Anda di halaman 1dari 8

NASKAH SEMINAR1

PEMODELAN LALULINTAS AKIBAT KEGIATAN PEMBANGUNAN UTILITAS MALIOBORO


DENGAN SOFTWARE PYV VISSIM 9.0
(Studi Kasus: Simpang 0 km,Simpang Senopati,Simpang Brig.Jend.Katamso,Simpang Abu Bakar Ali)
Putri Nur Sholekha Syurany2, Wahyu Widodo3, Muchlisin4

INTISARI
Pertumbuhan penduduk setiap tahunnya menyebabkan dampak yaitu semakin dibutuhkannya sarana
dan prasarana transportasi. Di kota Yogyakarta akan di bangun satu sarana yang diperuntukkan untuk
pejalan kaki yaitu Underpass yang berada di jalan Panembahan Senopati depan Taman Pintar Yogyakarta.
Pembangunan Underpass akan menimbulkan dampak lalulintas yaitu kemacetan di persimpangan sekitar
Konstruksi akibat di tutupnya Jalan Panembahan Senopati dan menimbulkan ketidaknyamanan pengguna
jalan.
Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan simulasi pemodelan Simpang 0 km, Simpang Brig. Jend.
Katamso, Simpang Abu Bakar Ali pada kondisi ekstisting dan pemodelan saat penutupan Jalan Panembahan
Senopati. Pemodelan ini menggunakan Software PTV. Vissim 9.0 Student Version. Serta memberikan solusi
yang tepat untuk dampak yang timbul akibat dari penutupan Jalan Panembahan Senopati.
Dari Hasil Simulasi menggunakan Sofware PTV Vissim 9.0 pada Simpang 0 km panjang antrian
kondisi eksisting rata-rata 30.9 m dengan tingkat LOS_D dan kondisi penutupan rata-rata antrian 32.5 m
dengan tingkat LOS_F, Simpang Senopati panjang antrian kondisi eksisting rata-rata 43.32 m dengan tingkat
LOS_E dan kondisi penutupan rata-rata antrian 26.07 m dengan tingkat LOS_F, Simpang Brig.Jend.Katamso
panjang antrian kondisi eksisting rata-rata 14.11 m dengan tingkat LOS_C dan kondisi penutupan rata-rata
antrian 65.94 m dengan tingkat LOS_E, Simpang Abu Bakar Ali panjang antrian kondisi eksisting rata-rata
28.11 m dengan tingkat LOS_F dan kondisi penutupan rata-rata antrian 28.89 m dengan tingkat LOS_F.
Saran yang dapat di berikan yaitu dengan memberikan informasi pada pengguna jalan bahwa jalan
Panembahan Senopati di tutup sehingga pengguna jalan dapat menggunakan alternatif jalan lain.

Kata Kunci : Pemodelan, Simpang, Tingkat Pelayanan Jalan, VISSIM 9.0


1
Disampaikan pada Seminar Tugas Akhir
2
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
NIM : 20130110223, e-mail: putri.nur2706@gmail.com
3
Dosen Pembimbing I
4
Dosen Pembimbing II
I. PENDAHULUAN 3D. Pemodelan yang akan dibuat yaitu pada
A. Latar Belakang kondisi eksisting dan kondisi penutupan. Dengan
dibuatnya pemodelan dapat mempermudah
Semakin meningkatnya jumlah penduduk mendapatkan solusi untuk mengurangi dampak
maka akan semakin besar kebutuhan transportasi, yang akan terjadi.
sehingga sarana dan prasarana yang menunjang
harus semakin berkembang. Maka di bangunlah B. Rumusan Masalah
Underpass di Yogyakarta tepatnya di Jalan Dari latar belakang di atas dapat diambil rumusan
Panembahan Senopati depan Taman Pintar. masalah sebagai berikut:
Pembangunan tersebut akan membuat jalan
1. Bagaimana pemodelan lalu lintas pada kondisi
Panembahan Senopati di tutup sementara.
eksiting di sekitar lokasi pembangunan Utilitas
Penutupan tersebut akan menyebabkan dampak di
Malioboro?
beberapa simpang di sekitarnya sehingga di
2. Bagaimana pemodelan lalu lintas pada kondisi
buatlah pemodelan menggunakan Software Vissim
saat konstruksi pembangunan Utilitas
9.0 untuk melihat seberapa besar dampak yang
Malioboro jika Jl. Senopati ditutup untuk
terjadi. Software Vissim 9.0 dapat memudahkan
semua jenis kendaraan?
dalam menganalisis kemacetan yang terjadi
3. Bagaimana solusi yang dapat dilakukan untuk
dikarenakan dapat memberikan gambaran mengeni
menangani masalah dari dampak
kondisi lapangan dalam bentuk simulasi 2D dan
pembangunan Utilitas Malioboro?

PUTRI NUR SHOLEKHA SYURANY (20130110223) 1


C. Tujuan Penelitian kasus simpag Senopati, simpang 0 km, simpang
Maksud dan tujuan dilakukan penelitian adalah Brigjen Katamso dan simpang Abubakar Ali)
sebagai berikut: belum pernah di buat.
1. Untuk mengetahui kondisi eksisting di sekitar
lokasi Utilitas Malioboro II. TINJAUAN PUSTAKA
2. Untuk mengetahui keadaan lalu lintas lalu Winnetou (2015) meneliti tentang Penggunaan
lintas pada kondisi saat konstruksi Software Vissim untuk Evaluasi Hitungan MKJI
pembangunan Utilitas Malioboro jika Jl. 1997 Kinerja Ruas Jalan Perkotaan di Ruas Jalan
Senopati ditutup untuk semua jenis kendaraan Affandi Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan
3. Memberikan rekomendasi atau solusi yang membandingkan antara kecepatan pada MKJI 1997
timbul akibat adanya konstruksi Utilitas terhadap kecepatan di lapangan serta kecepatan
pada Software Vissim terhadap kecepatan di
D. Manfaat Penelitian lapangan apakah terdapat perbedaan yang
Manfaat yang diperoleh dari penelitian adalah signifikan atau tidak. Hasil dari penelitian terdapat
sebagai: perbedaan yang signifikan diantara keduanya.
1. Mengetahui arus lalu lintas pada simpang Aryandi (2014) meneliti tentang Penggunaan
Senopati, simpang 0 km, simpang Brigjen Software Vissim untuk Analisis Simpang Bersinyal
Katamso, dan simpang Abubakar Ali pada (Studi kasus Simpang Mirota Kampus Terban
kondisi eksisting dan kondisi saat kegiatan Yogyakata) yang berlokasi di Jalan C Simanjuntak,
konstruksi Underpass berlangsung Terban, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan
2. Mengetahui keadaan lalu lintas lalu lintas pada membandingkan hasil analisis panjang antrian
kondisi saat konstruksi pembangunan Utilitas maksimum, minimum dan rata-rata dengan
Malioboro jika Jl. Senopati ditutup untuk menggunakan Software Vissim dan hasil survey di
semua jenis kendaraan lapangan dan mengetahui prediksi tundaan yang
3. Mengetahui cara mengatasi permasalahan atau terjadi pada simpang eksisting. Hasil penelitiannya
solusi yang timbul akibat adanya konstruksi yaitu tidak ada perbedaan yang signifikan antara
Utilitas simulasi dan hasil nyata di lapangan
Pada penelitian sebelumnya dijadikan
E. Batasan Masalah panduan dan tolak ukur dalam pemodelan
Batasan masalah dalam penelititian ini adalah: lalulintas akibat dampak pembangunan Utilitas di
1. Lokasi penelitian yang diamati hanya pada Jalan Panembahan Senopati.
simpang Senopati, simpang 0 km, simpang III. LANDASAN TEORI
Brigjen Katamso dan simpang Abubakar Ali
A. Software Vissim 9.0
2. Data lalu lintas yang di gunakan adalah data
hasil survei lapangan dengan Traffic Counting, PTV VISSIM adalah program simulasi
yang dilaksanakan pada hari Senin 23 Januari mikroskopis terkemuka untuk pemodelan
2017 dan Sabtu 28 Januari 2017 transportasi multimoda operasi dan dimiliki oleh
3. Data geometrik jalan yang digunakan adalah Vision Traffic Suite Software. Realistis dan akurat
data hasil survei lapangan. dalam setiap detail, VISSIM menciptakan kondisi
4. Software yang digunakan adalah PTV. Vissim terbaik untuk menguji skenario lalu lintas yang
9.0 student version. berbeda sebelum realisasinya.VISSIM sekarang
5. Hanya menganalisis dampak pembangunan digunakan di seluruh dunia oleh sektor publik,
Underpass perusahaan konsultasi dan Universitas.

F. Keaslian Penelitian B. Tingkat Pelayanan Jalan


Tingkat pelayanan (level of service) adalah
Menurut pengamatan penulis dari refrensi
ukuran kinerja ruas jalan atau simpang jalan yang
tugas akhir yang ada di Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta dan internet dengan dihitung berdasarkan tingkat penggunaan jalan,
basis situs pencari http://www.google.com dan kecepatan, kepadatan dan hambatan yang terjadi.
http://www.thesiss.umy.ac.id, tugas akhir maupun Pada pengolahan data yang digunakan oleh vissim,
tulisan dengan judul PEMODELAN LALU metode yang digunakan mengacu pada peraturan di
LINTAS AKIBAT KEGIATAN amerika yang dimuat dalam manual kapasitas jalan
PEMBANGUNAN UTILITAS MALIOBORO raya (Highway Capacity Manual) tahun 2010.
MENGGUNAKAN SOFTWARE VISSIM (Studi
PUTRI NUR SHOEKHA SYURANY (20130110223) 2
Tabel 1. Kriteria Tingkat Pelayanan Jalan Raya A. Deskripsi
Untuk Simpang Bersinyal Pada penelittian ini bertujuan untuk
memodelkan satu kawasan. Pemodelan yang akan
Tingkat Pelayanan Tundaan (det/smp) dibuat yaitu kondisi eksisting dan kondisi
penutupan ruas Jalan Panembahan Senopati.
A ≤5,0 Rencana kegiatan yang dilakukan yaitu:
B 5,10 - 15,0 1. Pembanguan Ducting dari Tugu hingga 0
km
C 15,1 - 25,0 2. Pembangunan Underpass yang terletak di
D 25,1 - 40,0 depan Taman Pintar.
B. Data Masukkan
E 40,1 - 60,0
Dari hasil survei kondisi lingkungan dan
F >60 geometrik persimpangan yang dilakungan dengan
pengamatan secara visual dan pengukuran
(Sumber : Peraturan Mentri 96 Tahun 2015)
menggunakan alat ukur panjang. Kondisi
geometrik simpang dapat dilihat pada data di
IV. METODE PENELITIAN
bawah ini:
A. Kerangka Umum Pendekatan
Metode yang digunakan dalam penelitian kali 1. Simpang 0 km
ini adalah survei lapangan kemudian data diolah a. Lebar lengan A atau lengan utara(Jln.
menggunakan Software Vissim Jend. A. Yani) :10.2 m
b. Lebar lengan B atau lengan timur (Jln.
B. Pengumpulan Data
Panembahan Senopati) :13.8 m
Penelitian ini dilakukan pada empat simpang c. Lebar lengan C atau lengan selatan (Jln.
bersinyal yaitu simpang empat 0 km, simpang Trikora) :10.1 m
empat Senopati, Simpang tiga Abu Bakarali dan d. Lebar lengan D atau lengan Barat (Jln.
simpang tiga Brigjen Katamso. Kyai.H.Ahmad Dahlan):13.8 m
2. Simpang Senopati
C. Pengumpulan Data a. Lebar Lengan A atau lengan Utara (Jln.
Pelaksanaan survei dilakukan selama 2 hari Mayor Suryotomo) :14.5 m
yaitu hari senin selama 6 jam yang waktu b. Lebar Lengan B atau lengan Barat
pengamatan dibagi menjadi 3 (tiga) waktu, yaitu (Jln.Sultan Agung) :16.1 m
pagi, siang, dan malam. Pembagian zona waktu c. Lebar Lengan C atau lengan Selatan (Jln.
pagi dimulai pukul 06.00 sampai 08.00. pembagian Brig.Jend katamso) :14.8 m
zona waktu siang dimulai pukul 12.00 sampai d. Lebar Lengan D atau lengan Barat (Jln.
14.00 dan pengamatan zona waktu sore dimulai Panembahan Senopati):20.7 m
pukul 16.00 sampai 18.00 WIB, serta hari sabtu 3. Simpang Brig.Jend.Katamso
selama 8 jam yang waktu pengamatan dibagi a. Lebar Lengan A atau lengan Utara (Jln.
menjadi 4 (empat) waktu, yaitu pagi, siang, sore Brig.Jend. Katamso) :12.9 m
dan malam. Pembagian zona waktu pagi dimulai b. Lebar Lengan B atau lengan Selatan (Jln.
pukul 06.00 sampai 08.00. Pembagian zona waktu Brig.Jend. Katamso) :14.32m
siang dimulai pukul 12.00 sampai 14.00. c. Lebar Lengan C atau lengan Barat (Jln. Ibu
Pengamatan zona waktu sore dimulai pukul 16.00 Ruswo) : 8.5 m
sampai 18.00 dan pengamatan zona waktu malam 4. Simpang Abu Bakar Ali
dimulai pukul 19.00 sampai 21.00 WIB. Pada saat a. Lebar lengan A atau lengan Timur (Jln.
pelaksanaan ini, surveyor mencatat jumlah Abu Bakar Ali): 14.4 m
kendaraan yang melewati persimpangan. b. Lebar lengan B atau lengan Barat (Jln.
Perhitungan jumlah kendaraan dikatagorikan Abu Bakar Ali): 14.6 m
sesuai dengan jenis kendaraan yaitu kendaraan c. Lebar lengan C atau lengan Selatan (Jln.
ringan (LV), Kendaraan berat (HV), Sepeda motor Mataram): 17.7 m
(MC), dan kendaraan tak bermotor (UM). C. Data Lalulintas
1. Kondisi Volume Jam Puncak (VJP)
V. Analisis Data Tabel 2. Data Jam Puncak Simpang 0 km
PUTRI NUR SHOEKHA SYURANY (20130110223) 3
Interval Lengan HV LV MC UM U–B 1 113 1905 19
S-B 3 175 1678 23 U–S 13 558 4999 68

S-T 0 104 1078 15 Sumber : Hasil rekap data survei volume


kendaraan
B-T 2 214 2487 33
Tabel 5. Data Jam Puncak Simpang Abu Bakar
B–S 3 29 197 6
06.30-07.30

Ali
T–S 1 59 512 10
Interval Lengan HV LV MC UM
T–B 14 199 1225 17
B–T 18 546 845 10
U–B 3 88 586 35
S–B 17 448 1014 28

17.00 – 18. 00
U–T 17 79 633 35
S–T 27 162 470 8
U–S 1 56 682 29
T–B 9 1032 1395 0
Sumber : Hasil rekap data survei volume
T–S 10 287 1265 0
kendaraan
T–T 2 6 25 0
Tabel 3. Data Jam Puncak Simpang Senopati
Sumber : Hasil rekap data survei volume
Interval Lengan HV LV MC UM
kendaraan
B–S 7 86 653 30
2. Kondisi Arus Lalu Lintas
B–T 10 208 1401 21

B–U 0 140 652 12

S–B 3 22 39 14

S–T 1 108 974 25


06.15 – 07.15

S–U 0 233 1803 43

T–B 14 270 1752 21


T–S 4 48 251 6

T–U 0 125 1242 21

U–B 5 92 891 24
U–S 1 211 1668 27

U–T 0 190 794 5

Sumber : Hasil rekap data survei volume


kendaraan
Tabel 4. Data Jam Puncak Simpang Brig. Jend.
Katamso
Interval Lengan HV LV MC UM

B–U 0 53 516 21
16.00 – 17.00

B–S 0 95 861 18

S–B 0 144 1383 14

S–U 5 301 2534 29 Gambar 1. Kondisi Arus Lulu Lintas Pada


Kondisi Eksisting

PUTRI NUR SHOEKHA SYURANY (20130110223) 4


3. Pemodelan Menggunakan Software Vissim Lur 30 25 30 25
5 29 5 29
Selat us 1 34 1 34
9.0 an 14 13 14 13
Kiri 0 14 0 14
a. Parameter Masukan PTV Vissim 4 83 4 83
- Jaringan Jalan 51 15 16
Kiri 0 53 21 2 31
Bara 6 6 24
- Rute Perjalanan t Kan 86 23 24
0 95 18 3 47
- Jenis dan Volume Kendaraan an 1 5 37
- Perilaku Pengemudi Simpang Abu Bakar Ali
- Konfigurasi Pemrosesan Kan
2 6 25 0 2 6 25 0
b. Hasil Pemprosesan dengan Menggunakan an
Tim Lur 10 13 10 13
Vissim ur us
9
32 95
0 9
32 95
0
- Kondisi Eksisting Kiri 10
28 12
0 10
28 12
0
7 65 7 65
Tabel 6. Distribusi Kendaraan 44 10 69 32
Kiri 17 28 40 69
Selat 8 14 9 15
an Kan 16 47 31 14
Eksisting Penutupan 27 8 18 31
an 2 0 4 45
Lokasi H M U H M U
LV LV Bara Lur 54 84 54 84
V C M V C M 18 10 18 10
t us 6 5 6 5
Simpang 0 km
63
Kiri 17 79 35 0 0 0 0
3 - Kondisi Penutupan
Utar Lur 68 14 12
1 56 29 14 64
a us 2 5 36
Kan 58 66
3 88 35 7 78 35
an 6 5
Lur 19 12
14 17 0 0 0 0
Tim us 9 25
ur 51
Kiri 1 59 10 0 0 0 0
2
17 16 27 27
Kiri 3 23 3 38
Selat 5 78 9 56
an Kan 10 10
0 15 0 0 0 0
an 4 78
Lur 21 24
2 33 0 0 0 0
Bara us 4 87
t Kan 19 24 26
3 29 6 5 39
an 7 3 84
Simpang Senopati
19 79 19 13
Kiri 0 5 2 13
0 4 7 41
Utar Lur 21 16 29 20
1 27 4 34
a us 1 68 6 12
Kan 89
5 92 24 0 0 0 0
an 1
25 22 16
Kiri 4 48 6 9 24
1 2 23
Tim Lur 27 17
14 21 0 0 0 0
ur us 0 52
Kan 12 12 22 16
0 21 9 24
an 5 42 1 22
Kiri 3 22 39 14 0 0 0 0
Selat Lur 23 18 18 15
10 43 6 40
an us 3 03 2 54
Kan 10 97 33 28
1 25 10 74
an 8 4 8 86
14 65
Kiri 0 12 0 0 0 0
0 2
Bara Lur
10
20 14
21 0 0 0 0
Gambar 2. Kondisi Arus Lalu Lintas Pada
t us 8 01 Kondisi Penutupan
Kan 65
7 86 30 0 0 0 0
an 3
4. Rekap kinerja jaringan jalan
Simpang Brig. Jend. Katamso
Tabel 7. Rekap Kinerja Eksisting dan
Lur 55 49 86 76 10
Utar us
13
8 99
68 20
8 93 6 Penutupan
a Kan 11 19 32 28
1 19 7 39
an 3 05 1 46

PUTRI NUR SHOEKHA SYURANY (20130110223) 5


Eksisting Penutupan 4. Simpang Abu Bakar ali : LOS_F
Tundaa f. Tundaan kendaraan
Lokasi Tundaan
n LOS LOS 1. Simpang 0 km : 48.95 detik
(Detik)
(Detik) 2. Simpang Senopati : 68.94 detik
Simpang 0
48.95
LOS
47.91
LOS 3. Simpang Brig. Jend. Katamso: 29.3
km _D _F detik
Simpang LOS LOS 4. Simpang Abu Bakar ali: 30.13 detik
68.94 57.75
Senopati _E _F g. Rata – rata waktu kendaraan berhenti
Simpang 1. Simpang 0 km : 33.06 detik
LOS LOS
Brig. Jend. 29.30 55.12
_C _E 2. Simpang Senopati : 57.42 detik
Katamso
Simpang
3. Simpang Brig. Jend. Katamso: 21.01
LOS LOS detik
Abu Bakar 30.13 30.54
_F _F 4. Simpang Abu Bakar ali: 20.02 detik
Ali
h. Rata – rata jumlah kendaraan berhenti
1. Simpang 0 km : 3.81 unit
VI. KESIMPULAN DAN SARAN 2. Simpang Senopati : 1.74 unit
A. Kesimpulan 3. Simpang Brig. Jend. Katamso: 1.27
1. Indikator dalam analisis pemodelan PTV. unit
Vissim 4. Simpang Abu Bakar ali: 0.63 unit
i. Emissions CO yang terbuang
a. Geometric dan jaringan jalan
1. Simpang 0 km : 1484.468 gram
b. Rute perjalanan 2. Simpang Senopati : 1517.093 gram
c. Jenis dan volume kendaraan 3. Simpang Brig. Jend. Katamso:
d. Hambatan samping
424.058 gram
e. Perilaku pengemudi
4. Simpang Abu Bakar Ali: 884.646
f. Konfigurasi pemrosesan
gram
2. Hasil Pemodelan simpang pada kondisi j. Emissions NOX yang terbuang
eksisting
1. Simpang 0 km : 288.824 gram
Dari hasil simulasi pada kondisi eksisting ,
2. Simpang Senopati : 351.601 gram
didapatkan data data sebagai berikut: 3. Simpang Brig. Jend. Katamso: 82.506
a. Panjang antrian rata – rata
gram
1. Simpang 0 km : 30.9 m 4. Simpang Abu Bakar ali: 172.12 gram
2. Simpang Senopati :43.32m
k. Emissions VOC yang terbuang
3. Simpang Brig. Jend. Katamso:14.11 m
1. Simpang 0 km : 344.04 gram
4. Simpang Abu Bakar ali :28.15m
2. Simpang Senopati : 351.601 gram
b. Panjang antrian maksismum
3. Simpang Brig. Jend. Katamso: 98.279
1. Simpang 0 km :119.52 m gram
2. Simpang Senopati :219.37 m
4. Simpang Abu Bakar ali: 205.025 gram
3. Simpang Brig. Jend. Katamso:61.52 m
l. Jumlah bahan bakar yang terbuang
4. Simpang Abu Bakar ali :134.66 m 1. Simpang 0 km: 21.237 US galon :
c. Jumlah kendaraan yang lewat
80.44318 liter
1. Simpang 0 km : 698 unit 2. Simpang Senopati: 21.704 US galon :
2. Simpang Senopati : 843 unit
82.21 liter
3. Simpang Brig. Jend. Katamso:416 unit 3. Simpang Brig. Jend. Katamso: 6.067
4. Simpang Abu Bakar ali : 992 unit US galon : 22.98106 liter
d. Jumlah penumpang yang lewat
4. Simpang Abu Bakar ali: 12.656 US
1. Simpang 0 km : 698 orang galon : 47.93 liter
2. Simpang Senopati : 843 orang
3. Simulasi saat penutupan Jalan Panembahan
3. Simpang Brig. Jend. Katamso: 416 Senopati
orang Dari hasil simulasi pada kondisi
4. Simpang Abu Bakar Ali: 992 orang
penutupan, di dapat data sebagai berikut:
e. Level-of-service a. Panjang antrian rata – rata
1. Simpang 0 km : LOS_D
1. Simpang 0 km : 32.5 m
2. Simpang Senopati : LOS_E 2. Simpang Senopati : 26.07 m
3. Simpang Brig. Jend. Katamso: LOS_C
PUTRI NUR SHOEKHA SYURANY (20130110223) 6
3. Simpang Brig. Jend. Katamso:65.94 m k. Emissions VOC yang terbuang
4. Simpang Abu Bakar ali :28.89 m 1. Simpang 0 km : 195.047 gram
b. Panjang antrian maksismum 2. Simpang Senopati : 264.466 gram
1. Simpang 0 km : 119.5 m 3. Simpang Brig. Jend. Katamso:
2. Simpang Senopati : 163.17 m 315.902 gram
3. Simpang Brig. Jend. Katamso:369.97 4. Simpang Abu Bakar ali: 202.793 gram
m l. Jumlah bahan bakar yang terbuang
4. Simpang Abu Bakar ali: 134.66 m 1. Simpang 0 km: 12.04 US galon :
c. Jumlah kendaraan yang lewat 45.606 liter
1. Simpang 0 km : 480 unit 2. Simpang Senopati: 16.325 US galon :
2. Simpang Senopati : 637 unit 61.837 liter
3. Simpang Brig. Jend. Katamso: 624 3. Simpang Brig. Jend. Katamso: 19.5
unit US galon : 73.864 liter
4. Simpang Abu Bakar ali: 969 unit 4. Simpang Abu Bakar ali: 12.518 US
d. Jumlah penumpang yang lewat galon : 47.417 liter
1. Simpang 0 km : 480 orang
2. Simpang Senopati : 637 orang Dari kinerja simpang yang telah di modelkan
3. Simpang Brig. Jend. Katamso: 624 dapat di simpulkan bahwa penutupan Jalan
orang Panembahan Senopati akan menimbulkan dampak
4. Simpang Abu Bakar ali: 9969 orang yang besar dilihat dari nilai LOS yang meningkat
e. Level-of-service dari kondisi eksisting dan penutupan.
1. Simpang 0 km : LOS_F B. Saran
2. Simpang Senopati : LOS_F 1. Dampak dari penurupan jalan Panembahan
3. Simpang Brig. Jend. Katamso: LOS_E Senopati tidak dapat di hindari sehingga
4. Simpang Abu Bakar ali: LOS_F perlunya dilakukkan alternatif untuk
f. Tundaan kendaraan mengurangi dampank tersebut. Misalnya:
1. Simpang 0 km : 47.91 detik a. Mengatur distribusi kendaraan yang akan
2. Simpang Senopati : 57.75 detik melewati daerah tersebut.
3. Simpang Brig. Jend. Katamso: 55.12 b. Dengan memberi rambu rambu peringatan
detik pada derah sekitar agar dapat menghindari
4. Simpang Abu Bakar ali: 30.54 detik atau melewati alternatif jalan lain demi
g. Rata – rata waktu kendaraan berhenti mengurangi kemacetan.
1. Simpang 0 km : 31.19 detik c. Memberikan informasi alternatif yang
2. Simpang Senopati : 42.31 detik dapat di lalui
3. Simpang Brig. Jend. Katamso: 35.38 d. Memberikan informasi titik lokasi
detik kemacetan
4. Simpang Abu Bakar ali: 21.06 detik 2. Diadakannya penelitian yang lebih akurat
h. Rata – rata jumlah kendaraan berhenti seperti penelitian selama 1 minggu penuh,
1. Simpang 0 km : 2.48 unit sehingga data yang didapatkan lebih maksimal.
2. Simpang Senopati : 2.41 unit
3. Simpang Brig. Jend. Katamso: 3.9 unit DAFTAR PUSTAKA
4. Simpang Abu Bakar ali: 0.65 unit
i. Emissions CO yang terbuang Winnetou, Ibnu. Ariemasto. 2015.
1. Simpang 0 km : 841.593 gram Penggunaan Software Vissim untuk
2. Simpang Senopati : 1141.121 gram evaluasi hitungan MKJI 1997 Kinerja
3. Simpang Brig. Jend. Katamso: Ruas Jalan Perkotaan. Laporan Tugas
1363.061 gram Akir. UGM.
4. Simpang Abu Bakar ali: 875.015 gram
j. Emissions NOX yang terbuang Aryandi, Rama Dwi. 2014. Penggunaan
1. Simpang 0 km : 163.743 gram Software Vissim untuk Analisis
2. Simpang Senopati : 222.021 gram Simpang Bersinyal. Laporan Tugas
3. Simpang Brig. Jend. Katamso: Akir. UGM.
265.202 gram
4. Simpang Abu Bakar ali: 170.246 gram

PUTRI NUR SHOEKHA SYURANY (20130110223) 7


Direktorat Jendral Bina Marga (1997). Manual
Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI).
Jakarta
PTV Group. (2016). PTV Vissim 9.0 User
Manual. Germany

PUTRI NUR SHOEKHA SYURANY (20130110223) 8

Anda mungkin juga menyukai