Anda di halaman 1dari 26

PERANCANGAN ALAT KEAMANAN KECEPATAN SEPEDA

MOTOR BERBASIS ALARM DAN SMS GATEWAY


MENGGUNAKAN ARDUINO UNO

PROYEK AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan studi


pada Program Studi Diploma III Teknik Telekomunikasi

Disusun Oleh:

FERRI GUNAWAN
16170089

JURUSAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI


AKADEMI TELKOM JAKARTA
2020
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 3
1.4. Batasan Masalah .......................................................................................... 3
1.5. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 3
1.5.1. Manfaat Akademis............................................................................. 3
1.5.2. Manfaat Praktis ................................................................................. 3
1.6. Metode Penelitian ......................................................................................... 4
1.7. Sistematika Penulisan ................................................................................... 4

BAB II DASAR TEORI ........................................................................................ 6


2.1. Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 6
2.1.1. Konsep Teknologi SMS Gateway ...................................................... 7
2.1.2. Pengertian Reminder......................................................................... 7
2.1.3. Definisi Alarm .................................................................................... 7
2.1.4. Mikrokontroler ................................................................................... 8
2.1.5. Arduino UNO ..................................................................................... 8
2.1.6. Sensor Infra Red (IR) ........................................................................ 9
2.1.7. SIM 800L Module ............................................................................ 11
2.1.8. Step Down LM2596 ......................................................................... 11
2.1.9. Buzzer ............................................................................................. 12
2.1.10. Arduino Software (IDE).................................................................... 12
2.2. Penelitian Terkait (State Of The Art) ........................................................... 13

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM .......................................... 16


3.1. Tahap Rancangan Penelitian ...................................................................... 16
3.2. Analisis Rancangan Prototype .................................................................... 17
3.3.1. Blok Diagram ................................................................................... 17
3.3.2. Rancangan Komponen Eletrikal ...................................................... 18

ii
3.3. Alur Kerja Sistem ........................................................................................ 19
3.4. Instrumen Penelitian ................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 22

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penggunaan peralihan sensor infrared (IR) pada motor merupakan sebuah
rancangan yang umum digunakan dalam sebuah industri, antara lain untuk
mengontrol motor saat kecepatan hidup dan mati. Sistem ini terdiri dari sensor
infra merah yang dirancang dan berfungsi untuk mendeteksi posisi dan kecepatan
motor. sensor adalah sebuah komponen yang terdiri dari pemancar infra merah
dan output logika transistor photo dalam bentuk pulsa yang terhubung ke
mikrokontroler (Yusniati, 2018).
Sepeda motor menjadi pilihan utama dari sebagian banyak orang sebagai
sarana transportasi untuk bepergian dan beraktifitas. Hal itu disebabkan oleh
sebagian orang untuk menghindari kemacetan yang berkepanjangan, biaya yang
lebih minimal dan sederhana untuk dibawa ketempat tujuan (Napitupulu et al.,
2017). Hingga akhirnya tercatat jumlah kendaraan sepeda motor di Indonesia yang
terdata pada Menteri Perhubungan Republik Indonesia (Menhub RI) dari waktu ke
waktu semakin bertambah dan pada tahun 2015 jumlah sepeda motor tercatat
98.881.267 unit dan meningkat 5,96% pada tahun 2016 menjadi 105.150.082 unit.
Namun bertambahnya jumlah sepeda motor tidak dengan kedisiplinan dari
pengendaranya itu sendiri sehingga mudah terlibat kecelakaan yang dapat
menyebabkan luka serius. Angka kecelakaan tertinggi dialami oleh pengendara
sepeda motor dibandingkan kendaraan jenis lain dengan jumlah 35.491 kejadian
dan begitu juga kecelakaan yang disebabkan karena melanggar aturan batas
kecepatan maksimum adan minimum dengan angka tertinggi ditempati oleh
sepeda motor dengan jumlah 2.016 sepeda motor (Yanuardi et al., 2019).
Kecepatan tinggi menjadi faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas
darat. Disisi lain banyak perusahaan otomotif yang saling berlomba mengeluarkan
produk-produk unggulan baik kendaraan beroda dua maupun beroda empat yang
mampu menghasilkan power atau kecepatan yang suatu saat dapat
membahayakan penggunanya (Hidayat et al., 2019). Hal ini pun menjadi perhatian
lebih dikarenakan kecelakaan pada lalu lintas di jalan raya yang berakibat fatal
terjadi pada beberapa kendaraan bermotor, apabila bertabrakan dengan benda

1
lain yang menyebabkan kerusakan dan kerugian materil, bahkan dapat
mengakibatkan korban manusia. Karena itu dibutuhkan konsentrasi tinggi saat
berkendara agar tidak menabrak objek di depannya (Sugianto & Amri, 2019).
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Korps Lalu Lintas Polri (Korlantas
Polri) angka kecelakaan lalu lintas cenderung mengalami peningkatan dalam tiga
tahun terakhir. Salah satu penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas adalah
tindakan melanggar aturan lalu lintas dan mengabaikan rambu-rambu jalan.
Misalnya, jenis pelanggaran yang sering terjadi pengendara mengabaikan atau
melanggar terhadap batas maksimal kecepatan yang ditetapkan. Aturan mengenai
batas kecepatan di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun
2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Dalam undang-undang ini
menyatakan setiap orang yang mengendarai kendaraan bermotor di jalan wajib
mematuhi ketentuan kecepatan maksimal dan minimal. Rambu-rambu serta
peringatan batas kecepatan pada zona jalan tertentu sudah banyak dipasang.
Namun belum terdapat indikator yang dapat dijadikan acuan terhadap
pelanggaran lalu lintas jenis tersebut, sehingga kurang efektif penggunaannya
(Kuswandi & Rakhmadi, 2017).
Sejalan dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang
berkembang dengan pesat juga telah banyak penelitian-penelitian yang dilakukan
sebelumnya (Humaira & Aswardi, 2020). Akhirnya penulis menentukan suatu
gagasan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dengan merancang Proyek
Akhir yang kemudian diberi judul “Perancangan Alat Keamanan Kecepatan
Sepeda Motor Berbasis Alarm dan SMS Gateway Menggunakan Arduino
UNO”.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam Proyek Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana prinsip kerja sensor infra red pada penelitian ini ?
2. Bagaimana merancang alat dengan memberikan notifikasi pesan
darurat lewat sms gateway serta notif peringatan saat motor melaju
dengan batas kecepatan tinggi ?
3. Bagaimana kinerja yang dihasilkan oleh alat keamanan pada
kecepatan sepeda motor berbasis alarm dan sms gateway ini ?

2
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian Proyek Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Membuat alat keamanan sepeda motor berbasis alarm dan sms
gateway menggunakan arduino.
2. Memahami arduino yang menjadi peran utama dalam pembuatan
alat keamanan sepeda motor berbasis alarm dan sms gateway.
3. Tujuan membuat alat keamaan kecepatan sepeda motor berbasis
alarm dan sms gateway untuk mengingatkan pengendara motor,
serta dapat cepat sampai memberi kepada anggota keluarga bahwa
anggota keluarga memacu sepeda motor melebihi kecepatan yang
ditentukan.
4. Membantu meminimalisir angka atau jumlah pengendara yang
mengalami kecelakaan lalu lintas akibat laju kendaraan bermotor
yang melebihi batas kecepatan.

1.4 Batasan Masalah


Batasan Masalah dalam Proyek Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Mikrokontroler yang digunakan adalah mikrokontroler Arduino Uno.
2. SMS Gateway sebagai notifikasi yang akan dikirimkan ke anggota
keluarga.
3. Hanya dapat digunakan pada jalur satu arah.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian pada Proyek Akhir ini
adalah sebagai berikut:
1.5.1. Manfaat Akademis
Mampu mengaplikasikan salah satu bidang ilmu pengetahuan yang telah
didapat dari proses perkuliahan dan dapat memberikan kontribusi akademis pada
penelitian mengenai perancangan alat keamanan kecepatan kendaraan bermotor
dengan berbasis alarm dan sms gateway menggunakan mikrokontroler arduino.

1.5.2. Manfaat Praktis


Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai aplikasi
alternatif dalam kehidupan sehari-hari. Dengan dibuatnya sebuah alat keamanan

3
kecepatan kendaraan bermotor ini, diharapkan mampu menekan tingkat
pelanggaran batas kecepatan dan menghindari kecelakaan lalu intas di jalan raya.

1.6 Metode Penelitian


Pada pembuatan Proyek Akhir ini, tahap awal dilakukan dengan membaca
beberapa referensi buku dari berbagai sumber yang terdapat di perpustakaan
kampus maupun perpustakan lainnya, dan membaca beberapa jurnal yang dapat
diakses di internet yang memiliki lisensi ISSN yang berkaitan dengan
permasalahan yang akan dibahas agar dapat mendukung terealisasikannya
proyek akhir ini. Metode penelitian yang digunakan untuk Tugas Akhir ini adalah
sebagai berikut:
1. Tahap Pengumpulan Data (Studi Literatur)
Dilakukan dengan membaca, mengutip dan mempelajari berbagai bahan
sumber pustaka dan referensi teori yang terkait dengan topik utama
penelitian dari berbagai sumber di internet baik dari jurnal karya ilmiah,
artikel berlisensi ISSN untuk dijadikan acuan pustaka dan panduan
penelitian.
2. Tahap Desain Perancangan Alat (Prototipe)
Melakukan perancangan alat sehingga menjadi alat keamanan kecepatan
sepeda motor yang dapat digunakan selayaknya sesuai dengan
perencanaan awal pada proses penelitian. Perancangan yang dilakukan
adalah perancangan hardware dan software untuk mendukung berjalannya
sistem.
3. Tahap Pengujian Alat dan Analisa Hasil Perancangan
Melakukan pengujian bagian-bagian sistem pada alat dan pengujian sistem
secara keseluruhan kemudian melakukan analisa hasil pengujian yang
didapat untuk melihat kinerja dari alat.
4. Tahap Perbaikan atau Maintenance
Tahap apabila terdapat suatu kesalahan (error) saat dilakukan pengujian
maka dilakukan perbaikan atau maintenance kembali.

1.7 Sistematika Penulisan


Sistematika Penulisan Laporan penelitian Proyek Akhir ini disusun dengan
sistematika penulisan sebagai berikut :

4
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat,
batasan masalah, posisi penelitian, dan kerangka berpikir.

BAB II DASAR TEORI


Menjelaskan mengenai konsep teori-teori pendukung mengenai teori dari
komponen elektronika yang digunakan dalam perancangan sistem.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM


Menjelaskan tentang tahap-tahap perancangan sistem yang telah ditentukan
sebelum dilakukannya implementasi pengujian sistem.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM


Menjelaskan tentang implementasi sistem dan pelaksanaan pengujian lalu
memaparkan hasil pengujian terhadap sistem.

BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran untuk pembaca dalam melakukan perbaikan dan
pengembangan Proyek Akhir untuk mendukung kesempurnaan penulisan Proyek
Akhir ini.

DAFTAR PUSTAKA
Berisikan daftar referensi dari beberapa sumber-sumber literatur yang digunakan
oleh penulis dalam menyusun Proyek Akhir ini.

5
BAB II
DASAR TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka


2.1.1. Konsep Teknologi SMS Gateway
Short Message Service (SMS) adalah kemampuan untuk mengirim dan
menerima pesan dalam bentuk teks dari dan kepada ponsel. Teks tersebut bisa
terdiri dari huruf, angka atau kombinasi alphanumeric. SMS Gateway adalah
komunikasi menggunakan SMS yang mengandung informasi berupa nomor
telepon seluler pengirim, penerima, waktu dan pesan. Informasi tersebut dapat
diolah dan bisa melakukan aktivasi transaksi tergantung kode-kode yang sudah
disepakati. Untuk dapat mengelola semua transaksi yang masuk dibutuhkan
sebuah sistem yang mampu menerima kode SMS dengan jumlah tertentu,
mengolah informasi yang terkandung dalam pesan SMS dan melakukan transaksi
yang dibutuhkan. Aplikasi SMS Gateway adalah sebuah perangkat lunak yang
menggunakan bantuan komputer dan memanfaatkan teknologi seluler yang
diintegrasikan guna mendistribusikan pesan-pesan yang dipadukan lewat sistem
informasi melalui media SMS yang ditangani oleh jaringan seluler. SMS Gateway
biasanya support untuk pesan yang berupa teks, unicode character, dan juga
smart messaging (ringtone, picture message, logo operator dan lain-lain). SMS
Gateway adalah teknologi mengirim, menerima dan bahkan mengolah sms melalui
komputer dan sistem komputerisasi (software). Seperti kita ketahui, pada zaman
sekarang, hampir semua individu telah memiliki telepon selular (handphone),
bahkan ada individu yang memiliki lebih dari 1 handphone. SMS merupakan salah
satu fitur pada handphone yang pasti digunakan oleh pengguna (user), baik untuk
mengirim, maupun untuk menerima sms. Dari segi kecepatan sms, semakin
banyak terminal (handphone atau modem) yang terhubung ke komputer (dan
diatur ke software sms), maka semakin cepat proses saat pengiriman smsnya
(Afrina & Ibrahim, 2015).
SMS Gateway membolehkan UEA untuk berkomunikasi dengan Telco
SMSC (telkomsel, indosat, dll) atau SMS platform untuk mengantar dan menerima
pesan SMS dengan sangat mudah, Karena SMS Gateway akan melakukan semua

6
proses dan koneksi dengan Telco. SMS Gateway juga menyediakan UEA dengan
interface yang mudah dan standar. UEA dapat berupa berbagai aplikasi yang
memerlukan penggunaan SMS. Seperti berbagai aplikasi web yang telah banyak
menggunakan SMS (free sms, pendaftaran, konfirmasi melalui SMS, aplikasi
perkantoran, dsb), CMS, acara pengundian di televisi, dll. UEA melakukan
komunikasi dengan SMS Gateway melalui Internet menggunakan standard HTTP
GET atau HTTPS (untuk komunikasi yang aman) (Lukman, 2015).

Gambar 2.1. Desain Skema SMS Gateway

2.1.2. Pengertian Reminder


Pengertian reminder bisa dikatakan sebagai aplikasi yang berfungsi untuk
memberi tahu pada hari atau waktu itu ada sebuah kegiatan atau hal yang harus
dilakukan. Reminder biasanya berkaitan erat dengan alarm dan janji. Alarm pada
umumnya untuk memberi peringatan kepada pengguna bahwa ada suatu kegiatan
pada waktu yang telah ditentukan sebelum alarm itu berbunyi (Prasetyo et al.,
2019).

2.1.3. Definisi Alarm


Alarm dapat didefenisikan sebagai bunyi atau peringatan atau
pemberitahuan, dalam istilah jaringan, alarm dapat juga didefenisikan sebagai
pesan berisi pemberitahuan ketika terjadi penurunan atau kegagalan dalam
penyampaian sinyal komunikasi data ataupun ada peralatan yang mengalami
kerusakan (penurunan kinerja), pesan ini digunakan untuk memperingatkan
operator atau administrator menganai adanya masalah (bahaya) pada jaringan.
Alarm memberikan tanda berupa sinyal, bunyi, ataupun sinar. Sedangkan fungsi

7
alarm memberitahukan apabila terjadi bahaya dan kerusakan ataupun kejadian
yang tidak diinginkan pada jaringan melalui sinyal sehingga memberi peringatan
secara jelas agar dapat di antisipasi (Toyib et al., 2019).

2.1.4. Mikrokontroler
Mikrokontroler merupakan sebuah processor yang digunakan untuk
kepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu
komputer pribadi dan computer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-
elemen dasar yang sama. Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat
yang mengerjakan instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian
terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri
yang dibuat oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer
untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer
(Sari, 2015).
Mikrokontroler popular yang pertama dibuat oleh Intel pada tahun 1976,
yaitu mikrokontroler 8-bit Intel 8748. Mikrokontroler tersebut adalah bagian dari
keluarga mikrokontroler MCS-48. Sebelumnya, Texas instruments telah
memasarkan mikrokontroler 4- bit pertama yaitu TMS 1000 pada tahun 1974
(Toyib et al., 2019).

2.1.5. Arduino UNO


Berawal dari sebuah thesis yang dibuat oleh Hernando Barragan di
Institute Ivrea, Italia pada tahun 2005, dikembangkan oleh Massimo Banzi dan
david Cuartielles dan diberi nama Arduin Of Ivrea. Dan diganti menjadi Arduino
yang artinya dalam bahasa Italia adalah “teman yang berani”. Arduino merupakan
papan komputer kecil namun kuat yang menggunakan teknik komputasi fisik
dengan mikrokontroler Atmel dan bahasa pemrograman C. Untuk
menggambarkan fleksibilitas dari Arduino mengubah sirkuit elektronik yang biasa
menjadi perangkat cerdas. Arduino Uno merupakan microcontroler board yang
berbasis ATmega328P, mikrokontroler ini memiliki 14 digital pin input atau output
(dimana 6 dapat digunakan sebagai output PWM), 6 analog input, 16 MHz quartz
crystal, koneksi USB, daya jack,sebuah ICSP header dan tombol reset (Endra et
al., 2019).

8
Gambar 2.2. Modul Arduino UNO

2.1.6. Sensor Infra Red (IR)


Sensor Infra Red adalah jenis sensor pendeteksi jarak yang tersusun dari
kombinasi terintegrasi antara PSD (Position Sensitive Detector), IRED (Infra red
Emitting Diode) dan sirkit pemroses sinyal. Reflektifitas objek, temperatur
lingkungan dan waktu penggunaan tidak terlalu mempengaruhi pendeteksian jarak
karena sensor ini mengadopsi metode triangulation dalam pengukurannya. Sensor
infra red yang digunakan pada penelitian ini adalah Sharp GP2Y0A02YK0F yang
memiliki range pengukuran antara 20 cm sampai 150 cm dengan tegangan supply
antara 4,5 volt sampai 5,5 volt (Muchtar & Zainuddin, 2016).
Prinsip sensor yang digunakan pada rangkaian ini merupakan sensor infra
merah yaitu komponen yang terdiri dari sebuah photo transistor dan dan diode
infra merah. Prinsip kerja sensor ini adalah mendeteksi ada tidaknya sinar infra
merah mengenai photo transistor. Komponen ini dirancang sedemikian rupa
sehingga diode infra merah menyinari cahaya infra merah pada photo transistor
dengan celah yang dibuat sebagai celah untuk pemasangan sistem mekanis yang
dibuat untuk menghalangi sinar tersebut untuk posisi tertentu. Dengan keluaran
sensor yang berupa besaran logika, maka sensor ini dapat memberikan masukan
pada rangkaian pengendali (mikrokontroller). Photo transistor akan mengalami
keadaan jenuh bila basis komponen tersebut disinari cahaya infra merah dan
menyebabkan output dari sensor ini berlogika nol. Sedangkan bila tidak ada sinar
infra merah yang mengenai photo transistor menyebabkan transistor cut off atau
berlogika 1 (Yusniati, 2018).

9
Gambar 2.3. Modul Sensor Infra Red

A. Infra Red Transmitter


Merupakan suatu model pengirim data melalui gelombang infra merah
dengan frekuensi carrier sebesar 38 kHz. Modul ini dapat difungsikan sebagai
output dalam aplikasi transmisi data nirkabel seperti robotic, sistem pengamanan,
dan sebagainya. Pemancar yang digunakan pada sistem ini terdiri atas sebuah
Light Emitting Diode (LED). LED adalah suatu bahan semi konduktor yang
memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan
maju. LED infra merah jenis diode yang memancarkan cahaya infra merah,
aplikasi sederhana penggunaan LED infra merah ini adalah pada remote TV LED
infra merah pada dasarnya adalah diode PN silicon biasa yang dikemas dalam
kotak transparan (Yusniati, 2018).

B. Infra Red Receiver


Merupakan suatu modul penerima data melalui gelombang infra merah
dengan frekuensi carrier sebesar 38 kHz. Modul ini dapat difungsikan sebagai
input dalam aplikasi transmisi data nirkabel seperti robotik, sistem pengaman, dan
sebagainya. Receiver (penerima) yang digunakan untuk sensor infra merah
adalah jenis photo otransistor, yaitu jenis transistor bipolar yang menggunakan
kontak (junction) base-collector untuk menerima atau mendekteksi cahaya dengan
gain internal yang dapat menghasilkan sinyal analog maupun digital. Photo
transistor merupakan salah satu komponen yang berfungsi sebagai detektor
cahaya yang dapat mengubah efek cahaya menjadi sinyal listrik. Karena itu photo
transistor termasuk dalam detector optic (Yusniati, 2018).

10
2.1.7. SIM 800L Module
Module SIM800L V2.0 adalah module GSM peralatan yang didesain
supaya dapat digunakan untuk aplikasi komunikasi dari mesin ke mesin atau dari
manusia ke mesin. Modul GSM merupakan peralatan yang digunakan sebagai
mesin dalam suatu aplikasi. Dalam aplikasi yang dibuat harus terdapat
mikrokontroler yang akan mengirimkan perintah kepada modul GSM berupa AT
command. Fungsi Modul GSM adalah peralatan yang menghubungkan antara
mikrokontroler dengan jaringan GSM dalam suatu aplikasi nirkabel. Dengan
adanya sebuah modul GSM maka aplikasi yang dirancang dapat dikendalikan dari
jarak jauh dengan menggunakan jaringan GSM sebagai media akses. Pada
awalnya sistem GSM ini dikembangkan untuk melayani sistem seluler dan
menjanjikan jangkauan jaringan network yang lebih luas seperti halnya
penggunaan ISDN (Kurniawan et al., 2019).
Keterangan Pin Interface pada Module SIM 800L V2.0
5V : Power Supply Vdc GND :
Ground VDD : pin referensi tegangan 5 Vdc
SIM_TXD : Serial Transceiver / TX (pengirim)
SIM_RXD : Serial Reicever / RX (penerima)
GND : Ground
RST : RESET / reboot module (aktif LOW)

Gambar 2.4. Modul SIM 800L V2.0

2.1.8. Step Down LM2596


Step Down LM2596 (Hamdani et al., 2019) merupakan konverter penurun
tegangan yang mengkonversikan tegangan masukan DC menjadi tegangan DC.
Spesifikasi Stepdown LM2596 sebagai berikut:

11
a. Input Voltage : DC 3V-40V
b. Output Voltage : DC 1.5V-35V (tegangan output harus lebih rendah dengan
selisih minimal 1.5V )
c. Arus max : 3A
d. Ukuran Board : 42mm x 20mm x 14mm

Gambar 2.5. Modul Step Down LM2596

2.1.9. Buzzer
Buzzer (Toyib et al., 2019) adalah suatu alat yang dapat mengubah sinyal
listrik menjadi sinyal suara. Pada umumnya buzzer digunakan untuk alarm, karena
penggunaannya cukup mudah yaitu dengan memberikan tegangan input maka
buzzer akan mengeluarkan bunyi. Frekuensi suara yang di keluarkan oleh buzzer
yaitu antara 1-5 KHz.

Gambar 2.6. Buzzer

2.1.10. Arduino Software (IDE)


IDE (Endra et al., 2019) merupakan kependekan dari Integrated
Development Enviroenment. Program yang ditulis dengan menggunakan software
Arduino IDE disebut sebagai sketch. Sketch ditulis dalam suatu editor teks dan
disimpan dalam file dengan ekstensi .ino. Pada software Arduino IDE, terdapat

12
semacam message box berwarna hitam yang berfungsi menampilkan status,
seperti pesan error, compile, dan upload program. Di bagian bawah paling kanan
Software Arduino IDE menunjukkan board yang terkonfigurasi beserta COM Ports
yang digunakan.
a) Verify pada versi sebelumnya dikenal dengan istilah Compile. Sebelum
aplikasi di-upload ke board Arduino, lakukanlah verifikasi terlebih dahulu
sketch yang dibuat. Jika ada kesalahan pada sketch, nanti akan muncul
error. Proses Verify atau Compile mengubah sketch ke binary code untuk
di-upload ke chip mikrokontroler.
b) Upload tombol ini berfungsi untuk meng-upload sketch ke board Arduino.
Walaupun kita tidak mengklik tombol verify, maka sketch akan di-compile,
kemudian langsung diupload ke board. Berbeda dengan tombol verify yang
hanya berfungsi untuk memverifikasi source code saja.

Gambar 2.7. Tampilan Arduino Software (IDE)

2.2. Penelitian Terkait (State Of The Art)


Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Muhammad
Yanuardi, Muhammad Jumnahdi dan Rika Favoria Gusa di Fakultas Teknik

13
Program Studi Teknik Elektro Universitas Bangka Belitung pada tahun 2019 yang
diberi judul “Optimalisasi Telepon Pintar Untuk Sistem Keamanan Sepeda
Motor Berbasis Frekuensi Radio” (Yanuardi et al., 2019) memberikan
kesimpulan hasil bahwa Helm dan sepeda motor dapat diintegrasikan secara
nirkabel dengan menggunakan modul nRF24L01, sehingga fungsi helm sebagai
kunci kontak dan pemberi peringatan telah berhasil diuji-cobakan. Pesan singkat
pembacaan koordinat dari perangkat pelacak GPS dapat diterima dan dibaca oleh
telpon pintar.
Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Ikhsan Hidayat, Abdul Fadlil, Edy
Fathurrozaq di Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri
Universitas Ahmad Dahlan pada tahun 2019 dalam judul karya ilmiah “Purwarupa
Sistem Pembatas Kecepatan Sepeda Motor Berbasis Mikrokontroler
At89S52” (Hidayat et al., 2019). Hasil pengujian menunjukkan purwarupa sistem
pembatas kecepatan yang dirancang menggunakan sensor kecepatan roda cacah
16 dan 32 pulsa per putaran aman digunakan bagi pengendara dan dapat bekerja
dengan baik pada kecepatan 30 dan 40 km/jam.Tingkat keberhasilan rata-rata
purwarupa sistem pembatas kecepatan sepeda motor adalah 94%.
Pada penelitian selanjutnya yang telah dilakukan oleh Sugianto dan
Hikmatul Amri di Politeknik Negeri Bengkalis Jl. Bathin Alam, 28712, Bengkalis,
Riau, Indonesia pada tahun 2019 dengan karya ilmiah yang diberi judul “Sistem
Keselamatan Sepeda Motor Untuk Menghindari Kecelakaan Berbasis
Mikrokontroler” (Sugianto & Amri, 2019) bahwa hasil pengujian pembacaan
sensor MB1010 LV-MaxSonar-EZ1 Sonar Range Finder sangat bagus karena
dapat mengukur jarak lumayan jauh. Jarak yang dapat diukur oleh sensor MB1010
LV-MaxSonar-EZ1 Sonar Range Finder yang paling jauh adalah 645,16 cm,
Sistem keselamatan sepeda motor untuk menghindari kecelakaan berbasis
mikrokontroler ini membantu pengendara untuk menentukan jarak aman saat
berkendara, dan membuat peringatan jika terlalu dekat dengan jarak aman yang
telah ditentukan dan dari hasil pengujian pemutusan arus DC dari baterai ke stok
kontak kunci sepeda motor dengan relay tidak membuat sistem pada sepeda
motor rusak dan tetap aman.

14
Tabel 2.1. Tabel State Of The Art

No Penulis Artikel Tahun Judul Artikel Hasil

Muhammad “Optimalisasi Helm dan sepeda


Yanuardi, Telepon Pintar Untuk motor dapat
Muhammad Sistem Keamanan diintegrasikan secara
1 2019
Jumnahdi dan Sepeda Motor nirkabel dengan
Rika Favoria Berbasis Frekuensi menggunakan modul
Gusa Radio” nRF24L01.

Kecepatan roda cacah


16 dan 32 pulsa per
putaran aman
“Purwarupa Sistem digunakan bagi
Pembatas Kecepatan pengendara dan dapat
Ikhsan Hidayat,
Sepeda Motor bekerja pada
2 Abdul Fadlil dan 2019
Berbasis kecepatan 30 dan 40
Edy Fathurrozaq
Mikrokontroler km/jam.Tingkat
At89S52” keberhasilan rata-rata
purwarupa pembatas
kecepatan sepeda
motor adalah 94%.

Hasil pengujian
pembacaan sensor
MB1010 LV-
MaxSonar-EZ1 Sonar
Range Finder sangat
“Sistem Keselamatan
bagus karena dapat
Sepeda Motor Untuk
Sugianto dan mengukur jarak
3 2019 Menghindari
Hikmatul Amri lumayan jauh. Jarak
Kecelakaan Berbasis
yang dapat diukur oleh
Mikrokontroler”
sensor MB1010 LV-
MaxSonar-EZ1 Sonar
Range Finder yang
paling jauh adalah
645,16 cm.

15
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Tahap Rancangan Penelitian


Tahapan penelitian yang akan dilakukan dalam perancangan sistem ini
terdiri dari beberapa bagian. Diantaranya adalah studi literatur, analisis rancangan
prototype, alur kerja sistem dan instrumen penelitian. Agar lebih jelas untuk
memahami alur dari penelitian yang dilakukan, dapat dilihat pada flowchart di
bawah ini.

Gambar 3.1. Flowchart Rancangan Penelitian


Penelitian akan diawali dengan studi literatur sesuai dengan alat yang akan
dibuat. Diantaranya studi literatur tentang dasar teori komponen maupun alat yang
digunakan dalam penelitian ini. Dilanjutkan dengan analisis rancangan prototype
yang dimana penulis akan melakukan modifikasi kendaraan motor dan
penambahan beberapa komponen pendukung didalamnya. Selanjutnya

16
perancangan elektrikal merupakan bagian dimana pemasangan wiring seperti
modul SIM 800L, Sensor Infra Red, LCD, Supply DC to DC Conventer dan Buzzer
ke Mikrokontroler Arduino Uno. Kemudian dalam alur kerja sistem ini akan dibahas
bagaimana cara kerja dari alat yang akan dibuat dengan menggunakan diagram
alir (flowchart) serta instrumen penelitian menjelaskan apa saja yang dibutuhkan
untuk dilakukannya implementasi prototype alat.

3.2. Analisis Rancangan Prototype


Berikut adalah penjelasan tentang analisis rancangan prototype dari alat
yang akan dibuat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Blok Diagram di bawah
ini.

3.2.1. Blok Diagram

Gambar 3.2. Blok Diagram


Diagram blok diatas menjelaskan tentang rancangan prototype dari alat
yang akan dibuat. Pada perancangan alat ini dilengkapi modul SIM 800L yang
dimana modul ini digunakan pada saat melaju dalam kecepatan yang telah diatur
dan dibatasi. Sensor infra red akan ditempatkan pada perputaran roda motor saat
roda berjalan untuk melakukan pembacaan saat roda motor berputar dan otomatis
jarum speedometer akan bergerak, yang dimana apabila melewati lebih dari 60
km/jam. Dengan kata lain kondisi speedometer harus dalam keadaan hidup dan
aktif lalu kendaraan dapat secara otomatis mengirim sms ke salah satu nomor
yang telah diatur untuk menerima notifikasi sms. Modul SIM 800L disini akan
mengirimkan data berupa notifikasi pesan singkat yang realtime, data yang didapat
dari modul ini akan dibaca oleh Mikrokontroler Arduino UNO lalu akan
mengirimkan kembali data ke modul SIM 800L sebagai perantara komunikasi

17
antara smartphone pemilik kendaraan dengan sistem yang terdapat pada
kendaraan. Smartphone disini memiliki fungsi untuk menerima data pada sistem
yang berupa teks melalui fitur GSM yaitu berupa Short Message Service (SMS).
LCD I2C merupakan komponen komunikasi serial untuk menghubungkan
LCD ke Mikrokontroler. LCD merupakan output yang menunjukan nilai jarak aman
dari hasil pembacaan sensor infra red. Buzzer merupakan output untuk
menghasilkan bunyi ketika kecepatan motor sudah mulai dalam kecepatan yang
telah diatur yaitu kecepatan maksimum 60 km/jam dan akan mengirimkan
notifikasi berupa pesan sms ke smartphone android.
Sistem disini mendapatkan tegangan yang berasal dari Aki Motor sebagai
sumber tegangan. Step Down DC to DC berfungsi untuk menurunkan
tegangannya sesuai yang dibutuhkan pada saat alat bekerja. GSM atau modul
SIM 800L yang harus selalu aktif untuk mengirimkan data hasil pembacaan dari
sensor infra red ke smartphone pemilik kendaraan ataupun mengirim sms ke salah
satu nomor aktif yang telah diatur pada proses perancangan alat.

3.2.2. Rancangan Komponen Eletrikal


Rancangan ini termasuk bagian yang penting dikarenakan akan dilakukan
wiring terhadap beberapa komponen yang digunakan seperti Mikrokontroler
Arduino Uno, Sensor Infra Red, Modul SIM 800L, Step Down DC to DC (LM2596)
dan Buzzer. Komponen yang digunakan pada sistem dan alat ini akan
dihubungkan ke Arduino Uno karena yang memproses cara kerja alat ini adalah
Mikrokontroler Arduino Uno.

Gambar 3.3. Rangkaian Elektrikal Keseluruhan

18
3.3. Alur Kerja Sistem
Pada selanjutnya tahap penelitian ini akan dijelaskan cara kerja dari alat
yang akan dikerjakan dengan menggunakan diagram alir (flowchart). Untuk
memudahkan pembaca dalam mamahami program yang akan dijalankan, maka
berikut ini adalah diagram alir (flowchart) serta penjelasannya.

Gambar 3.4. Flowchart Alur Kerja Sistem

19
Flowchart diatas menjelaskan tentang cara kerja dari prototype alat yang
akan dirancang. Alat ini dirancang dengan bantuan SMS Gateway, sehingga dapat
melakukan komunikasi 2 (dua) arah antara alat dengan pemilik kendaraan (user)
ataupun bisa mengirim ke user lainnya salah satunya anggota keluarga dirumah.
Berikut ini adalah penjelasanya, Program diatas dimulai dengan pemilik kendaraan
menghidupkan sistem secara manual melalui tombol on/off agar sistem dapat
mulai bekerja untuk melakukan sistem pengamanan. Pada saat sistem
dihidupkan, secara otomatis setelah menunggu 10 detik maka sistem akan
menginisialisasi batas kecepatan pada sepeda motor dan mulai melakukan
pembacaan pada sensor infra merah.
Selanjutnya sensor infra merah akan mendeteksi motor berjalan dalam
keadaan stabil yaitu dibatas kecepatan 60 km/jam dan tidak akan mengirimkan
peringatan atau pesan apapun. Kemudian kondisi saat sepeda motor dalam
kedaan normal dan abnormal dijelaskan sebagai berikut.
1. Untuk kondisi normal
Sistem tidak akan mengirimkan pesan apapun lewat sms (normal) itu artinya
switch ON pada sistem dimatikan.
2. Untuk kondisi abnormal
Sistem akan mengirimkan sms berupa pesan peringatan (alarm berbunyi)
saat switch dalam keadaan ON, dan saat motor dalam keadaan melaju
diatas kecepatan 60 km/jam. Pesan sms akan terus terkirim dan alarm akan
aktif berbunyi apabila kecepatan pengendara mencapai kecepatan lebih
diatas 60 km/jam dan untuk sms yang dikirimkan yaitu berupa pesan singkat
yang hanya bisa dikirim ke satu nomor telepon aktif. Sehinga dari acuan
tersebut dapat membandingkan bahwa sistem tersebut apakah dalam
kondisi normal atau abnormal dari data sms yang dikirimkan sistem ke
pemilik kendaraan bermotor ataupun dikirimkan ke pengguna keluarga
dirumah.

3.4. Instrumen Penelitian


Pada proyek akhir ini menggunakan instrumen penelitian, adapun
beberapa instrumen yang akan digunakan peneliti sebagai alat bantu atau piranti
pendukung serta pengukuran pada proyek akhir ini yaitu:

20
1. Laptop/PC
Laptop/PC disini digunakan untuk, membuat laporan analisis, pengolahan
data, pembuatan source code program pada board arduino dengan
menggunakan software arduino.
2. Multimeter
Multimeter digunakan untuk melihat serta mengukur tegangan output
maupun input pada rangkaian sistem.
3. Solder
Alat yang biasa digunakan oleh para teknisi listrik untuk menyambungkan
antara komponen elektronika dengan kabel yang disesuaikan.
4. Kabel
Kabel disini berfungsi untuk menghubungkan antar komponen elektrikal
yang telah dibuat agar menjadi rangkaian elektrikal keseluruhan dan dapat
dilakukan uji coba sistem.
5. Kendaraan Bermotor
Kendaraan bermotor digunakan sebagai implementasi sistem yang sudah
dibuat pada proyek akhir ini.
6. Smartphone Android
Smartphone Android digunakan sebagai penerima pesan berupa sms baik
pada saat kendaraan bermotor dalam kedaan melewati batas kecepatan
yang telah ditentukan.

21
DAFTAR PUSTAKA

Afrina, M., & Ibrahim, A. (2015). Pengembangan Sistem Informasi SMS Gateway
Dalam Meningkatkan Layanan Komunikasi Sekitar Akademika Fakultas Ilmu
Komputer Unsri. Jurnal Sistem Informasi (JSI), 7(2), 852–864.
http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jsi/index
Endra, R. Y., Cucus, A., Affandi, F. N., & Syahputra, M. B. (2019). Model Smart
Room Dengan Menggunakan Mikrokontroler Arduino Untuk Efisiensi Sumber
Daya. Explore: Jurnal Sistem Informasi Dan Telematika, 10(1), 1–9.
https://doi.org/10.36448/jsit.v10i1.1212
Hamdani, R., Puspita, I. H., & Wildan, B. D. R. W. (2019). Pembuatan Sistem
Pengamanan Kendaraan Bermotor Berbasis Radio Frequency Identification
(RFID). Jurnal Indept, 8(2).
Hidayat, I., Fadlil, A., & Fathurrozaq, E. (2019). Purwarupa Sistem Pembatas
Kecepatan Sepeda Motor Berbasis Mikrokontroler At89S52. TELKOMNIKA,
7(2), 103–108. https://doi.org/10.12928/telkomnika.v7i2.582
Humaira, & Aswardi. (2020). Sistem Garasi Pintar Berbasis Mikrokontroler dan
Jaringan Wireless. JTEV (JURNAL TEKNIK ELEKTRO DAN VOKASIONAL),
06(01), 252–261.
Kurniawan, M. H., Siswanto, S., & Sutarti, S. (2019). Rancang Bangun Sistem
Keamanan Sepeda Motor Dengan Sidik Jari Dan Notifikasi Panggilan
Telepon Berbasis Atmega 328. PROSISKO: Jurnal Pengembangan Riset
Dan Observasi Sistem Komputer, 6(2).
Kuswandi, N., & Rakhmadi, F. A. (2017). Prototipe Sistem Pengukuran Laju
Kendaraan Bermotor Sebagai Upaya Pengawasan Terhadap Pelanggaran
Rambu-Rambu Lalu Lintas. Integrated Lab Journal, 5(1), 35–44.
Lukman. (2015). Implementasi Pembuatan Sms Gateway Versi 25.0.0 dalam
Sistem Informasi Akademik Berbasis PHP. Jurnal Faktor Exacta, 8(2), 145–
156.
Muchtar, H., & Zainuddin, S. (2016). Pemodelan Ruang 3 Dimensi Dengan Sensor
Bergerak. Seminar Nasional Sains Dan Teknologi, 8(11), 1–6.
Napitupulu, F., Kurniawan, E., & Ekaputri, C. (2017). Desain Dan Implementasi
Sistem keamanan Sepeda Motor Berbasis Mikrokontroller. Journal Of
Engineering, 4(2), 1449–1456.

22
Prasetyo, A. Z., Hanafi, M., & Agung, N. (2019). Perancangan Sms Gateway
Sebagai Reminder Pembayaran Tagihan Layanan Internet Di Muna Net
Media. Jurnal Komtika, 2(2), 71–75.
Sari, M. (2015). Prototype Pengaman Pintu Dengan Menggunakan Android Dan
Embedded Sistem Nirkabel. Jurnal Ilmiah FIFO, Jurusan Teknik Informatika,
Fakultas Ilmu Komputer, Sekolah Tinggi Teknik PLN, 7(1), 61–74.
Sugianto, M., & Amri, H. (2019). Sistem Keselamatan Sepeda Motor Untuk
Menghindari Kecelakaan Berbasis Mikrokontroler. INOVTEK - Seri Elektro,
1(1), 28. https://doi.org/10.35314/ise.v1i1.1167
Toyib, R., Bustami, I., Abdullah, D., & Onsardi, O. (2019). Penggunaan Sensor
Passive Infrared Receiver (PIR) Untuk Mendeteksi Gerak Berbasis Short
Message Service Gateway. Journal of Pseudocode, 6(2), 114–124.
Yanuardi, M., Jumnahdi, M., & Gusa, R. F. (2019). Optimalisasi Telepon Pintar
Untuk Sistem Keamanan Sepeda Motor Berbasis Frekuensi Radio. Simetris:
Jurnal Teknik Mesin, Elektro Dan Ilmu Komputer, 10(1), 161–172.
https://doi.org/10.24176/simet.v10i1.2888
Yusniati. (2018). Penggunaan Sensor Infrared Switching Pada Motor DC Satu
Phasa. Journal of Electrical Technology, 3(2), 90–96.

23

Anda mungkin juga menyukai