Anda di halaman 1dari 17

1 PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN DAN TAMAN JL.

JELAWAT

BAB I
UMUM

A. UMUM
Secara garis besar dan prinsip penting jalan adalah suatu prasarana
transportasi yang meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukan bagi lalu lintas,
yang berada diatas permukaan tanah, dibawah permukaan tanah/air,
serta dipermukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan
kabel. Adapun dalam mendisain drainase jalan disyaratkan untuk
memenuhi ketentuan-ketentuan berikut ini :
1. Fungsi Jalan.
2. Kelas Jalan
3. Bagian-bagian Jalan
4. Dimensi Jalan
5. Muatan Sumbu terberat, Volume Lalu Lintas, dan kapasitas jalan
6. Persyaratan Geometrik Jalan
7. Kontruksi Jalan
8. Kontruksi Bangunan Pelengkap jalan
9. Perlengkapan jalan
10. Kelestarian Lingkungan hidup
11. Ruang Bebas
Dengan mematuhi beberapa persyaratan di atas, diharapkan akan
tercipta desain yang berdaya guna serta efektif dan efisien.

LA P O R A N A K HI R || TAHUN ANGGARAN 2022


2 PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN DAN TAMAN JL. JELAWAT

BAB II
TINJAUAN TEKNIS

2.1 PERSYARATAN TEKNIS JALAN


Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (2011),
persyaratan teknis jalan adalah ketentuan teknis yang harus dipenuhi
oleh suatu ruas jalan agar jalan dapat berfungsi secara optimal
memenuhi Standar Pelayanan Minimal Jalan untuk melayani lalu lintas
dan angkutan jalan.

2.2. KLASIFIKASI JALAN


Klasifikasi menurut fungsi jalan sesuai dengan Tata Cara
Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No.038/TBM/1997 terbagi
atas :
a. Jalan Arteri: jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri
perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah
jalan masuk dibatasi secara efisien
b. Jalan Kolektor: jalan yang melayani angkutan
pengumpul/pembagi dengan ciri-ciri perjalanan sedang,
kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi
c. Jalan Lokal: jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-
ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rendah, dan jumlah jalan
masuk tidak dibatasi
Klasifikasi Menurut Medan Jalan sesuai dengan Tata Cara Perencanaan
Geometrik Jalan Antar Kota No.038/TBM/1997 diuraikan secara
dominan nantinya adalah drainase permukaan.
a. Medan jalan diklasifikasikan berdasarkan kondisi sebagian besar
kemiringan medan yang diukur tegak lurus garis kontur.
b. Klasifikasi menurut medan jalan untuk perencanaan geometrik
dapat dilihat dalam tabel 2.1

LA P O R A N A K HI R || TAHUN ANGGARAN 2022


3 PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN DAN TAMAN JL. JELAWAT

Tabel 2.1. Klasifikasi Medan

c. Keseragaman kondisi medan yang diproyeksikan harus


mempertimbangkan keseragaman kondisi medan menurut
rencana trase jalan dengan mengabaikan perubahan-perubahan
pada bagian kecil dari segmen rencana jalan tersebut.
Klasifikasi Menurut Sistem Jaringannya
a. Jalan primer merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan
pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan
semua wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan
semua simpul jasa, distribusi yang berwujud pusat-pusat
kegiatan.
b. Jalan sekunder merupakan jalan sitem jaringan jalan dengan
peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat
di dalam kawasan perkotaan.
Klasifikasi menurut wewenang pembinaan jalan sesuai
PP.No.26/1985 adalah sebagai berikut:
a. Jalan Nasional/Jalan Negara
b. Jalan Propinsi/Jalan Tingkat I
c. Jalan Kabupaten/Jalan Tingkat II
d. Jalan Desa
e. Jalan Khusus/Toll

Menurut Jenis Konstruksi Perkerasannya :

LA P O R A N A K HI R || TAHUN ANGGARAN 2022


4 PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN DAN TAMAN JL. JELAWAT

a. Konstruksi perkerasan lentur yaitu perkerasan yang


menggunakan aspal sebagai bahan pengikat, lapisan-lapisan
perkerasan bersifat memikul dan menyebarkan beban lalu lintas
ke tanah.
b. Konstruksi perkerasan kaku yaitu perkerasan yang
menggunakan semen sebagai bahan pengikat plat beton dengan
atau tanpa tulangan diletakan
c. Konstruksi perkerasan komposit, perkerasan kaku
dikombinasikan dengan perkerasan lentur. (Silvia Sukirman,
1994).

2.3. PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN


Faktor yang berpengaruh dalam perencanaan geometrik jalan.
1. Kendaraan rencana adalah kendaraan yang merupakan wakil dari
kelompoknya, dipergunakan untuk merencanakan bagian-bagian
dari jalan, (Silvia Sukirman, 1994).
Kendaraan Rencana dan pengaruhnya terhadap perencanaan
geometrik jalan :
a. Ukuran lebar
b. Sifat Membelok.
c. Tinggi tempat duduk pengemudi.
Kendaraan Rencana mana yang akan dipilih sebagai dasar
perencanaan geometrik jalan ditentukan oleh : Ukuran lebar
a. Fungsi jalan.
b. Jenis kendaraan dominan yang memakai jalan tersebut.
c. Biaya.
2. Kendaraan Rencana dikelompokan dalam 3 kategori:
a. Kendaraan kecil, diwakili oleh mobil penumpang.
b. Kendaraan sedang, diwakili oleh truk 3 as tandem atau bus besar
2 as.
c. Kendaraan besar, diwakili oleh truck – semi – trailer.

LA P O R A N A K HI R || TAHUN ANGGARAN 2022


5 PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN DAN TAMAN JL. JELAWAT

3. Dimensi dasar untuk masing-masing ketegori kendaraan rencana


ditunjukan dalam tabel 2.2.
Tabel 2.2.Dimensi Kendraan Rencana

Gambar 2.1.Dimensi Kendraan Kecil


Dimensi kendaraan fungsinya untuk menentukan lebar perkerasan
yang akan di rencanakan

Gambar 2.2 .Dimensi Kendraan Sedang

LA P O R A N A K HI R || TAHUN ANGGARAN 2022


6 PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN DAN TAMAN JL. JELAWAT

Gambar 2.3 .Dimensi Kendraan Besar

2.4. SATUAN MOBIL PENUMPANG


1. SMP adalah angka satuan kendaraan dalam hal ini kapasitas jalan,
dimana mobil penumpang ditetapkan memiliki satu SMP.
2. SMP untuk jenis-jenis kendaraan dan kondisi medan lainnya dapat
dilihat tabel 2.3.
Tabel 2.3. Ekivalen Mobil Penumpang (EMP)

2.5. VOLUME LALU LINTAS


Volume Lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melintasi satu titik
pengamatan dalam suatu satuan waktu (hari, jam atau menit). Satuan
volume lalu lintas yang umum digunakan sehubungan dengan
penentuan jumlah dan lebarlajur adalah:

LA P O R A N A K HI R || TAHUN ANGGARAN 2022


7 PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN DAN TAMAN JL. JELAWAT

1. Volume Lalu Lintas Harian Rencana (VLHR) adalah prakiraan volume


lalu lintas harian pada akhir tahun rencana lalu lintas dinyatakan
dalam SMP/hari.
2. Volume Jam Rencana (VJR) adalah prakiraan volume lalu lintas pada
jam sibuk tahun rencana lalu lintas, dinyatakan dalam SMP/jam,
dihitung dengan rumus:

Dimana:
K (disebut faktor K), adalah faktor volume lalu lintas jam sibuk,
dan F (disebut faktor F), adalah faktor variasi tingkat lalu linta
perseperempat jam dalam satu jam.
3. VJRdigunakan untuk menghitung jumlah lajur jalan dan fasilitas lalu
lintas lainyang diperlukan.
4. Tabel 2.4 menyajikan faktor-K dan faktor-F yang sesuai dengan
VLHR-nya.
Tabel 2.4. Penentuan faktor-K dan faktor-F berdasarkan Volume Lalu
Lintas Harian Rata-Rata

5. Kapasitas adalah jumlah kendaraaan maksimum yang dapat


melewati suatu penampang jalan pada jalur jalan selama satu jam

LA P O R A N A K HI R || TAHUN ANGGARAN 2022


8 PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN DAN TAMAN JL. JELAWAT

dengan kondisi serta arus lalu lintas tertentu.(Silvia Sukirman,


1994).

2.6. KECEPATAN RENCANA (VR)


Kecepatan Rencana pada suatu ruas jalan adalah kecepatan yang dipilih
sebagai dasar perencanaan geometrik jalan yang memungkinkan
kendaranaan-kendaraan bergerak dengan aman dan nyaman dalam
kondisi cuaca yang cerah, lalu lintas yang lengang, dan pengaruh
samping jalan yang tidak berarti. VR untuk masing-masing fungsi jalan
dapat ditetapkan dari tabel 2.5.
Tabel 2.5. Kecepatan Rencana VR, sesuai klasifikasi fungsi dan klasifikasi
medan jalan

2.7. STANDAR PERENCANAAN


Merupakan ketentuan dasar yang digunakan dalam merencanakan
geometrik jalan adalah perencanaan geometrik luar kota 1990, yang
tercantum dalam tabel 2.6.

Tabel 2.6. Standar Perencanaan Geometrik

LA P O R A N A K HI R || TAHUN ANGGARAN 2022


9 PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN DAN TAMAN JL. JELAWAT

BAB III
PROGRAM KERJA

3.1. UMUM

LA P O R A N A K HI R || TAHUN ANGGARAN 2022


10 PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN DAN TAMAN JL. JELAWAT

Didalam pelaksanaan pekerjaan layanan konsultansi, perlu adanya


suatu program kerja yang konsepsional, efektif dan efisien
demikian setiap aktivitas kerja terprogram dengan baik dalam
rangka mencapai target sukses pekerjaan.
Program kerja yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan
ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja atau Term of Reference
(TOR).
Dalam penyusunan program kerja antara lain dan tidak terbatas
berdasar pada :
 Ruang lingkup pekerjaan
 Volume pekerjaan
 Batas waktu
 Keahlian personil
 Peralatan yang dipakai
 Schedule mobilisasi
 Arahan pemberi tugas
 Aspek-aspek teknis dan non teknis lainnya.

3.2. PERSIAPAN AWAL


Segera setelah konsultan mengadakan mobilisasi, dimana Pemimpin
Tim (Team Leader) yang pertama telah dimobilisasi yang kemudian
disusul segera personil yang lain sesuai Manning Sechedule (Jadwal
penugasan pesonil) dan atau sesuai kebutuhan aktivitas pekerjaan,
team konsultan segera mengadakan persiapan awal untuk pekerjaan
Perencanaan Teknik (Detail Engineering Design) antara lain dan
tidak terbatas pada :
 Menata / penyiapan kantor, furniture, perlengkapan kantor, dll.
 Mempersiapkan perlengkapan pekerjaan survey.
 Mengadakan rapat koordinasi awal seluruh team konsultan.
 Mengadakan kunjungan / koordinasi awal dengan instansi-
instansi dan pihak-pihak terkait.

LA P O R A N A K HI R || TAHUN ANGGARAN 2022


11 PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN DAN TAMAN JL. JELAWAT

 Penyiapan format / form-form standar yang akan diperlukan /


digunakan selama periode pekerjaan.
 Pengumpulan data yang tersedia.
 Studi / analisa data yang tersedia.

3.3 KOORDINASI DENGAN PELAKSANA KEGIATAN DAN INSTANSI


TERKAIT
1. Koordinasi Konsultan dengan Pelaksana Kegiatan
Representative pemberi tugas konsultan adalah Pelaksana
Kegiatan. Untuk itu konsultan perlu koordinasi dengan Pelaksana
Kegiatan dan dilakukan secara routine serta dengan frekwensi
yang cukup.
2. Koordinasi dengan Instansi terkait
Dalam tahap perencanaan, konsultan juga akan melakukan
koordinasi dengan instansi yang terkait dengan scope pekerjaan,
agar didapat hasil yang tidak tumpang-tindih, produk desain yang
sesuai program rencana, mengikuti standar / peraturan yang
tidak bertentangan serta masukan-masukan yang berguna untuk
keperluan perencanaan.

3.4. KOORDINASI TEAM KONSULTAN


Dalam melaksanakan tugas, Team Konsultan selain akan
melaksanakan tugasnya sesuai dengan job description pada Term of
Reference, juga perlu ada koordinasi antara Team Leader
(Pemimpin Tim) dengan stafnya, seperti antara lain dan tidak
terbatas pada :
a.Rapat dua mingguan antara Team Leader dan staf membahas :
b. Profesional Staf (Tenaga Ahli) Konsultan akan melakukan
kunjungan sesuai dengan kebutuhan lapangan pada waktu
pekerjaan berjalan untuk meyakinkan bahwa pekerjaan
dilaksanakan sesuai engan kontrak dan persyaratan-persyaratan

LA P O R A N A K HI R || TAHUN ANGGARAN 2022


12 PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN DAN TAMAN JL. JELAWAT

teknis, standar-standar yang berlaku, serta dapat sesuai dengan


kondisi lapangan.
c.Pertemuan-pertemuan khusus antara Team Leader (Pemimpin
Tim) dengan team atau antar staf konsultan dengan frekwensi
yang cukup atau sesuai kebutuhan agar terjadi komunikasi,
koordinasi, informasi yang baik serta membahas masalah-
masalah teknis perencanaan.

3.5. TAHAP PERENCANAAN DESIGN


1. Studi Teknis
Studi teknis terhadap seluruh aspek pekerjaan untuk
memperoleh informasi teknis maupun non teknis dari kondisi
lapangan.
2. Penelaahan Informasi dan Data Sekunder
Penelaahan informasi dan data sekunder dari pemberi tugas dan
atau instansi / unit lain terkait merupakan tahapan awal dari
perencanaan yang akan dilengkapi dengan studi di lapangan
untuk mendapat informasi teknis.
Dari informasi data sekunder ini akan membantu dalam
menentukan langkah-langkah pekerjaan survey lapangan yang
akan digunakan sebagai data penunjang rencana teknis.
3. Survey Pendahuluan dan Survey Lapangan
Pengumpulan data lapangan yang perlu dilakukan yang berkaitan
dengan pekerjaan ini antara lain :
 Survey pendahuluan
 Survey topografi
 Survey kondisi lokasi
 Survey material
4. Penyusunan Perencanaan Teknis
Tahap 1 :
 Pemahaman kriteria dan standar design.
 Evaluasi / analisa data hasil studi / analisa data lapangan.

LA P O R A N A K HI R || TAHUN ANGGARAN 2022


13 PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN DAN TAMAN JL. JELAWAT

 Evaluasi / analisa informasi dan data sekunder.

Tahap 2 :
 Pengumpulan data lapangan dan pengolahan seluruh data
survey lapangan.
 Koordinasi dengan pemberi tugas dan instansi terkait di
daerah.

Tahap 3 :
Evaluasi / analisa penggabungan tahap 1 dan tahap 2.

Tahap 4 :
Konsultasi dan persetujuan hasil tahap-tahap sebelumnya kepada
pihak pemberi tugas.

Tahap 5 :
Pengajuan konsep rencana teknik (draft) antara lain dan tidak
terbatas pada :
 Kriteria dan standar design
 Gambar plan
 Typical cross section

Tahap 6 :
Perencanaan / perhitungan teknis.

Tahap 7 :
 Konsultasi dan persetujuan tahap 6.
 Revisi atau perbaikan, bila ada.

Tahap 8 :
Penggambaran antara lain meliputi dan tidak terbatas pada :
 Gambar peta lokasi

LA P O R A N A K HI R || TAHUN ANGGARAN 2022


14 PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN DAN TAMAN JL. JELAWAT

 Tabel kuantitas pekerjaan


 Legenda
 Plan
 Potongan penampang mamanjang
 Potongan penampang melintang
 Gambar Detail-detail

Tahap 9 :
 Assistensi gambar dan persetujuan kepada Pemberi Tugas.
 Selanjutnya revisi atau perbaikan gambar bila ada.

Tahap 10 :
 Pengajuan analisa kuantitas dan harga.
 Pengajuan analisa waktu pelaksanaan.

Tahap 11 :
Persetujuan dari Pemberi Tugas

Tahap 12 :
Draft penyusunan dokumen pelelangan meliputi :
 Ketentuan lelang
 Syarat kontrak
 Spesifikasi umum / khusus
 Gambar rencana
 Daftar kuantitas dan harga

Tahap 13 :
Persetujuan dokumen pelelangan

Tahap 14 :
Penyerahan seluruh hasil akhir / dokumen-dokumen
perencanaan.

LA P O R A N A K HI R || TAHUN ANGGARAN 2022


15 PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN DAN TAMAN JL. JELAWAT

BAB IV
PERENCANAAN JALAN DAN TAMAN

4.1 ASPEK TEKNIS

LA P O R A N A K HI R || TAHUN ANGGARAN 2022


16 PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN DAN TAMAN JL. JELAWAT

2.1.1SPESIFIKASI UMUM
(Terlampir)
2.1.2GAMBAR DESAIN PERENCANAAN
(Terlampir)

4.2 ASPEK EKONOMIS


2.2.1 PERHITUNGAN RAB
2.2.1.1 Daftar Harga Satuan Upah, Bahan dan Alat
(Terlampir)
2.2.1.2 Analisa Harga Sewa Alat dan Analisa Harga Satuan
Pekerjaan
(Terlampir)
2.2.1.3 Daftar Kuantitas Dan Harga Satuan Pekerjaan (RAB)
(Terlampir)
2.2.1.4 Rekapitulasi Biaya (Total)
(Terlampir)

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Fasilitas dan beragam amenitas yang tersedia serta lokasi
yang sangat strategis menjadi faktor pendorong masyarakat Kota
Samarinda untuk berkunjung, baik itu rekreasi keluarga,

LA P O R A N A K HI R || TAHUN ANGGARAN 2022


17 PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN DAN TAMAN JL. JELAWAT

berkuliner, atau sekedar bersantai dan bersilahturahmi antar


kerabat. Adapun amenitas yang tersedia yaitu adanya berbagai
ragam pilihan jenis kuliner yang dijual oleh pedagang makanan
disepanjang kawasan Taman Kota Jalan Jelawat. Taman Jalan
Jelawat juga ditumbuhi pepohonan di beberapa titik agar taman
terasa rimbun dan teduh.
Dari hasil perencaanan ini , biaya yang harus dikeluarkan
dalam upaya Peningkatan Jalan dan Taman yang terjadi pada
daerah Jalan Jelawat Kec. Samarinda Ilir, Kota Samarinda
sebesar kurang lebih Rp. 10.622.065.000,00
5.2 Saran
1. Luas ideal ruang terbuka hijau minimal 30% dan berada di
tengah-tengah lingkungan permukiman sehingga langsung sebagai
pusat orientasi/view serta interaksi antar warga permukiman
sekitar.
2. Pengembangan keanekaragaman vegetasi pada ruang terbuka
hijau berupa pohon, tanaman bunga dan rumput hijau

LA P O R A N A K HI R || TAHUN ANGGARAN 2022

Anda mungkin juga menyukai