Metode penelitian yang dilakukan adalah melalui uji coba di laboratorium perkerasan jalan. Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai batasan batasan fisik agregat sebagai bahan campuran aspal panas dan karakteristik campuran aspal panas, disertai dengan perbedaan kandungan air sungai dengan air tawar. Dengan langkah–langkah sebagai berikut : Pemeriksaan agregat (Analisa saringan, berat jenis, dan uji keausan) Pemeriksaan aspal yang akan digunakan menyesuaikan dengan Merencanakan komposisi campuran. Pengujian kadar aspal optimum untuk menentukan kadar aspal dalam pembuatan benda uji Marshall. Pembuatan benda uji Marshall untuk pengujian rendaman air tawar dan air sungai masing-masing 3 sampel benda uji dengan durasi rendaman 24 jam, 48 jam dan 72 jam berjumlah 18 benda uji. Pengambilan air sungai di jalan Muaro Jambi Pengujian Marshall (Stabilitas dan Flow). Mengevaluasi hubungan antara hasil pengujian Marshall yang diperoleh dengan standar nilai Marshall, khususnya nilai stabilitas, flow, dan Marshall Quotient sesuai Spesifikasi Umum Kementrian Pekerjaan Umum, Divisi 6, tahun 2018 Analisa hasil pengujian Marshall untuk nilai stabilitas, flow, dan Marshall Quotient antara perendaman menggunakan air tawar dengan perendaman menggunakan air laut.
3.2. Variabel Penelitian
Variabel penelitian didefinisikan sebagai kondisi-kondisi yang telah dimanipulasi, dikontrol, atau observasi oleh seorang peneliti dalam sebuah penelitian dan dapat juga didefinisikan segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam sebuah penelitian. Dari dua pengertian di atas, bisa diartikan bahwa variabel penelitian meliputi faktor-faktor yang berperan ketika proses penelitian itu sendiri. Adapun faktor-faktor yang berperan dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut: 1. Durasi perendaman. 2. Stabilitas Marshall. 3. Flow. 3.3. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium perkerasan jalan Balai Pengujian Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD).
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui pemeriksaan agregat dan bitumen sesuai dengan Standar Nasional Indonesia lalu dari hasil uji laboratorium itu data dikumpulkan untuk menentukan Kadar Aspal Optimum, membuat sampel sebanyak 12 sampel untuk di rendam menggunakan air tawar dan air sungai Batanghari yang selanjutnya hasil dari uji rendaman berupa uji marshall untuk dilakukan analisis, pembahasan dan kesimpulan.
3.5. Metode Analisis Data
Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dapat dilaksanakan analisis data berdasarkan rumusan masalah, yaitu berupa data marshall, flow, dan stabilitas yang di hubungkan dengan variabel durasi perendaman untuk melihat adanya pengaruh lamanya rendaman air sungai terhadap perkerasan aspal LASTON.
3.6. Tahapan Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai sebagai berikut: studi literatur dari jurnal penelitian yang telah ada persiapan bahan-bahan sampel tahap analisa saringan agregat kasar dan halus analisa berat jenis agregat uji abrasi (los angeles) uji bitumen (uji penetrasi, uji titik lembek, titik nyala, uji titik leleh aspal) perencanan komposisi pemeriksaan kadar aspal optimum pembuatan benda uji tahap perendaman menggunakan air tawar dan air sungai uji marshall, stabilitas, flow analisa data yang didapatkan