Anda di halaman 1dari 19

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................... i


BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................... 2
1.3 Manfaat ................................................................................................. 2
BAB 2. GAGASAN ............................................................................................ 2
2.1 Persoalan Pencetus Gagasan .................................................................. 2
2.2 Solusi..................................................................................................... 3
2.3 Pihak-Pihak Yang Dapat Membantu ...................................................... 4
2.4 Langkah-Langkah Strategis.................................................................... 4
BAB 3. KESIMPULAN ..................................................................................... 6
3.1 Gagasan Yang Diajukan......................................................................... 6
3.2 Implementasi ......................................................................................... 6
3.3 Prediksi Tampak Gagasan ...................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 8
LAMPIRAN ....................................................................................................... 9
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota ......................................................... 9
Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping ....................................................... 14
Lampiran 3. Konstribusi ketua, anggota, dan dosen pendamping ................ 17
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ........... Error! Bookmark not
defined.

i
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara Indonesia saat ini perkembangan transportasi semakin meningkat
terutama kendaraan roda dua yang memiliki berbagai macam variasi. Akan tetapi
arta-rata sepeda motor masih belum dilengkapi sabuk pengaman, sehingga
membuat pemilk kendaraan motor harus wasapa dalam mengendarai motor di
jalan raya. Namun masyarak lemah kesadaran dalam menaati lalu lintas juga
perilaku masyarakat Indonesia mulai pudar baik di daerah pedesaan dan kota.
Meningaktnya jumlah kendaraan sepeda motor yang tidak dapat dikendalikan
serta masyarakat terlalu bebas dalam mengendarai sepeda motor, sehingga
membuat masyarakat terlena hal fatal yang terjadi di jalan raya . Dimana jumlah
kendaran tidak terkendali disertai timbulnya kemacetan dapat membuat
pengendara tergesa-gesa dan rendahnya kedisiplinan pengguna jalan sehingga
memberikan peluang kecelakaan di jalan raya (Oktaviastuti et al., 2017).
Hal ini menjadi permasalahan yang terjadi dimasyarakat Indonesia, negara
yang berkembang yang masih minimnya kesadaran keselamatan di jalan raya.
Sugiyanto, G., dkk. (2014) menyatakan jumlah kecelakaan lalu lintas menjadi
penyebabnya kematian dikarenakan meningkatnya penggunaan kendaraan
bermotor menjadi faktor yang memacu permasalahan tersebut, diantaranya:
(1)Faktor penggunaan jalan; (2) faktor kendaraan; (3) faktor jalan dan lingkungan.
Menurut Undang-Undang No.22 tahun 2009, kecelakaan lalu lintas merupakan
peristiwa yang tidak terduga melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai
jalan lainnya, yang mengakibatkan korban manusia (mengalami luka ringan, luka
berat, dan meninggal) dan kerugian harta benda.
Adanya permasalahan yang ditemukan di lapangan masyarakat cenderung
memilih kendaraan bermotor sebagai kendaraan yang praktis dalam menjangkau
tempat pelosok dengan daya angkut dan daya jelajah yang berlipat. Meningkatnya
jumlah pemilik kendaraan bermotor membuta jalan diberbagai wilayah sulit di
lalui sehingga sering terjadi kecelakaan dapat dilihat data WHO
(http://www.who.int, diakses 20 Februari 2023) menunjukkan bahwa kecelakaan
akibat mengabaikan aturan lalu-lintas telah menelan korban jiwa sekitar 2,4 juta
jiwa manusia setiap tahunnya. Untuk mengurangi angka kecelakaan pengendara
motor, penulis membuat ide program GFT ini yang akan merancang sebuah
produk air bag sebagai sabuk pengaman yang akan ditawarkan pada developer.
Adapun perancangan produk airbag motor, developer akan melakukan
berbagi inovasi dan kreatif dalam pembuatan produk air bag yang akan di akui
masyarakat serta negara indonesia. Airbag sebagai anti-lock braking system dan
control stabilitas suatu sistem membantu keamanan kesalamatan dengan
menempatkan posisi airbag di bagian depan dan belakang pengendara motor
untuk meringankan kecelakaan. Airbag motor dirancang menggunakan bahan
yang lembut, anti air dan panas dengan ukuran standar, saat pengendara

1
mengalami hal fatal yang akan dilakukan pengendara menekan tombol di bagian
kepala motor, maka dalam hitungan detik airbag motor akan keluar dari dalam
motor. Ganda Satria Sikstianto (2013) menjelaskan bahwa AirBag yang dalam
Bahasa Indonesia merupakan kantung udara, merupakan bantalan yang berfungsi
sebagai proteksi kendaraan jika terjadinya sebuah kecelakaan (tubrukan) dengan
kendaraan lain atau objek tetap. Pengemudi dan penumpang akan dilindungi
hanya dalam hitungan mili detik dengan kantung udara yang mengembang dengan
sangat cepat.

1.2 Tujuan
1. Untuk meningkatkan tingkat keselamatan berkendara dan mengurangi
jumlah korban kecelakaan lalu lintas pada pengendara motor.
2. Menambah inovasi dalam upaya menyelesaikan masalah kecelakaan lalu
lintas.

1.3 Manfaat
1. Meminimalisir tingkat korban yang luka-luka dan meninggal akibat
kecelakaan lalu lintas, khususnya untuk pengendara sepeda motor.
2. Sebagai alternative penyelesaian masalah kecelakaan sepeda motor

BAB 2. GAGASAN

2.1 Persoalan Pencetus Gagasan


Lalu lintas di dalam UU NO.22 tahun 2009 didefinisikan sebagai gerak
Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedangkan yang dimaksud
dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak
pindah Kendaraan orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan fasilitas
pendukung. Dalam hal berlalu lintas ada tiga komponen utama yaitu manusia,
kendaraan, dan jalan.
Salah satu komponen dalam lalu lintas adalah kendaraan. Kendaraan
digunakan oleh pengemudi mempunyai karakteristik yang berkaitan dengan
kecepatan, percepatan, dan muatan yang secukupnya untuk bisa bermanuver
dalam lalu lintas. Salah satu kendaraan yang paling banyak digunakan oleh
banyak orang adalah sepeda motor. Bukan hanya sebagai kendaraan yang paling
banyak digunakan namun sepeda motor juga merupakan kendaraan dengan tingkat
kecelakaan yang paling tinggi.
Keselamatan lalu lintas saat ini merupakan isu utama yang perlu untuk
disikapi secara serius. Dapat diketahui melalui berbagai sumber di halaman
internet, salah satunya dari Kompas.com bahwa 90% kematian terjadi akibat
kecelakaan di negara-negara miskin dan berkembang. Tidak hanya itu, menurut
Kompas.com sepanjang tahun 2018 angka kecelakaan di Indonesia juga
meningkat menjadi 107.968 kejadian dengan korban meninggal rata-rata
mencapai 30.000 pertahun atau 80 orang perhari. Dalam 5 tahun terakhir 57% dari

2
usia 15-38 tahun dan secara profesi masih pelajar dan mahasiswa. Memperhatikan
hal tersebut, sudah sewajarnya keselamatan jalan menjadi prioritas nasional yang
mendesak untuk segera diperbaiki. Permasalahan keselamatan jalan tidak hanya
dihadapi dalam skala nasional saja, tetapi juga menjadi masalah global. Setiap
tahun sekitar 1,3 juta jiwa meninggal akibat kecelakaan lalu lintas, atau lebih dari
3.000 jiwa perharinya. Jika tidak ada penanganan yang efektif, diperkirakan
korban kecelakaan akan meningkat sampai dua kali lipat setiap tahunnya.
Cara kerja airbag yaitu ketika sensor mendeteksi tabrakan, sensor tersebut
akan mengirimkan sinyal ke modul kontrol yang kemudian mengeluarkan airbag.
Ada berbagai jenis sensor tabrakan yang dapat digunakan seperti sensor yang
ditempatkan di bagian depan sepeda motor (daerah tabrakan), serta accelerometer
yang ditempatkan di dalam modul kontrol. Accelerometer itu mengukur kecepatan
dan keparahan tabrakan. Ada juga sensor yang ditempatkan di samping badan
kendaraan untuk airbag samping. Misalnya, airbag kiri tidak akan mengembang
jika terjadi tabrakan dari kanan dan sebaliknya. Pemrograman airbag adalah
komputer kecil yang menerima data kerusakan dari berbagai sensor dan kemudian
memutuskan airbag mana yang akan digunakan. Pemrogramannya bisa diatur
supaya dapat mengembangkan kantong udara meskipun hanya satu sinyal yang
diterima. Sinyal kedua diberikan oleh sensor yang terletak di dalam kendaraan,
yang mendeteksi penurunan kecepatan secara tiba-tiba. Ketika system yang
dirancang yakin bahwa telah atau akan terjadi kecelakaan serius, ia mengirimkan
sinyal ke penyala, yang merupakan perangkat listrik dengan jembatan kawat tipis.

2.2 Solusi
Penawaran konsep penggunaan airbag untuk sepeda motor dapat mengurangi
pengendara dari berbagai luka parah saat terjadi suatu benturan. Penggunaan
airbag pada kendaraan telah terbukti dapat mengurangi angka kematian. NHTSA
(National Highway Traffic Safety Administration) mencatat sebanyak 44.869
nyawa pada tahun 2015 terselamatkan karena airbag. Penggunaan airbag dapat
membantu melindungi daerah kepala, leher, dan dada. Airbag biasa dipasang oleh
pembuat kendaraan untuk keselamatan pengemudi dan penumpang. Biasanya
airbag keluar dari setir/kemudi dan dashboard mobil. Ketika kepala anda
mengenai airbag, airbag tersebut mulai mengempis secara perlahan, sehingga
memungkinkan anda untuk keluar dari mobil tersebut. Kekurangan dari airbag ini
yang perlu diantisipasi adalah kecepatan ia saat mengembang dan mengempis.
Sistem airbag diprogram supaya dapat bekerja dengan mempertimbangkan
waktu respons otak manusia dan jarak pengereman yang menyesuaikan pada
kecepatan kendaraan saat ini, hal ini memastikan keamanan pengemudi serta
kendaraan ketika kecelakaan. Karena tidak tergantung pada pengemudi tetapi
bekerja berdasarkan data yang diberikan dan juga airbag tidak mengembang
setelah terjadinya kecelakaan, namun mengembang sebelum terjadinya
kecelakaan untuk menghindari kerusakan dan mengurangi dampak dari

3
kecelakaan tersebut. Ada tiga tahap dalam sistem ini: Pada Tahap Pertama, Sensor
Ultrasonik memberikan pembacaan jarak depan secara terus menerus sebagai
input ke mikrokontroler. Seiring dengan pembacaan Sensor Ultrasonik, dimana
kecepatan Kendaraan sebagai masukan untuk mikrokontroler. Pada Tahap Kedua,
mikrokontroler akan memproses jarak depan dan kecepatan kendaraan saat ini,
selama proses ini, mikrokontroler akan membandingkan pembacaan jarak. Jika
perubahan pembacaan jarak adalah sangat kurang dan kecepatan kendaraan saat
ini lebih besar dari nol, maka keadaan ini akan terjadi ketika kendaraan kita dan
kendaraan depan memiliki kecepatan yang sama. Dalam situasi ini, jika kecepatan
kendaraan saat ini lebih besar dari yang dibutuhkan untuk berhenti, maka LED
akan menyala sampai pengemudi harus mengurangi kecepatan untuk menjaga
jarak antara kendaraannya dan kendaraan depan. LED ini akan menjadi sistem
peringatan bagi pengemudi. Pada Tahap Ketiga, jika ada situasi di mana
pengemudi mengabaikan sistem peringatan dan kendaraan depan berhenti tiba-
tiba, maka dipastikan kecelakaan akan terjadi. beberapa detik setelah kecelakaan,
External Airbag akan kempes dan airbag ini akan mencegah kerusakan pada
penumpang dan badan kendaraan.

2.3 Pihak-Pihak Yang Dapat Membantu


1. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan selaku lembaga penyelenggara
program ini yang diharapkan dapat memberikan dukungan dalam
perencanaannya.
2. Dukungan dari para pengembang (developer) dan perusahaan sepeda
motor dalam merencanakan pembuatan teknologi airbag untuk sepeda
motor.
3. Kementrian Perhubungan selaku pihak pemerintah diharapkan dapat
memberikan sosialisasi dan pelatihan tentang ide dan gagasan yang
dikembangkan.
4. Perguruan Tinggi yang menjadi rujukan utama dalam mengembangkan
dan mewujudkan implementasi.

2.4 Langkah-Langkah Strategis


Langkah strategis perlu direncanakan dengan matang agar gagasan ini
dapat terealisasi dengan baik yaitu
Tahap 1
Merancang dan mengembangkan alat yang akan digunakan.

4
Tahap 2
Mensosialisasikan ide gagasan kepada pengembang (developer).
Tahap 3
Melakukan kerja sama dengan pengembang dan juga pemerintah, karena
kompleksnya masalah yang akan dihadapi dalam pengerjaan gagasan ini, maka
diperlukan kerja sama yang baik anatara pihak-pihak yang berkemampuan
menyelesaikannya. Kerja sama yang dimaksud dapat berupa pelatihan dan
konsultasi, kerja sama pengerjaan proyek maupun penyampaian informasi.
Tahap 4
Menggerakkan pihak-pihak yang terlibat dalam melaksanakan gagasan ini.
Tahap 5
Evaluasi dan monitoring. Kesulitan dan pengalaman yang ada dalam
menciptakan dan penggunaan ide gagasan agar serta prediksi dari hasil yang
didapatkan

5
BAB 3. KESIMPULAN

3.1 Gagasan Yang Diajukan


Berdasarkan Undang − Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Pasal 1 Ayat 31 yang dimaksud
dengan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan adalah suatu keadaan
terhindarnya setiap orang dari resiko kecelakaan selama berlalu lintas yang
disebabkan oleh manusia, kendaraan, jalan, dan / atau lingkungan. Untuk
meningkatkan tingkat keselamatan berkendara tentunya perlu dilakukan usaha-
usaha dan inovasi yang menggunakan teknologi. Salah satu teknologi yang
dimaksud ialah penggunaan airbag pada sepeda motor. Jika sebelumnya airbag
digunakan pada mobil dan menurut beberapa survey dikatakan airbag dapat
menjadi solusi untuk mengurangi luka maupun cedera yang parah. Maka airbag
pada sepeda motor juga dapat menjadi solusi dalam hal ini. Dimana airbag
dirancang dibagian eksternal sepeda motor, sehingga ketika kecelakaan terjadi
airbag dapat mengembang dan melindungi pengendara dari benturan. Kemudian,
badan kendaraan juga dapat dikurangi benturannya.

3.2 Implementasi
- Airbag dirancang dan dipasang pada badan kendaraan
- Kendaraan yang dirancang dilakukan uji
- Setelah pengujian dilakukan, kemudian hasilnya disampaikan kepada pihak
pengembiang
- Inovasi airbag dapat diimplementasikan pada kendaraan secara menyeluruh.

3.3 Prediksi Tampak Gagasan


Program kreativitas mahasiswa- Gagasan futuristik tertulis (PKM- GFT)
dengan judul INOVASI PENGGUNAAN AIRBAG PADA SEPEDA MOTOR
dirancang dapat membawa sebuah gambaran yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat. Salah satunya permasalahan yang terjadi dikalangan masyarakat yang
sering dijumpai dilapangan yaitu keselamatan dalam mengendarai kendaraan
bermotor. Rata-rata masyarakat Indonesia masih menggunakan motor sebagai
transportasi dalam memenuhi kebutuhan hidup, dapat dilihat dilapangan
pengendara motor masih banyak melanggar lalu lintas sehingga kecalakaan lalu
lintas sering terjadi dan berakibat fatal, untuk mengurangi hal fatal dalam
kecelakaan tersebut. Untuk mengurangi hal fatal kecelakaan lalu lintas, dapat
sebuah gambaran untuk mengurangi hal tersebut dengan membuat sabuk
pengaman untuk melindungi kesalamatan saat mengendarai motor.
Adanya program ini memilki fungsi yang baik, berkualitas juga tersirat
makna untuk membantu pengusaha merancang sebuah produk pelengkap motor
untuk melindungi kesalamat pengendara yaitu dimasa yang akan datang
pengusaha akan berbodong-bondong membuat sebuah produk yang berkualitas

6
yang terfokuskan untuk pengendara bermotor yaitu sabuk pengaman air bag
sebagai keselamatan.
Program ini akan dikembangkan dan di akui masyarakat tentu dibantu oleh
pengusaha dalam merancang produk air bag motor. Bahwasannya di masa yang
akan datang air bag motor akan memilki manfaat melindungi pengendara dari hal
yang fatal, juga adanya air bag motor sebagai sabuk pengaman angka kecelakaaan
di lalu lintas akan berkurang. Tetapi produk air bag di masa yang akan datang di
rancang dalam bentuk modern mengikuti perkembangan teknologi dengan tidak
merepotkan pengguna kendaraan motor saat memakainya juga dengan jangkauan
harga diharapkan ketika air bag motor canggih akan hadir tidak membuat
masyarakat resah membeli dan membuat masyarakat diakalangan rendah mampu
membelinya. Semoga program air bag motor modern yang akan hadir di masa
akan datang memilki manfaat, berkualitas dan meningkatkan kebutuhan ekonomi.

7
DAFTAR PUSTAKA

Ganda Satria Sikstianto. 2013. Perancangan dan Realisasi Sensor Tabrakan


Elektronik pada Sistem Kantung Udara Mobil Berbasis Piezoelektrik. Tugas
Akhir Teknik Elektro IT Telkom: 7 – 8.
Hamsona, Dewi Ayu, and Indri Fogar Susilowati. 2019. “MOTOR YANG
DIGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN MASYARAKAT Dewi Ayu
Hamsona Indri Fogar Susilowati.” (2).
Oktaviastuti, Blima, Dan Handika, and Setya Wijaya. 2017. “Urgensi
Pengendalian Kendaraan Bermotor Di Indonesia.” Rekayasa: Jurnal Teknik
Sipil 2(1): 5–8.
http://ejournal.unira.ac.id/index.php/jurnal_rekayasa_teknik_sipil/article/vie
w/188.
Pemerintah RI. Undang-undang No.22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan.
Pratie,H., & Siti. (2021). “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Konsumen Dalam Membeli Helm Bogo Pada Toko Helm A2
Banjarmasin.,” J. Manajemen, 2021
Sugono, Dendy, dkk. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat
Bahasa.

8
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Ketua Tim
A. Idenititas Diri

1 Nama Lengakap Soly Deo Glorya Hutagalung


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Pendidikan Fisika
4 NIM A1C320014
5 Tempat dan Tanggal Sungai Kering, 5 Juli 2003
Lahir
6 Alamat Email solydeogloryahutagalung@gmail.com
7 Nomor Telpon/HP 0813-7361-2670
B. Kegiatan Kemahasiswaaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status Dalam Kegiatan Waktu dan Tempat


1 Ikatan Mahasiswa Anggota 2020-Sekarang
Pendidikan Fisika
(IMAPEFSI)
2 Physic Star 2021 Anggota Divisi Sarpras 2021/Balairung
Universitas Jambi
3 Gravitation Day 2021 Anggota Divisi Mediasi 2021/Universitas
Jambi
4 RAT IMAPEFSI 2021 Co Divisi Pubdok 2021/Universitas
Jambi
5 Physic Star 2022 Anggota Divisi Acara 2022/Balairung
Universitas Jambi
6 IHAMAFI Wilayah 1 Anggota Wilayah 1 C 2022
7 Makrab UKMKK 2022 Divisi Sarpras 2022
8 Konfercab ke-XVI Sekretaris 2022/Asrama Haji
GMKI Jambi
9 Maper XXXVII GMKI Sekretaris 2022
Jambi
10 Komisariat Absalom Pengurus Bidang 2022-sekarang
GMKI Jambi Internal Departemen
Orinfokom
11 UKMKK Universitas Bph Bidang Komsat 2022-sekarang
Jambi FKIP

9
10
11
12
13
Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping
A. Idenititas Diri

1 Nama Lengkap Rahma Dani, S.Pd, M.Pd


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Fisika
4 NIP/NIDN 0028039106
5 Tempat dan Tanggal Tempino, 28 Maret 1991
Lahir
6 Alamat Email rahmadani@unja.ac.id
7 Nomor Telpon/HP 082 183 236 933
B. Riwayat Pendidikan

No Jenjang Bidang Ilmu Institusi Tahun Lulus


1 Sarjana Pendidikan Fisika Universitas Jambi 2014
2 Magister Pendidikan Fisika Universitas Negeri 2016
Padang
3
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT (dalam 5 tahun terakhir)
Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Telaah Kurikulum Fisika Wajib 3 sks
2 Pendidikan Pancasila Wajib 2 sks
3 Pendidikan Kewarganegaraan Wajib 2 sks
4 Kewirausahaan Wajib 3 sks
5 Eduphysicpreneurship Pilihan 2 sks
Penelitian
No Judul Penelitian Peyandang Dana Tahun
1 PENGEMBANGAN
TERMOMETER GAS SEBAGAI
ALAT PERAGA
PEMBELAJARAN POKOK
BAHASAN SKALA SUHU
MUTLAK PADA MATA
KULIAH TERMODINAMIKA
2 PENGEMBANGAN MODEL
DISKUSI BERBASIS
WHATSAPP UNTUK
MENINGKATKAN
PEMAHAMAN KONSEP PADA
MATA KULIAH FISIKA
STATISTIK

14
Pengabdian Kepada Masyarakat
No Judul Pengabdian Kepada Penyandang Dana Tahun
Masyarakat
1 PENERAPAN ANALISIS PNBP Fakultas 2018
VIDEO TRACKER DALAM
PEMBELAJARAN FISIKA SMA
2 PENERAPAN INOVASI PNBP Universitas 2019
TERMOMETER GAS
SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN FISIKA DI
SMAN 3 DAN SMAN 5
KECAMATAN HAMPARAN
RAWANG SUNGAI PENUH
3 PEMBUATAN MEDIA PNBP Fakultas 2019
PEMBELAJARAN FISIKA
MENGGUNAKAN ADOBE
FLASH PADA GURU IPA SMP
SEKECAMATAN JALUKO
MUARO JAMBI
4 PELATIHAN PEMBUATAN PNBP Fakultas 2020
MEDIA PEMBELAJARAN
INTERAKTIF
MENGGUNAKAN ADOBE
FLASH PADA GURU SMPN 1
KUALA TUNGKAL
KABUPATEN TANJUNG
JABUNG BARAT
5 PENERAPAN Dana Mandiri 2020
PEMBELAJARAN AKTIF
PADA PEMBELAJARAN
FISIKA DI SMA NEGERI 3
KABUPATEN MUARO JAMBI
6 DISEMINASI PNBP Fakultas 2021
PEMBELAJARAN IPA
BERBASIS ETNSOSAINS DI
KABUPATEN KERINCI
7 Penerapan Inovasi Virtual Lab PNBP Universitas 2021
sebagai Media Pembelajaran di
SMP dan SMK Islam
Asy’Ariyyah Kecapatan Mestong
Muaro Jambi

15
16
Lampiran 3. Konstribusi ketua, anggota, dan dosen pendamping
No Nama Posisi Bidang Ilmu Konstribusi
penulis
1 Soly Deo Glorya Penulis Pendidikan Membantu
Hutagalung pertama Fisika membuat
gagasan
proposal dan
menulis bab
II
2 Forteen Kristina Marbun Penulis Pendidikan Membuat
kedua Fisika pendahuluan
dan
kesimpulan
3 Laode Muhammad Iqram Penulis Pendidikan Merancang
ketiga Fisika air bag dan
tahap
pelaksanaan
4 Gustian Penulis Pendidikan Merevisi
keempat Fisika proposal
5 Dosen Pendamping Penulis Pendidikan Membantu
kelima Fisika merevisi
bagian-
bagian
proposal yang
kurang sesuai

17
18

Anda mungkin juga menyukai