2089-2942
ABSTRAKSI
Jalan merupakan prasarana penting dalam transportasi yang dapat berpengaruh terhadap
kemajuan bidang ekonomi, sosial, budaya maupun politik di suatu wilayah. Dengan melihat hal ini
maka diperlukan peningkatan baik kuantitas maupun kualitas jalan yang memenuhi kebutuhan
masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis kerusakan, persentase kerusakan
jalan dan tebal pelapisan tambahan (Overlay) pada perkerasan lentur jalan Simpang Talang Jambe –
jalan AMD Sugiwaras. Melaksanakan survey secaralangsung di lapangan sehingga diperoleh berupa
data primer seperti jenis – jenis dan jumlah dari komposisi kerusakan jalan dan jumlah LHR (Lalu
Lintas Harian Rata-Rata) pada ruas jalan Simpang Talang Jambe – jalan AMD Sugiwaras. Analisis
perhitungan tebal pelapisan tambahan (Overlay) dilakukan dengan menggunakan metode Analisa
Komponen PU Bina Marga Tahun 1987. Berdasarkan hasil analisis maka diperoleh besar volume
kendaraan pada ruas Jalan Simpang Talang Jambe sebesar 4581 kendaraan/hari/2 arah. Dan persentase
kerusakan jalan sebesar 30,03% dengan perhitungan tebal perkerasan lapisan tambahan (Overlay)
dengan umur rencana 5 tahun sebesar 14 cm dan untuk umur rencana 10 tahun sebesar 17 cm.
Kata kunci : LHR (Lalu Lintas Harian Rata-Rata), Persentase Kerusakan Jalan, Perkerasan Lentur
(Flexible Pavement)
Pengaruh Volume Kendaraan Terhadap Tingkat Kerusakan Jalan Pada Perkerasan 100
Lentur (Flexible Pavement) (Hariman Al Faritzie1), Bahder Djohan2), Berri Wijaya3))
Jurnal Teknik Sipil UNPAL Vol 9, No 2, Nopember 2019 ISSN.2089-2942
STAAwal
STA aAAwal
AkhirAAk
hir
Pengaruh Volume Kendaraan Terhadap Tingkat Kerusakan Jalan Pada Perkerasan 101
Lentur (Flexible Pavement) (Hariman Al Faritzie1), Bahder Djohan2), Berri Wijaya3))
Jurnal Teknik Sipil UNPAL Vol 9, No 2, Nopember 2019 ISSN.2089-2942
METODOLOGI PENELITIAN
Pengaruh Volume Kendaraan Terhadap Tingkat Kerusakan Jalan Pada Perkerasan 102
Lentur (Flexible Pavement) (Hariman Al Faritzie1), Bahder Djohan2), Berri Wijaya3))
Jurnal Teknik Sipil UNPAL Vol 9, No 2, Nopember 2019 ISSN.2089-2942
persentase kerusakan jalan dihitung per STA Dengan didapat nilai persentase
100 agar dapat mengamati kerusakan jalan kerusakan (Np) kita dapat menentukan
dengan jelas dan pengamatan dilakukan penanganan terhadap kerusakan jalan.
dengan melihat kerusakan jalan pada jalur Berdasarkan Tabel 2.9 didapat nilai persentase
yang menjadi objek penelitian. Berikut ini kerusakan sebesar 5 maka prioritas
rekapitulasi jumlah kerusakan jalan pemeliharaan jalan tersebut berada pada urutan
prioritas 4 – 6 yaitu Pemeliharaan Berkala.
Dimensi
JenisKerusakan
Luas (m²) Perencanaan Perkuatan Jalan Lama
Total (Pelapisan Tambahan/Overlay)
RetakPinggir 552,6
RetakSusut 884,5 1) Rencana
RetakBuaya 1495,9 Berdasarkan data dari PU Bina Marga
RetakSelip 45,7 Sumatera Selatan di dapat tebal lapis
Retak Alur 39,3 tambahan jalan lama 1 jalur, data lalulintas
Lubang 1487,2 tahun 2018 dan umur rencana 5 tahun dan 10
tahun. Susunan perkerasan jalan lama : Laston
Dari hasil rekapitulasi kerusakan jalan (MS 590) = 10 cm ; Batu pecah (CBR 80) = 20
didapat jenis kerusakan jalan yang paling cm ; Sirtu ( CBR 50) = 10 cm. Hasil penelitian
dominan pada ruas jalan Simpang Talang pada kondisi jalan menunjukan bahwa pada
Jambe adalah jenis kerusakan retak buaya lapis permukaan Laston terlihat banyak Crack
sebesar 1495,9. (retak), beberapa deformasi pada jalur roda
Dengan menjumlahkan seluruh (kondisi 40%) akibat jumlah lalulintas yang
kerusakan jalan per STA makadi dapat total melebihi perkiraan semula FR = 1,0
kerusakan jalan sebesar 4505,2 m2 .
Dari hasil survei LHR di dapat jumlah volume
Dari hasil survey geometric untuk luas
kendaraan sebagai berikut :
jalan keseluruhan diketahui lebar jalan 6.00 m,
jumlah jalur 1, dan panjang jalan yang menjadi a) Data-data
objek penelitian sepanjang 2500 m. Maka luas
jalan keseluruhan 15000 m2 (6 m x 1 jalur x Kendaraan ringan 2 ton = 2659
2500 m = 15000 m2). Kendaraan
Adapun perhitungan persentase % Bus 8 ton = 12
kerusakan dijalan Simpang Talang Jambe Kendaraan
dapat dihitung dengan menggunakan Truk 2 as 13 Ton = 1910
persamaan 2.3 Kendaran
LHR 2018 = 4581
Nilai Persentase Kerusakan (Np) Kendaraan/hari/2 arah (Data Primer)
Luas Jalan Rusak
Np = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
x 100 % Untuk menghitung perkembangan
4505,2
lalulintas (i) dengan umur rencana 5 tahun dan
Np = 15000
x 100 % = 0,3003 = 30,03% 10 tahun dapat dilihat pada persamaan 2.5
Untuk 5 tahun = 5% Sumber : Data PU
Berdasarkan hasil perhitungan persentase Bina Marga
kerusakan sebesar 30,03% Untuk 10 tahun= 4% Sumatera Selatan
Besarnya nilai persentase kerusakan Bahan lapis tambahan Laston (MS
diperoleh dari persentase luas permukaan jalan 590) : (Campuran aspal keras dan agregat
yang rusak terhadap luas keseluruhan bagian bergradasi menerus, dicampur, dihamparkan
jalan yang ditinjau. Dengan di dapat dan di padatkan dalam keadaan panas pada
persentase kerusakan jalan sebesar 30,03% suhu tertentu)
maka persentase tersebut berada diantara 10%
- 40% dengan kategori sedang dan nilai 5. b) Penyelesaian
Nilai Persentase kerusakan jalan (Np) dapat di Menghitung LHR kendaraan dengan
lihat pada tabel 2.6 menggunakan persamaan 2.5 untuk umur
rencana 5 tahun dan 10 tahun sebagai berikut :
Pengaruh Volume Kendaraan Terhadap Tingkat Kerusakan Jalan Pada Perkerasan 103
Lentur (Flexible Pavement) (Hariman Al Faritzie1), Bahder Djohan2), Berri Wijaya3))
Jurnal Teknik Sipil UNPAL Vol 9, No 2, Nopember 2019 ISSN.2089-2942
LHR pada tahun ke 5 dan ke 10 (akhir umur Untuk perhitungan umur rencana 5
rencana), rumus(1+i)n tahun sebagai berikut :
Kendaraan ringan 2 ton
Jenis LHR UR 5 LHR UR 10 3393,6 x 0,50 x 0,0004 = 0,6786
Kendaraan Tahun Tahun Bus 8 ton
Kendaraan Kendaraan 15,3 x 0,50 x 0,1593 = 1,2186
Kendaraan 3393,6 3935,9 Truk 2 as 13 ton
ringan 2 ton 15,3 17,7 2437,7 x 0,50 x 1,0648 = 1297,83
Bus 8 ton 2437,7 2827,3 LEA5 = 1299,72
Truk 2 as 13 Untuk perhitungan umur rencana 10
ton tahun sebagai berikut :
Setelah menghitung jumlah LHR Kendaraan ringan 2 ton
maka dihitung Angka Ekivalen (E) pada 3935,9 x 0,50 x 0,0004 = 0,7871
Tabel 2.17 dan melihat beban sumbu Bus 8 ton
kendaraan masing-masing sebagai berikut: 17,7 x 0,50 x 0,1593 = 1,4098
Truk 2 as 13 ton
Kendaraan ringan 2 ton (1+1) 0,0002+0,0002
2827,3 x 0,50 x 1,0648 = 1505,25
= 0,0004
LEA10 = 1507,44
Bus 8 ton (3+5) Setelah mendapatkan hasil
0,0183+0,1410 = 0,1593 perhitungan LEA5 dan LEA10 dilanjutkan
dengan menghitung LET5 dan LET10 dengan
Truk 2 as 13 ton (5+8) menggunakan persamaan 2.8 dengan rumus
0,1410+0,9238 = 1,0648 sebagai berikut :
Untuk menghitung LEP harus Menghitung LET :
mengetahui nilai Koefisien Distribusi LET= ½ (LEP + LEA)
Kendaraan (C) dapat dilihat pada Tabel 2.16 LET5 = ½(LEP + LEA5)
dan untuk perhitungan LEP menggunakan = ½ ( 1018,36 + 1299,72) = 1159,04
persamaan 2.6 dengan rumus sebagai berikut : LET10 = ½(LEP + LEA10)
= ½ (1018,36 + 1507,44) = 1262,9
Menghitung LEP : Dengan diketahui nilai LEP, LEA, dan
LET maka dapat menghitung LER (Lintas
Ekivalen Rencana) dengan ketentuan factor
penyesuaian untuk umur rencana 5 tahun dan
10 tahun dengan menggunakan persamaan 2.9
Kendaraan ringan 2 ton
dengan rumus sebagai berikut :
2659 x 0,50 x 0,0004 = 0,5318 Menghitung LER :
LER5 = LET + UR/10
Bus 8 ton = 1159,04 x 5/10 = 579,52
12 x 0,50 x 0,1593 = 0,9558 LER10 = LET + UR/10
= 1262,9 x 10/10 = 1262,9
Truk 2 as 13 ton Menentukan nilai DDT dengan
menggunakan grafik korelasi DDT dan CBR.
1910 x 0,50 x 1,0648 = 1016,88 Untuk nilai CBR didapat dari data sekunder
LEP = 1018,36 yang diperoleh dari PU Bina Marga Sumatera
Setelah mendapatkan nilai LEP Selatan. Dengan diketahui nilai CBR tanah
kemudian menghitung LEA untuk umur dasar 4,7% maka nilai DDT dapat dilihat pada
rencana 5 tahun dan 10 tahun dengan Gambar 4.1 Grafik Korelasi DDT dan
CBR.
Pengaruh Volume Kendaraan Terhadap Tingkat Kerusakan Jalan Pada Perkerasan 104
Lentur (Flexible Pavement) (Hariman Al Faritzie1), Bahder Djohan2), Berri Wijaya3))
Jurnal Teknik Sipil UNPAL Vol 9, No 2, Nopember 2019 ISSN.2089-2942
9,8
1,0
579,52
10
4,5 4,7%
1262,9
11
Pengaruh Volume Kendaraan Terhadap Tingkat Kerusakan Jalan Pada Perkerasan 105
Lentur (Flexible Pavement) (Hariman Al Faritzie1), Bahder Djohan2), Berri Wijaya3))
Jurnal Teknik Sipil UNPAL Vol 9, No 2, Nopember 2019 ISSN.2089-2942
PENUTUP
Kesimpulan
LASTON (MS 590)
Berdasarkan hasil analisa dan
perhitungan pada penelitian di Jalan
BATU PECAH (CBR 80) Simpang Talang Jambe maka dapat
disimpulkan :
1. Hasil analisis survei LHR di Jalan
SIRTU (CBR 50) Simpang Talang Jambe diketahui
volume kendaraan di Jalan Simpang
CBR TANAH (4,7%)
Talang Jambe sebesar 4581
kendaraan/hari/2 arah.
Tebal perkerasan lapis permukaan sebesar 2. Persentase kerusakan yang terjadi
14 cm untuk umur rencana jalan 5 tahun. pada ruas Jalan Simpang Talang
Jambe sebesar 30,03%
Menetapkan tebal lapis tambahan 3. Hasil perhitungan perencanaan tebal
untuk Umur Rencana (UR) 10 Tahun perkerasan lentur jalan dengan
dengan data dan cara perhitungan yang menggunakan metode analisa
Pengaruh Volume Kendaraan Terhadap Tingkat Kerusakan Jalan Pada Perkerasan 106
Lentur (Flexible Pavement) (Hariman Al Faritzie1), Bahder Djohan2), Berri Wijaya3))
Jurnal Teknik Sipil UNPAL Vol 9, No 2, Nopember 2019 ISSN.2089-2942
Pengaruh Volume Kendaraan Terhadap Tingkat Kerusakan Jalan Pada Perkerasan 107
Lentur (Flexible Pavement) (Hariman Al Faritzie1), Bahder Djohan2), Berri Wijaya3))