06
SAMPAI BANDARA SYAMSUDIN NOOR
ABSTRAK
ABSTRACT
179
Jurnal TRANSUKMA Volume 02 Nomor 02 Juni 2017 ISSN cetak 2502-1028
5. Hubungan antara waktu, terhadap 4. Alat pengawasan dan pengamanan
terjadinya kecelakaan. pemakai jalan.
6. Hubungan antara profesi, tingkat 5. Fasilitas pendukung kegiatan lalu
pendidikan, umur, kepemilikan SIM lintas dan angkutan jalan yang berada
dan jenis kelamin pelaku terhadap di
terjadinya kecelakaan jalan dan di luar jalan.
Berdasarkan Fungsi Jalan Berdasarkan Kelas Jalan Alinem Horizontal Alinemen Vertikal Jarak Pandang
1. Jalan Arteri Primer 1. Jalan kelas I 1. Superelevasi 1. Landai Vertikal 1. Jarak
2. Jalan Kolektor Primer 2. Jalan kelas II 2. Jari-jari 2. Lengkung Pandang
3. Jalan Arteri Sekunder 3. Jalan kelas IIIa Tikungan Vertikal Henti
4. Jalan Kolektor Sekunder 4. Jalan kelas IIIb 3. LengkungPerali 2. Jarak
5. Jalan kelas IIIc han Pandang
Menyiap
Berdasarkan Status Jalan
1. Jalan Nasional meliputi jalan arteri
primer, jalan kolektor primer, yang Tinjauan Terhadap Kerusakan
penetapan statusnya dengan SK Pekerjaan Jalan
Menteri Kimpraswil. Menurut Manual Pemeliharaan Jalan
2. Jalan Provinsi meliputi jalan kolektor Nomor: 03/MN/B/1983 yang dikeluarkan
primer penetapan status jalan dengan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga,
SK Menteri Dalam Negeri atas usul kerusakan jalan dapat dibedakan atas:
Pemerintah Daerah Provinsi. 1. Retak (cracking)
3. Jalan Kabupaten meliputi jalan arteri 2. Distorsi (distortion)
sekunder dan kolektor sekunder 3. Cacat permukaan (disintegration)
penetapan status dengan Keputusan 4. Pengausan (polished aggregate)
Gubernur atas usul Pemerintah 5. Kegemukan (bleeding of flushing)
DaerahKabupaten/Kota. 6. Penurunan pada bekas penanaman
4. Jalan Khusus, yaitu jalan yang utilitas
dibangun oleh instansi/badan hukum
untuk Pengertian Umum Kecelakaan Lalu
melayani kepentingannya, penetapan Lintas
status yaitu oleh instansi tersebut Kecelakaan lalu lintas merupakan
dengan memperhatikan pedoman dari peristiwa yang tidak diharapkan yang
Menteri Kimpraswil. melibatkan paling sedikit satu kendaraan
bermotor pada suatu ruas jalan dan
Perlengkapan Jalan mengakibatkan kerugian material bahkan
Ditinjau dari Pasal 8 Undang-undang No. sampai menelan korban (Kadiyali, 1973).
14 Tahun 1992 maka untuk keselamatan, Kecelakaan lalu lintas adalah kejadian
ketertiban dan kelancaran lalu lintas serta pada lalu lintas jalan di mana paling
kemudahan bagi pemakai jalan, jalan sedikit melibatkan satu kendaraan yang
wajib dilengkapi dengan: menyebabkan kerusakan yang merugikan
1. Rambu-rambu pemiliknya (Baker, 1975).
2. Marka jalan
3. Alat pemberi isyarat lalu lintas.
180
Analisa penyebab kecelakaan lalu lintas jalan a. Yani km. 06 sampai bandara syamsudin
noor
Kecelakaan adalah suatu peristiwa yang 3. Tabrak samping-depan
terjadi pada suatu pergerakan lalu lintas 4. Tabrak samping-samping
akibat adanya kesalahan pada sistem 5. Lepas kendali
pembentuk lalu lintas, yaitu pengemudi
(manusia) kendaraan jalan dan Berdasarkan Pelaku Kecelakaan
lingkungan, pengertian kesalahan dapat 1. Usia
dilihat sebagai kondisi yang tidak sesuai 2. Kepemilikan Surat Izin Mengemudi
dengan standar atau peraturan yang (SIM)
berlaku maupun kelalaian yang dibuat 3. Pendidikan
oleh manusia (Carter &Homburger, 4. Jenis kelamin
1978). 5. Profesi
181
Jurnal TRANSUKMA Volume 02 Nomor 02 Juni 2017 ISSN cetak 2502-1028
Kriteria Daerah Rawan Kecelakaan Tabel 2 Lokasi Kecelakaan Lalu Lintas
Daerah lawan kecelakaan adalah daerah Pada Ruas Jalan A. Yani Km.06
yang mempunyai angka kecelakaan tinggi, sampai Bandara Syamsudin Noor
No. STA 2012 2013 2014 2015 2016 Total
risiko kecelakaan tinggi, kecelakaan 1. 6–7 2 1 2 - 1 6
tersebut dapat diidentifikasi pada lokasi- 2. 7–8 2 3 1 1 1 8
3. 8–9 - - - 1 1 2
lokasi tertentu pada ruas jalan (black spot) 4. 9 – 10 - 1 - 1 1 3
5. 10 – 11 1 - - - 1 2
dan juga pada ruas jalan tertentu (black 6. 11 – 12 - - - 1 1 2
site) ataupun pada wilayah tertentu (black 7. 12 – 13 - - 1 - - 1
8. 13 – 14 1 2 - 1 - 4
area). 9. 14 – 15 - 1 1 2 1 5
10. 15 – 16 1 - - 1 - 2
11. 16 – 17 - 1 - 1 1 3
12. 17 – 18 1 1 - 1 1 4
Pengolahan Data Dengan Statistika 13. 18 – 19 - - 1 - 1 2
Uji Rataan/Berpasangan 14.
15.
19 – 20
20 – 21
1
-
1
1
2
1
-
2
-
1
4
5
Analisis Varian (ANOVA) 16. 21 – 22 - - - - - -
17. 22 – 23 - 1 - - - 1
18. 23 – 24 - 1 - - - 1
3. METODE PENELITIAN
Tahap Identifikasi Tipe Tabrakan
Tahap Tinjauan Awal dan Adapun tipe tabrakan yang terjadi pada
Pengambilan Data lokasi daerah rawan kecelakaan dapat
Pengumpulan Data dilihat pada tabel dibawah ini.
1. Data Sekunder
2. Data Primer Tabel 3 Tipe Tabrakan
Tahap Pengolahan Data No.
1.
STA
Depan-Depan (D-D)
1999
0
2000
0
2001
1
2002
1
2003 Total
0 2
2. Belakang-Depan (B-D) 3 2 0 0 4 9
3. Samping-Depan (S-D) 4 3 3 5 4 19
Bagan Alir Penelitian 4. Samping-Samping (S-S) 0 1 0 0 0 1
5. Lepas Kendali (KD) 1 0 0 0 1 2
Pelaku Kecelakaan
182
Analisa penyebab kecelakaan lalu lintas jalan a. Yani km. 06 sampai bandara syamsudin
noor
Jenis Kendaraan Tabel 9 Lokasi Daerah Rawan
Adapun jenis kendaraan yang terlihat Kecelakaan Jalan Banjarmasin –
tabrakan pada lokasi daerah rawan Banjarbaru
kecelakaan dapat dilihat pada tabel di TAHUN LOKASI AR EAN
bawah:
6 + 000– 7 + 000 264,70 31
2012 7 + 000– 8 + 000 529,4 34
Tabel 5 Jenis Kendaraan Yang Terlibat 13 + 000– 14 + 000 397,0 37
Kecelakaan
No. Tipe Tabrakan 2012 2013 2014 2015 2016 Total
6 + 000 – 7 + 000 516,20 52
1 Tak Bermotor 3 2 2 0 3 10 2013 7 + 000 – 8 + 000 387,1 47
2 Sepeda Motor 16 11 10 10 11 58 13 + 000 – 14 + 000 387,1 43
3 Mobil Penumpang 5 8 8 4 6 31
4 Bus 1 0 0 0 0 1 6 + 000 – 7 + 000 232,7 25
5 Truck Kecil-Sedang 6 8 6 8 3 31 2014 7 + 000 – 8 + 000 349 40
6 Kendaraan Besar 0 0 0 0 0 0 19 + 000 – 20 + 000 232,7 22
7 + 000 – 8 + 000 199,68 31
2015 14 + 000 – 15 + 000 299,5 43
Geometrik 20 + 000 – 21 + 000 199,68 40
Korban
Adapun kondisi korban kecelakaan di
daerah rawan kecelakaan yaitu disajikan
pada tabel di bawah ini.
Tabel 8 Keadaan Korban Kecelakaan
No. Tipe Tabrakan 2012 2013 2014 2015 2016 Total
1 Meninggal Dunia (MD) 7 9 6 8 7 37
2 Luka Berat (LB) 3 2 3 2 3 13
3 Luka Ringan (LR) 2 8 1 3 5 19
183
Jurnal TRANSUKMA Volume 02 Nomor 02 Juni 2017 ISSN cetak 2502-1028
Tabel 11 Pengaruh Persimpangan Tabel 15 Pengaruh Jenis Kelamin Pelaku
Terhadap Kecelakaan Terhadap Kecelakaan
Jumlah Kecelakaan Daerah Rawan
Daerah Rawan No. Laki-laki Perempuan
No. Kecelakaan (STA)
Kecelakaan (STA) Simpangan Non-simpang 1 6 + 000 – 7 + 000 7 0
1 6 + 000 – 7 + 000 3 5 2 7 + 000 – 8 + 000 14 0
2 7 + 000 – 8 + 000 4 7 3 13 + 000 – 15 + 000 11 0
3 13 + 000 – 15 + 000 3 7 4 16 + 000 – 18 + 000 5 0
4 16 + 000 – 18 + 000 2 4 5 19 + 000 – 21 + 000 6 0
5 19 + 000 – 21 + 000 2 6
5 19 + 000 – 21 + 000 0 1 3 2 0
5 19 + 000 – 21 + 000 1 4 1 0
5. KESIMPULAN
Setelah dilakukan analisa dan pembahasan
yang telah disampaikan pada bagian
sebelumnya dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Lokasi rawan terhadap kecelakaan
(Black spot) pada ruas jalan
Banjarmasin STA 06 + 000 sampai
184
Analisa penyebab kecelakaan lalu lintas jalan a. Yani km. 06 sampai bandara syamsudin
noor
Bandara Syamsudin Noor (STA 24 + 4. Pertambahan volume lalu lintas
000) adalah pada STA 06 + 000 – berpengaruh terhadap terjadinya
STA 07 + 000, STA 07 + 000 – STA kecelakaan.
08 + 000, STA 13 + 000 – STA 15 + 5. Faktor tingkat pendidikan, umur, jenis
000, STA 16 + 000 – STA 18 + 000 kelamin dan profesi pengendara sangat
dan STA 19 + 000 – STA 21 + 000. mempengaruhi terhadap terjadinya
2. Ada pengaruh tikungan terhadap kecelakaan dedangkan kepemilikan
terjadinya kecelakaan terutama pada surat izin mengemudi (SIM)
STA 17 + 000 dan STA 20 + 100 berpengaruh terhadap terjadinya
karena pada tikungan tersebut disertai kecelakaan tetapi nilainya kecil.
dengan persimpangan.
3. Kecepatan kendaraan sangat
berpengaruh terhadap terjadinya
kecelakaan.
DAFTAR PUSTAKA
Dadans, S. (2001) Analisis Kecelakaan dan Keselamatan Kereta Api di DAOP VIII
Surabaya, Tesis Program Pascasarjana MRT ITS, Surabaya.
POLRI. (2016) Laporan Kecelakaan, Kepolisian Resort Kota Banjarbaru dan Kabupaten
Banjar.
Walpole R. E. dan Myers, R. H. (1985) Probability and Statistics for Engineer and
Scientist, MacMillan Publishing Company, New York.
185
Jurnal TRANSUKMA Volume 02 Nomor 02 Juni 2017 ISSN cetak 2502-1028