Anda di halaman 1dari 13

Analisis Penerapan Kereta Api Dalam Mengatasi Kemacetan Di Kota Jambi

LASMER GUIDO SIRAIT


M1C115031
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin hari semakin banyak orang yang mengeluhkan kemacetan di Kota Jambi.
Pemerintah terlihat telah berupaya untuk mengatasi kemacetan tersebut. Namun upaya
yang dilakukan seperti jalan ditempat. Kerugian selain BBM adalah operasi kendaraan,
kehilangan nilai waktu, kehilangan potensi ekonomi karena turunnya produktifitas, stress,
dan pencemaran udara.
Tingkat kemacetan yang parah tersebut akan terus semakin parah karena penambahan
jumlah kendaraan sekitar 11% per tahun dan penambahan panjang jalan hanya 0,01% per
tahun. Suatu rasio yang tidak seimbang. Penjualan kendaraan selalu mencetak rekor baru
sedangkan penambahan jalan semakin sulit karena semakin terbatasnya lahan dan
bertambahnya faktor penghambat lainnya. Sehingga wajar jika sebagian orang mengatakan
pada tahun 2017-2018 akan terjadi kemacetan yang lebih parah.
Penyebab Kemacetan :
Meningkatnya penghasilan dan semakin terjangkaunya harga kendaraan serta mudahnya
fasilitas kredit semakin membuat jumlah kendaraan sulit dikendalikan.
Kurangnya jumlah kendaraan umum dan kondisinya yang kurang nyaman.
Banyaknya tempat atau lokasi yang menjadi tujuan dari masyarakat seperti pusat
pemerintahan, pusat bisnis, pusat hiburan, dan pusat kebutuhan lainnya yang menjadi
sumber bangkitan lalu-lintas.
Kot Jambi adalah kota yang termasuk cukup padat. Semakin banyaknya industri di sekitar
Kota Jambi yang mengirim hasil industrinya menggunakan jalan-jalan di Jakarta menuju
pelabuhan dan bandara. Banyaknya event skala besar di Jakarta seperti konser,
pertandingan sepak bola, pameran, dan event lainnya. Bangkitan lalu lintas lain seperti
tingginya pertumbuhan penumpang pesawat udara sebagai akibat dari meningkatnya
kemampuan hasil pertumbuhan ekonomi dan adanya low cost carrier.
B. Kapasitas Jalan
Kurangnya ruas jalan yang tersedia dimana kecepatan menambah ruas sangat lambat yaitu
0,01% per tahun. Lebar jalan yang tidak maksimal. Design U-Turn yang tidak tepat.
Banyaknya persimpangan sebidang yang menggunakan lampu lalu lintas sebagai sarana
pengatur lalu lintas yang membuat banyak kendaraan terhenti dalam perjalanan.
Banyaknya persimpangan sebidang jalan dengan rel kereta api yang tidak lancar. Antrian
di pintu tol karena kurangnya jumlah loket, lambatnya proses, kurangnya petugas, sistem
manual, dan faktor lainnya. Banyaknya faktor yang membuat antrian di lampu merah
menjadi lebih lama. Seperti setting durasi lampu merah yang tidak sesuai, banyaknya orang
berjualan dan pengemis di lampu merah, dan lainnya. Kurangnya petugas lalu-lintas pada
daerah-daerah tertentu sehingga terjadi hambatan arus lalu-lintas pada jam pagi dan sore.
A. Faktor Manusia / Pengguna.
Tidak disipilinnya pengguna jalan seperti parkir sembarangan atau terbatasnya lahan
parkir, berhenti tidak pada tempatnya, melawan arus lalu lintas, berjalan lambat di lajur
kanan, dan ketidak-disiplinan lainnya. Ketidak disiplinan supir angkutan umum dalam
menaikkan dan menurunkan penumpang termasuk juga kebiasaan ngetem di tempat
ramai. Tingginya faktor kecelakaan lalu-lintas akibat kelalaian pengendara. Tingginya
kasus tawuran antar pelajar. Banyaknya ruas jalan yang digunakan untuk keperluan lain
seperti pasar tumpah dan tempat berjualan, terminal bayangan, lot parkir, demonstrasi,
pawai, dan lainnya. Penduduk Jakarta menggunakan mobil karena life style / gengsi atau
supaya lebih lebih fleksibel. Kurangnya dukungan masyarakat dalam mensukseskan
pembangunan jalan dengan tingginya masalah sosial yan menghambat pembangunan
jalan. Banyaknya orang yang menyeberang jalan tidak pada tempatnya. Rendahnya
kesadaran efisiensi penggunaan jenis dan ukuran kendaraan mobil hal ini terlihat dari
banyaknya mobil berkapasitas besar yang diisi hanya 1-2 orang saja.

Kemacetan lalu lintas di Kota Medan semakin hari semakin semrawut. Hampir di setiap
ruas jalan saat hari kerja terjadi kemacetan. Sejumlah titik kemacatan lalulintas yaitu, Jalan
Cik Ditiro Kampung Madras, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Tamrin, Jalan Dipenegoro
dan Jalan S Parman serta sejumlah ruas jalan lainnya di Medan. Dikutip dari (Medan,
(Analisa) Penyabab-penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas di Medan diantarnya:
Kondisi jalan yang yang kurang lebar,sehingga tidak bisa menampung volume
kendaraan
Banyaknya volume kendaraan baik umum apalagi kendraan pribadi Faktor ini
disebabkan karena tidak meratanya pusat pertumbuhan ekonomi di Medan. Hingga saat ini
pusat-pusat pertumbuhan ekonomi masih berada di inti kota.
Banyaknya Pasar tumpah yang secara tidak langsung memakan badan jalan sehingga
pada akhirnya membuat sebuah antrian terhadap sejumlah kendaraan yang akan melewati
area tersebut.
Pengaturan lampu lalu lintas yang bersifat kaku yang tidak mengikuti tinggi rendahnya
arus lalu lintas,saya sering melihat kejadian tersebut di simp.titi kuning.
Kemacatan sering terjadi karena kendaraan yang parkir berlapis, bahkan hingga
memakan separuh badan jalan,kejadian ini sering saya lihat di depan
sekolahsekolah,contohnya: prime one school. Dll.
Kereta Api Indonesia ini mempunyai berbagai versi rangkaian kereta,kereta api kelas
Campuran yang rangkaiannya mulai dari kelas Ekonomi,Bisnis,Eksekutif maupun
rangkaian yang terpisah dari rangkaian full Eksekutif,full Bisni,full Ekonomi.Yang
dimaksud dari judul yang diambil dari penulis , menyimpulkan bahwa penulis akan
menjelaskan tentang berbagai macam Kereta Api Penumpang yang berada di Indonesia dan
juga akan menjelaskan tentang interior kereta api Indonesia pada rangkaian yang akan
dijelaskan.
Lalu lintas adalah sarana untuk bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain, oleh karena
itu lalu lintas merupakan salah satu masalah penting. Apabila arus lalu lintas terganggu
atau terjadi kemacetan, maka mobilitas masyarakat juga akan mengalami gangguan.
Gangguan-gangguan ini akan berdampak negatif pada masyarakat. Masalah lalu lintas
merupakan suatu masalah sulit yang harus dipecahkan bersama dan sangat penting untuk
segera diselesaikan. Apabila masalah lalu lintas tidak terpecahkan, maka semua kerugian
yang timbul akibat masalah ini akan ditanggung oleh masyarakat itu sendiri, dan apabila
masalah ini dapat terpecahkan dengan baik, maka masyarakat sendiri.
Sebagai salah satu negara sedang berkembang, Indonesia seperti negara sedang
berkembang lainnya mengalami permasalahan-permasalahan lebih kompleks
dibandingkan dengan negara-negara maju, mulai dari pertumbuhan penduduk yang tinggi,
kesenjangan sosial, hingga kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang pembangunan
itu sendiri. Kemacetan atau kongesti adalah salah satu diantaranya.
B. Permasalahan
a. Apa yang diketahui tentang Kereta Api Penumpang?
b. Rangkaian Kelas apa sajakah yang ada pada Kereta Api Indonesia?
c. Bagaimana bentuk interior kereta dan cara menjaga interior agar tetap indah dan
banyak yang memfavoritkan interior tersebut?
d. Apa saja yang diusahakan PT Kereta Api untuk mensejahterakan pelanggannya?
Kemacetan lalu lintas sangat sulit untuk dihilangkan, paling tidak hanya dapat dikurangi
kepadatannya. Hal ini disebabkan karena kemacetan lalu lintas dipengaruhi oleh banyak
faktor yang saling berkaitan satu sama lainnya. Letak geografis suatu daerah salah
satunya.Untuk mengatasi atau paling tidak mengurangi kemacetan lalu lintas perlu kita
ketahui terlebih dahulu hal-hal yang menjadi penyebab timbulnya kemacetan lalu lintas,
apa dampak negatif yang timbul akibatnya dan bagaimana upaya yang dapat kita lakukan
bersama agar dapat mengurangi terjadinya kemacetan lalu lintas tersebut.
C. Tujuan
Sebagai bentuk aktualisasi kegiatan SSR (Student Silent Reading)yang dilaksanakan
pada hari Selasa dan Rabu di SMP Negeri 36 Surabaya.
Sebagai materi bahan untuk dapat mengikuti Ujian Praktik Bahasa Indonesia.
Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang Kereta Api Penumpang.
Menjelaskan dan memanfaatkan kepada khalayak umum tentang Kereta Api Penumpang
dan cara menjaga interior kereta.
Makalah ini bertujuan untuk mempelajari masalah kemacetan lebih lanjut, mengetahui
tentang sebab-sebab kemacetan di Indonesia dan juga dapat mengetahui dampak yang
ditimbulkannya bagi kehidupan masyarakat, kemudian dicari solusi yang tepat untuk
mengatasi masalah kemacetan.
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah untuk mengajarkan atau mengetahui tentang
Kereta Api Penumpang dan interior baik dan benar,serta menjaga interior kereta.
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas
yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan.Kemacetan
banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik
yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan
kepadatan penduduk, misalnya kota-kota bersar di Indonesia dan Thailand.Kemacetan lalu
lintas menjadi permasalahan sehari-hari di Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan dan kota-
kota besar lainnya di Indonesia.Yang dibahas pada pembahasan ini adalah cara mengatasi
kemacetan di kota MEDAN.Dampak negatif kemacetan, Kemacetan lalu lintas
memberikan dampak negatif yang besar yang antara lain :
Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah
Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan bakar lebih rendah,
Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang
pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih tinggi,
Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi,
dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal,
Meningkatkan stress pengguna jalan,
Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans, pemadam kebakaran
dalam menjalankan tugasnya.
Kemacetan Sebelum membahas tentang pengertian kemacetan lalu lintas, sebaiknya kita
pelajari terlebih dulu pengertian dari lalu lintas itu sendiri. Dalam UU RI Nomor 14 Tahun
1992, ditetapkan pengertian lalu lintas adalah gerak kendaraan, orang dan hewan di jalan.
Jadi, Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu
lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan.
Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai
transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan
jalan dengan kepadatan penduduk, misalnya Jakarta.
Kemacetan lalu lintas menjadi permasalahan sehari-hari di Jakarta, Surabaya, Bandung,
Medan, Semarang, Makassar, Palembang, Denpasar, Jogjakarta, dan kota-kota besar
lainnya di Indonesia. Dinas perhubungan DKI Jakarta mencatat, pertambahan jumlah
kendaraan bermotor rata-rata 11 persen per tahun sedangkan pertambahan jalan tak sampai
1 persen per tahunnya.
B. Penyebab Kemacetan Lalu Lintas
Dari beberapa uraian diatas dapat ditarik faktor-faktor penyebab terjadinya kemacetan lalu
lintas antara lain :
1. Arus kendaraan yang melewati jalan tersebut telah melampaui kapasitas jalan
tersebut.
2. Terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan tersebut sehingga menimbulkan rasa
ingin tahu warga yang menyebabkan warga berkerumun memadati jalan atau
kendaraan yang terlibat kecelakaan yang belum dibersihkan atau disingkirkan dari
badan jalan.
3. Terjadinya banjir yang merendam badan jalan sehingga para pengendara
kendaraan memperlambat laju kendaraannya.
4. Adanya perbaikan jalan.
5. Kepanikan untuk mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman akibat peringatan
akan terjadinya bencana alam seperti tsunami, tanah longsor, banjir dan lainnya.
6. Adanya bagian jalan yang rusak atau longsor.
7. Ketidak tahuan masyarakat akan aturan lalu lintas.
8. Parkir kendaraan yang tidak tertata baik atau tidak pada tempatnya.
9. Pasar tumpah yang secara tidak langsung memakan badan jalan sehingga pada
akhirnya membuat sebuah antrian terhadap sejumlah kendaraan yang akan
melewati area tersebut.
10. Pengaturan lampu lalu lintas yang bersifat kaku yang tidak mengikuti tinggi
rendahnya arus lalu lintas.
Sedangkan, penyebab kemacetan di yang biasa terjadi di Ibu Kota (DKI Jakarta) : Pertama,
ruas jalan jauh di bawah kebutuhan normal yang seharusnya 20 persen dari total luas
kota.Saat ini, lahan jalan Jakarta hanya 6,2 persen saja dari total lahan. Kedua, moda
angkutan umum belum sesuai dengan kebutuhan di kota besar. Menurut Andrinof,
angkutan umum utama di Jakarta harusnya berupa bus dan kereta yang bisa mengangkut
penumpang dalam jumlah besar. Ketiga yaitu minimnya jembatan penyeberangan orang
atau terowongan penyeberangan orang. Sehingga orang kerap
kali menyeberang beramai-ramai saat arus lalu lintas sedang tinggi. Ini tentu menghambat
laju kendaraan. Keempat, karena kebijakan perumahan perkotaan yang salah. Rumah susun
di Jakarta jumlahnya amat kecil. Akibatnya, orang menyebar ke daerah pinggir. Penyebaran
rumah ke pinggir membuat orang lama dan banyak berada di jalan. Kelima karena
banyaknya persimpangan jalan yang belum memiliki bangunan fly over maupun underpass.
Keenam, angka urbanisasi dan pertumbuhan penduduk di pinggir Jakarta amat tinggi.
Jumlahnya di atas 4,5 persen per tahun. Sementara, mayoritas dari mereka bekerja di
Jakarta. ketujuh, yaitu karena banyaknya titik bottleneck, seperti di pintu-pintu masuk jalan
tol. Delapan yaitu karena kurangnya angkutan massal seperti bus dan kereta. Terakhir, yaitu
karena buruknya tata ruang dan kesalahan pemberian ijin bangunan seperti mall dan ruko.
C. Dampak Kemacetan Lalu Lintas
Kemacetan lalu lintas sangatlah tidak disukai oleh semua masyarakat, karena kemacetan
dapat menyebabkan banyak kerugian terhadap para pengguna jalan. Dampak kemacetan
lalu lintas antara lain adalah pemborosan BBM, pemborosan waktu serta menimbulkan
polusi udara. Pemborosann BBM terjadi karena kemacetan menyebabkan kendaraan
menjadi terhambat sehingga terjadi pembakaran yang tidak efektif. Selain pemborosan
BBM, bila terjadi kemacetan tentu kita juga akan rugi waktu. Misalnya jarak 60 km bisa
kita tempuh hanya dengan waktu 1 jam, maka bila terjadi kemacetan dengan waktu yang
sama mungkin kita hanya dapat menempuh jarak 10-20 km saja. Jadi, dampak yang
ditimbulkan oleh kemacetan lalu lintas sangat banyak. Selain waktu dan biaya, kemacetan
lalu lintas juga dapat menyebabkan stress dan menimbulkan emosi. Akibatnya pekerjaan
pun menjadi terganggu. Kadangkadang akibat terburu-buru akan terjadi kecelakaan yang
dapat mengancam nyawa para pengguna jalan. Kemacetan juga menyebabkan laju
kendaraan menjadi lambat dan pembakaran pun menjadi lama, pembakaran yang lama akan
menghasilkan karbondioksida sehingga akan menimbulkan polusi udara yanng semakin
banyak. Karbondioksida mengandung racun yang dapat mengganggu kesehatan
masyarakat sehingga produktivitas menurun. Bila produktivitas menurun maka
perekonomian juga akan terganggu. Selain itu, kemacetan juga dapat mengganggu
kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans dan pemadam kebakaran dalam
menjalankan tugasnya. Jadi dampak yang diakibatkan oleh kemacetan lalu lintas sangat
luas, mulai dari bidang kesehatan, ekonomi hingga produktivitas kerja. Dapat disimpulkan
kemacetan lalu lintas dapat menimbulkan dampak-dampak negatif, antara lain :
a. Kerugian waktu, karena kecepatan yang rendah.
b. b. Pemborosan energi. c.
c. Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang
pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih
sering. d.
d. Meningkatkan polusi udara, karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih
tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal. e.
e. Meningkatkan stress pengguna jalan. f.
f. Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti: ambulans, pemadam
kebakaran dalam menjalankan tugasnya.

D. Solusi Permasalahan Kemacetan Guna mengatasi kemacetan dan kesemrawutan


lalu lintas kendaraan bermotor perlu ditempuh berbagai upaya (program aksi),
utamanya:
1. Menerapkan manajemen lalu lintas (traffic management) yang tepat dan efektif.
Manajemen lalu lintas bertujuan untuk keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran
lalu lintas. Manajemen lalu lintas meliputi:
a. Kegiatan perencanaan lalu lintas Kegiatan perencanaan lalu lintas meliputi inventarisasi
dan evaluasi tingkat pelayanan. Maksud inventarisasi antara lain untuk mengetahui tingkat
pelayanan pada setiap ruas jalan dan persimpangan. Maksud tingkat pelayanan dalam
ketentuan ini adalah merupakan kemampuan ruas jalan dan persimpangan untuk
menampung lalu lintas dengan tetap memperhatikan faktor kecepatan dan keselamatan. b.
Kegiatan pengaturan lalu lintas Kegiatan pengaturan lalu lintas meliputi: penataan sirkulasi
lalu lintas, penentuan kecepatan minimum dan maximum, larangan atau perintah
penggunaan jalan bagi pemakai jalan.
2. Menyediakan dan mengoperasikan angkutan massal/umum perkotaan yang berkapasitas
mencukupi dan dikelola secara profesional.
3. Membangun ketersediaan prasarana perkotaan yang berkapasitas yang mampu melayani
lalu lintas secara lancar.
4. Menerapkan strategi kebijakan transportasi perkotaan yang komprehensif, akomodatif
dan berwawasan masa depan.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan kemacetan
lalu lintas yang harus dirumuskan dalam suatu rencana yang komprehensif yang biasanya
meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
1. Peningkatan kapasitas jalan Salah satu langkah yang penting dalam memecahkan
kemacetan adalah dengan meningkatkan kapasitas jalan/parasarana seperti :
a. Memperlebar jalan, menambah lajur lalu lintas sepanjang hal itu
memungkinkan.
b. Merubah sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah.
c. Mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu,
biasanya yang paling dominan membatasi arus belok kanan.
d. Meningkatkan kapasitas persimpangan melalui lampu lalu lintas,
persimpangan tidak sebidang/flyover.
e. Mengembangkan inteligent transport sistem.
2. Keberpihakan kepada angkutan umum Untuk meningkatkan daya dukung
jaringan jalan dengan adalah mengoptimalkan kepada angkutan yang efisien
dalam penggunaan ruang jalan antara lain :
a. Pengembangan jaringan pelayanan angkutan umum.
b. Pengembangan lajur atau jalur khusus bus ataupun jalan khusus bus yang di
Jakarta dikenal sebagai Busway.
c. Pengembangan kereta api kota, yang dikenal sebagai Metro di Perancis,
Subway di Amerika, MRT di Singapura.
d. Subsidi langsung seperti yang diterapkan pada angkutan kota di Transjakarta,
Batam ataupun Jogjakarta maupun tidak langsung melalui keringanan pajak
kendaraan bermotor, bea masuk kepada angkutan umum.
3. Pembatasan kendaraan pribadi Langkah ini biasanya tidak populer tetapi bila
kemacetan semakin parah harus dilakukan manajemen lalu lintas yang lebih
ekstrem sebagai berikut:
a. Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan tertentu
seperti yang direncanakan akan diterapkan di Jakarta melalui Electronic Road
Pricing (ERP). ERP berhasil dengan sangat sukses di Singapura, London,
Stokholm. Bentuk lain dengan penerapan kebijakan parkir yang dapat dilakukan
dengan penerapan tarip parkir yang tinggi di kawasan yang akan dibatasi lalu
lintasnya, ataupun pembatasan penyediaan ruang parkir dikawasan yang akan
dibatasi lalu lintasnya,
b. Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi melalui peningkatan biaya
pemilikan kendaraan, pajak bahan bakar, pajak kendaraan bermotor, bea masuk
yang tinggi.
c. Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu, seperti
diterapkan di Jakarta yang dikenal sebagai kawasan 3 in 1 atau contoh lain
pembatasan sepeda motormasuk jalan tol, pembatasan mobil pribadi masuk jalur
busway.

Ada juga solusi dari dengan melibatkan peran pemerintah dan masyarakat, yaitu :
1. Peran Pemerintah Urbanisasi dan angka kelahiran yang tinggi menyebabkan
pertumbuhan penduduk menjadi tidak terkendali. Berarti pemerintah harus membatasi laju
urbanisasi dan menekan angka kelahiran dengan cara menjalankan program keluarga
berencana. Bila pemerintah berhasil menangani laju urbanisasi dan angka kelahiran, maka
jumlah pengguna jalan juga akan terkendali. Untuk mencegah semakin parahnya keadaan
lalu lintas, pemerintah perlu megupayakan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan
memaksimalkan kendaraan umum, selain membangun ruas jalan baru, pemerintah juga
harus menetapkan batas kecepatan suatu kendaraan untuk meminimalisasi terjadinya
kecelakaan lalu lintas yang dapat menyebabkan kemacetan. Disamping itu, pemerintah
juga sebaiknya memperbaiki jalan yang rusak, memperlebar jalan, menambah jembatan
peyeberangan dan memperbaiki jembatan penyeberangan yang rusak. Setelah semua itu
terlaksana, pemerintah tetap tidak boleh langsung bersenang-senang, karena mereka juga
masih harus memperbaiki rambu-rambu lalu lintas, memperbaiki lampu lalu lintas serta
sebisa mungkin menjadikan halte agar dapat menjadi lebih aman dan nyaman. Busway
dibuat lebih efektif dengan menambahkan jumlah armada, sehingga penumpang tidak
menunggu lama dan waktu tempuh menjadi lebih cepat atau lebih singkat. Selain itu
pemerintah harus pula mengoptimalkan kereta api yang telah ada, meningkatkan pelayanan
dan kenyamanannya baik di stasiun maupun di dalam kereta api itu sendiri, sehingga
banyak penggua jalan yang mau berpindah dari kendaraan pribadi ke kereta api. Peraturan
ditegakkan sehingga penduduk menjadi lebih disiplin. Apabila ada kendaraan yang
bersalah segera ditilang sesuai dengan aturan yang berlaku. Misalnya angkutan umum yang
berhenti bukan di halte, kendaraan yang menerobos lampu merah, motor yang berada di
jalur kanan serta pejalan kaki yang tidak disiplin juga harus didenda agar mereka merasa
jera dengan apa yang telah mereka lakukan. Selain semua itu, pemerintah juga harus
mengajak para pengguna jalan agar beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
2. Peran Masyarakat Masyarakat sebagai pengguna jalan juga dapat membantu
pemerintah dalam menangani kemacetan lalu lintas seperti dengan beralih ke angkutan
umum yang tersedia dan lebih tertib berlalu lintas agar para pengguna kendaraan pribadi
seharusnya mengikuti aturan agar tidak mengganggu pengguna jalan yang lain. Pejalan
kaki harus mau membiasakan diri berjalan di trotoar dan menyeberang di jembatan
penyeberangan. Apabila ingin menggunakan angkutan umum, maka kita harus
menghentikan angkutan tersebut di halte yang telah di sediakan, begitu pula bila ketika
hendak turun. Untuk para supir hendaknya mempunyai kesadaran yang tinggi untuk
mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Supir angkutan umum tidak berhenti di sembarang
tempat. Pada saat berhenti kendaraan dipinggirkan agar tidak mengganggu kendaraan lain
dan jangan menjadikan perempatan atau pertigaan sebagai terminal. Pedagang kaki lima
sebaiknya tidak berdagang di trotoar karena trotoar merupakan haknya pejalan kaki, begitu
juga pejalan kaki untuk tidak membeli barang-barang di troatoar. Apabila menggunakan
kendaraan pribadi sebaiknya gunakan kendaraan yang kecil dan jangan mencoba untuk
menerobos lampu merah jika terjadi kemacetan lalu lintas dan jangan menggunakan
kendaraan pribadi untuk keperluan yang tidak penting. Bagi para pengguna sepeda motor
gunakanlah selalu jalur kiri dan dengan kecepatan yang tidak tinggi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lalu lintas sudah sedemikian macetnya. Dari tahun ke tahun kemacetan ini diperkirakan
akan terus bertambah sebab pertambahan kendaraan bermotor 11 persen pertahun
sedangkan pertambahan jalan hanya 1 persen pertahun. Dari perbandingan ini kita dapat
membayangkan mengapa kemacetan lalu lintas itu sangat sulit untuk diatasi. Untuk
mengatasi kemacetan yang semakin bertambah bahkan untuk mengatasi terjadinya
kemacetan total, maka seluruh masyarakat dan juga pemerintah harus segera memikirkan
jalan keluarnya dari sekarang. Pemerintah harus bisa mengendalikan laju urbanisasi dan
juga harus dapat menekan angka kelahiran secara serius. Pemerintah segera membangun
jalan satu arah, serta meningkatkan keamanan dan kenyamanan kereta api, busway dan
angkutan umum lainnya mulai dari sekarang. Selain itu, pemerintah juga sebaiknya
memperbaiki penegakan hukum tentang tata tertib berlalu lintas. Masyarakat juga dapat
membantu pemerintah dalam mengurangi kemacetan, misalnya dengan selalu tertib berlalu
lintas, meningkatkan kesadaran hukum tentang lalu lintas serta juga dapat dilakukan
dengan cara mematuhi semua peraturan lalu lintas. Bila semua itu dapat dilakukan dengan
baik, mungkin kemacetan lalu lintas akan sedikit berkurang. Kedisiplinan berlalu lintas
para pengguna jalan memang masih sangat rendah. Hal ini merupakan salah satu masalah
penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas. Dan itu sangat merugikan masyarakat karena
kemacetan dapat menyebabkan pemborosan BBM, pemborosan waktu serta dapat
menimbulkan polusi udara.
B. Saran
1. Pemerintah sebaiknya meningkatkan pelayanan angkutan umum, agar masyarakat
tertarik untuk berpindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
2. Melakukan pembatasan usia kendaraan karena jika kendaraan tersebut sudah terlalu
tua, maka kendaraan tersebut menjadi tidak fungsional lagi.
3. Penegakan hukum yang tegas terhadap pengguna jalan, pejalan kaki dan pedagang kaki
lima yang melanggar aturan.
4. Aturan yang tegas dan ketat terhadap arus urbanisasi dengan cara yang lebih optimal,
dan hukuman dipertegas apabila ada yang melanggar.
5. Pemerintah juga sebaiknya memasukkan pendidikan berlalu lintas dalam lingkup
sekolah dasar dan sekolah menengah.
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, R & Adisasmita, S.A. 2011. Manajemen Transportasi Darat : Mengatasi
Kemacetan Lalu Lintas di Kota Besar (Jakarta). Jakarta:Graha Ilmu.
Khisty, Jotin C dan B. Kent Lall. 2003. Transportation Engineering : An Introduction, 3rd
Edition. Pearson Education. Prentice Hall.
Morlok, Edward K. 1978. Introduction to Transportation Engineering and Planning. Mc
Graw-Hill.Inc. Pennsylvania.

PEMECAHAN MASALAH KEMACETAN DI KOTA MEDAN Ada beberapa langkah


yang bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan kemacetan lalu lintas yang harus
dirumuskan dalam suatu rencana yang komprehensif ,
1. Meningkatkan kapasitas; Memperlebar jalan, menambah lajur lalu lintas sepanjang
hal itu memungkinkan, Merubah sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah,
Mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu, biasanya yang
paling dominan membatasi arus belok kanan. Meningkatkan kapasitas persimpangan
melalui lampu lalu lintas, persimpangan tidak sebidang/flyover,
2. Mengurangi volume kendaraan pribadi dan mengalihkan pengguna kenderaan pribadi
ke angkutan umum, dengan cara: v Pengembangan jaringan pelayanan angkutan umum
dengan pengembangan kereta api dalam kota Sehingga pengguna kendraan pribadi mau
beralih menggunakan angkutan umum,pemerintah kota medan harus membuat suatu
angkutan umum yang aman,nyaman,bersih serta murah,mewah dan cepat pastinya. Jadi
menurut saya,langkah yang di lakukan untuk membuat angkutan umum dan supaya
pangguna kendraan pribadi mau beralih ke angkutan umum dengan sendirinya adalah
mengaktifkan kembali kereta api dalam kota dengan melakukan pengaembangan dan
perbaikan pelayanan dalam system tersebut.sebab berdasarkan sejarah sejak tahun 1886
kereta api sudah ada di Kota Medan yang dibangaun oleh perusahaan kereta Api Swasta
Belanda yang bernama Deli Spoorweg Maatschappij (DSM).Sehingga tidak heran banyak
bekas rel-rel kereta api di pinggiran kota medan.contohnya,rel kareta api yang ada di
delitua,berarti orang dulu dari medan ke deli tua aja naik kereta api,dan ke tempat-tempat
lain di pinggir kota medan.Jadi tidak mustahil melakukan kembali pengembangan kereta
api dalam kota yang mewah,bersih,aman,nyama,dan murah serta cepat tentunya.Misalnya
seperti yang dilakukan dan dikembangkan di SINGAPURA sejak 1987 hingga saat ini,yang
di kenal dengan istilah Mass Rapid Transit atau MRT Singapura adalah sebuah sistem
angkutan cepat yang membentuk tulang punggung dari sistem kereta api di Singapura dan
membentang ke seluruh dalam kota di negara ini.jadi tidak heran bahwa system angkutan
umum jenis kereta api ini merupakan salah satu system angkutan umum tercepat di Asia
tenggara.dan otomatis tidak ada istilah macet lagi.dan mampu mengangkut penumpang
setiap harinya rata-rata 1,952 juta jiwa berdasarkan data tahun 2009. Jadi Kota medan pun
menurut saya tidak mustahil menerapkan system angkutan yang seprti itu dengan
mnyesuaikannya dengan kondisi di kota medan,padahal medan lebih dulu mengenal kereta
api dari singapura. Kemudian jalan raya hanya digunakan untuk acara-acara keluarga bagi
yang mau bepergian saja.dan itu pun harus dibatasi.
v Pemerataan pertumbuhan ekononomi di kota Medan Faktor lain yang menyebabkan
tingginya pengguna kenderaan pridabi di kota medan adalah karena tidak meratanya pusat
pertumbuhan ekonomi di Medan. Hingga saat ini pusat-pusat pertumbuhan ekonomi masih
berada di inti kota.
3. Menyediakan tempat untuk Pasar tumpah yang berada dipinggir badan jalan
Banyaknya pasar tumpah dinpinggir jalan di kota medan secara tidak langsung memakan
badan jalan sehingga pada akhirnya membuat sebuah antrian terhadap sejumlah kendaraan
yang akan melewati area tersebut.pemindahan pasar tumpah dari pinggir badan jalan selain
untuk mengurangi kemacetan juga untuk menjaga kebersihan jalanjalan yang ada di kota
medan.
4. Pengaturan lampu lalu lintas. Pengaturan system lampu lalu lintas juga perlu
diperhatikan dengan membuat system lampu lalu lintas yang fleksibel,sesuai dengan
volume kendaraan yang lewat dari jalur yang lebih banyak atau sedikit.
5. Melarang kendaraan parkir di pinggir badan jalan
http://fransciscopanjaitan.blogspot.com/2010/10/sejar ah-kereta-api-di-medan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemacetan http.MRT+singapore Harian analisa,medan
www.google.co.id/search? hl=id&q=parkir+liar+di+amerika&bav=on.2,or.r_qf.&bv
m=bv.43287494,d.bmk&biw=1024&bih=507&um=1&i
e=UTF8&tbm=isch&source=og&sa=N&tab=wi&ei=Ibo6UdbD EcrirAfy8oGoC

Anda mungkin juga menyukai