JELAWAT
BAB I
UMUM
A. UMUM
Secara garis besar dan prinsip penting jalan adalah suatu prasarana
transportasi yang meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukan bagi lalu lintas,
yang berada diatas permukaan tanah, dibawah permukaan tanah/air,
serta dipermukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan
kabel. Adapun dalam mendisain drainase jalan disyaratkan untuk
memenuhi ketentuan-ketentuan berikut ini :
1. Fungsi Jalan.
2. Kelas Jalan
3. Bagian-bagian Jalan
4. Dimensi Jalan
5. Muatan Sumbu terberat, Volume Lalu Lintas, dan kapasitas jalan
6. Persyaratan Geometrik Jalan
7. Kontruksi Jalan
8. Kontruksi Bangunan Pelengkap jalan
9. Perlengkapan jalan
10. Kelestarian Lingkungan hidup
11. Ruang Bebas
Dengan mematuhi beberapa persyaratan di atas, diharapkan akan
tercipta desain yang berdaya guna serta efektif dan efisien.
BAB II
TINJAUAN TEKNIS
Dimana:
K (disebut faktor K), adalah faktor volume lalu lintas jam sibuk,
dan F (disebut faktor F), adalah faktor variasi tingkat lalu linta
perseperempat jam dalam satu jam.
3. VJRdigunakan untuk menghitung jumlah lajur jalan dan fasilitas lalu
lintas lainyang diperlukan.
4. Tabel 2.4 menyajikan faktor-K dan faktor-F yang sesuai dengan
VLHR-nya.
Tabel 2.4. Penentuan faktor-K dan faktor-F berdasarkan Volume Lalu
Lintas Harian Rata-Rata
BAB III
PROGRAM KERJA
3.1. UMUM
Tahap 2 :
Pengumpulan data lapangan dan pengolahan seluruh data
survey lapangan.
Koordinasi dengan pemberi tugas dan instansi terkait di
daerah.
Tahap 3 :
Evaluasi / analisa penggabungan tahap 1 dan tahap 2.
Tahap 4 :
Konsultasi dan persetujuan hasil tahap-tahap sebelumnya kepada
pihak pemberi tugas.
Tahap 5 :
Pengajuan konsep rencana teknik (draft) antara lain dan tidak
terbatas pada :
Kriteria dan standar design
Gambar plan
Typical cross section
Tahap 6 :
Perencanaan / perhitungan teknis.
Tahap 7 :
Konsultasi dan persetujuan tahap 6.
Revisi atau perbaikan, bila ada.
Tahap 8 :
Penggambaran antara lain meliputi dan tidak terbatas pada :
Gambar peta lokasi
Tahap 9 :
Assistensi gambar dan persetujuan kepada Pemberi Tugas.
Selanjutnya revisi atau perbaikan gambar bila ada.
Tahap 10 :
Pengajuan analisa kuantitas dan harga.
Pengajuan analisa waktu pelaksanaan.
Tahap 11 :
Persetujuan dari Pemberi Tugas
Tahap 12 :
Draft penyusunan dokumen pelelangan meliputi :
Ketentuan lelang
Syarat kontrak
Spesifikasi umum / khusus
Gambar rencana
Daftar kuantitas dan harga
Tahap 13 :
Persetujuan dokumen pelelangan
Tahap 14 :
Penyerahan seluruh hasil akhir / dokumen-dokumen
perencanaan.
BAB IV
PERENCANAAN JALAN DAN TAMAN
2.1.1SPESIFIKASI UMUM
(Terlampir)
2.1.2GAMBAR DESAIN PERENCANAAN
(Terlampir)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Fasilitas dan beragam amenitas yang tersedia serta lokasi
yang sangat strategis menjadi faktor pendorong masyarakat Kota
Samarinda untuk berkunjung, baik itu rekreasi keluarga,