Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

ANALISIS SISTEM DISTRIBUSI AIR


BERSIH PDAM DI KOTA TOMOHON
(Studi Kasus: Kelurahan Lahendong Kecamatan
Tomohon Selatan)

Disusun Oleh :
JOSHUA LONDOK
16209037
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
TOMOHON
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau potensial

bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian, industri, rumah

tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Sangat jelas terlihat bahwa seluruh manusia

membutuhkan air. 97% air di bumi adalah air asin, dan hanya 3% berupa air tawar yang

lebih dari 2 per tiga bagiannya berada dalam bentuk es di glasier dan es kutub. Air

tawar yang tidak membeku dapat ditemukan terutama di dalam tanah berupa air tanah,

dan hanya sebagian kecil berada di atas permukaan tanah dan di udara. (Manar Badr,

Mariam Salib dan Marwa Abdelrassoul, 2011). Air bersih adalah air tawar yang sudah

siap dikonsumsi oleh masyarakat luas, dan tidak mempunyai dampak negatif bagi

kesehatan masyarakat.

Sebagai kebutuhan vital bagi masyarakat, air bersih harus selalu tersedia guna

mempertahankan kelangsungan hidupnya. Guna mendapatkan air bersih diperlukan

perencanaan, desain, cara pengumpulan, pemurnian, transmisi, dan distribusi yang

baik. Demikian halnya yang dilakukan oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum)

Kota Tomohon. PDAM Kota Tomohon adalah sebuah perusahaan yang mengelola dan

mensuplai kebutuhan air bersih untuk wilayah Kota Tomohon. Dalam rangka

memenuhi kebutuhan air bersih tersebut, PDAM Kota Tomohon terus melakukan

perbaikan pelayanan dengan meningkatkan kualitas air yang dikirim, menambah

jumlah kapasitas produksi dan juga melalui perbaikan¬perbaikan sistem jaringan


distribusi. (Benny Bernadhy, 2004). Sistem jaringan tertutup PDAM Kota Tomohon

diharapkan dapat mendistribusikan air bersih secara merata dan seimbang ke seluruh

lokasi jaringan sesuai kebutuhan masing-masing. Air bersih dari sumber-sumber

tersebut ada yang langsung didistribusikan kepada pelanggan.

Di Kota Tomohon terdapat sumber air yang terdiri dari sumber air asli berupa

mata air dan sumur dalam. Sumber tersebut menjadi potensi sumber air yang dapat

mencukupi kebutuhan air pada masyarakat sekitar, sehingga penyaluran air bersih

dapat memenuhi kebutuhan air standart nasional sebesar 80%. Distribusi PDAM Kota

Tomohon yang meliputi Kelurahan-kelurahan di Kota Tomohon mengambil

sumbernya dari 2 tempat yaitu Sineleyan dan Danau Linau. Dengan meningkatnya

kebutuhan air bersih pada pelanggan PDAM Kota Tomohon, maka jalan yang terbaik

adalah mengadakan pengkajian / perhitungan kembali kebutuhan air bersih untuk Kota

Tomohon pada saat sekarang dan masa yang akan datang agar keinginan masyarakat

untuk mendapatkan pelayanan distribusi air bersih dari PDAM Kota Tomohon dapat

terpenuhi.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diambil suatu rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Berapa besar kebutuhan air yang harus disediakan PDAM Kota Tomohon pada

tahun 2020, dan bagaimana ketersediaan air dengan kebutuhan PDAM Kota

Tomohon sampai tahun 2021 ?

2. Seberapa besar penambahan distribusi tahun 2020 untuk Kecamatan Tomohon

Selatan ?

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak terlalu luas tinjauannya dan tidak menyimpang dari rumusan

masalah di atas maka perlu adanya pembatasan masalah yang ditinjau, tinjauan tersebut

dibatasi oleh:

1. Penelitian terletak di Kota Tomohon yang mendapatkan air dari mata air

Sineleiyan dan Danau Linau yang meliputi kecamatan Tomohon Selatan:

2. Perhitungan jumlah kebutuhan air bersih yang meliputi kebutuhan sosial, niaga,

non niaga, industri, khusus dan prosentase kehilangan air, sehingga didapatkan

jumlah kebutuhan air yang harus tersedia untuk semua jenis pelanggan

sehingga didapatkan jumlah kebutuhan air yang harus tersedia untuk semua

jenis pelanggan pada tahun 2020.

3. Perhitungan jumlah pelanggan aktif PDAM Kota Tomohon diperkirakan

sampai 5 tahun dari tahun 2015.


4. Analisis data berdasarkan data sekunder yang diperoleh di PDAM Kota

Tomohon.

5. Perhitungan hanya pada pipa distribusi.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan Penulisan Penelitian ini adalah :

1. Mengetahui besar kebutuhan air yang harus distribusi ke pelanggan PDAM

Kota Tomohon.

2. Mengetahui kemampuan debit sumber mata air yang berada di Kecamatan

Tomohon Selatan, dan mencari sumber alternatif dan rencana jaringan bila di

perlukan.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Mengetahui berapa kebutuhan air PDAM Kota Tomohon sampai tahun 2021 dan

mengetahui kemampuan debit sumber air untuk memenuhi kebutuhan pelanggan

PDAM Kota Tomohon sampai tahun 2021.

2. Manfaat Praktis

Untuk menambah wawasan dalam bidang teknik sumberdaya air.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritis

1. Pengertian Air

Air adalah sumber daya alam yang mutlak dipergunakan bagi hidup dan

kehidupan manusia dan dalam sistem tata lingkungan, air adalah unsur lingkungan.

Kebutuhan manusia akan kebutuhan air selalu meningkat dari waktu ke waktu, bukan

saja karena meningkatnya jumlah manusia yang memerlukan air tersebut, melainkan

juga karena meningkatnya intensitas dan ragam dari kebutuhan akan air.

2. Kebutuhan Air

Kebutuhan air adalah banyaknya jumlah air yang dibutuhkan untuk keperluan

rumah tangga, industri, dan lain-lain. Prioritas kebutuhan air meliputi kebutuhan air

domestik, industri, pelayanan umum.

Kebutuhan air merupakan jumlah air yang diperlukan secara wajar untuk

keperluan pokok manusia (domestik) dan kegiatan-kegiatan lainnya yang memerlukan

air. Kebutuhan air menentukan besaran sistem dan ditetapkan berdasarkan pemakaian

air. Untuk merumuskan penggunaan air oleh masing-masing komponen (kelompok

per Sambungan Rumah) secara pasti sulit dilakukan sehingga dalam perencanaan dan

perhitungan digunakan asumsi-asumsi atau pendekatan-pendekatan berdasarkan


kategori kota. Kebutuhan air akan dikategorikan dalam kebutuhan air domestik dan

non domestik. Kebutuhan air domestik adalah kebutuhan air yang digunakan untuk

keperluan rumah tangga yaitu untuk keperluan minum, memasak, mandi, mencuci

pakaian serta keperluan lainnya, sedangkan kebutuhan air non domestik digunakan

untuk kegiatan komersil seperti industri, perkantoran, maupun kegiatan sosial seperti

sekolah, rumah sakit, tempat ibadah, dan niaga.

3. Sistem Distribusi Air Bersih

Sistem distribusi air bersih terbagi atas reservoir dan sistem perpipaan distribusi

dijelaskan selengkapnya pada pernyataan dibawah ini:

A. Reservoir

Reservoir adalah tangki yang terletak pada permukaan tanah maupun diatas permukaan

tanah yang berupa tower air baik untuk sistem gravitasi ataupun pemompaan yang

mempunyai 3 fungsi, yaitu:

A. Penyimpanan, berfungsi untuk:

a) Melayani fluktuasi pemakaian per jam

b) Cadangan air untuk pemadam kebakaran

c) Pelayanan dalam keadaan darurat, diakibatkan oleh terputusnya sumber pada

transmisi, ataupun terjadinya kerusakan atau gangguan pada suatu bangunan

pengolahan air.
2) Pemerataan aliran dan tekanan akibat variasi pemakaian di dalam daerah distribusi.

3) Sebagai distributor pusat atau sumber pelayanan dalam daerah distribusi.

Lokasi reservoir tergantung dari sumber topografi. Penempatan reservoir

mempengaruhi system pengaliran distribusi, yaitu dengan gravitasi, pemompaan, atau

kombinasi gravitasi pemompaan.

B. Sistem perpipaan distribusi

Adalah sistem yang mampu membagikan air pada setiap konsumen dengan berbagai

cara, baik dalam bentuk sambungan langsung rumah (house connection) atau

sambungan melalui kran (public tap). Pada zat cair ideal sewaktu mengalir di dalam

pipa tidak ada tenaga yang hilang, tetapi pada zat cair biasa yang mempunyai

kekentalan terjadi gesekan antara zat cair dengan dinding pipa dan/atau antara zat cair

dengan zat cair itu sendiri, sehingga terjadi kehilangan tenaga.

Perpipaan distribusi menyampaikan air ke masyarakat konsumen. Ada beberapa pola

sistem jaringan distribusi, yaitu:

1. Sistem cabang (branch), Merupakan system sirip cabang pohon. Sistem

perpipaan ada akhirnya (bagian ujung). Tapping untuk suplai ke bangunan

dapat diperoleh dari cabang utama kecil (sub-mains) yang dihubungkan oleh

pipa mains (secondary feeders). Pipa mains dihubungkan ke pipa utama (trunk

lines/primary feeders). Aliran dalam perpipaan cabang selalu sama.


Keuntungan:

a) Pendistribusian sangat sederhana

b) Perencanaan pipa mudah

c) Ukuran pipa merupakan ukuran yang ekonomis

Kerugian:

a) Endapan dapat berkumpul karena aliran diam bila flushing tidak dilakukan,

sehingga dapat menimbulkan bau dan rasa.

b) Bila ada bagian yang diperbaiki, bagian bawahnya tidak akan mendapat air.

c) Tekanan berkurang bila area pelayanan bertambah.

2. Sistem loop/grid, tidak ada ujungnya. Air mengalir lebih dari satu arah.

Keuntungan:

a) Air mengalir dengan arah bebas, tidak ada aliran diam.

b) Perbaikan pipa tidak akan menyebabkan daerah lain tidak kebagian air, karena

ada aliran dari arah lain.

c) Pengaruh karena variasi/fluktuasi pemakaian air dapat dikurangi (minimal).

Kerugian:

a) Perhitungan perpipaan lebih kompleks

b) Diperlukan lebih banyak pipa dcaonmpmeritletnoguksaeprannya (fittings).


Tekanan air dalam sistem jaringan distribusi

Tekanan air dalam suatu sistem jaringan distribusi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

a. Kecepatan aliran

b. Diameter pipa

c. Perbedaan ketinggian pipa

d. Jenis dan umur pipa

e. Panjang pipa

Dalam pendistribusian air bersih tekanan air juga bisa mengalami penurunan. Penyebab

terjadinya penurunan tekanan adalah:

a. Terjadinya gesekan antara aliran air dengan dinding pipa

b. Jangkauan pelayanan.

c. Kebocoran pipa

d. Konsumen menggunakan mesin hisap (pompa)

4. Kehilangan Air

Masalah kehilangan air (Unaccounted For Water) masih merupakan salah satu masalah

yang sangat besar bagi pengelola air minum di Indonesia. Tingkat kebocoran jaringan

perpipaan sulit diukur secara teliti. Perusahaan Air Minum (PDAM) pada umumnya

menggunakan selisih antara produksi dan penjualan untuk melukiskan efektivitas pelayanan

air minum dan efisiensi upaya penurunan kehilangan air. Menurut prinsip analisis perimbangan

air dari International Water Association, air yang terpakai tapi tidak terbayar dan air yang

hilang dikategorikan sebagai air tak berekening (NRW -non revenue water). Menurut ketentuan
yang berlaku, seluruh rumah tangga ataupun industri yang menggunakan jasa PDAM dalam

penyediaan kebutuhan akan air harus dipasangi meter air, dan rekening air harus dibayar

berdasarkan hasil bacaan meter air. Pemerintah kota diwajibkan memberikan kompensasi yang

sewajarnya atas pemakaian air kelompok masyarakat tertentu.

Kewajiban manajemen hanya mengontrol kehilangan air secara fisik Kehilangan air

dibagi menjadi kehilangan air secara manajemen dan kehilangan air secara fisik. Golongan

tersebut terakhir terjadi di sarana berupa sambungan-sambungan pipa, dan pipa distribusi

dalam kondisi operasional yang normal. Kehilangan air secara manajemen atau secara

komersial adalah kehilangan air yang disebabkan oleh hal-hal lain, dan ini bisa sangat berbeda.

Tetapi kebanyakan penyebab itu sangat berkaitan dengan kesalahan prosedural manajemen

atau kegagalan melaksanakan prosedur manajemen secara ketat.

Jenis-jenis penyebab kehilangan air secara manajemen pada umumnya:

1. Pendaftaran pengguna air terlambat atas sejumlah pelanggan baru, ataupun yang

dikategorikan sebagai pelanggan yang berganti yang menyebabkan perusahaan air

minum tak dapat menagih rekening tepat pada waktunya atau berdasarkan

penggolongan tarif yang tepat

2. Jenis meter air tidak cocok, tingkat akurasinya rendah, atau kalibrasi, pemeliharaan

dan pergantian meter air tidak terlaksana sebagaimana mestinya

3. Pembaca meter main taksir, atau pelanggan tidak membayar rekening tepat waktu

4. Penggunaan air di perkantoran pemerintah lokal, penyiraman kebun atau industri

pemadam kebakaran tidak ditakar dengan meter air, atau tidak dibayar sejalan dengan

prosedur yang berlaku

5. Sambungan liar atau penggunaan air tanpa meter air.


Penyebab-penyebab kehilangan air secara fisik:

1. Kebocoran pada sambungan pipa, hidran dan valve karena penyambungan dan

pemeliharaan yang sembarangan

2. Pipa atau tangki air bocor karena terbuat dari bahan yang tidak bermutu, pipa dan

peralatan yang tua atau karceonma mteiktatnoaunsyerang berlebihan

3. Penggunaan air pada penggelontoran pipa dengan prosedur yang tidak normal

4. Kebocoran karena tekanan yang terlalu tinggi pada jaringan perpipaan dan tekanan

yang muncul secara tak wajar.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Lokasi penelitian berada di Kelurahan Lahendong Kecamatan Tomohon Selatan

2. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan dengan menempuh tahapan-tahapan mulai dari pra penelitian

(persiapan dan penyusunan proposal) sampai dengan tahapan pelaporan, penelitian

dilakukan selama 3 bulan

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, studi untuk mengetahui kebutuhan air PDAM

Kota Tomohon, serta meninjau kemampuan debit dari sumber mata air.

C. Sumber Data

Data yang digunakan adalah data sekunder dari PDAM Kota Tomohon meliputi :

1. Debit produksi dari sumber mata air.

2. Debit konsumsi pelanggan.

3. Jumlah pelanggan aktif PDAM Kota Tomohon.

4. Dimensi pipa distribusi.


D. Teknik Pengumpulan Data

1. Tahap persiapan

Tahap persiapan dimaksudkan untuk mempermudah jalannya penelitian seperti pengumpulan

data, analisis dan penyusunan laporan. Tahapan persiapan ini meliputi :

1. Studi pustaka

Studi pustaka dimaksudkan untuk memberikan arahan dan wawasan sehingga mempermudah

dalam pengumpulan data, analisis maupun dalam hasil penelitian.

2. Pembuatan proposal

Pembuatan proposal dimaksudkan untuk memberikan gambaran tertulis mengenai tujuan,

rencana serta langkah langkah yang akan diambil dalam pelaksanaan penelitian.

F. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur serta menggunakan data yang dimiliki oleh

instansi-instansi terkait dalam hal ini adalah PDAM Kota Tomohon. Adapun data tersebut

adalah:

1. Data debit produksi air PDAM Kota Tomohon.

2. Data jumlah kebutuhan pemakaian air terjual PDAM Kota Tomohon.

3. Data jumlah tiap jenis pelanggan aktif PDAM Kota Tomohon.

3. Analisis Data

Pada tahap analisis dilakukan hitungan dengan didasarkan pada data yang diperoleh dari hasil

penelitian, sedangkan pembahasan hasil hitungan berdasarkan pada teori yang diperoleh dari

berbagai pustaka. Hasil dari hitungan disusun menjadi sebuah laporan dengan format yang

sudah dibakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Bernadhy, Benny. 2004. Analisis Kebutuhan Air Bersih Dan Kapasitas Jaringan Pipa Utama

Pelanggan PDAM Kabupaten Boyolali. Skripsi, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil,

Surakarta : Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Deki Susanto, 2007. The Distribution Analysis at Distribution Net Pipeline at Sondakan Sub-

Zone of PDAM Surakarta by Simultaneous Loop Equation Method. Thesis. Surakarta :

Industry Department of Industry Faculty, Sebelas Maret University.

DPU Dirjen Cipta Karya, 1996.

Iwan Rustanto. 2002. Tinjauan Jaringan Pipa Distribusi Air Bersih untuk Memenuhi

Kebutuhan Air Perumahan Puro Asri Kabupaten Sragen pada Jam- jam Sibuk, Skripsi,

Surakarta : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta.

M. Daud Silalahi, Desember 2002, Majalah Air Minum, hal. 52, Edisi No.97.

Manar Badr, Mariam Salib dan Marwa Abdelrassoul. 2011. Water Resources.

Turki.

Moegijantoro, 1996.

Nur Puji Ekawati, Analisis Kebocoran di Sub Zona Kerjo PDAM Karanganyar, Tugas Akhir,

Surakarta : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta.

PERPAPSI, 1994.

Sujana, 1992:06.

Triatmodjo, Bambang, 1998, HidrcaoumlimkaitItIo, Yusoegryakarta : Beta Offset.

Anda mungkin juga menyukai