Anda di halaman 1dari 23

TUGAS SEMINAR PROPOSAL

ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL


PERSIMPANGAN PINGIT JALAN KYAI
MOJO, YOGYAKARTA
Oleh :
Anindya Idfi Laksmiwati
21/483356/SV/20159
Jurnal Acuan Seminar Proposal Penelitian
Congestion Cost Analysis of Condongcatur Signalized Intersection Sleman,
D.I. Yogyakarta Using PTV. Vissim 9
Dimana dalam jurnal tersebut membahas mengenai Biaya Kemacetan. Biaya Kemacetan sendiri
merupakan salah satu pertimbangan yang paling penting saat terjadi kemacetan. Salah satu kemacetan yang
paling sering terjadi adalah di persimpangan. Dan salah satu simpang di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah
Simpang Bersinyal Condongcatur, Sleman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya kemacetan
simpang dengan menggunakan PYV. Visim 9 sebagai lalu lintas model simulasi mikro. Untuk biaya
kemacetan, penulis menggunakan Tzedzakis, pendekatan 1998. Hasilnya menunjukkan bahwa pada kondisi
eksisting, perlambatan rata-rata 103,72 menentukan Biaya Operasi Kendaraan (BOK), Kecepatan eksisting 70
km/jam untuk jalan primer dan 60 km/jam untuk jalan sekunder, nilai waktu tempuh KB: Rp. 4.970, KR: Rp.
1.925, dan SM: Rp. 315. Dengan demikian, total biaya kemacetan adalah Rp. 5.663.790, -/jam.
Permasalahan Yang Terjadi Di Dunia
(Khususnya Di Indonesia)
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terpadat ke-4 di Asia, dimana sebagian besar
penduduknya memilih beraktivitas dengan kendaraan pribadi. Maka dari itu, kemacetan masih menjadi hal
yang sering dijumpai di Indonesia. Bagaian yang sering terjadi kemacetan adalah persimpangan, karena
persimpangan adalah pertemuan antara beberapa ruas jalan. Ditambah jika simpang tersebut berdekatan
dengan pusat keramaian, maka konflik pergerakan yang terjadi antar kendaraan yang dating dari tiap kaki
simpang akan meningkat. Dan pada umumnya masalah yang terjadi pada persimpangan diantaranya:
a. Meningkatnya volume lalu lintas hingga menimbulkan kemacetan
b. Kurang disiplinnya pengguna jalan pada peraturan dan rambu-rambu yang ada
c. Penggunaan traffic light yang kurang efisien
Mengapa permasalahan tersebut perlu diselesaikan?
Karena, kemacetan merupakan dampak negatif yang paling sering dirasakan bagi para pengguna jalan
baik ditinjau dari segi ekonomi maupun lingkungannya. Kemacetan juga dapat menimbulkan masalah-
masalah yang lain seperti meningkatnya waktu tempuh kendaraan, tundaan perjalanan, antrian kendaraan
yang panjang, biaya operasional kendaraan, dan tingkat layanan pada simpang yang semakin rendah. Selain
itu kemacetan juga dapat menimbulkan pencemaran udara di lokasi kemacetan, yang dimana pencemaran
udara ini dapat mengganggu kesehatan pengguna jalan hingga stress dan penurunan produktivitas (Aryandi,
dkk, 2014). Dan problematika transportasi berupa kemacetan, pencemaran udara dan suara, serta tundaan
perjalanan yang sering kita temui setiap hari di beberapa kota besar di Indonesia ada yang sudah berada
pada tahap yang sangat kritis.
Bagaimana kondisi permasalah tersebut di negara
lain dan bagaimana mereka menyelesaikannya?
a. Kemacetan terjadi di Kota Sibiu, terutama di simpang bersinyal. Kemacetan tersbut diatasi dengan
berbagai cara salah satunya dengan meningkatkan waktu lampu lalu lintas untuk mengurangi waktu
tundaan dan mengoptimalisasikan waktu merah serta waktu hijau Kemudian solusi kedua adalah dengan
penghapusan lampu lalu lintas dan pembangunan jalan baru sebagai lalu lintas kendaraan dari arah kota
(Marinela, dkk).
b. Beberapa simpang bersinyal di perkotaan Negara Malaysia mengalami kemacetan. Solusi dalam mengatasi
kemacetan di perkotaan yaitu rekayasan lalu lintas dengan GA (Min Keng Tan, 2016).
c. 121 Persimpangan bersinyal di 10 koridor Columbus Ohio mengalami kemacetan. Solusi yang digunakan
untuk menangani masalah tersebut adalah dengan metode Metrik kinerja dengan desain ulang kedatangan
saat hijau (POG) dan tingkat keandalan waktu perjalanan (LOTTR).
Bagaimana kondisi permasalah tersebut di negara
lain dan bagaimana mereka menyelesaikannya?
d. Jalan Vetan, Istanbul mengalami kenaikan dan penurunan kecepatan arus lalu lintas yang menimbulkan
kemacetan dan keterlambatan. Permasalah tersebut terjadi pada simpang di Kota Istanbul disebabkan oleh
desain simpang bersinyal yang sudah tidak sesuai baik dalam kapasitas jalannya, waktu hijau dan angka
tundaan. Berdasarkan penelitian (Kadir, dkk) solusi terbaik dalam mengatasi kemacetan di Jalan Vetan,
istanbul yaitu dengan melakukan rekayasa ulang untuk desain geometri dengan alternatif 5, dimana
memiliki tundaan kendaraan 120,98, panjang antrian 36,34. Penggunaan alternatif 5 pada Jalan Vetan ini
dapat meningkatkan 80% kinerja simpang dengan kriteria evaluasi yang dimungkinkan.
e. Dhaka merupakan ibukota Bangladesh. Banglamotor merupakan persimpangan yang mengalami
kemacetan terutama pada jam sibuk. Kemacetan tersebut disebabkan oleh aliran berbasis non-jalur
mendominasi dan lalu lintas bercampur dengan kendaraan bermotor. Dan solus terbaik yang perlu
dilakuakan untuk perbaikan karakteristik lalu lintas dalam mengatasi kemacetan di Simpang Banglamotor
adalah memodifikasi desain sinyal.
Dari Seluruh Permasalahan Yang Ada, Apa Fokus
Penelitian Anda? Elaborasi!
Berdasarkan permasalahan yang terjadi di simpang bersinyal Persimpangan Pingit, Yogyakarta dan
referensi-referensi yang telah disampaikan sebelumnya, penelitian ini akan menganalisis kinerja simpang
bersinyal Persimpangan Pingit, Jalan Kyai Mojo, Yogyakarata yang sering kali mengalami kemacetan
sehingga terdapat antrean yang panjang. Dan penelitian difokuskan menggunakan metode software Vissim.
Software tersebut mampu memodelkan semua klasifikasi fungsi jalan mulai dari jalan raya lintas untuk
sepeda motor hingga jalan raya untuk mobil. Jangkauan aplikasi jaringan Vissim yang luas juga meliputi
fasilitas –fasilitas transportasi umum, sepeda hingga pejalan kaki. Selain itu Vissim juga bisa
mensimulasikan geometrik dan kondisi operasional yang unik yang terdapat dalam sistem transportasi.
Data-data yang ingin dimasukkan untuk dianalisis dilakukan sesuai keinginan pengguna. Beberap
perhitungan keefektifan yang beragam bisa dimasukkan pada software Vissim, pada umumnya antara lain
tundaan, kecepatan, antrian, waktu tempuh dan berhenti.
Jelaskan Lebih Detail Permasalahan Tersebut
di Indonesia Dalam Lingkup Yang Lebih Sempit Dan Detail.
Jalan raya merupakan bagian dari prasarana transportasi masyarkat. Dan seiring dengan pertumbuhan
penduduk dan pertumbuhan ekonomi masyarakat, menyebabkan mobilitas masyarakat meningkat pesat.
Namun perkembangan saran transportasi yang pesat tidak diimbangi dengan management lalu lintas dan
karakteristik lalu lintas yang sesuai, sehingga terjadi penurunan kinerja simpang bersinyal dan
mengakibatkan kemacetan. Kemacetan paling sering terjadi pada persimpangan, ditambah jika simpang
tersebut berdekatan dengan pusat keramaian, karena konflik pergerakan yang terjadi antar kendaraan yang
datang dari tiap kaki simpang. Dan salah satunya simpang bersinyal Persimpangan Pingit Jalan Kyai Mojo,
Yogyakarta. Simpang bersinyal di Persimpangan Pingit ini terletak diantara 2 pusat keramaian, yaitu Pasar
Pingit di sebelah barat persimpangan dan Pasar Kranggan di sebelah timur persimpangan. Berdasarkan
permasalah tersebut maka perlu adanya analisis simpang bersinyal Persimpangan Pingit sebagai bahan
evaluasi guna meningkatkan kinerja simpang yang diharapkan dapat mengurangi tundaan dan antrian
kendaraan yang menyebabkan terjadinya kemacetan
Apa Obyek Penelitian Anda?
Di Mana Lokasi Penelitian?
Obyek penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Kemacetan yang akan difokuskan
di Persimpangan Pingit, Yogyakarta. Persimpangan Pingit terletak pada koordinat 7°46'57.1"S dan
110°21'38.9"E. Persimpangan yang mana merupakan pertemuan antara ujung jalan, yaitu Jalan Magelang
(Utara), Jalan Kyai Mojo (Barat), Jalan Tentara Pelajar (Selatan), Jalan Pangeran Diponegoro.
Persimpangan (Timur). Persimpangan ini juga terletak tidak jauh dari pasar pingit. Dan Visualisasi
Persimpangan pingit bila dilihat dari citra satelit Google Earth dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Rencananya, Metode Apa Yang Akan Anda
Gunakan?
Dari beberapa referensi yang ada, penelitian yang akan dilakukan, direncanakan menggunak metode survei
lapangan untuk mendapatkan beberapa data seperti, Data Geometrik Simpang, Volume Kendaraan, Kecepatan
Kendaraan, Waktu Siklus dan Data Panjang Antrean. Kemudian data yang didapat dari survei lapangan diolah dan
dianalisis menggunakan perangkat lunak Ms. Excel untuk perhitungannya dan PTV Vissim untuk pemodelannya.
PTV Visim ini digunakan sebagai alat bantu simulator yang akan menunjukkan visualisasi dari kinerja simpang
yang ditinjau. Vissim sendiri telah digunakan untuk menganalisis berbagai jaringan dari segala jenis ukuran jarak
persimpangan baik secara individual maupun keseluruhan daerah metropolitan. Vissim mampu memodelkan semua
klasifikasi fungsi jalan mulai dari jalan raya lintas untuk sepeda motor hingga jalan raya untuk mobil. Jangkauan
aplikasi jaringan Vissim yang luas juga meliputi fasilitas –fasilitas transportasi umum, sepeda hingga pejalan kaki.
Selain itu Vissim juga bisa mensimulasikan geometrik dan kondisi operasional yang unik yang terdapat dalam
sistem transportasi. Data-data yang ingin dimasukkan untuk dianalisis dilakukan sesuai keinginan pengguna.
Beberap perhitungan keefektifan yang beragam bisa dimasukkan pada software Vissim, pada umumnya antara lain
tundaan, kecepatan, antrian, waktu tempuh dan berhenti
5 (Lima) Kemungkinan Pertanyaan Yang Ingin
Anda Jawab Pada Penelitian Ini!
1. Berapa panjang antrian kendaraan maksimum, minimum dan rata-rata di simpang Pingit,
Yogyakarta pada kondisi eksisting?
2. Berapa proporsi penggunaan jalan yang meliputi kendaraan tak bermotor, kendaraan bermotor
dan transportasi umum di simpang Pingit, Yogyakarta?
3. Bagaimana kinerja simpang bersinyal pada Simpang Pingit, Yogyakarta?
4. Bagaimana cara menganalisis Simpang bersinyal Pingit, Yogyakarta dengan Software Vissim?
5. Bagaimana solusi dalam meningkatkan kinerja Simpang Bersinyal Pingit, Yogyakarta?
Apa Tujuan Penelitian Anda?

1. Mengetahui panjang antrian kendaraan maksimum, minimum dan rata-rata di simpang Pingit,
Yogyakarta pada kondisi eksisting.
2. Mengetahui proporsi penggunaan jalan yang meliputi kendaraan tak bermotor, kendaraan
bermotor dan transportasi umum.
3. Menganalisis kinerja simpang bersinyal pada Simpang Pingit, Yogyakarta.
4. menganalisis Simpang bersinyal Pingit, Yogyakarta dengan Software Vissim.
5. Mengetahui solusi dalam meningkatkan kinerja Simpang Bersinyal Pingit, Yogyakarta.
Theoretical Framework
Lokasi
No. Judul Penelitian Penulis Tujuan Variabel Metode Hasil dan Uraian
(Tahun)
1. Kondisi eksisting simpang bersinyal
Condongcatur Sleman Yogyakarta
1. Data
menunjukkan volume lalu lintas tertinggi
Simpang Geometri
Congestion Cost Untuk mengetahui terjadi pada pagi hari pada pukul 07.30 –
Bersinyal Jalan
Analysis of 1. Muchlisin seberapa besar 1. Survey 08.30 WIB dengan rata-rata delay rate
Condongcatur 2. Volume
Condongcatur 2. Muhammad biaya yang lapanga 103,72 detik, rata-rata panjang antrian
Sleman, Lalu
1 Signalized Yusup dikeluarkan pada n 49,38 meter, dan Tingkat service level
Daerah Lintas
Intersection Sleman, 3. Noor simpang bersinyal 2. PTV adalah F (sangat buruk).
IstimewaYogy 3. Waktu
D.I. Yogyakarta Mahmudah Condongcatur, Visim 9 2. Biaya yang timbul akibat kemacetan yang
akarta Siklus
Using PTV. Vissim 9 Sleman terjadi pada simpang bersinyal
(2018) 4. Kecepata
Condongcatur Sleman Yogyakarta adalah
n
Rp. 5.663.790,-/jam pada kondisi peak
hour 07.30 – 08.30 WIB
Theoretical Framework
Lokasi
No. Judul Penelitian Penulis Tujuan Variabel Metode Hasil dan Uraian
(Tahun)
1.Mengetahui proporsi
pengguna jalan 1. Vehicle
meliputi kendaraan Types
tak bermotor, 2. Vehicle 1. panjang antrian rata-rata di lapangan dan
kendaraan bermotor, Classes pemodelan atau simulasi dengan software
dan kendaraan 3. Vehicle Vissim hampir sama, yaitu 60 m dan 61 m.
umum di simpang Categories 2. terdapat perbedaan yang cukup jauh pada
Mirota Kampus saat 4. Vehicle antrian terpanjang dan terpendek yang terjadi
ini. Input berdasarkan pengamatan langsung dan
Penggunaan Software 2.Mengetahui panjang 5. Vehicle simulasi menggunakan software Vissim, yaitu
Vissim antrian maksimum, Compositi 1. Traffc 76 m dan 64 m untuk antrian terpanjang dan 39
1. Rama Dwi Simpang Mirota
Untuk Analisis minimum dan rata- on Counting m dan 51 m untuk antrian terpendek.
Aryandi Kampus Terban,
2 Simpang Bersinyal rata pada kondisi 6. Driving 2. Software Perbedaan ini terjadi karena adanya perbedaan
2. Ahmad Yogyakarta.
(Studi Kasus Simpang eksisting. Behaviour Vissim penyebaran antrian antara realita di lapangan
Munawar (2014)
Mirota Kampus Terban 3.Membandingkan 7. Signal   dengan simulasi Vissim.
Yogyakarta) hasil analisis Control 3. Fungsi sebaran dalam Vissim ada dua, yaitu
panjang antrian 8. Data Wiedemann 74 dan Wiedemann 99.
maksimum, Geometri Wiedemann 74 digunakan untuk lalu lintas
minimum dan rata- Jalan perkotaan, sedangkan Wiedemann 99 untuk
rata dengan 9. Queue lalu lintas antar kota. Karena itu dalam
menggunakan Counter penelitian ini, penulis menggunakan
software Vissim dan 10. Vehicle pendekatan Wiedemann 74.
pengamatan Travel
langsung di time
lapangan.
Theoretical Framework
Lokasi
No. Judul Penelitian Penulis Tujuan Variabel Metode Hasil dan Uraian
(Tahun)
1. Cara membuat simulasi kondisi arus lalu lintas
1. Data pada perangkat lunak Vissim:
1. Bagaimana cara
Geometrik a. Melakukan survei lapangan sesuai kebutuhan
pengoperasian Vissim
Simpang data
Simpang Student Version untuk
2. Volume b. Mengolah data dengan Ms Excel
Sompok membuat simulasi 1. Survey
Penggunaan Software Kendaraan c. Input data pada PTV Vissim
(Jl.Tentara kondisi arus lalu lintas 2. Pengolahan
Vissim 1. Untoro 3. Kecepatan d. Mengatur perilaku pengguna jalan
Pelajar - simpang bersinyal pada data
Untuk Analisis Nugroho Kendaraan e. Melakukan simulasi
Jl.Sompok - Simpang Sompok. dengan
3 Simpang Bersinyal 2. Ganang 4. Waktu f. Kalibrasi model
Jl.Cinde Barat – 2. Mengetahui tingkat Excel
(Studi Kasus Simpang Cucu Siklus g. Validasi model
Jl.Jomblang kinerja eksisting 3. PTV
Mirota Kampus Terban Dwiatmaja Lampu h. Output kinerja simpang
Sari), Candisari, Simpang Sompok. Vissim
Yogyakarta) Lalu 2. Tingkat kinerja eksisting Simpang Sompok
Semarang. 3. Melakukan evaluasi  
Lintas
(2020) terhadap simpang
5. Data
Sompok menggunakan
Panjang
perangkat lunak Vissim
Antrean
Theoretical Framework
Lokasi
No. Judul Penelitian Penulis Tujuan Variabel Metode Hasil dan Uraian
(Tahun)
3. Evaluasi kinerja Simpang Sompok
a. Pengalihan Kendaraan Roda 2 (Tanpa Motor)

b. Perubahan Geometri Jalan

3.

c. Perubahan Geometri Jalan dan Pengalihan


Jalur Kendaraan Roda 2
Theoretical Framework
Lokasi
No. Judul Penelitian Penulis Tujuan Variabel Metode Hasil dan Uraian
(Tahun)
1. Menganalisis kinerja 1. Volume lalu
simpang bersinyal pada lintas
1. Bedasarkan hasil kinerja menggunakan metode
Simpang Artos 2. Inventarisasi 1. Survey
MKJI 1997 tundaan simpang rata-rata kondisi
Magelang di Tahun 2021 dan geometrik lapangan
1. Sukoco eksisting di Simpang Artos Magelang sebesar
menggunakan pedoman persimpangan 2. MKJI
Jati 128,03 det/smp, Level Of Service (LOS)
MKJI 1997 dan aplikasi 3. Waktu siklus 1997
Evaluasi Kinerja Santoso menunjukkan nilai F.
Simpang PTV VISSIM. eksisting 3. Permodela
Simpang Bersinyal Di 2. Evi 2. Hasil panjang antrian menggunakan metode MKJI
Artos 2. Mengevaluasi kinerja 4. Jumlah n Dengan
4 Simpang Artos Puspita 1997 dengan alternatif dibangun fly over di Tahun
Magelang. simpang bersinyal pada kepemilikan Aplikasi
Magelang Dari Aspek sari 2021 berkurang diakibatkan dari derajat kejenuhan
(2021) Simpang Artos kendaraan PTV
Lalu Lintas 3. Muham simpang yang semakin menurun. Sedangkan nilai
Magelang dengan disetiap VISSIM
mad tundaan simpang rata-rata menjadi 46,80 det/smp
alternatif dibangun fly tahunnya dari 21.00-04
Amin dengan tingkat pelayanan menjadi E (≤60),
over di Tahun 2021 tahun 2010- Student
sehingga dapat meningkatkan kinerja simpang
menggunakan pedoman 2019 Version
tersebut.
MKJI 1997 dan aplikasi 5. data jumlah
PTV VISSIM. penduduk
Theoretical Framework
Judul Lokasi
No. Penulis Tujuan Variabel Metode Hasil dan Uraian
Penelitian (Tahun)
3. Hasil permodelan menggunakan aplikasi PTV
VISSIM 21.00-04 Student Version untuk panjang
antrian antara kondisi eksiting dengan alternatif
dibangun fly over di Tahun 2021 mengalami
3. Mengevaluasi kinerja
penurunan. Sedangkan nilai tundaan simpang
simpang bersinyal pada
ratarata dari 100,70 det/smp menjadi 34,31 det/smp.
Simpang Artos Magelang
Jadi tingkat pelayanan dari F menjadi D.
dengan alternatif dibangun
4. Bedasarkan evaluasi kinerja simpang dengan
fly over di Tahun 2021
4 alternatif dibangun fly over di Tahun 2021 dengan
dengan umur rencana lalu
umur rencana lalu lintas 50 tahun dengan
lintas 50 tahun
menggunakan metode MKJI 1997 dan permodelan
menggunakan pedoman
dengan aplikasi PTV VISSIM 21.00-04 Student
MKJI 1997 aplikasi PTV
Version tingkat pelayanan tidak lebih dari 60 det/smp
VISSIM.
(LOS F). Jadi dengan alternatif dibangun fly over di
Simpang Artos di Tahun 2021 sampai umur rencana
lalu lintas 50 tahun dapat meningkatkan kinerja
simpang bersinyal.
Theoretical Framework
Judul Lokasi
No. Penulis Tujuan Variabel Metode Hasil dan Uraian
Penelitian (Tahun)
Evaluasi yang paling efektif dari ketiga alternatif adalah
pelebaran jalan pada lengan- lengan yang bermasalah
Evaluasi sebesar 2 meter.
simpang empat
Kinerja Dua 1. Volume lalu
Jalan Sunandar
Simpang lintas 1. Studi
Priyo Sudarmo
Bersinyal Evaluasi ini dilaksanakan 2. Antrian literatur
1. Yutantinus – Jalan Sulfat –
Berdekatan untuk meningkatkan tingkat 3. Tundaan 2. Survey
Adrian Radja Jalan Citandui
Menggunakan pelayanan pada kedua simpang 4. Kecepatan lapangan
Semiun dan simpang
5 Program Ptv dengan dilakukannya analisis, 5. Hambatan 3. PKJI
2. Nusa Sebayang empat Jalan
Vissim 11 evaluasi, pemodelan Samping 2014
3. Togi Sunandar Priyo
(Studi Kasus : menggunkan PKJI 2014 dan 6. Geometrik 4. PTV
Nainggolan Sudarmo – Jalan
Simpang Jalan PTV Viss1. im 11. Jalan Vissim
Ciliwung –
Sulfat Dan 7. Waktu Siklus 11
Jalan Bauksit.
Simpang Jalan Eksisting
(2021)
Ciliwung)
Theoretical Framework
Judul Lokasi
No. Penulis Tujuan Variabel Metode Hasil dan Uraian
Penelitian (Tahun)
1. Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh,
volume jam puncak di lapangan adalah pada Jalan
Sudirman Utara yaitu 424 smp/jam, untuk
1. Data 1. Survei
Kinerja dan pendekat Jalan Sudirman Selatan adalah 402
geometri lapangan
Tingkat smp/jam, pendekat Jalan Syiah Kuala Timur adalah
persimpangan 2. MKJI
Pelayanan 1. Iqbal Simpang Bersinyal Untuk mengevaluasi kinerja 130 smp/jam, dan Jalan Syiah Kuala Barat adalah
2. Volume lalu 1997
6 Simpang 2. Sugiarto Pada Simpang Remi dan Level of service simpang 291 smp/jam.
lintas 3. Software
Bersinyal Pada 3. M. Isya Kota Langsa (2017) bersinyal pada kondisi saat ini. 2. Kinerja yang didapat pada Simpang Remi pada
3. Keceatan vissim
Simpang Remi kondisi eksisting yaitu untuk tundaan dengan
kendaraan 6.02
Kota Langsa metode MKJI adalah 32 detik/smp sedangkan
   
dengan perangkat lunak VISSIM 6.02 adalah 33
detik/smp dengan LOS yang dihasilkan untuk
kedua metode adalah D
Daftar Referensi
Muchlisin, Yusup, M., & Mahmudah, N. 2018. Congestion cost analysis of Condongcatur signalized intersection
Sleman, D.I. Yogyakarta using PTV. Vissim 9. MATEC Web of Conferences 181, 06003.
Aryandi, R. D., Munawar, A. 2014. Penggunaan Software Vissimuntuk Analisissimpang Bersinyal (Studi Kasus
Simpangmirota kampus Terban Yogyakarta). The 17th FSTPT International Symposium, Universitas
Jember.
Nugroho, U., Dwiatmaja, G. C. 2020. Analisis Kinerja Simpang Bersinyal Menggunakan Bantuan Perangkat Lunak
Vissim Student Version Studi Kasus: Simpang Sompok, Candisari, Semarang. Jurnal Teknik Sipil, 16(1), 1-
133.
Santoso, S. J., Puspitasari, E., & Amin, M. 2021. Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal Di Simpang Artos
Magelang Dari Aspek Lalu Lintas. Reviews In Civil Engineering, 5(2), 61-66.
Semiun, Y. A. R., Sebayang, n., & Nainggolan, T. 2021. Evaluasi Kinerja Dua Simpang Bersinyal Berdekatan
Menggunakan Program Ptv Vissim 11 (Studi Kasus: Simpang Jalan Sulfat Dan Simpang Jalan Ciliwung). Jurnal
gelagar, 3(1), 35-45.
Iqbal, Sugiarto, & Isya, M. 2017. Kinerja Dan Tingkat Pelayanan Simpang Bersinyal Pada Simpang Remi Kota
Langsa. Jurnal Teknik Sipil. Universitas Syaih Kuala. Vol. 1 No. 1, pp.67-64.
Daftar Referensi
Natsir, T. A., Pambarep, Y. W., Susetyaningsih, R., Setyanto, K., & Triastianti, R. D. (2018). Using Aermod to
simulation study of carbon monoxide pollution effect in Yogyakarta city caused by the emission of motor
vehicles (in Bahasa). Jurn. Man. & Lingk, 24(1), 11-16.
Tan, M. K., Chuo, H. S. E., Chin, R. K. Y., Yeo, K. B., & Teo, K. T. K. 2016. Optimization Of Urban Traffic
Network Signalization Using Genetic Algorithm. In 2016 IEEE Conference on Open Systems (ICOS) (pp. 87-92).
IEEE.
Kabir, R., Remias, S. M., Lavrenz, S. M., & Waddell, J. (2021). Assessing the impact of traffic signal
performance on crash frequency for signalized intersections along urban arterials: A random parameter modeling
approach. Accident Analysis & Prevention, 149, 105868.
Alemdar, K. D., Tortum, A., Kaya, Ö., & Atalay, A. (2021). Interdisciplinary Evaluation of Intersection
Performances—A Microsimulation-Based MCDA. Sustainability, 13(4), 1859. The Study Of Traffic
Decongestion In A Crowded Intersection.
Noaeen, M., Far, B., & Ramezani, M. (2021). Real-time Decentralized Traffic Signal Control for Congested Urban
Networks Considering Queue Spillbacks.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai