untuk perhitungannya pada tahun 2017 pipa yang akan digunakan dengan Kehilangan
dihitung tinggi tekan mayor nya dengan cara
Jumlah kebutuhan air = 27,96 L/dt mensubtitusikan persamaan diatas dengan
Kehilangan air = 25 % kecepatan aliran dari rumus Hazen-William :
Total kebutuhan air = (27,96 x 25 %) + 27,96 1
𝑄 = 𝜋𝐷2 x 0,345𝐶𝐻𝑊 𝐷0,63 𝑆 0,54
= 34,95 L/dt 4
Hasil analisa Total kebutuhan air 𝑄 = 0,09 x 3,14 𝐷2,63 𝐶𝐻𝑊 𝑆 0,54
bersih dari tahun 2017-2027 dapat dilihat pada 𝑄 = 0,270825 𝐷2,63 𝐶𝐻𝑊 𝑆 0,54
tabel di bawah ini: ℎ
Diketahui bahwa 𝑆 = 𝑓⁄𝐿 dimana 𝑆 adalah
Tabel 7 Jumlah Kebutuhan Air Kecamatan kemiringan atau slope garis tenaga, maka
Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur dimasukan kerumus menjadi :
0,54

𝑄 = 0,270825 𝐷2,63 𝐶𝐻𝑊 ( 𝑓⁄𝐿)
Dari hasil pengukuran lapangan dan
rencana PDAM untuk jalur pipa didapat
panjang pipa utama yang akan dilaksanakan
dilapangan dan Pada perencanaan ini penulis
menggunakan pipa HDPE (High Density Poly
Ethylene Pipe)
L = 31.939 meter
𝐶𝐻𝑊 = 140 (Koefisien Kekasaran pipa
Hazen Williams untuk HDPE)
Sumber: Hasil Pengolahan Data Q = 86,06 lt/dt = 0,08606 m3/dt
Analisa berikutnya adalah menghitu- hasil yang direncanakan dimasukan
ng kebutuhan air bersih pada hari maksimum kedalam rumus sehingga menjadi
dan jam puncak. Kebutuhan air pada hari 0,08606 =
0,54
maksimum didapat dengan mengalikan faktor ℎ
1.15 pada jumlah total kebutuhan air di tiap 0,270825 𝐷2,63 140 ( 𝑓⁄31939)
tahunnya. Sedangkan kebutuhan pada jam atau
puncak didapat dengan mengalikan faktor 0,54
0,14011 𝐷2,63 (ℎ𝑓 ) − 0,08606 = 0
1.75 pada jumlah total kebutuhan air di tiap Dengan menggunakan trial and error kita akan
tahunnya. mendapatkan diameter pipa dengan
Kehilangan tinggi tekan mayor yang
dicantumkan kedalam tabel dibawah ini

Tabel 8 Hasil hubungan diameter pipa dengan


kehilangan tekananan

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan pengalaman praktis,


kisaran kecepatan aliran yang digunakan
dalam sistem distribusi adalah 0,6 - 1,5 m/dt.
Gambar 6 Grafik Rekapitulasi kebutuhan air
Jika lebih kecil maka air dipastikan tidak
Sumber: Hasil Pengolahan Data
mengalir dan cenderung mengakibatkan
Perhitungan Hidrolis pipa dengan formula
masuknya kotoran dari luar pipa kedalam pipa
Hazzen Williams
melalui celah-celah pipa retak atau sambungan

13
pipa. jika kecepatan melebihi 1,5 m/dt maka air di kecamatan ini mengingat betapa
pipa sangat rentan pecah dan Kecepatan yang pentingnya air bagi kehidupan masyarakat
terlalu tinggi bisa mengakibatkan penggerusan dan selalu memperhatikan prediksi jumlah
permukaan pipa. standar lain yang harus penduduk di massa yang akan datang
diperhatikan adalah: Unit Headloss 0-10 sehingga mengurangi kekurangan pasokan
m/km (Sumber: La Ode Muhammad kebutuhan air bersih setelah dilaksanakan
Asgar,2016. Perencanaan sistem distribusi air 2. Kebutuhan air bersih semakin meningkat
bersih desa gunung jaya kecamatan siotapina tiap tahun nya sesuai dengan pertumbuhan
kabupaten buton) penduduk khusus nya wilayah Intalasi
Sehingga kami menyarankan pengolahan air (IPA) Sangatta Selatan
menggunakan pipa diameter 300 mm dengan PDAM Sangatta – KUTIM. Agar tidak
kecepatan aliran air 1,2 m/dt dimana masih terjadi kekurangan air, maka perlu
berada diantara batas kecepatan yang dilakukan efisiensi dalam pemakaian air.
disyaratkan yaitu antara 0,6 – 1,5 m/dt dan 3. Mengurangi tingkat kehilangan air,
kehilangan tekanan sebesar 142,7646 masih sehingga produksi air semakin efisien
lebih kecil dari yang disyaratkan dengan
panjang pipa utama sebesar 31.939 meter DAFTAR PUSTAKA
berarti batas kehilangan tekanan adalah Anonim1, 1990, Peraturan Menteri Kesehatan No.
319,39 m/km. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang
Syarat-Syarat Dan Pengawasan Kualitas
Kesimpulan Air.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Anonim. 1996. Kriteria Perencanaan Pengolahan
yang telah dilakukan, maka dapat diambil Air. Ditjen Cipta Karya Dinas Pekerjaan
kesimpulan sebagai berikut: Umum.
1. Proyeksi jumlah penduduk Desa Sangtta Bakker E.N.T.P., Matlung H.L., Bonta P., De Vries
Selatan tahun 2027 adalah 34.018 jiwa C.J., Van Rooijen N., Vanbavel E. 2008.
dengan proyeksi kebutuhan air domestik Blood flow-dependent arterial remodeling
sebesar 33,07 ltr/dtk, kebutuhan air HU is facilitated by inflammation but directed by
sebesar 4,72 ltr/dtk, kebutuhan air non vascular tone. Cardiovascular Research, 78:
domestik sebesar 1,54 ltr/dtk dengan 341-348.
kehilangan air sebesar 25%, dan total Departemen Kimpraswil (2002a),
kebutuhan air normal sebesar 49,18 ltr/dtk Pedoman/Petunjuk Teknik Dan Manual,
sedangkan Debit Air Jam Puncak Bagian: 5 (Volume I) Air Bersih Perdesaan,
kebutuhan air sebesar 86,06 ltr/dtk dan Badan Penelitian dan Pengembangan,
debit ini masih dibawah debit dari Departemen Permukiman Dan Prasarana
kemampuan sumber air yang mencapai Wilayah, Jakarta.
240 ltr/dtk Firdaus Halim, Tugas Akhir, Perencanaan Jaringan
2. Pipa utama yang digunakan dalam Distribusi Air Bersih Di Desa Loakulu Kab.
perencanaan sistem distribusi air bersih di Kutai Kertanegara, Universitas 17 Agustus
adalah pipa diameter 300 mm atau 12 Inch 1945 Samarinda, 2007
dengan kecepatan aliran air 1,2 m/dt Gunawan, Randi. 2008. Analisis Sumberdaya Air
dimana masih berada diantara batas Daerah Aliran Sungai Bah Balon Sebagai
kecepatan yang disyaratkan yaitu antara Sarana Pendukung Pengembangan
0,6 – 1,2 m/dt dan kehilangan tekanan Wilayah DI Kabupaten Simalungun dan
sebesar 142,7646 masih lebih kecil dari Asahan. Wahana Hijau Jurnal
yang disyaratkan dengan panjang pipa Perencanaan dan Pengembangan Wilayah
utama sebesar 31.939 meter berarti batas Vol. 2 No. 1 Agusutus 2008
kehilangan tekanan adalah 319,39 m/km. http://www.linezagroup.com/pdam-sangatta-
mulai-lakukan-penggiliran/
Saran Inspektorat Jenderal kementrian Pekerjaan Umum “
1. Mengingat masih banyaknya kecamatan di rencana Induk Pengembangan SPAM”,
kabupaten kutai timur yang kekurangan air 2010
bersih, peneliti menyarankan kepada Jurnal Chrisiansen Dirk Kaunang,dkk,
pemerintah dan semua pihak yang terkait pengembangan sistem penyediaan air
agar dapat mengatasi masalah ketersediaan bersih di desa maliambao kecamatan

14
Likupang barat kabupaten minahasa utara, Bersih Daerah Perangat Selatan,
2015 Kabupaten Kutai Kertanegara ”.Samarinda
Jurnal Brigitha Bertha Tokoro,dkk, perencanaan Negara, Wendy Priana.Perbandingan Analisis
pengembangan sistem penyediaan air Pressure Drop pada Pipa Lengkung 90o
bersih di kelurahan Batu Putih bawah Standar ANSI B36.10 dengan
kecamatan Ranowulu-Bitung, 2015 COSMOSfloWorks 2007. DKI Jakarta :
Kodoatie, Robert J. 2005. Pengantar Manajemen Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Industri,
Infrastruktur. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Universitas Gunadarma.
La Ode Muhammad Asgar,2016. Perencanaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
sistem distribusi air bersih desa gunung 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan
jaya kecamatan siotapina kabupaten buton Sistem Penyediaan Air Minum
Linsley, K. Ray, dan Franzini B. Joseph, Doko Radianta Triatmadja 2008. Sistem Penyediaan Air
Sasongko. 1996. Teknik Sumber Daya Air. Minum Perpipaan, DRAFT, Yogyakarta.
Penerbit Erlangga, Jakarta. Bab 1(1-12), Bab 2 (11-19), Bab 3(37-40),
Mary salintung , 2011. Jurnal Perencanaan teknis Bab 4(1-28)
pembangunan jaringan distribusi air bersih Syahrul, 2013. “Analisis Rencana Kebututan Air
di daerah perangat selatan kec. Bersih Di Desa Bakealu Kecamatan
Marangkayu wakorumba Selatan Kabupaten Muna”
Maryanto,Harry.2013.”Perencanaan Teknis program studi DIII Teknik Sipil fakultas
Pembangunan Jaringan Distribusi Air Teknik Universitas Halu Oleo.

15

Anda mungkin juga menyukai