Anda di halaman 1dari 12

KESELAMATAN DI

JALAN RAYA
TRISNA JAYATI,SKM,MKM
 Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu penyebab
kematian terbesar di Indonesia. Jumlah korban yang cukup
besar akan memberikan dampak ekonomi (kerugian material)
dan sosial yang tidak sedikit, berbagai usaha prefentif hingga
perbaikan lalu lintas dengan melibatkan berbagai pihak yang
terkait hasilnya belum sesuai yang diharapkan.

 Data kecelakaan yang ada dari tahun ke tahun bahwa penyebab


kecelakaan yang terbesar disebabkan oleh faktor manusia
(pengemudi). Penyebab kecelakaan yang dilakukan akibat
kendaraan terutama jalan raya sangatlah kecil pengaruhnya.
A. DASAR HUKUM
Menurut Undang Undang Nomor 22 tahun 2009 peraturan-peraturan lain-lain yang
tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan Pasal 240 berhubungan dengan keselamatan jalan
dirumuskan bahwa korban kecelakaan lalu lintas raya:
berhak mendapatkan : 1. Undang – Undang No. 22 Tahun 2009
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
1. Pertolongan dan perawatan dari pihak yang Undang – Undang No. 38 Tahun 2004
Tentang Jalan.
bertanggung - jawab atas terjadinya kecelakaan 2. Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006
lalu lintas atau pemerintah. Tentang Jalan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun
2. Ganti kerugian dari pihak yang bertanggung - 2012, tentang Kendaraan
jawab atas terjadinya kecelakaan lalu lintas; dan 4. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun
2013, tentang Jaringan Lalu Lintas dan
3. Santunan kecelakaan lalu lintas dari perusahaan Angkutan Jalan
5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun
asuransi. 2014, Tentang Angkutan Jalan.
B. GAMBARAN KECELAKAAN LALU LINTAS
Kota Batam yang dikenal Korban Lakalantas di Jalan Trans Barelang, Minggu (26/6/2022)
sebagai kota industri pagi belakangan diketahui merupakan warga perumahan Taman
merupakan jalur transportasi Cipta Asri.Keduanya yakni EI (38) dan AL (12). Seorang driver
ojek online (saksi) yang enggan menyebutkan namanya mengaku
penghubung antar negara
kedua korban tersebut merupakan ibu dan anak. Korban Tewas
yang sangat pesat dalam Tertabrak Ertiga, Disebut Ibu dan Anak Sedang Olahraga, "Tadi
pertumbuhan penduduk dan pagi ibu dan anaknya sedang lari pagi," ujarnya kepada Tribun
kepemilikan kendaraan Batam.Dikatakannya, kecelakaan maut itu bermula ketika mobil
pribadi. Oleh karena itu Ertiga yang dikemudikan oleh seorang pria berinisial AR (26)
pada jam sibuk yaitu jam melaju kencang dari arah Simpang Barelang menuju Jembatan 1
Barelang.Tepat di depan PGN, jalan Trans Barelang mobil tersebut
berangkat dan pulang kerja
langsung menabrak kedua korban yang saat itu hendak
lalu lintas di jalan raya menyeberang.Kedua korban tersebut langsung terpelanting dan
sangat padat oleh karyawan meninggal dunia di lokasi kejadian."Diduga AR si pengemudi
dan buruh pabrik. Kondisi mobil Ertiga tersebut sedang dalam kondisi pengaruh alkohol,"
ini menyebabkan tingkat ujarnya. Ia mengaku saat kejadian situasi jalan sedang sepi.Sang
kecelakaan sangat tinggi. sopir sempat diamankan oleh Brimob sembari menunggu unit
satlantas Polresta Barelang tiba di lokasi kejadian.Setelah Polisi
tidak hanya di jalanan
tiba TKP korban dan sang sopir langsung di evakuasi.
ramai,di jalanan sepi juga
harus tetap waspada selalu.
C. PENYEBAB KECELAKAAN

1.Pengendara/pengemudi mengantuk. Dari hasil analisis data statistik, manusia atau pengemudi punya andil besar
sebagai penyebab kecelakaan di jalan raya. Penyebabnya bisa dari kondisi fisik dan mental, sikap berkendara,
keterampilan mengemudi yang buruk, serta pengaruh alkohol.

2.Faktor dari kendaraaan itu sendiri. Ini berhubungan dengan kondisi laik jalan dari sepeda motor atau mobil yang
digunakan untuk berkendara. Seperti sistem pengereman, kondisi ban, atau sistem kemudi yang tidak berfungsi, atau
bahkan modifikasi yang tidak sesuai dengan aturan keselamatan. Faktor kendaraan itu baik bisa di mulai dari masalah
pengereman dan mesin, ban dan oli itu harus diperhatiakan sehingga tidak membahayakan.

3.Faktor jalan. Faktor jalan ini seperti desain geometrik jalan dan layout yang tidak sesuai, kondisi permukaan jalan
yang kurang memenuhi syarat (berlubang), fasilitas pejalan kaki tidak memadai, pencahayaan jalan.Faktor jalan
berlubang dan tidak bagus itu juga dapat menimbulkan bahaya.

4.Faktor lingkungan. Penyebab kecelakaan ini punya kontribusi terhadap kecelakaan. Tak kalah penting adalah faktor
cuaca, kondisi alam mungkin pada saat banjir, gempa bumi dan sebagainya itu juga bisa menimbulkan kecelakaan.

5.Faktor kondisi serta tindakan tidak aman. tindakan tidak aman diantaranya bisa berupa kecerobohan, meninggalkan
langkah kerja, tidak memakai alat pelindung diri (APD), kerja tanpa perintah, meremehkan petunjuk kerja, tidak
mematuhi rambu-rambu dalam tempat kerja, serta tidak mengatur izin kerja. Tindakan tidak aman itu sangatlah beresiko
sebelum mengawali pekerjaan dengan resiko atau bahaya tinggi.
D. UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN

Kecelakaan bisa kita hindari atau meminimalisasi dengan beberapa cara.


berikut ini cara menghindari kecelakaan saat berkendara.

1. Gunakan Helm atau Sabuk Pengaman


2. Hindari Menggunakan Telepon Genggam
3. Periksa Kendaraan Secara Berkala
4. Berkendara Secara Perlahan tapi Pasti
5. Membawa Barang Seperlunya Saja
6. Pastikan Anda mudah terlihat oleh pengendara lain
7. Pastikan dalam kondisi Sehat dan Prima
8. Menjaga jarak dengan pengendara lain
E. KEWAJIBAN PENGEMUDI F. KEWAJIBAN PENGGUNA JALAN
1.Membayar pajak secara teratur (setahun sekali) di
kantor pelayanan pajak. 1. Menjaga Kebersihan. Setiap

2.Pemilik kendaraan harus memiliki Surat Ijin pengguna jalan memiliki kewajiban
Mengemudi (SIM) Harus memiliki surat-surat kendaraan
untuk menjaga kebersihan.
yang lengkap.
2. Mematuhi Rambu Lalu Lintas. .
3.Menaati setiap peraturan lalu lintas yang dibuat oleh
aparat yang berwenang. 3. Menghormati Pengguna Jalan Lain.

4.Patuh Terhadap Rambu-Rambu Lalu Lintas. 4. Memiliki Surat-surat Berkendara.


5. Menggunakan Pengaman.
5.Patuhi Batas Kecepatan Maksimum.
6. Wajib Memberi Jalan Kendaraan
6.Gunakan Helm / sabuk pengaman Saat Berkendara.
dalam Kondisi Darurat.
KEWAJIBAN PENGGUNA JALAN RAYA
1. Mematuhi Rambu Lalu Lintas dan 2. Menjaga Kebersihan Jalan 3. Memberi Jalan pada Ambulans
APILL Saat kita berada di jalanan, terkadang
Sebagai pengguna jalan, kita
Sebagai pengguna jalan, kita wajib mematuhi
wajib menjaga kebersihan kita berpapasan dengan kendaraan
rambu lalu lintas dan APILL (Alat Pemberi
Isyarat Lalu Lintas). jalan. Caranya dengan tidak ambulans. Ambulans wajib diberikan
"Setiap pengguna jalan wajib mematuhi membuang sampah jalan terlebih dahulu. Sebab,
rambu lalu lintas dan APILL." sembarangan di jalanan. ambulans membawa pasien yang
Dengan kita mematuhi rambu dan APILL harus segera mendapatkan
yang ada, jalan akan menjadi lebih tertib dan pertolongan.
teratur. Namun, sebaliknya, jika kita tidak
"Pengguna jalan dilarang
mematuhi rambu lalu lintas dan APILL,
maka jalanan akan terlihat berantakkan dan membuang sampah sembarangan
berbahaya bagi semua pengguna jalan. di jalan raya."
HAK PENGGUNA DI JALAN RAYA
1. Berjalan dengan Nyaman di Trotoar 2. Mendapat Hak Penunjuk 3. Menyebrang
Kita berhak berjalan dengan nyaman di Sebagai pejalan kaki, kita juga
Jalan bagi Tunanetra
trotoar.Jadi, ketika kita sedang berjalan di
Penyandang tunanetra berhak berhak mendapatkan kesempatan
trotoar, kita tidak akan merasa terganggu
oleh kendaraan bermotor atau penjual yang mendapat penunjuk jalan untuk menyebrang di zebra
berdagang di tepi jalan. (guiding block) di trotoar atau cross.Pejalan kaki yang menyebrang
pun zebra cross.Penunjuk jalan di zebra cross juga berhak untuk
tersebut berfungsi agar mereka diberikan kesempatan menyebran
nyaman dan mudah ketika oleh para pengguna jalan yang
berjalan di sekitar jalan raya. membawa kendaraan pribadi.
G. JARAK AMAN BERKENDARA

Menurut info dari Kementrian Perhubungan,


jarak minimal dan jarak aman antar kendaraan
adalah :
Kecepatan : 30 km/jam.
Jarak minimal : 15 meter.
Jarak aman : 30 meter.

Menurut teori defensive driving, jarak


aman mobil pengemudi dengan mobil yang
berada di depannya adalah 3 detik.
Panduan Menjaga Jarak Kendaraan Saat Mengemudi :

1.Ketahui aturan jarak berkendara. Menjaga jarak selama berkendara merupakan


2. 3 detik menjadi jarak antara mobil. suatu kewajiban yang sudah diatur dalam pasal
3.Perhatikan roda belakang mobil di 62 PP no.43 tahun 1993 tentang Tata Cara
depan. Berlalu Lintas. Sikap ini dilakukan bukan tanpa
4.Jangan terlalu lama berada di alasan, melainkan untuk menjaga keselamatan
belakang truk atau bus. dan keamanan selama berkendara.

Pentingnya jarak aman supaya tidak terjadi kecelakaan beruntun. Kebanyakan kecelakaan akan
terjadi karena kendaraan tidak bisa berhenti tepat waktu meskipun pengemudi sudah menekan
pedal rem. Penyebab utamanya karena jarak yang terlalu dekat, bagaimanapun mengerem pasti
akan mengenai kendaraan di depan.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai