Anda di halaman 1dari 3

DANI

Lalu lintas adalah suatu sistem yang terdiri dari komponen – komponen. Komponen utama
yang pertama atau suatu sistem head way (waktu antara dua kendaraan yang berurutan ketika
melalui sebuah titik pada suatu jalan) meliputi semua jenis prasarana infrastruktur dan sarana
dari semua jenis angkutan yang ada, yaitu : jaringan jalan, pelengkap jalan, fasilitas jalan,
angkutan umum dan pribadi, dan jenis kendaraan lain yang menyelenggarakan proses
pengangkutan, yaitu memindahkan orang atau bahan dari suatu tempat ketempat yang lain
yang dibatasi jarak tertentu

FARID

Disiplin berlalu lintas merupakan salah satu cermin dari disiplin nasional yang menunjukkan
harga diri Bangsa, tercantum dalam amanat uu no. 22 tahun 2009 Tentang lalu lintas dan
angkutan jalan yaitu terwujudnya Etika berlalu lintas dan budaya bangsa melalui upaya
Pembinaan, bimbingan dan pendidikan lalu lintas dengan Tujuan membangun disiplin berlalu
lintas dalam kehidupan Sehari hari. Sejalan dengan potret lalu lintas jalan raya saat ini
Jumlah kendaraan sangat banyak, meningkat pesat, jalanan Padat perilaku pengendara
berusaha berebut cepat sampai Tujuan, ngebut, zig zag, potong jalur, lawan arus terobos
Lampu merah dan sebagainya sehingga disamping membuat Lalu lintas menjadi semrawut,
perilaku pengendara yang Demikian menjadi faktor penyebab terjadinya kecelakaan Lalu
lintas.

ILMI

Dalam Diktat Rekayasa Lalu Lintas (2008) rambu lalu lintas mengandung berbagai fungsi
yang masing-masing mengandung akibat hukum sebagai berikut:

1. Perintah

Itu adalah bentuk regulasi yang jelas dan tegas tanpa ada interpretasi lain yang harus
dilakukan oleh pengguna jalan. Karena sifatnya perintah, maka tidak benar adanya perintah
tambahan yang membuka kemungkinan penafsiran lain.

2. Larangan
Yaitu suatu bentuk larangan yang secara tegas melarang pengguna jalan untuk melakukan
hal-hal tertentu. Tidak ada pilihan lain selain tidak melakukannya.

3. Peringatan

Menunjukkan kemungkinan bahaya pada jalan yang akan dilalui. Rambu peringatan
berbentuk bujur sangkar dengan alas berwarna kuning dan lambang atau tulisan berwarna
hitam.

4. Saran

Itu adalah bentuk regulasi yang menarik, boleh atau tidak boleh dilakukan. Pengemudi yang
melakukan atau tidak mengikuti rekomendasi ini tidak dapat disalahkan dan akan dikenakan
sanksi.

5. Petunjuk

Yaitu memberikan petunjuk mengenai arah, kondisi jalan, situasi, kota selanjutnya,
keberadaan fasilitas dan lain-lain.

MILLA

Dalam berlalu lintas pasti kita pernah merasakan terjebak macet, beberapa factor penyebab
kemacetan yaitu pengguna jalan, jenis kendaraan. Contoh dari factor penyebab kemacetan
yaitu pengguna jalan yang ugal-ugalan ketika berkendara dengan kecepatan tinggi sehingga
mengganggu pengguna jalan yang lain. Factor jenis kendaraan berupa kendaraan berat yang
melintas dan juga kendaraan motor yang melimpah sehingga kepadatan lalu lintas. Terkadang
kita sudah berhati-hati dalam berkendara tetapi pengguna jalan yang lain yang melanggar
justru yang membahayakan pengguna yang lainnya. Factor macet yang lainnya yaitu kondisi
jalan raya yang mempengaruhi kondisi ruang lalu lintas sehingga menghambat pergerakan
pengguna jalan, sederhanannya 10 tahun kedepan jalan raya akan tetap sama dengan lebar
yang sama tetapi berbanding terbalik dengan pengguna jalan yang akan semakin banyak
diiringi konsumsi kendaraan yang semakin banyak pula. Sehingga jumlah kendaraan yang
melintas melebihi daya tampung ruang jalan.
CHOIRUL

Tata Cara Berlalu Lintas yang Benar

Berikut ini beberapa aturan dan etika lalu lintas yang harus dijunjung tinggi oleh pengemudi
di jalan adalah sebagai berikut:

a. Sepeda motor, kendaraan bermotor dengan kecepatan lebih rendah, mobil barang dan
kendaraan tidak bermotor berada di lajur kiri. Penggunaan lajur kanan hanya diperuntukkan
bagi kendaraan dengan kecepatan lebih tinggi, akan berbelok ke kanan, mengubah arah atau
menyalip kendaraan lain.

b. Pengemudi kendaraan bermotor yang akan melewati kendaraan lain harus menggunakan
lajur atau lajur di sisi kanan jalan kendaraan yang akan dilalui, memiliki jarak pandang yang
bebas, dan tersedia ruang yang cukup.

c. Pengemudi kendaraan yang melewati kendaraan lain dari arah berlawanan pada jalan dua
arah yang tidak terpisah secara jelas harus memberikan ruang gerak yang cukup pada sisi
kanan kendaraan.

d. Pengemudi kendaraan yang akan berbelok atau berbelok harus memperhatikan keadaan
lalu lintas di depan, di samping dan di belakang kendaraan dan memberikan isyarat dengan
lampu penunjuk arah atau isyarat tangan.

e. Pengemudi yang akan memperlambat kendaraan harus memperhatikan situasi lalu lintas di
samping dan di belakang kendaraan agar tidak membahayakan kendaraan lain.

Anda mungkin juga menyukai