Anda di halaman 1dari 7

KARYA TULIS ILMIAH

PENYEBAB TINGGINYA ANGKA KECELAKAAN AKIBAT PENYIMPANGAN


LALU LINTAS YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN PRIBADI DAN
ANGKUTAN UMUM

DINAS PERHUBUNGAN KOTA SEMARANG

Di susun oleh :

Karuna Indah Atma Artanti


Lintang Sakti Erlangga
Muhammad Raihan Indrayana
Siti Dzawil Chusna

SMA N 9 SEMARANG
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lalu lintas merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting untuk
memperlancar pembangunan. Namun, timbulnya masalah lalu lintas menjadi
penghambat perkembangan dan pembangunan yang sudah di rencanakan pemerintah.
Salah satunya yaitu kecelakaan dan kemacetan.

Kendaraan pribadi sudah menjadi hal yang dianggap sebagai kebutuhan primer
bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Salah satu penyebabnya yaitu, dengan
adanya kendaraan pribadi memudahkan masyarakat untuk menjangkau tempat tujuan
yang akan di datangi. Serta, jam saat berkendara bisa di atur sesuai keinginan. Maka
dari itu, tidak heran apabila kemacetan di kota-kota besar salah satunya Semarang
menjadi permasalahan sosial yang sudah menjadi perspektif umum masyarakat.

Angkutan umum yang awalnya menjadi solusi meminimalisir kemacetan. Kini


menjadi salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan di lalu lintas. Penyebab
utamanya tidak hanya dari mesin kendaraan yang kurang memadai, namun bisa
terjaadi karena kelalaian sopir itu sendiri. Banyaknya kendaraan atau angkutan umum
di jalan raya yang ugal-ugalan di lalu lintas di karenakan ingin mengejar target.
Kurangnya kesadaran pengemudi angkutan umum di jalan merupakan penyimpangan
yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja penyebab kecelakaan lalu lintas?
2. Mengapa angkutan umum menjadi salah satu penyebab angka kecelakaan di lalu
lintas?
3. Kapan waktu yang sering terjadi kecelakaan di lalu lintas?
4. Bagaimana caranya mengurangi kemacetan?
5. Bagaimana meningkatkan keselamatan saat berkendara?

C. Tujuan
1. Mendeskripsikan bentuk-bentuk penyimpangan yang disebabkan angkutan umum
di lalu lintas.
2. Menjelaskan alasan mengapa angkutan umum angkutan umum menjadi alah satu
penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas.
3. Membahas solusi terkait permasalahan angka kecelakaan yang tinggi yang
disebabkan oleh angkutan umum.
4. Membuat inovasi baru untuk keselamatan lalu lintas.
5. Memberikan wawasan mengenai cara berlalu lintas yang baik.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas


Kecelakaan adalah salah satu masalah sosial yang merugikan banyak pihak.
Penyebabnya tidak hanya dari pengemudi itu sendiri, namu tidak jarang faktor
penyimpangan yang dilakukan oleh pengemudi lainnya. Selain itu, jalanan lalu lintas
yang tidak layak menjadi penyebab yang paling memakan banyak korban. Hal yang
tidak kalah merugikan bagi pengedara yaitu ketika lampu lalu lintas tidak berfungsi
dengan baik, oleh karena itu menyebabkan pengenadra sulit untuk mengatur kapan
untuk berhenti dan kapan untuk melaju. Penyimpangan yang dilakukan oleh
pengendara itu sendiri contohnya, melaju dengan kecepatan tinggi serta tidak
menggunakan sabuk pengaman maupun helm ketika berkendara.

B. Angkutan Umum Menjadi Penyebab Kecelakaan


Sepanjang tahun 2017 kemarin, banyak keluhan yang disampaikan masyarakat
terkait pelayanan sopir bus armada Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang dalam
melayani transportasi umum Selain itu, perlu juga dijelaskan tentang aplikasi, sanksi,
dan sistem pengawasan terhadap berbagai regulasi bidang transportasi. Selama ini,
pemerintah kerap menjadi sasaran kritik karena sering membuat aturan yang
lengkap tapi sulit mengimplementasikannya. Begitu pula dalam menerapkan sanksi
dan melakukan pengawasan (monitoring). Perlu juga dijelaskan kemungkinan adanya
peraturan lain yang diterbitkan atau direvisi sebagai upaya pemerintah menekan
angka kecelakaan lalu lintas pada angkutan darat, baik pada angkutan penumpang,
terutama bus, maupun mobil pribadi.
Salah satu bentuk penyebab penyimpangan aturan lalu lintas oleh angkutan
umum yaitu kelalaian sopir, disebabkan karena sopir yang terlalu berambisi untuk
mengejar target sehingga melakukan penyimpangan lalu lintas. Ada kemungkinan
akan timbul pertanyaan mengenai tindakan terhadap para operator angkutan yang
kerap mengalami kecelakaan. Apakah ada tindakan khusus, sanksi atau batas toleransi
tertentu terhadap mereka? Untuk meyakinkan masyarakat, perlu dibeberkan secara
rinci mengenai statistik sanksi-sanksi yang dijatuhkan terhadap operator angkutan
berikut penyebab-penyebabnya.

Kemenhub akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait lain demi


terselenggaranya kegiatan transportasi yang aman, nyaman, dan tertib dan
memberikan penjelasan mengenai kompleksitas angkutan umum di Tanah Air, seperti
volume kendaraan yang semakin banyak, pertumbuhan jalan yang cenderung stagnan
dan banyak mengalami kerusakan, rendahnya kesadaran berkendara, dll. Melalui
informasi tersebut, masyarakat akan memiliki gambaran yang lengkap tentang
persoalan transportasi nasional. Dengan begitu, masyarakat akan memberikan
penilaian yang adil dan objektif. (JAB).

Aturan mengenai kecelakaan angkutan umum tertulis dalam UUD, yaitu :


Pasal 124 ayat (1) menyatakan, ada beberapa kewajiban yang mengharuskan dipenuhi
oleh pengemudi kendaraan bermotor umum, yaitu: “mengangkut Penumpang yang
membayar sesuai dengan tarif yang telah ditetapkan; memindahkan penumpang dalam
perjalanan ke kendaraan lain yang sejenis dalam trayek yang sama tanpa dipungut
biaya tambahan jika Kendaraan mogok, rusak, kecelakaan, atau atas perintah petugas;
menggunakan lajur Jalan yang telah ditentukan atau menggunakan lajur paling kiri,
kecuali saat akan mendahului atau mengubah arah; memberhentikan kendaraan
selama menaikkan dan/atau menurunkan Penumpang; menutup pintu selama
Kendaraan berjalan; dan mematuhi batas kecepatan paling tinggi untuk angkutan
umum” (Undang-Undang No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan).

C. Waktu Yang Memiliki Resiko Tinggi Terjadi Kecelakaan


Untuk waktu yang dapat kami analisis yaitu ketika pagi hari saat masyarakat
hendak berangkat bekerja yang jaraknya jauh dari rumahnya. Pasti pengendara
tersebut akan meluangkan waktu lebih awal untuk berangkat. Sedangkan, tingkat
pekerja di Kota Semarang tidak sedikit yang jarak rumahnya jauh dari tempat Ia
bekerja. Sehingga, tidak dapat di pungkiri akan terjadi kemacetan yang kapan saja
akan menimbulkan kecelakaan. Waktu selanjutnya yaitu saat sore hari. Ketika
para pekerja hendak pulang ke rumah masing-masing namun terdapat banyak
sekali pekerja lainnya yang selesai bekerja di waktu yang bersamaan. Waktu yang
terakhir yang dapat kami analisis yaitu ketika malam-dini hari. Saat dini hari
jalanan pasti cenderung sepi. Tidak dapat dipungkiri para pengendara lebih
memilih untuk megguakan kendaraan dengan kecepatan yang cepat. Sehingga,
dapat meningkatkan resiko kecelakaan.

D. Cara Yang Bisa Dilakukan Untuk Mengurangi Kemacetan


Kemacetan yang sudah tergolong sebagai kemacetan yang parah di jalanan
Kota Semarang. Ada beberapa cara yang bisa di terapkan oleh Pemerintah dan
dilaksanakan masyarakat agar mengurangi kemacetan di jalan raya, yaitu
1. Melarang pengendara menggunakan headseat ketika berkendara.
2. Menaikkan tarif parkir di tempat-tempat yang bisa di tinjau menggunakan
angkutan umum.
3. Pembatasan dan memperketat kepemilikan kendaraan pribadi.
4. Memperbanyak dan meningkatkan fasilitas pada angkutan umum.
5. Memperluas persebaran jalur bagi angkutan umum.

E. Cara Untuk Meningkatkan Keselamatan Berkendara

Dari hal itu kita bisa menemukan salah satu solusi atas pemasalahan yang
telah teruraikan, yaitu dengan menegakkan hukum yang lebih serius dan memberikan
sanksi untuk pelanggar lalu lintas, serta meningkatkan kesadaran pengemudi dengan
cara mengadakan sosialisasi mengenai mengemudi dengan aman tanpa
membahayakan diri sendiri dan orang lain,

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Penyimpangan yang dilakukan oleh pengemudi angkutan umum menjadi salah


satu penyebab tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Tidak hanya dari sopir
angkutan umu, namun tidak jarang pengendara lain seperti motor atau mobil juga
melakukan penyimpangan yang bisa menyebabkan kecelakaan. Selain itu, terdapat
kendala yang tertulis didalam UU NO. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan yaitu

1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan dan


ketertiban dalam hal berlalu lintas. Masyarakat sering tidak mematuhi
ketentuan dalam UU No. 22 Tahun 2009 meskipun sudah disosialisasikan.
Masyarakat mau tertib berlalu lintas hanya pada saat ada polisi saja.

2. Sarana dan prasarana masih kurang memadai belum mendukung 100% dalam
menjalankan undang-undang tersebut. Keterbatasan sarana dan prasarana di
kota Medan, berupa kondisi jalan yang rusak dan kurangnya rambu-rambu lalu
lintas.

3. Bencana alam seperti banjir juga termasuk kendala yang dihadapi dalam
menjalankan UU No. 22 Tahun 2009. Kalau misalnya terjadi banjir otomatis
jalan raya tergenang air yang kerap mengakibatkan kemacetan lalu lintas. Hal
ini juga berhubungan dengan sarana dan prasarana yang kurang memadai.

4. Cuaca kadang-kadang juga menjadi kendala yang dihadapi Polantas dalam


menjalankan UU No. 22 Tahun 2009. Cuaca yang tidak bersahabat saat
melaksanakan tugas misalnya hujan turun dengan tiba-tiba sehingga tugas
tidak dapat dijalankan secara maksimal.

Demi meminimalisir permasalahan diatas ada beberapa hal yang dapat kami
sarankan sebagai berikut. Agar terwujudnya suasana lalu lintas yang tertib, aman,
nyaman, teratur dan lancar maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Masyarakat hendaknya sadar akan pentingnya keselamatan dan ketertiban
dalam hal berlalu lintas. Berkendara sesuai dengan ketentuan UU No. 22
Tahun 2009.

2. Diharapkan kepada pihak kepolisian untuk terus melakukan sosialisasi tentang


UU No. 22 Tahun 2009 agar memupuk kesadaran masyarakat dalam
memahami dan menaati peraturan tersebut. Selain itu pihak kepolisian kota,

3. Pihak pemerintah kota setempat juga seharusnya memperhatikan dan


membenahi sarana dan prasarana lalu lintas demi kelancaran berlalu lintas di
kota Semarang, karena sarana dan prasarana merupakan faktor penting demi
terwujudnya lalu lintas yang tertib, aman dan nyaman.

Selain itu diharapkan agar semua baik itu masyarakat, polisi dan pemerintah
saling peduli dan bekerjasama dalam mewujudkan lalu lintas yang tertib, aman
dan nyaman di kota Semarang.

Demikian Karya Tulis Ilmiah dari kami, sekian terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai