Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM (IPAM)


TERITP KECAMATAN BALIKPAPAN TIMUR
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas mata kuliah Rekayasa Penyehatan Lingkungan

Dosen : Bapak Wahidin Alaudin, SP., MURP.

Disusun Oleh :
Supyan Suri 177011317
Rifani Ashar 177011242
Syarif Simajuntak 177011318
Samsuriansyah 177011284

UNIVERSITAS BALIKPAPAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAAN PERENCANAAN
2019
Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Teritip

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
petunjuk, bimbingan dan kekuatan sehingga dapat menyelesaikan laporan hasil
kunjungan lapangan di IPAM Teritipyang berlokasi di Kecamatan Balikpapan
Selatan.
Selama melaksanakan kunjungan lapangan ini penyusun telah banyak
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Oleh karena itu penyusun
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Wahidin Alaudin, SP., MURP. Selaku dosen mata kuliah Rencana
Penyehatan Lingkungan.
2. Bapak Deni Idham yang telah memberikan bimbingan, arahan dan
penjelasan pada pelaksanaan di lapangan.
3. semua pihak yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan laporan
ini, baik berupa moril maupun materiil sehingga pelaksanaan praktek lapangan
ini dapat selesai, yang tidak dapat sebutkan satu persatu.
Disadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan laporan ini, semoga
bermanfaat bagi kita.

Balikpapan, Nopember 2019

Penyusun

i 2
Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Teritip

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR. ................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................ 2
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Air Baku dari Sumber Daya Air Permukaan...................................... 4
2.2 Kualitas Air ........................................................................................ 4
2.3 Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ........................................... 5

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Sumber Air Baku IPAM Teritip ......................................................... 6
3.2 Sistem Pengolahan Air IPAM Teritip ................................................ 6
3.3 Fasilitas Pada Ipam Teritip ................................................................. 7
3.4 Distribusi Ipam teritip ........................................................................ 11

BAB VI PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 9
3.2 Saran................................................................................................... 9

ii 3
Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Teritip

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air di permukaan Bumi sebagai salah satu sumberdaya alam menutupi sekitar
70% permukaan bumi, dengan jumlah sekitar 1.368 juta km3. Manfaat sumberdaya
air bagi makhluk hidup bermacam-macam misalnya mandi, kegiatan mencuci,
pertanian, peternakan, perikanan, transportasi dan kegiatan produksi air minum. Hal
ini menyebabkan air di suatu wilayah menjadi salah satu sumberdaya alam yang
sangat penting bagi manusia.
Kota Balikpapan merupakan salah satu kota yang terletak di Provinsi
Kalimantan Timur dan salah satu kota yang tidak memiliki sungai besar seperti di
beberapa kota lain di Pulau Kalimantan. Sungai-sungai besar ini biasanya
digunakan sebagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai sumber
air baku Ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota
Balikpapan dapat diperoleh dari air permukaan dan airtanah. Namun, hingga saat
ini air permukaan masih menjadi sumber air utama di Kota Balikpapan. Air
permukaan yang digunakan yaitu air yang berasal dari tampungan air waduk.
Kegiatan pembangunan waduk dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air
bersih Kota Balikpapan yang semakin meningkat akibat pertambahan jumlah
penduduk dari tahun ke tahun. Waduk yang dimanfaatkan sebagai sumber air baku
Kota Balikpapan yaitu salah satunya adalah waduk Teritip. Waduk Teritip berjenis
waduk tadah hujan, sehingga kuantitas airnya sangat tergantung air hujan. Waduk
Teritip menjadi salah satu sumber air baku yang penting bagi Kota Balikpapan
terutama untuk wilayah Balikpapan bagian Timur. Waduk Teritip pertama kali
dibangun pada tahun 2014 dan mulai beroperasi sebagai sumber air baku tahap
pertama pada tahun 2019. Setelah itu, Waduk Teritip terus dimanfaatkan sebagai
sumber air bersih hingga saat ini. Air dari Waduk Teritip diolah menjadi air bersih
dan disalurkan kepada masyarakat oleh IPAM Teritip.
Ipam Teritip adalah salah satu IPAM yang dibangun untuk pengolahan air
bersih untuk wilayah Balikpapan Timur sehingga mendorong kami untuk
membahas tentang system pengelolaan dan pengolahan air yang ada di IPAM
Teritip.

1 4
Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Teritip

1.2 Rumusan Masalah


Air minum yang sesuai dengan syarat kesehatan merupakan kebutuhan dasar
manusia. Oleh karenanya kebutuhan air minum harus tersedia dalam kualitas yang
memadai. Untuk mendapatkan air yang berkualitas dan sesuai dengan standar
kualitas air minum, maka diperlukan suatu pengolahan air yang bisa menjamin
terpenuhinya kualitas yang diinginkan. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
melalui IPAM yang ada salah satunya adalah IPAM Teritip merupakan suatu badan
usaha yang bekerja untuk mengolah dan melayani kebutuhan air minum masyarakat
sehingga perlu diketahui dan di bahas terkait prosesnya sehingga tersalur air bersih
ke masyarakat yang bersumber dari waduk Teritip dan diolah oleh IPAM Teritip.
Hal tersebut diatas mendorong kami untuk mengunjungi IPAM Teritip dan
merumuskan maslah-maslah sebagai berikut.
1. Darimana air baku yang diolah di IPAM Teritip.
2. Bagaimana proses pengolahan air di IPAM Teritip.
3. Apa fasilitas yang ada di IPAM Teritip.
4. Bagaimana proses distribusi air dari IPAM Teritip

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat sebelumnya, maka tujuan
penelitian ini antara lain.
1. Mengetahui sumber air baku yang diolah di IPAM Teririp.
2. Mengetahui proses pengolahan air baku hingga menjadi air besih di IPAM
Teritip.

3. Mengetahi fasilitas-fasilitas yang ada di IPAM Teritip

4. Mengetahui proses distribusi air dari IPAM Teritip ke kran-kran rumah


masyarakat Kota Balikpapan.

2 5
Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Teritip

1.4 Manfaat Penelitian


Merujuk pada tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan
bermanfaat yaitu dapat memberikan tambahan informasi dan data bagi kita semua
bagaimana proses pengolahan air yang ada di IPAM Teritip, darimana sumber air
baku yang digunakan dan bagaimana proses pendistribusiannya sehingga bias
dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya Kecamatan Balikpapan Timur.

3 6
Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Teritip

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air Baku dari Sumber Daya Air Permukaan


Air baku adalah air yang akan digunakan untuk input pengolahan air minum
yang memenuhi baku mutu air baku. Air baku yang diolah menjadi air minum dapat
berasal dari Sumber air bawah tanah yaitu dari lapisan yang mengandung air di
bawah permukaan tanah dangkal atau dalam dan Sumber air permukaan yaitu
sungai, danau, rawa dan mata air. Air baku yang digunakan di IPAM Teritip adalah
air baku dari sumber daya air permukaan yaitu waduk atau danau.
Sumberdaya air permukaan merupakan salah satu sumberdaya yang paling
banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Air permukaan dapat berupa sungai, danau,
dan waduk. Perairan menggenang yang terbentuk akibat pembendungan aliran
sungai dan dibuat secara sengaja disebut waduk. Waduk digunakan sebagai salah
satu sumber air tawar yang dibutuhkan makhluk hidup dalam memenuhi kebutuhan
air dalam hidupnya. Waduk berfungsi untuk menyimpan air, suatu bangunan dapat
dikatakan sebagai waduk ketika tinggi tubuh perairan lebih dari 10 meter dengan
volume tampungan lebih dari 100.000 m3. Air yang ditampung di dalam waduk ini
dapat digunakan untuk bermacammacam keperluan antara lain sumber air baku
untuk air minum (PDAM), pembangkit tenaga listrik pariwisata, dan irigasi.

2.2 Kualitas Air


Kualitas air merupakan kondisi air berdasarkan karakteristik fisik, kimiawi,
dan biologisnya. Kualitas air diartikan sebagai sifat air yang mempunyai kandungan
makhluk hidup, zat energi atau komponen lain dalam air. Kualitas air antara satu
wilayah dengan wilayah lainnya akan berbeda sesuai dengan karakteristik
wilayahnya masing-masing, sehingga pemantauan kualitas air sangat dibutuhkan.
Parameter kualitas air sebagai syarat dan pengawasan kualitas air minum
berupa parameter fisika, kimia dan biologi diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas
Air Minum. Berikut syarat air dikatakan tercemar, yaitu mengandung zat organik
atau komponen lain yang dapat mengubah fungsi air dan peruntukannya.
Kandungan ini dapat disebut parameter pencemar dan air yang mengandung

4 7
Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Teritip

parameter pencemar yang sudah melebihi batas tertentu dan dapat dikatakan tidak
sesuai dengan peruntukannya.
Kualitas air antar satu daerah dengan daerah lain berbeda sesuai dengan
karakteristik daerahnya masing-masing. Faktor utama yang mempengaruhi kualitas
air yaitu faktor alami, faktor buatan akibat aktivitas manusia dan waktu. Faktor
alami terdiri dari proses yang terjadi di alam yaitu iklim, geologi, dan vegetasi.
Faktor buatan akibat adanya aktivitas manusia misalnya adanya sampah akibat
pembuangan sampah sembarangan, limbah domestik, limbah industri, dan aktivitas
manusia lainnya.

2.3 Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)


Sumber air merupakan salah satu komponen utama yang ada pada suatu
sistem penyediaan air bersih, karena tanpa sumber air maka suatu sistem penyedia
air bersih tidak akan berfungsi. Salah satu perusahaan yang menjadi penyedia dan
pengelola air bersih di Indonesia yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
PDAM sebagai perusahaan air bersih bertanggung jawab atas kualitas dan juga
kuantitas air yang di salurkan harus sesuai dengan standar air minum yang berarti
semua sifat fisik, kimia, dan biologi memenuhi persyaratan baku mutu air minum
sesuai ketentuan
Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 adanya PDAM merupakan
perusahaan milik Pemerintah Daerah yang memberikan jasa pelayanan dan
menyelenggarakan kemanfaatan umum di bidang air minum. Sistem yang biasanya
dikembangkan oleh PDAM dalam melakukan distribusi air kepada masyarakat
yaitu melalui sistem jaringan menggunakan pipa. Pipa ini yang kemudian
menghubungkan sumber air baku dengan kran air warga. Penyediaan air bersih
merupakan salah satu contoh pemanfaatan air yang dilakukan oleh PDAM. Hal ini
merupakan salah satu tahapan penting dalam teknik pengembangan sumberdaya air

5 8
Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Teritip

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sumber Air Baku IPAM Teritip


IPAM Teritip merupakan instalasi pengolahan air yang terhubung oleh pipa
langsung ke Waduk Teritip sebagai sumber air baku dan memiliki pompa yang
langsung terhubung ke sumber air yaitu Waduk Teritip.
Waduk Teritip adalah sumber air baku yang diolah di IPAM Teritip waduk
yang terletak timur Kota Balikpapan ini adalah waduk buatan dengan cara di
bending yang memiliki luas genangan normal kurang lebih 150 Hektar dan akan
meningkat sampai 300 Hektar ketika musim hujan dan diprediksi bisa menampung
lebih dari 2,4jt m3. Air di waduk bersifat alami dan merupakan hasil tampungan
dari air hujan yang turun.

3.2 Sistem Pengolahan Air IPAM Teritip


IPAM Teritip menggunakan sistem yang hampir sama pada setiap instalasi
pengolahan air pada umumnya, namun ada beberapa hal yang berbeda
menyesuaikan kemampuan masing-masing instalasi pengolahan air dan juga
banyaknya konsumen yang dilayani di masing-masing daerah instalasi pengolahan
air.
Proses pengolahan air berawal dari air baku yang berasal dari waduk teritip
(intake) dipompa menuju aerator atau bak penampungan air baku, saat air baku
sampai pertama kali di bak penampungan air baku di instalasi pengolahan, hal
pertama yang dilihat adalah kekeruhan dan pH air. Kekeruhan dan pH air akan
diamati dan dilakukan perhitungan dosis zat kimia yang ditambahkan
menggunakan metode Jartest. Zat kimia yang ditambahkan yaitu tawas (alum) dan
Soda Ash atau biasa disebut Natrium Carbonat (Na2CO3) saat air berada di static
mixer. Kemudian air yang sudah tercampur zat kimia masuk kedalam bak koagulasi
dan flokulasi selanjutnya mengalir ke bak sedimentasi. Dari bak sedimentasi
kemudian menuju bak filter dari bak filter menghasilkan air bersih menuju reservoir
atau bak penampungan air bersih yang siap didistribusikan. Kotoran atau lumpur
yang mengalir terpisah dari bak sedimentasi dan bak filter akan dialirkan ke bak

6 9
Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Teritip

penampungan air limbah yang nantinya akan diolah kembali masuk ke static mixer.
Secara garis besar tergambar pada diagram alir berikut:

Gambar 1. Diagram Alir IPAM Teritip

3.3 Fasilitas Pada Pengolahan Air IPAM Teritip

A. Penampungan air Baku atau Intake


Air baku waduk kemudian mengalami proses pemompaan untuk dialirkan ke
bak penampungan. Saat proses pemompaan berlangsung, penyaringan sampah dan
kotoran yang terbawa oleh air waduk juga dilakukan. Setelah itu dilakukan
pengecekan nilai kekeruhan dan pH. Kedua unsur ini merupakan unsur yang paling
pertama dicek saat mulai masuk ke tahap pertama pengolahan air. Kemudian
ditambahkan yaitu tawas (alum) dan Soda Ash atau biasa disebut Natrium Carbonat
(Na2CO3) dengan dosis tertentu. Pada proses pengolahan air untuk mengatasi
kekeruhan air menggunakan tawas. Semakin tinggi kekeruhan air baku, maka
semakin besar jumlah tawas yang dibutuhkan. Namun, semakin banyak tawas yang
ditambahkan maka pH akan semakin rendah karena akan menghasilkan asam sulfat
sehingga air yang diolah akan menjadi asam. Oleh karena itu, digunakan soda ash
untuk penetralan pH air baku yang akan diolah. Soda ash ditambahkan setelah
pembubuhan tawas karena tawas membuat air menjadi asam sedangkan soda ash

7 10
Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Teritip

yang dapat menetralkannya. Kemudian dilakukan mixer atau pengadukan sampai


tercampur. Kemudian dilanjutkan ke tahapan proses selanjutnya.

Gambar 2. Penampungan Air Baku atau Intake

B. Bak Koagulasi dan Flokulasi


Bak Koagulasi dan Flokulasi adalah untuk memisahkan partikel padat dan
cair dari sejumlah cairan. Dalam proses ini dilakukan proses pemisahan padatan
dari air baku. Pemisahan dilakukan dengan menambahkan zat kimia ke dalam air
baku yang selanjutnya akan diolah. Setelah proses pengadukan dilakukan,
gelembung udara ditambahkan ke dalam air sehingga tercampur dengan aliran air,
lama kelamaan padatan akan terlepas dari air ketika terjadi kontak dengan obat air.
Air akan mengalami kehilangan muatan koloid yang terdapat dalam air baku
dan terjadi proses pengendapan ke bawah. Koloid yang sudah kehilangan
muatannya akan mengalami saling tarik menarik sehingga akan membentuk
gumpalan yang lebih besar dinamakan flok. Flok-flok akan kembali berikatan
dengan flok lain hingga membentuk gerakan seperti turbulensi dan akibat pengaruh
gaya gravitasi akan mengendapan pada dasar.

8 11
Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Teritip

Gambar 2. Bak Koagulasi dan Flokulasi

B. Bak Sedimentasi
Di dalam proses sedimentasi partikel-partikel / flok - flok yang terbentuk
dari flokulasi akan mengendap pada bak sedimentasi. Pada bak sedimentasi
dilengkapi tube settler yang bertujuan untuk mempercepat proses pengendapan.

Gambar 3. Bak Sedimentasi

9 12
Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Teritip

C. Bak Filter
IPAM Teritip memiliki enam buah filter yang digunakan untuk pengolahan
air. Pada proses ini air akan melalui proses penghilangan partikel yang tersuspensi
dan flok yang sangat kecil dan ringan yang lolos dari clearator ( Kogulasi, Flokulasi
dan Sedimentasi) dengan cara penyaringan. Sebelum air dapat dialirkan ke resevoir,
air dicek dahulu kembali kekeruhan, pH, dan juga dilakukan desinfektan agar
terbebas dari bakteri patogen yang mungkin terkandung dalam air.

Gambar 4. Bak Filter

D. Bak Reservoar
Resevoar dalam instalasi pengolahan air digunakan untuk menampung air hasil
proses pengolahan, dalam hal ini air yang sudah bening dan bersih dari padatan,
sebelum didistribusikan ke konsumen melalui pipa distribusi. IPAM Teritip
memiliki resevoir distribusi dengan kapasitas 70 s.d 80 liter/detik dengan volume
diatas 5.00.000 m3.
IPAM Teritip memiliki dua bak reservoir yang berfungsi apabila salah satau
bak reservoir dibersihkan atau dikuras maka pelayanan distribusi tidak terhenti
karena masih ada satu bak reservoir yang masih terisi.

10 13
Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Teritip

Gambar 3. Bak reservoar

3.4 Distribusi IPAM Teritip


Tahap terakhir dalam pengolahan air yaitu distribusi air ke konsumen air
yaitu pelanggan PDAM melalui pipa hingga ke kran warga. Dari bak reservoar air
akan disalurkan ke pelanggan dengan pompa elektrik melalui pipa distribusi. IPAM
Teritip memiliki 5 pompa distribusi namun saat ini hanya berfungsi 1 atau dua
Pompa saja karena jumlah air yang didistribusikan dari IPAM Teritip belum begitu
banyak bila dibandingkan dengan jumlah air yang ada di reservoar. Dari pompa
distribusi selanjutnya akan disalurkan kerumah rumah pelanggan PDAM Tirta
Manggar. Untuk smentara wilayah distribusinya IPAM Teritip hanya dari teritip
sampai ke Batakan.

11 14
Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Teritip

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari pembahasna makalah ini dapat kami simpulkan antara lain:


1. Pengolahan air pada IPAM Teritip berawal dari penampungan air pada waduk
teritip sebagai air baku yang selanjutnya diolah di IPAM Teritip melalui proses
yang modern dan terpatau secra komputerisasi.
2. IPAM Teritip belum maksimal dalam pendistribusian kepada konsumen karena
terbilang masih baru dalam melayani konsumennya.

4.2 Saran
Berdasarkan pembahasan diatas kami penyusun menyarankan agar PDAM
lebih meningkatkan pendistribusian air dari IPAM Teritip yang belum maksimal
sehingga apa yang di cita-citakan pemerintah dengan dibangunnya waduk teritip
tercapai yaitu bias memenuhi kebutuhan air bersih di seluruh wilayah Balikpapan.

12 15

Anda mungkin juga menyukai