Anda di halaman 1dari 15

RANCANG BANGUN SISTEM PENDETEKSI PELANGGARAN PADA

TRAFFIC LIGHT BERBASIS ARDUINO

TUGAS AKHIR

Disusun Oleh:

Christine Gracia Lubalu

2005551048

Dosen Pengampu :

Dr. A.A. Kompiang Oka Sudana, S.Kom., M.T.

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada zaman masa kini kendaraan adalah alat transportasi yang paling krusial
untuk mempermudah pekerjaan dan pergerakan masyarakat. Indonesia merupakan salah
satu negara yang hampir setiap penduduknya adalah pengguna kendaran, baik itu
kendaraan roda dua juga roda empat.
Akibat dari jumlah kendaraan naik tetapi daya tampung jalan tetap sehingga menambah
jumlah kepadatan lalu lintas yang mengakibatkan kemacetan. Kemacetan yang muncul tersebut
dapat disebabkan dari beberapa faktor, salah satunya adalah faktor pengatur lampu lalu lintas dan
pelanggaran lalu lintas oleh pengendara.
Selain dari pelanggaran oleh pengguna kendaraan ada juga sebab lain terjadinya
pelanggaran berujung kepada kecelakaan yang dilakukan oleh pengguna jalan. Banyak sekali
kasus pelanggaran lalu lintas di jalan raya yang dilakukan oleh pemakai jalan cenderung
mengakibatkan timbulnya kecelakaan dan kemacetan lalu lintas yang semakin meningkat. Hal ini
disebabkan, penyebab utamanya merupakan para pengguna jalan yang kurang disiplin pada
mentaati rambu-rambu kemudian lintas. Salah satu jenis pelanggaran lalu lintas merupakan
pengendara melanggar atau menerobos traffic light saat kondisi menyala merah .
Pada lampu lalu lintas juga terdapat zebra cross sebagai tempat buat
menyebrang jalan. Zebra cross berfungsi memberikan prioritas bagi pejalan kaki buat
menyebrang jalan. Tetapi pada ketika ini masih banyak pengendara yang melanggar
menggunakan melewati juga berhenti sempurna dalam zebra cross. Sehingga fasilitas untuk
para pejalan kaki buat menyebrang diambil oleh para pengguna kendaraan.
Peraturan hukum mengenai zebra crosstelah dijelaskan pada Undang-undang
nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), pasal 131 Ayat
(2), disebutkan bahwa “Pejalan kaki berhak mendapatkan prioritas pada saat menyebrang jalan
di tempat penyebrangan”. Dan Pasal 106 Ayat (2), disebutkan bahwa “Setiap orang yang
akan mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib mengutamakan keselamatan pejalan
kaki dan pesepeda”.
Berdasarkan latar belakang di atas salah satu solusi alternatif dalam meminimalisir
pelanggaran di persimpangan jalan adalah dengan menerapkan deteksi pelanggaran secara visual
yang diintegrasikan dengan pola pengatur lampu lalu lintas. Selanjutnya, untuk menerapkan
deteksi pelanggaran secara visual dibutuhkan suatu sistem software yang saling terintegrasi
dengan baik. Agar deteksi pelanggaran tersebut mendapatkan hasil yang diinginkan. Tampilan
visual dari deteksi pelanggaran ini dapat menggunakan software image processing. Dengan
menggunakan sistem image processing tampilan visual akan bekerja secara real time.
Pengendalian webcam secara real time tersebut akan memaksimalkan hasil potret ketika
terjadinya suatu pelanggaran lalu lintas. Maka dari itu, perlu untuk merencanakan dan
mengimplementasikan prototipe pendeteksian pelanggaran lalu lintas secara visual dengan
mengintegrasikan pengaturan lalu lintas dan sistem pendeteksian pelanggaran tersebut.
Keunggulan pada sistem ini ialah dapat meringankan kerja petugas kepolisian dalam
menindaklanjuti pelanggaran-pelanggarn lalu lintas yang terjadi. Sekaligus membuat masyarakat
lebih taat dalam berlalu lintas. Oleh karena itu, diharapkan alat pendeteksian lalu lintas ini
diharapkan mampu menjadi solusi dalam menertibkan para pelanggar lalu lintas dan dapat
meminimalisir adanya kecelakaan yang terjadi.
Maka dari itu penulis mengangkat judul tugas akhir ” Rancang Bangun Sistem
Pendeteksi Pelanggaran Pada Traffic Light Berbasis Arduino”.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana membuat software mendeteksi adanya pelanggaran pada traffic light?
2. Bagaimana kinerja software dalam mendeteksi dan menangkap gambar pelanggaran
pada traffic light?
3. Bagaimana kinerja keseluruhan sistem alat dalam pendeteksian pelanggaran pada traffic
light?

1.3 Batasan Masalah


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah disebutkan dalam
penelitian ini, maka diperoleh batasan masalah sebagai berikut:
1. Sistem yang dibuat diaplikasikan pada traffic light 4 persimpangan jalan.
2. Webcam digunakan sebagai alat pemotret pelanggaran traffic light.
3. Diasumsikan yang melintas dijalan adalah kendaraan bermotor.
4. Hasil tampilan pelanggaran pada 1 jalur jalan
5. Terdapat jeda beberapa detik untuk mendeteksi gambar.
6. Mendeteksi kendaraan dalam kondisi berhenti.

1.4 Tujuan
Tujuan dari penenelitian ini adalah merancang dan meghasilkan Rancang Bangun
Sistem Pendeteksi Pelanggaran Pada Traffic Light Berbasis Arduino untuk membantu pihak
kepolisian lalu lintas dalam menertibkan lalu lintas serta mengurangi angka kecelakaan.

1.5 Manfaat
Manfaat tugas akhir ini adalah untuk mempermudah pendeteksian pelanggaran yang ada
pada traffic light yang berguna membantu aparat penegak hukum dalam melakukan pengawasan
lalu lintas dan dapat membuat masyarakat lebih sadar hukum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Untuk menjalankan tugas akhir ini maka yang perlu
diperhatikan adalah sistem lalu lintas yang aman bagi pengendara bermotor dan dapat di
implementasikan untuk pendeteksian pelanggaran lalu lintas pada traffic light. Tugas akhir ini
menjalanankan proses pengolahan sinyal pada masukan sebagai entry point dalam deteksi
pelanggaran lalu lintas. Sehingga, pembuatan prototype yang digunakan memanfaatkan beberapa
komponen diantaranya mikrokontroler arduino uno sebagai pengontrol, webcam sebagai potret
hasil pelanggaran, photodiode sebagai pendeteksi pelanggaran lalu lintas, dan database masuk ke
komputer.
2.1 State Of The Art
Penelitian yang dilakukan Husnibes Muchtar, Fachri Said dalam jurnal yang berjudul
Sistem Identifikasi Plat Nomor Kendaraan Menggunakan Metode Robert Filter dan Framing
Image Berbasis Pengolahan Citra Digital, Kendaraan merupakan salah satu hal terpenting dalam
kehidupan manusia. Kendaraan merupakan alat transportasi untuk bepergian kemanapun yang
kita inginkan. Kendaraan juga menjadi sasaran penjahat untuk melakukan pencurian terhadap
kendaraan tersebut, maupun menyalahgunakan kendaraan untuk berbuat kejahatan khususnya
pada perumahan. Salah satu pemanfaatan teknologi untuk mengurangi hal tersebut, dengan
sistem identifikasi plat nomor kendaraan menggunakan pengolahan citra digital. Dalam sistem
identifikasi ini penulis menggunakan metode Robert filter dan framing image. Terdapat beberapa
tahapan dalam sistem identifikasi ini yaitu pengambilan gambar, pemotongan, grayscale,
pengambangan, Robert filter, framing image, dan pengenalan pola. Analisa kemampuan sistem
identifikasi ini dilakukan pada beberapa tahap yaitu pengujian pada jarak horizontal dengan
sudut 0°, pengujian jarak horizontal dengan sudut 10°, dan pengujian jarak vertikal dengan sudut
0°. Dari hasil pengujian diperoleh hasil penyimpangan rata – rata terkecil dalam setiap tahap
pengujiannya.
Penelitian yang dilakukan Agus Susanto(2019) dalam jurnal yang berjudul Penerapan
Operasi Morfologi Matematika Citra Digital Untuk 9 Ekstraksi Area Plat Nomor Kendaraan
Bermotor dengan operasi morfologi, dan tahap pelabelan dan pemotongan area plat. Tahap pra
pengolahan dilakukan untuk normalisi ukuran citra dan konversi RGB ke grayscale. Tahap
deteksi tepi diterapkan pada citra grayscale dengan menggunakan operator sobel. Tahap
pencarian area plat dilakukan menggunakan operasi morfologi yang meliputi dilasi, filling, dan
opening. Hasil pengujian menunjukkan bahwa operasi morfologi dapat diterapkan untuk
pencarian area plat nomor dengan baik, sehingga diperoleh hasil ekstraksi citra plat nomor yang
baik pula. Hal ini ditunjukkan dengan persentase keberhasilan ekstraksi citra sebesar 80%.
Penelitian yang dilakukan oleh Wahit Sigit Ismail, Peby Wahyu Purnawan, Indra
Riyanto, Nazori(2020) dalam jurnal penelitian yang berjudul Sistem Perekaman Pelat Nomor
Mobil pada Palang Pintu Parkir Menggunakan Web Kamera dan Mikrokontroller dengan
pengolahan citra untuk sistem otomatisasi palang pintu parkir pada area parker. Hal ini dilakukan
dengan mengimplementasikan ilmu pengolahan citra pengenalan pelat nomor kendaraan dan
mikrokontroler. Tujuannya adalah mempermudah proses masuk dan keluar pada saat parkir
dengan tidak menggunakan sistem secara manual. Terdapat beberapa proses untuk mengenali
nomor pelat (license plate recognition, LPR), yaitu proses tangkap gambar nomor pelat mobil
(scanning), preprocessing, segmentation, dan pengenalan karakter (object character recognition,
OCR). Selanjutnya dilakukan proses pemeriksaan apakah nomor pelat mobil diperbolehkan
parkir di area parkir, 10 melalui alur kondisi (ya atau tidak). Seluruh prosedur dengan
menggunakan pengolahan citra diterapkan menggunakan metode image processing software.
Selanjutnya, untuk mengontrol buka tutup palang pintu parkir digunakan mikrokontroler
Arduino Uno, yang diperintah dari PC yang terhubung dengan komunikasi serial. Apabila pelat
nomor mobil dapat terbaca oleh kamera dan sensor sebagai mobil yang menggunakan pelat
nomor, maka PC mengirimkan karakter “1” ke mikrokontroler dan palang pintu parkir terbuka,
jika tidak menggunakan pelat maka palang pintu parkir tidak terbuka, karena PC tidak mengirim
karakter “1”. Berdasarkan percobaan dengan 20 sampel tingkat keberhasilan nomor pelat dapat
dikenali yaitu 75%. Hasil dari OCR berupa teks yang dimasukkan ke dalam basis data. Dari hasil
teks tersebut dilakukan pencocokan pada basis data kemudian diperintahkan ke mikrokontroler
untuk membuka palang pintu parkir.
Penelitian yang dilakukan oleh Nur Pratiwi, Andrew Brian Osmond, dan Rumani M
(2018) dalam jurnal penelitian yang berjudul Implementasi iot pada alat pemindai dan pendeteksi
plat nomor ganjil genap berbasis web dan android. Plat nomor merupakan identitas yang dimiliki
setiap kendaraan. Setiap daerah di Indonesia yang mempunyai identitas masing-masing plat
nomor sebagai contoh daerah Jakarta diawali dengan B , Makassar diawali dengan DD dan
masih banyak lainnya. Setiap kendaraan bermobil juga memiliki plat nomor yang berbeda-beda.
Banyaknya pelanggaran yang dilakukan oleh pengemudi kendaraan yang terkadang
membahayakan sesama pengendara lainnya. Maka dibutuhkanlah sebuah sistem yang bisa
membaca 11 plat nomor kendaraan yang melanggar untuk mengurangi kemacetan yang terjadi
dijalanan. Dalam perkembangan dunia teknologi, kita dapat menuju babak baru dimana bukan
hanya perangkat komputer yang biasa kita gunakan seperti, laptop, smartphone, tablet yang dapat
terkoneksi dengan internet. Internet of Things atau IoT, sebuah istilah yang belakangan ini ramai
ditemui dalam dunia teknologi adalah konsep yang memungkinkan setiap objek yang memiliki
sistem tertanam dapat terhubung atau terkoneksi dengan internet. Dalam pengaplikasian IoT
sendiri, perangkat yang sering digunakan yaitu salah satunya adalah Raspberry Pi. Raspberry Pi
merupakan sebuah single board komputer atau dapat dikatakan sebuah mini komputer yang
memiliki fungsi mikrocontroler berbasis raspbian.
Penelitian yang dilakukan oleh Dimas Ariyoga, Ridho Rahmadi, dan Rian Adam
Rajagede dalam jurnal penelitian yang berjudul Penelitian Terkini Tentang Sistem Pendeteksi
Pelanggaran Lalu Lintas Berbasis Deep Learning: Sebuah Kajian Pustaka menggunakan
algoritma-algoritma Deep Learning seperti YOLO, CNN, Faster R-CNN dan metodemetode dari
Image Processing seperti Haar-like Feature dan Edge Detection serta metode Evolutionary
Programming seperti Genetic Algorithm dalam pengembangan masing-masing sistemnya.
Metode-metode yang digunakan memperoleh nilai akurasi dan ketepatan yang cukup dan bahkan
sangat baik. Namun, terdapat beberapa kelemahan pada pendeteksian kendaraan dan pelanggaran
pada keadaan minim cahaya. Selain itu, ditemukan juga bahwa banyaknya data set dan
beragamnya sudut pandang pada gambar pada proses pelatihan 12 berpengaruh pada kecepatan
dan nilai akurasi hasil model. Di antara metode lainnya, CNN dan YOLOv3 menjadi metode dan
algoritma yang paling efektif digunakan dengan hasil akurasi yang paling tinggi yaitu di atas
90%.

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Pengertian Lampu Lalu Lintas
Lampu lalu lintas menurut UU no. 22/2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan ialah
alat pemberi isyarat lalu lintas atau (APILL) merupakan lampu yang mengendalikan arus lalu
lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat penyeberangan pejalan kaki (zebra cross),
dan tempat arus lalu lintas lainnya. Lampu ini yang menandakan kapan kendaraan harus berjalan
dan berhenti secara bergantian dari berbagai arah. Pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan
dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan pada masing-masing kelompok pergerakan
kendaraan agar dapat bergerak secara bergantian sehingga tidak saling mengganggu antar arus
yang ada.
Lampu lalu lintas telah diadopsi di hampir semua kota di dunia ini. Lampu ini
menggunakan warna yang diakui secara universal untuk menandakan berhenti adalah warna
merah, hati-hati yang ditandai dengan warna kuning, dan hijau yang berarti dapat berjalan.
Tujuan adanya lampu lalu lintas diantaranya adalah,
1. Menghindari hambatan karena adanya perbedaan arus jalan bagi pergerakan kendaraan.
2. Memfasilitasi persimpangan antara jalan utama untuk kendaraan dan pejalan kaki
dengan jalan sekunder sehingga kelancaran arus lalu lintas dapat terjamin.
3. Mengurangi tingkat kecelakaan yang diakibatkan oleh tabrakan karena perbedaan arus
jalan.

2.2.2 Pelanggaran Lalu Lintas


Pelanggaran lampu dan rambu merupakan faktor yang berpengaruh paling besar
terhadap potensi kecelakaan lalu lintas pada remaja pengendara sepeda motor di Kota Surakarta,
yaitu sebesar 39.51%. Hal ini sejalan dengan penelitian Marsaid (2013), pengendara tidak tertib
beresiko 0.227 kali menyebabkan kejadian meninggal pada kecelakaan lalu lintas. Marsaid
(2013) menyatakan bahwa pelanggaran terhadap rambu dan lampu lalu lintas berperan dalam
menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Kendala utama yang dihadapi dalam peningkatan
keselamatan jalan adalah rendahnya disiplin masyarakat dalam e-Jurnal MATRIKS TEKNIK
SIPIL/September 2017/842 berlalu lintas, kurangnya kedisiplinan ini menjadi salah satu faktor
yang memicu terjadinya kecelakaan. Banyaknya peristiwa kecelakaan yang diawali dengan
pelanggaran lalu lintas, terutama pelanggaran rambu dan lampu lalu lintas.
Contoh perundang-undangan tentang pelanggaran lalu lintas ialah melanggar
rambu/marka jalan (287 (1) jo 106 (4)) didenda Rp 500.000. Menerobos lampu merah (Pasal 287
(2) jo 106 (4)) didenda Rp 500.000.
2.2.3 Zebra Cross
Zebra Cross Zebra cross adalah faslitas umum yang ada dijalan raya, semua elemen
masyarakat di Indonesia wajib membuat, menjaga, merawat dan mengawasi fasilitas tersebut.
Banyak sarana dan prasarana begi pengguna jalan, ssalah satunya adalah zebra cross.
Penyeberangan pejalan kaki, dikenal dengan nama “zebra cross”. Berupa garis-garis putih
selebar 60 milimeter yang sejajar dalam deretan yang memotong jalan (Direktorat Jenderal Bina
Marga, 2012). Pada umumnya zebra cross berfungsi sebagai tempat untuk para pejalan kaki
menyeberang jalan. Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM
34 Tahun 2014 tentang marka jalan, panjang zebra cross adalah minimal 2,5 meter dan lebar
zebra cross adalah 30 centimeter.
Zebra cross merupakan salah satu fitur jalan yang berguna untuk navigasi di luar
ruangan sebagai alat bantu mobilitas selama perjalanan. Namun, pada kenyataannya meski
jumlah zebra cross cukup banyak dan memiliki ukuran yang dapat dilihat seperti tidak berfungsi
sebagaimana mestinya.
Zebra cross hanya sering digunakan sebagai alasan estetika dan formalitas belaka. Akan
tetapi, fungsi dan kenyamanannya menjadi pertanyaan besar. Banyak sekali pelanggaran-
pelanggaran hak pejalan kaki dilakukan terutama oleh 14 kendaraan bermotor. Fenomena ini
terjadi karena peningkatan jumlah kendaraan bermotor tidak diiringi dengan peningkatan
kesadaran dari masyarakat. Namun ada kalanya penyebrang jalan juga menimbulkan resiko bagi
pengguna jalan lain, karena tidak hati-hatinya penyebrang jalan mengakibatkan pengguna
kendaraan bermotor mengalami kecelakaan karena menghindari penyebrang jalan. Oleh karena
itu, pemerintah mengeluarkan Undang-undang No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan. Adapun tujuan dan sasarannya adalah untuk membina dan menyelenggarakan
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang aman, selamat, tertib, dan lancar.

2.2.4 Traffic Light


Lampu lalu lintas merupakan alat pengatur lalu lintas yang mempunyai fungsi utama
mengatur hak berjalan pergerakan lalu lintas (termasuk pejalan kaki) secara bergantian di
persimpangan jalan. Lampu lalu lintas bertujuan mengatur pergerakan lalu lintas di
persimpangan jalan dengan cara memberikan nyala lampu hijau untuk 15 berjalan, kuning untuk
perhatian dan merah untuk berhenti selama waktu tertentu. Tujuan diterapkannya pengaturan
dengan lampu lalu lintas diantaranya adalah menciptakan pergerakan dan hak berjalan secara
bergantian dan teratur sehingga meningkatkan daya dukung pertemuan jalan dalam melayani
arus lalu lintas. Juga untuk memberikan mekanisme pengaturan lalu lintas yang lebiih efektif dan
murah dibandingkan dengan pengaturan manual. Untuk mencapai tujuan tersebut, lampu lalu
lintas dirancang dan dioperasikan dengan benar. Karena jika tidak, dapat menyebabkan
terjadinya kelambatan yang tidak perlu. Kelambatan dan antrian kendaraan panjang merugikan
pemakai jalan, memboroskan energi dan meningkatkan polusi maupun kebisingan

2.2.5 LDR (Light Dependent Resistor)


LDR (Light Dependent Resistor) LDR atau Light Dependent Resistor adalah salah
satu jenis resistor yang nilai hambatannya dipengaruhi oleh cahaya yang diterima olehnya.
Besarnya nilai hambatan pada LDR tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima
oleh LDR itu sendiri. LDR adalah suatu bentuk komponen yang mempunyai perubahan
resistansi yang besarrnya tergantung pada cahaya. Karakteristik LDR terdiri dari dua macam
yaitu Laju Recovery dan Respon Spektral :
1. Laju RecoveryBila sebuah LDR dibawa dari suatu ruangan dengan level
kekuatan cahaya tertentu kedalam suatu ruangan yang gelap, maka bisa kita
amati bahwa nilai resistansi dari LDR tidak akan segera berubah resistansinya
pada keadaan ruangan gelap tersebut. Namun LDR tersebut hanya akan bisa
mencapai harga kegelapan setelah mengalami selang waktu tertentu. Laju recovery
merupakan suatu ukuran praktis dan suatu kenaikan nilai resistansi dalam
waktu tertentu. Harga ini ditulis dalam K/detik, untuk LDR tipe arus harganya
lebih besar dari 200K/detik(selama 20menit pertama mulai dari level cahaya 100
lux), kecepatan tersebut akan lebih tinggi pada arah sebaliknya, yaitu pindah
dari tempat gelap ke tempat terang yang memerlukan waktu kurang dari 10 ms
untuk mencapai resistansi yang sesuai dengan level cahay 400lux.
2. Respon Spektral LDR tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap
gelombang cahaya yang jatuh padanya (yaitu warna). Bahan yang biasa
digunakan sebagai penghantar arus listrik yaitu tembaga, aluminium, baja, emas
dan perak. Dari kelima bahan tersebut tembaga merupakan penghantar yang
paling banyak, digunakan karena mempunyaidaya hantar yang baik.Resistansi LDR
akan berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang mengenainya
atau yang ada disekitarnya. Dalam keadaan gelap resistansiLDR sekitar 10MΩ dan
dalam keadaan terang sebesar 1KΩ atau kurang. LDR terbuat dari bahan
semikonduktor seperti cadmium sulfide. Dengan bahan ini energy dari cahaya
yang jatuh menyebabkan lebih banyak muatan yang dilepas atau arus listrik
meningkat. Artinya resistansi bahan telah mengalami penurunan.

2.2.6 Mikro Kontroler Arduino Uno


Dalam tulisan menjelaskan tentang Arduino Nano adalah sebuah board yang
mempunyai ukuran kecil yang rancang
berdasarkan Atmega 328 atau Atmega168. Dengan ukuran yang kecil board ini
sangat praktis digunakan sehingga membuatnya menjadi mikrokontroler paling popular.
Boardini memiliki kekurangan yaitu tidak memiliki port untuk DC power. Dan bekerja hanya
dengan kabel Mini-B USB. Board arduino nano didesain dan diproduksi oleh
Gravitech(Arduino, 2016). Berikut gambar 1yang menunjukan bentuk fisik Arduino Nano.

2.2.7 Webcam
Webcam Web cam merupakan gabungan dari kata web dan camera. Webcam sendiri
sebutan bagi kamera real-time (bermakna keadaan pada saat ini juga) yang gambarnya bisa
di akses atau dilihat melalui internet, program instant messaging seperti Yahoo Messenger,
AOL Instant Messenger (AIM), Windows Live Messenger, dan Skype, dan lainnya. Istilah
“webcam” sendiri mengarah pada jenis kamera yang digunakan untuk kebutuhan
layanan berbasis web. Webcambiasanya digunakan untuk keperluan konferensi jarak jauh
atau juga sebagai kamera pemantau.

2.2.8 Python
Python adalah bahasa pemrograman tujuan umum yang ditafsirkan, tingkat tinggi.
Dibuat oleh Guido van Rossum dan pertama kali dirilis pada tahun 1991, filosofi desain Python
menekankan keterbacaan kode dengan penggunaan spasi putih yang signifikan. Konstruksi
bahasanya dan pendekatan berorientasi objek bertujuan untuk membantu pemrogram menulis
kode yang jelas dan logis untuk proyek skala kecil dan besar.
Python diketik secara dinamis dan pengumpulan sampah. Ini mendukung beberapa
paradigma pemrograman, termasuk pemrograman terstruktur (terutama, prosedural), berorientasi
objek, dan fungsional. Python sering dideskripsikan sebagai bahasa "termasuk baterai" karena
perpustakaan standarnya yang komprehensif.
Python dibuat pada akhir 1980-an sebagai penerus bahasa ABC. Python 2.0, dirilis pada
tahun 2000, memperkenalkan fitur-fitur 18 seperti pemahaman daftar dan sistem pengumpulan
sampah dengan penghitungan referensi. Python 3.0, dirilis pada tahun 2008, adalah revisi utama
dari bahasa yang tidak sepenuhnya kompatibel dengan versi sebelumnya, dan banyak kode
Python 2 yang tidak berjalan tanpa modifikasi pada Python 3. Penerjemah Python tersedia untuk
banyak sistem operasi. Komunitas pemrogram global mengembangkan dan memelihara
CPython, implementasi referensi yang bebas dan sumber terbuka. Sebuah organisasi nirlaba,
Python Software Foundation, mengelola dan mengarahkan sumber daya untuk pengembangan
Python dan CPython.

2.2.9 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran
listrik menjadi getaran suara. Pada dasaranya prinsip kerja buzzerhampir sama dengan
loudspeaker, jadi buzzerjuga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan
kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi electromagnet.Kumparan tadi
akan tertarik kedalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya,
karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan
menggerakan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan
menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai
atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

2.2.10 Laser
Dioda laser atau dalam bahas Inggris disebut dengan Laser Diode adalah
komponen semikonduktor yang dapat menghasilkan radiasi koheren yang dapat dilihat
oleh mata ataupun dalam bentuk spectrum inframerah(Infrared/IR) ketika dialiri arus
listrik. Yang dimaksud dengan radiasi koheren adalah radiasi dimana semua gelombang
berasal dari satu sumber yang sama dan berada pada frekuensi dan fasa yang sama juga.
Kata “laser” merupakan singkatan dari (Light Amplification by Stimulated Emission
of Radiation) yang artinya adalah mekanisme dari suatu alat yang memancarkan radiasi
elektromaknetik melalui proses pancaran terstimulasi. Radiasi elektromaknetik tersebut ada
yang dapat dilihat oleh mata normal, ada juga yang tidak dapat dilihat. Panjang gelombang
(Wavelength) terlihat yang terbuat dari gas dioda laser pertama kali diperkenalkan oleh
Nick Holonyok Jr yaitu seorang Ilmuwan yang bekerja di general electricpada tahun 1962.
Pada dasarnya, dioda laser hanyalah salah satu jenis perangkat ataupun teknologi
yang dapat menghasilkan sinar laser. Jenis-jenis perangkat ataupun teknologi lainnya yang
dapat menghasilkan sinar laser diantaranya adalah Solid-state Laser,Laser Gas, Laser
Excimer dan Dye Laser.Pada dasarnya,diode laserhampir sama dengan Lampu LED yaitu
dapat mengkonversi energy listrik menjadi energi cahaya, namun diode laserdapat
menghasilkan sinar/cahaya atau beam dengan intensitas yang lebih tinggi.Berdasarkan
cara kerjanya, Dioda Laser dapat dibedakanmenjadi 2 jenis yaitu Injection Laser Diode
(ILD) dan Optically Pumped Semiconductor Laser.
1. Injection Laser Diode (ILD)Cara kerja Injection Laser Diodememiliki berbagai
kemiripan dengan LED (Light Emitting Diode). Kedua-duanya dibuat
berdasarkan proses dan teknologi yang hampir sama. Perbedaan utama pada
Dioda Laser adalah adanya sebuah saluran atau kanal panjang yang sempit
dengan ujung yang reflektif. Kanal tersebut berfungsi sebagai penuntun
gelombang pada cahaya. Kanal tersebut biasanya disebut dengan Waveguide.Pada
pengoperasiannya, arus mengalir melalui persimpangan PN (PN Junction) dan
menghasilkan cahaya seperti pada LED (Light Emitting Diode). Pancaran fotonnya
(Photon) disebabkan oleh bergabungnya kembali Elektron dan Lubang (Holes) di
daerah persimpangan PN. Namun cahaya tersebut hanya dibatasi didalam
waveguide(penuntun cahaya) pada dioda laser sendiri. Di waveguideini cahaya
laser direfleksikan dan kemudian diperkuat sehingga menghasilkan emisi
terstimulasi sebelum dipancar keluar.
2. Optically Pumped Semiconductor LaserOptically Pumped Semiconductor Laser
atau disingkat dengan OPSL ini menggunakan chip semikonduktor III-V sebagai
dasarnya, Chip semikonduktorini bekerja sebagai media penguat optik. Dioda laser
yang terdapatdidalamnya berfungsi sebagai sumber pompa. Terdapat beberapa
keuntungan dari dioda laser jenis Optically Pumped Semiconductor Laserini,
terutama dalam pemilihan panjang gelombang (wavelenght) dan mengurangi gangguan
dari struktur elektroda internal.

2.2.11 Kabel Jumper


Kabel jumper adalah kabel yang di pergunakan untuk menghubungkan satu komponen
dengan komponen lain ataupun menghubungkan jalur rangkaian yang terputus pada breadboard.

2.2.12 Light Emitting Diode (LED)


LED adalah sebuah komponen elektronika yang akan menampilkan cahaya apabila
diberikan tegangan. Adapun bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil
dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika.

2.2.13 Xampp
Xampp adalah software web server apache yang di dalamnya tertanam server MySQL
yang didukung dengan bahasa pemrograman PHP untuk membuat website yang dinamis.
XAMPP sendiri mendukung dua system operasi yaitu windows dan Linux. Untuk linux dalam
proses penginstalanny menggunakan command line sedangkan untuk windows dalam proses
penginstalannya menggunakan interface grafis sehingga lebih mudah dalam penggunaaan
XAMPP di Windows di banding dengan Linux .

2.2.14 MySQL
MySQL adalah salah satu aplikasi DBMS (Database Management System) yang sudah
sangat banyak digunakan oleh para pemrogram aplikasi web. Dalam sistem database tak
relasional, semua informasi disimpan pada satu bidang luas, yang kadangkala data di dalamnya
sangat sulit dan melelahkan untuk diakses. Tetapi MySQL merupakan sebuah sistem database
relasional, sehingga dapat mengelompokkan informasi ke dalam tabel-tabel atau grup-grup
informasi yang berkaitan. Setiap tabel memuat bidang-bidang yang terpisah, yang
mempresentasikan setiap bit informasi. MySQL menggunakan indeks untuk mempercepat proses
pencarian terhadap baris informasi tertentu. MySQL memerlukan sedikitnya satu indeks pada
tiap tabel.
DAFTAR PUSTAKA

Budiharto, Widodo. 2011. Aneka Proyek Mikrokontroler Panduan Utama Untuk Riset/Tugas
Akhir. Jakarta : Graha Ilmu.
Rudi Kurniawan, Veronica Ernita kristianti, Alona Situmeang. 2019. Alat Pendeteksi
Pelanggaran Pada Persimpangan Lalu Lintas Satu Arah Menggunakan Sensor Laser
Berbasis Arduino Mega 2560. Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma.
Mariyam, Asparizal dan A. Azkiya, “Pengembangan simulasi pengendalian lampu lalu lintas dan
pendeteksian kepadatan berbasis Arduino Mega 2560 menggunakan LDR dan laser”,
Lentera Dumai, vol. 9, no. 2, hal. 48-49, 2018.
Siswanto, G. P. Utama dan W. Gata, “Pengamanan ruangan dengan Arduino no R3, Sensor Mc-
38, Pir, Notifikasi SMS, Twitter”, Jurnal Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi, vol.
2, hal. 699, 2018
A. C. P. Uy et al., “Automated traffic violation apprehension system using genetic algorithm and
artificial neural network,” IEEE Reg. 10 Annu. Int. Conf. Proceedings/TENCON, pp.
2094–2099, 2017, doi: 10.1109/TENCON.2016.7848395
J. E. Espinosa, S. A. Velastin, and J. W. Branch, “Motorcycle detection and classification in
urban Scenarios using a model based on Faster RCNN,” arXiv, no. August, 2018.
D. Handayani, R. O. Ophelia, dan W. Hartono, “Pengaruh Pelanggaran Lalu Lintas Terhadap
Potensi Kecelakaan Pada Remaja Pengendara Sepeda Motor,” e-Jurnal Matrks Tek. Sipil,
no. September, hal. 838–843, 2017.

Anda mungkin juga menyukai