PENDAHULUAN
Manusia dan semua makhluk hidup butuh air. Air merupakan material
air untuk minum, mandi dan pemenuhan kebutuhan lainnya. Dalam kondisi
normal air terdiri dari molekul 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen yang
jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan mempunyai sifat – sifat alamiah air
yang belum tercampur senyawa lain. Standar kualitas air bersih merupakan
syarat mutlak yang harus dipenuhi instansi pemerintah penyedia jasa layanan
penyediaan air minum semakin besar seiring dengan laju pertambahan penduduk
fisik (teknik) dan non fisik (kelembagaan, manajemen, keuangan, peran serta
penyediaan air minum kepada masyarakat menuju keadaan lebih baik. Untuk
1
SPAM di Desa Banabungi terdiri atas dua yaitu SPAM perpipaan yang dikelola
oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan SPAM perpipaan yang
mencapai 55,7%.
yang masih terkendala, salah satunya mengenai tingkat kehilangan air yang
jumlah penduduk pada tahun 2021 sebesar 3051 jiwa. Semakin banyak
masyarakat untuk kunsumsi air minum. Saat ini SPAM Desa Banabungi berada
Desa Banabungi Kehilangan air Minum dapat merugikan masyarakat yang ada
di Desa Banabungi, terutama dalam konsumsi air bersih tiap hari , air yang
ini Sistem Penyediaan Air Minum belum di rasakan oleh masyarakat Desa
Banbungi.
2
Berdasarkan uraian permasalahan tersebut, maka penulis dengan ini
Banabungi
3. Semakin besar atau kecilkah kehilangan air yang terjadi di Desa Banabungi
3. Untuk mengetahui Semakin besar atau kecilkah kehilangan air yang terjadi di
3
1. Bagi praktisi teknik sipil sebagai bahan referensi dalam pengembangan ilmu
2. Sebagai bahan masukan bagi PDAM Kabupaten Buton dan para perencana
2. Perhitungan perkiraan kehilangan air yang terjadi dalam jangka waktu 5 tahun
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jaringan Distribusi Air Bersih Pdam Tirta Melawi” Pentingnya kebutuhan air
Kabupaten Melawi. Dengan sistem distribusi pipa yang ada, PDAM diharapkan
masyarakat dengan baik dan merata. Tujuan penelitian ini adalah adalah
Desa Paal untuk 20 tahun yang akan datang dan analisis parameter aliran
serta analisis parameter aliran hidrolis digunakan program Epanet 2.0. Dari hasil
analisis diperoleh besar kehilangan air pada sistem distribusi sebesar 24,11%
dan pada sistem produksi sebesar 6%. Kebutuhan air untuk Desa Paal pada
tahun 2038 adalah sebesar 48,72 lt/detik. Hasil analisis simulasi parameter
5
juga diperoleh sesuai ketentuan yaitu antara 10 – 80 m, sedangkan
2. Penelitian Fatimah, Sri Meutia, 2019, dan Suri Astika berjudul “Analisis
Kehilangan Air Dengan Metode Neraca Air Dan Infrastructure Leakage Index
Pada Pdam Tirta Tamiang” Pengelolaan pelayanan air bersih untuk kebutuhan
masyarakat Kota Kuala Simpang dilaksanakan oleh PDAM Tirta Tamiang yang
merupakan perusahaan milik pemerintah Kota Kuala Simpang. Pada tahun 2017
perusahaan mengalami kebocoran air mencapai 41,3% yaitu sebesar 2,25 juta
meter kubik air yang hilang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode Neraca Air dan ILI (Infrastructure Leakge Index). Metode Neraca Air
Air, PDAM Tirta Tamiang mengalami kebocoran sebesar 38,5% setara dengan
Sedangkan dengan metode ILI, PDAM Tirta Tamiang masuk pada golongan D
Tamiang tidak menggunakan sumber daya secara efisien dan hal ini harus segera
ditangani.
6
bahwa kehilangan air merupakan wanprestasi dari suatu proses pelayanan air
besarnya kapasitas distribusi, kehilangan air pada tahun 2014 serta rencana
pipa baru di PDAM Surakarta. Penelitian ini menggunakan studi literatur dan
metode deskriptif kuantitatif. Data – data yang diperlukan antara lain data jumlah
pendududuk dan jumlah pelanggan PDAM Surakarta 5 tahun terakhir. Hasil dari
pelanggan sebesar 1140,880 lt/dt. Tingkat kehilangan air pada tahun 2014
Padang Pariaman Unit Batang Anai” Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
adalah perusahaan yang menjual jasa dalam penyediaan air minum Atas dasar
efisiensi air dapat disalurkan dan air diukur menjadi tinggi, sehingga
jika didukung oleh jaringan dan pelanggan koneksi pipa distribusi dalam kondisi
7
baik (tidak ada kebocoran). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
Anai dan menghitung kerugian kehilangan air secara ekonomi. Metode atau Jenis
alamiah maupun buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktifasi,
perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaan antara satu dengan yang lain.
Kebocoran adalah nyata (fisik): Konstruksi yang tidak sesuai dengan standar,
(penggalian, perakitan, urugan dan lain-lain.) Cacat pada pipa (crack, dll);
Terjadinya tekanan kembali (hammer Air); Tekanan internal yang tinggi (terutama
aktivitas di atas pipa); kecepatan air yang tinggi; Kualitas air yang
membaca dan pencatatan meter air. Jumlah kehilangan air kerugian ekonomi rata-
rata per tahun di PDAM Padang Pariaman Satuan Batang Anai Rp. Rp.
8
2.2 Sistem Penyediaan Air Minum.
faktor utama yaitu kebutuhan air (water demand) dan tekanan air, serta ditunjang
dengan faktor kontinuitas dan keamanan (safety). Fungsi pokok jaringan distribusi
kecepatan air yang memenuhi standar. Kondisi yang diinginkan pelanggan adalah
kapan saja mereka membuka kran air selalu tersedia. Air yang disuplai melalui
pendistribusian, yaitu :
Pada sistem ini, suplai dan distribusi air kepada pelanggan dilaksanakan
secara terus-menerus selama 24 (dua puluh empat) jam. Sistem ini diterapkan bila
pada setiap waktu kuantitas air bersih dapat memenuhi kebutuhan konsumsi air di
daerah pelayanan.
air minum setiap saat dan air minum yang diambil dari titik pengambilan air dalam
b. Kerugian sistem ini adalah pemakaian air akan cenderung lebih boros, dan
bila ada sedikit kehilangan air, jumlah air terbuang akan sangat besar.
9
Pada sistem ini air minum yang disuplai dan didistribusikan kepada
pelanggan dilakukan hanya selama beberapa jam dalam satu hari, yaitu dua sampai
empat jam pada pagi dan sore hari. Sistem ini biasanya diterapkan apabila
a. Keuntungan sistem ini adalah pemakaian air cenderung lebih hemat dan bila
terjadi kehilangan air maka jumlah air yang terbuang relatif kecil.
b. Kerugian menggunakan sistem ini adalah - Bila terjadi kebakaran pada saat
air tidak terdistribusi, maka air untuk pemadam kebakaran tidak akan tersedia. -
Setiap rumah perlu menyediakan tempat penyimpanan air yang cukup agar
kebutuhan air dalam sehari dapat dipenuhi. - Dimensi pipa yang dipakai lebih
besar karena kebutuhan air yang akan Air yang telah diproduksi di unit produksi
harus didistribusikan kepada masyarakat sebagai pelanggan air minum. Hal ini
2012):
dapat dilakukan dengan pemompaan atau pengaliran secara gravitasi. Hal ini
tergantung pada perbedaan elevasi antara unit produksi dengan daerah pelayanan.
10
dari unit produksi menuju ke pelanggan, seperti mobil tangki, gerobak dorong, dan
lain-lain.
Sebagian kutipan dari PP No. 16 tahun 2005 serta pendapat beberapa ahli
Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses
pengolahan atau tanpa melalui proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan
Dalam suatu sistem penyediaan air minum tidak seluruhnya air yang
yang berasal dari instalasi itu sendiri, pada pipa distribusi dan sekunder, pada alat
peralatan meter air yang baik dan ketelitian dalam laporan administrasi.
Kehilangan air dari data pengamatan umumnya adalah antara 20% sampai 40% hal
ini sangat tergantung dari pada pengelolaannya. Untuk perencanaan ini kehilangan
11
2.4 Sistem Jaringan Induk dan Perpipaan Distribusi air
terbesar sehingga jangkauan pelayanannya luas. Secara fisik pipa induk dapat
mengalirkan air sampai akhir tahap perencanaan dengan debit jam puncak,
a. Sistem Cabang (Branch Sistem). Pada sistem ini, air hanya mengalir dari
satu arah dan pada setiap ujung pipa akhir daerah pelayanan terdapat titik
akhir (dead end). Pipa distribusi tidak saling berhubungan, area pelayanan
Pada sistem ini, pipa induk distribusi saling berhubungan satu dengan yang
lain membentuk jaringan melingkar (loop) sehingga pada pipa induk tidak
ada titik mati dan air akan mengalir ke suatu titik yang dapat melalui
(Loop Sistem).
12
Sistem distribusi adalah jaringan perpipaan untuk mengalirkan air minum
sistem distribusi air minum didasarkan atas dua faktor utama yaitu kebutuhan air
(water demand) dan tekanan air, serta ditunjang dengan faktor kontinuitas dan
safety (keamanan).
Intake adalah bangunan penangkap air atau tempat air masuk dari sungai,
intake ini berfungsi sebagai bangunan pertama untuk masuknya air dari sumber
air. Pada umumnya, sumber air untuk pengolahan air bersih, diambil dari sungai.
Pada bangunan intake ini biasanya terdapat bar screen yang berfungsi untuk
menyaring benda-benda yang ikut tergenang dalam air. Selanjutnya, air akan
masuk ke dalam sebuah bak yang nantinya akan dipompa ke bangunan selanjutnya,
Jaringan pipa transmisi adalah jalur pipa pembawa air bersih dari titik
awal transmisi air bersih ke titik akhir transmisi air bersih. Fungsi transmisi
sistem distribusi. Jarak antara sumber air dan sistem distribusi boleh jadi berkilo-
kilometer tetapi bisa juga dekat. Kualitas air yang ditransmisikannya bisa berupa
air baku, bisa juga air bersih (olahan, baik setengah diolah maupun sudah selesai
diolah).
13
2.4.2 Unit Reservoir
merupakan suatu bangunan konstruksi yang berfungsi untuk menampung air yang
air. Pada saat pemakaian air dibawah konsumsi air rata-rata maka suplai air yang
lebih akan ditampung didalam reservoir untuk mengimbangi pemakaian air dalam
jumlah yang besar pada jam-jam puncak. Reservoir juga diperlukan untuk
menstabilkan tekanan didalam sistim distribusi dan juga sebagai pemeratan aliran
Pemakaian air didalam reservoir harus cukup tinggi untuk memungkinkan aliran
gravitasi dengan tekanan yang cukup ke sistim distribusi yang akan dilayani. Pada
didalam kota. Air biasanya dipompakan ke dalam suatu reservoir dan kemudian
dibutuhkan dari suatu reservoir ditetapkan berdasarkan topografi dan ciri-ciri lain
bukit atau gunung. Setelah dari reservoir, air bersih siap untuk didistribusikan
14
melalui pipa-pipa dengan berbagai ukuran ke tiap daerah distribusi. Jenis reservoir
tanah. Karena letaknya tersebut maka reservoir ini sangat dipengaruhi oleh
fluktuasi permukaan air, oleh sebab itu konstruksi reservoir jenis ini dilengkapi
b. Ground reservoir harus dapat menampung 2/3 dari volume total kebutuhan
air maksimum harian daerah pelayanan pada tahun akhir umur teknis reservoir
tersebut.
permukaan tanah dengan ketinggian tertentu sehingga tekanan air pada titik terjauh
masih tercapai. Volume yang dapat harus ditampung minimal 1/3 dari volume total
didasarkan pada akumulasi kuantitas pengaliran dan pemakaian air selama satu
15
Dimana : V = Volume (m3)
d. Dimensi ground reservoir : Bentuk segi empat, dengan free board 0,30 meter.
Pompa merupakan salah satu alat yang berperan penting dalam proses
sentrifugal. Pompa dibutuhkan untuk dapat memberikan head tertentu dan untuk
menghantarkan kuantitas air. Prinsip kerja pompa adalah menambah energi ke air
atau cairan lainnya secara mekanik. Beberapa istilah yang penting adalah kapasitas
Kapasitas pompa (flow rate) adalah volume cairan yang dipompa per unit
waktu yang bisa dinyatakan dalam liter/detik, meter kubik/detik, galon per menit
atau lainnya.
Head adalah elevasi permukaan air bebas diatas atau dibawah datum.
Ada beberapa macam bentuk head, seperti yang diuraikan sebagai berikut :
a. Static suction head (hs), adalah jarak vertikal dari permukaan air yang
16
b. Static dischange head (hd), adalah jarak vertikal antara datum pompa dengan
c. Static Head (Hs), adalah perbedaan elevasi antara level cairan tekan
d. Friction (fd) , adalah head cair yang harus diberikan untuk mengatasi friction
loss akibat adanya aliran fluida melalui saluran perpipaan. 2/2g), adalah head
yang timbul diakibatkan oleh air untuk e. Velocity Head (Vd menjaga kecepatan
Vd. Ini adalah energi kecepatan yang ditambahkan ke dalam cairan pompa.
kenyataannya kehilangan air dalam suatu sistem distribusi air minum selalu ada.
Kehilangan air ini dapat bersifat teknis, misalnya kehilangan air pada pipa itu
sendiri, sedangkan yang bersifat non teknis misalnya pencurian air dalam pipa
distribusi. Oleh sebab itu dalam pengembangan sistem pada penelitian ini juga
17
diperhatikan dengan tujuan agar titik-titik pelayanan tetap dapat terbutuhi
2. Terkena tekanan dari luar sehingga menyebabkan pipa retak atau pecah.
3. Penyambungan liar.
Untuk mengetahui jika terjadi kehilangan air yang tidak tepat misalnya air
rembesan dari keretakan pipa, dapat diatasi dengan alat pendeteksi kehilangan air
kehilangan air yang lebih besar dalam perencanaan sistem distribusi air dilakukan
yang mencakup penyusunan satu neraca air (water balance). Proses ini membantu
untuk memahami besaran, sumber, dan biaya kehilangan air. Asosiasi Air
struktur dan terminologi baku untuk neraca air internasional yang telah diadopsi
Air Tak Berekening (Non-renenue water) setara dengan jumlah total air
yang mengalir ke jaringan layanan air minum dari sebuah instalasi pengolahan air
bersih (volume input sistem) minus jumlah total air yang resmi bisa digunakan
18
industry dan pelanggan rumah tangga (konsumsi resmi). Rumus yang dipakai
Vol. Input Sistem : Input volume tahunan ke dalam system penyediaan air bersih.
Konsumsi Resmi : Volume tahunan air bermeter dan tidak bermeter yang diambil
yang ditagih rekeningnya oleh PDAM. - Tak Berekening : Total volume air yang
Kehilangan air pada pipa distribusi. - Kehilangan air pada tempat penampungan
19
• Menciptakan kesadaran tentang adanya masalah Air Tak Berekening (ATR).
• Petunjuk langsung menuju perbaikan. Neraca air juga menjadi alat untuk
neraca air hukumnya wajib untuk penyusunan prioritas perhatian dan investasi
(BPPSPAM, 2013).
1. Untuk penyusunan neraca air data awal yang wajib diketahui adalah
data input sistem yaitu data debit keseluruhan produksi yang masuk ke pipa
distribusi (setiap pipa produksi harus ada meter induknya), data pemakaian air
yang terbayar di billing sistem, & kemudian data seluruh kegiatan resmi yang
mana yang masuk di input sistem, air bermeter berekening, air bermeter tak
berekening, air tak bermeter berekening & air tak bermeter tek berekening. Untuk
dapat menghitung neraca air, diperlukan pemahaman terhadap sistem produksi dan
pemakaian air dan rekening. Pada sistem- sisem yang tersebut diatas terdapat
neraca air adalah “WB Easy Calc” yang diterbitkan oleh Limberger and Partner
dan dapat dipergunakan secara bebas tanpa biaya. Program ini dijalankan
20
Adapun data-data yang diperlukan untuk menghitung neraca air,
diantaranya adalah data volume air yang didistribusikan, data tarif, data teknis, dan
sebagainya. Secara lebih rinci data dan alat yang dibutuhkan adalah sebagai
berikut:
1. Gambar nyata laksana jaringan perpipaan (as built drawing), terutama untuk
air minum PDAM dikelompokkan dalam 2 jenis yaitu kehilangan air secara fisik
Kehilangan air fisik dalah hilangnya sejumlah air minum pada proses
21
oleh adanya aliran air secara fisik yang keluar dari sistem jaringan pipa distribusi
dan pelayanan PDAM. Penyebab terjadinya kehilangan air secara fisik yaitu:
b. Kehilangan air pada pipa dinas dan komponen instalasi Sambungan Rumah
produksi.
b. Pencurian air.
rembesan yang sangat kecil dan sangat sulit terdeteksi meskipun menggunakan
22
2.5.2 Kehilangan Air Non Fisik
Kehilangan air non fisik adalah hilangnya sejumlah air minum pada
proses pendistribusian dan pelayanan air minum kepada pelanggan PDAM yang
tidak diperlihatkan oleh adanya aliran air secara fisik yang keluar dari sistem
jaringan pipa distribusi dan pelayanan PDAM. Penyebab terjadinya Kehilangan air
Salah satu penyebab kehilangan air komersial yang paling banyak ditemui
adalah akurasi meter. Meter air mekanikal, yang didalamnya terdapat roda atau
gigi yang terbuat dari bahan plastik, seiring dengan usia akan aus, dan
menyebabkan meter air mencatat lebih rendah dari pemakian semestinya. Oleh
sebab itu meter harus secara berkala diteraulang (re-kalibrasi) Meter air jenis ultra
sonic dan magnetic tidak terlalu terpengaruh ketelitiannya oleh usia meter. Kualitas
air yang buruk juga merupakan salah satu penyebab turunnya kinerja meter air.
Bisa lebih cepat memburuk apabila airnya agresif. Pengendapan kotoran bisa
23
e. Meter air Sambungan Rumah (SR) tidak dibaca
Keakuratan meter pencatat debit dan air masuk (flow meter) produksi
sangat menentukan untuk menghitung NRW sistem. Ada berbagai jenis meter yang
Adapun terjadinya Kehilangan air secara fisik dan non fisik pada proses
sebagai berikut:
24
a. Kemampuan petugas pembaca meter air Sambungan Rumah (SR) rendah b.
a. Water meter induk produksi (terdapat pada unit sumber air baku).
d. Water meter konsumen yang umur teknisnya sudah habis (berumur lebih dari
5 tahun).
3. Rehabilitasi Pipa
program NRW pada tahun 2012, PDAM Kota Malang menggunakan pipa HDPE
yang paling mendasar dalam strategi pengelolaan kehilangan air yang kuat. Laju
25
kehilangan air dalam jaringan distribusi air merupakan satu fungsi tekanan
zoning tekanan berdasarkan elevasi. Namun yang paling umum dan efektif dari
segi biaya adalah katup pengurang tekanan otomatis (Pressure Reducing Valve)
atau PRV. Alat tersebut nantinya akan dipasang pada titik-titik strategis dalam
tertentu yang sudah ditetapkan. Katup pada PRV menjaga tekanan hilir yang
laju aliran. PRV biasanya diletakkan di pipa inlet DMA sejajar dengan meter air
DMA. PRV yang dipasang di setiap DMA harus dilakukan setting terlebih
berikut:
• Ukur pressure di lokasi crtitical point, kemudian pasang pressure logger non
online
26
• Apabila ingin mengurangi tekanan downstream, putar berlawanan jarum jam
• Setting timer
• Pastikan nilai pressure apakah sudah sesuai dengan keinginan dengan cara
• Setting selesai
apabila nilai prosentase NRWnya > 30%, maka akan dilakukan tindakan
penurunan NRW dengan metode step test dan survey commercial losses.
pipa dan aksesorisnya. Air dapat menyebabkan korosif maupun kerak. Dalam
operasi pengolahan air korosi dapat terjadi pada hampir seluruh logam yang
terkena air. Ada beberapa faktor yang menyebabkan korosi yaitu (Roberge dkk,
1999):
proses korosi, bila konsentrasi DO naik, maka kecepatan korosi akan naik.
arus listrik yang baik dibandingkan dengan air tanpa TDS. Aliran listrik
27
diperlukan untuk terjadinya korosi pada pipa logam, oleh karena itu jika
logam yang mudah memberikan elektron atau yang mudah teroksidasi, akan
mudah terkorosi.
6. Aliran listrik → Aliran listrik yang diakibatkan oleh korosi sangat lemah
yang kuat melewati logam yang mudah terkorosi, maka akan menimbulkan
sehingga menaikkan kecepatan korosi. H2S dan besi sulfida, Fe2S2, hasil
reduksi sulfat (SO42–) oleh bakteri pereduksi sulfat pada kondisi anaerob,
dapat mempercepat korosi bila sulfat ada di dalam air. Zat-zat ini dapat
menaikkan kecepatan korosi. Jika terjadi korosi logam besi maka hal ini
28
dapat mendorong bakteri besi (iron bacteria) untuk berkembang, karena
Indeks Stabilitas atau Langelier Index (LI) atau Saturation Index (SI) atau
Index menghasilkan nilai LSI index value. Interpretasi dari Langelier Index
value dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Langelier Saturation Index Value.
29
9. Kualitas bahan pipa dan asesoris.
Kehilangan air secara non fisik yaitu kehilangan air yang tidak nyata
meliputi:
30
2.6.1 Definisi Operasional
1. Metode persentase
D-K_
H= X 100%
D
Dimana:
CAPL dari hasil pada Neraca Air dengan MAAPL pada infrastruktur jaringan
Saat Ini.
31
Pencarian kehilangan secara aktif adalah salah satu tindakan dalam
rangka untuk mengendalikan kehilangan air. Perlu adanya metode yang sangat
efektif dalam pencarian kehilangan air, salah satu metode yang cukup terkenal
adalah Steptest, yaitu teknik untuk mencari lokasi atau area dengan jumlah
diduga disebabkan oleh kehilangan air. Setiap loggers ditempatkan pada satu
hidran, meter air, atau surface fitting lainnya. Kemudian dari sinyal yang
diperoleh, noise loggers akan menentukan ruas pipa yang terdapat indikasi
bocor tertinggi dengan radius tertentu. Gambar 2.3 merupakan ilustrasi cara
32
Gambar 2.3 Alat Pendeteksi Kehilangan Air.
33
Konsumsi air perkapita sangat bervariasi antara satu tempat
dengan tempat lainnya yang dipengaruhi curah hujan, perbedaan jumlah
penduduk, kemampuan ekonomi, tingkat kesadaran masyarakat akan
pentingnya menghemat air, penggunaan air baik untuk industri maupun
komersial lainnya dsb. Unit konsumsi air rata-rata untuk sarana dan prasarana
non domestik dalam evaluasi disesuaikan dengan standart DPU Ditjen Cipta
Karya, 1996.
tersebut.
Pn = Po (1 + r)n........................................................................... 2.1.
Jumlah _ pertambahan
r …………………………………..
tahun n tahun o
Dengan :
34
r = Presentase jumlah pertambahan penduduk dibagi selisih waktu dikurangi
Untuk mengetahui kriteria perencanaan air bersih pada tiap – tiap kategori
>1.000.000
Desa
1 2 3 4 5 6
1. Konsumsi Unit Sambungan > 150 150 - 120 90 - 120 80 - 120 60 – 80
Rumah (SR) ( liter/org/hari )
2. Konsumsi Unit Hidran (HU) 20 - 40 20 - 40 20 - 40 20- 40 20 – 40
35
12. SR : HU 50 : 50 50 : 50
s/d s/d
80 : 20 80 : 20 80 : 20 70 : 30 70 : 30
13. Cakupan Pelayanan ( % ) 90 90 90 90 70
Cp=80%xPn................................................................................
Dengan:
Sl=80%xCp.................................................................................
Dengan :
36
3. Sambungan tak langsung atau sambungan bak umum
umum dapat melayani kurang lebih 100 jiwa atau sekitar 20 keluarga.
Sb=20%xCp................................................................................
Dengan :
15% dari jumlah pemakaian air untuk sambungan rumah dan bak umum
dengan rumus:
37
Kn=15%x(Sl+Sb)..................................................................
Dengan:
5. Kehilangan air
pipa yang bocor, pipa yang retak dan akibat kurang sempurnanya waktu
Lo=24%xPr...............................................................................
Dengan :
dari bak umum dan konsumsi air untuk non rumah tangga kemudian
38
Pr=Sl + Sb + Kn + Lo..................................................................
Dengan :
Ss=f1xSr.....................................................................................
Dengan :
(liter/detik),
39
Pemakaian air pada waktu jam puncak adalah pemakaian air tertinggi
pada jam- jam tertentu dalam satu hari. Kebutuhan air pada waktu jam
sebagai berikut:
Dengan :
(liter/detik),
Pada segi kuantitas dapat dilihat saat air yang dapat digunakan oleh
pelanggan berkurang jumlahnya, sedangkan dari segi kualitas hal ini dapat
terjadi akibat pipa yang bocor sehingga dapat masuk kotoran dari luar pipa
didistribusikan.
yang mencukupi hingga titik akhir pelayanan. Oleh karena itu, jika
40
menyebabkan tekanan air berkurang dan membuat air tidak mengalir hingga
Akibat kehilangan air jika dilihat dari segi keuangan, antara lain:
1. Biaya produksi air dan biaya untuk mengurangi tingkat kehilangan air juga akan
lebih meningkat.
2. Kehilangan air yang terjadi akan membuat jumlah air yang dapat terjual
3. Jumlah produksi air harus ditingkatkan, mengingat hal ini untuk menutupi
41
BAB III
METODE PENELITIAN
Buton yang merupakan tempat kehilangan air SPAM. Penelitian ini akan
42
3.2 Objek Penelitian
1. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
a. Kondisi lingkunan
b. Pengecekan pipa
43
pengumpulan data dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.
lapangan. Data sekunder didapatkan dengan cara bekerja sama dengan pihak
1. Data Primer
3. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi, baik berupa
penelitian yang telah dilakukan maupun data yang telah dikumpulkan oleh
instansi terkait. Pengamatan di lakukan pada pukul 07:00 sampai 14:00 WITA.
Data dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu data primer dan
data sekunder. Dalam pengumpulannya, data primer diperoleh dari hasil tanya
jawab langsung oleh pelanggan, pengambilan data ini dilakukan secara langsung
44
2. Data pelanggan PDAM menurut jenis-jenis pelanggan selama 5 tahun
terakhir.
45
3.7 Diagram Alir Penelitian
Mulai
Survei Pendahuluan
Pengumpulan Data
46
Selesai
DAFTAR PUSTAKA
Al Layla, M.A., Ahmad S., and Middlebrooks, E.J. 1978. Water supply
Engineering Design. Michigan: Ann Arbor Science.
47
Fatim Sri Meutia,2019” Analisis Kehilangan Air Dengan Metode Neraca
Air Dan Infrastructure Leakage Index Pada Pdam Tirta Tamiang, Jurusan Teknik
Industri, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Aceh Utara, Indonesia
Masduqi, A., Assomadi, AF. 2012. Operasi dan Proses Pengolahan Air.
Surabaya: ITS Press.
Obradovic, dan dansdale, . 1998. Water Loss Control 2nd Edition. United
States of America. McGraw-Hill Companies.
48