Di susun oleh :
SMA N 9 SEMARANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lalu lintas merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting untuk
memperlancar pembangunan. Namun, timbulnya masalah lalu lintas menjadi
penghambat perkembangan dan pembangunan yang sudah di rencanakan pemerintah.
Salah satunya yaitu kecelakaan dan kemacetan.
Kendaraan pribadi sudah menjadi hal yang dianggap sebagai kebutuhan primer
bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Salah satu penyebabnya yaitu, dengan
adanya kendaraan pribadi memudahkan masyarakat untuk menjangkau tempat tujuan
yang akan di datangi. Serta, jam saat berkendara bisa di atur sesuai keinginan. Maka
dari itu, tidak heran apabila kemacetan di kota-kota besar salah satunya Semarang
menjadi permasalahan sosial yang sudah menjadi perspektif umum masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja penyebab kecelakaan lalu lintas?
2. Mengapa angkutan umum menjadi salah satu penyebab angka kecelakaan di lalu
lintas?
3. Kapan waktu yang sering terjadi kecelakaan di lalu lintas?
4. Bagaimana caranya mengurangi kemacetan?
5. Bagaimana meningkatkan keselamatan saat berkendara?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan bentuk-bentuk penyimpangan yang disebabkan angkutan umum
di lalu lintas.
2. Menjelaskan alasan mengapa angkutan umum angkutan umum menjadi alah satu
penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas.
3. Membahas solusi terkait permasalahan angka kecelakaan yang tinggi yang
disebabkan oleh angkutan umum.
4. Membuat inovasi baru untuk keselamatan lalu lintas.
5. Memberikan wawasan mengenai cara berlalu lintas yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
Dari hal itu kita bisa menemukan salah satu solusi atas pemasalahan yang
telah teruraikan, yaitu dengan menegakkan hukum yang lebih serius dan memberikan
sanksi untuk pelanggar lalu lintas, serta meningkatkan kesadaran pengemudi dengan
cara mengadakan sosialisasi mengenai mengemudi dengan aman tanpa
membahayakan diri sendiri dan orang lain,
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
2. Sarana dan prasarana masih kurang memadai belum mendukung 100% dalam
menjalankan undang-undang tersebut. Keterbatasan sarana dan prasarana di
kota Medan, berupa kondisi jalan yang rusak dan kurangnya rambu-rambu lalu
lintas.
3. Bencana alam seperti banjir juga termasuk kendala yang dihadapi dalam
menjalankan UU No. 22 Tahun 2009. Kalau misalnya terjadi banjir otomatis
jalan raya tergenang air yang kerap mengakibatkan kemacetan lalu lintas. Hal
ini juga berhubungan dengan sarana dan prasarana yang kurang memadai.
Demi meminimalisir permasalahan diatas ada beberapa hal yang dapat kami
sarankan sebagai berikut. Agar terwujudnya suasana lalu lintas yang tertib, aman,
nyaman, teratur dan lancar maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Masyarakat hendaknya sadar akan pentingnya keselamatan dan ketertiban
dalam hal berlalu lintas. Berkendara sesuai dengan ketentuan UU No. 22
Tahun 2009.
Selain itu diharapkan agar semua baik itu masyarakat, polisi dan pemerintah
saling peduli dan bekerjasama dalam mewujudkan lalu lintas yang tertib, aman
dan nyaman di kota Semarang.