i
BAB 1. PENDAHULUAN
1
mengalami hal fatal yang akan dilakukan pengendara menekan tombol di bagian
kepala motor, maka dalam hitungan detik airbag motor akan keluar dari dalam
motor. Ganda Satria Sikstianto (2013) menjelaskan bahwa AirBag yang dalam
Bahasa Indonesia merupakan kantung udara, merupakan bantalan yang berfungsi
sebagai proteksi kendaraan jika terjadinya sebuah kecelakaan (tubrukan) dengan
kendaraan lain atau objek tetap. Pengemudi dan penumpang akan dilindungi
hanya dalam hitungan mili detik dengan kantung udara yang mengembang dengan
sangat cepat.
1.2 Tujuan
1. Untuk meningkatkan tingkat keselamatan berkendara dan mengurangi
jumlah korban kecelakaan lalu lintas pada pengendara motor.
2. Menambah inovasi dalam upaya menyelesaikan masalah kecelakaan lalu
lintas.
1.3 Manfaat
1. Meminimalisir tingkat korban yang luka-luka dan meninggal akibat
kecelakaan lalu lintas, khususnya untuk pengendara sepeda motor.
2. Sebagai alternative penyelesaian masalah kecelakaan sepeda motor
BAB 2. GAGASAN
2
usia 15-38 tahun dan secara profesi masih pelajar dan mahasiswa. Memperhatikan
hal tersebut, sudah sewajarnya keselamatan jalan menjadi prioritas nasional yang
mendesak untuk segera diperbaiki. Permasalahan keselamatan jalan tidak hanya
dihadapi dalam skala nasional saja, tetapi juga menjadi masalah global. Setiap
tahun sekitar 1,3 juta jiwa meninggal akibat kecelakaan lalu lintas, atau lebih dari
3.000 jiwa perharinya. Jika tidak ada penanganan yang efektif, diperkirakan
korban kecelakaan akan meningkat sampai dua kali lipat setiap tahunnya.
Cara kerja airbag yaitu ketika sensor mendeteksi tabrakan, sensor tersebut
akan mengirimkan sinyal ke modul kontrol yang kemudian mengeluarkan airbag.
Ada berbagai jenis sensor tabrakan yang dapat digunakan seperti sensor yang
ditempatkan di bagian depan sepeda motor (daerah tabrakan), serta accelerometer
yang ditempatkan di dalam modul kontrol. Accelerometer itu mengukur kecepatan
dan keparahan tabrakan. Ada juga sensor yang ditempatkan di samping badan
kendaraan untuk airbag samping. Misalnya, airbag kiri tidak akan mengembang
jika terjadi tabrakan dari kanan dan sebaliknya. Pemrograman airbag adalah
komputer kecil yang menerima data kerusakan dari berbagai sensor dan kemudian
memutuskan airbag mana yang akan digunakan. Pemrogramannya bisa diatur
supaya dapat mengembangkan kantong udara meskipun hanya satu sinyal yang
diterima. Sinyal kedua diberikan oleh sensor yang terletak di dalam kendaraan,
yang mendeteksi penurunan kecepatan secara tiba-tiba. Ketika system yang
dirancang yakin bahwa telah atau akan terjadi kecelakaan serius, ia mengirimkan
sinyal ke penyala, yang merupakan perangkat listrik dengan jembatan kawat tipis.
2.2 Solusi
Penawaran konsep penggunaan airbag untuk sepeda motor dapat mengurangi
pengendara dari berbagai luka parah saat terjadi suatu benturan. Penggunaan
airbag pada kendaraan telah terbukti dapat mengurangi angka kematian. NHTSA
(National Highway Traffic Safety Administration) mencatat sebanyak 44.869
nyawa pada tahun 2015 terselamatkan karena airbag. Penggunaan airbag dapat
membantu melindungi daerah kepala, leher, dan dada. Airbag biasa dipasang oleh
pembuat kendaraan untuk keselamatan pengemudi dan penumpang. Biasanya
airbag keluar dari setir/kemudi dan dashboard mobil. Ketika kepala anda
mengenai airbag, airbag tersebut mulai mengempis secara perlahan, sehingga
memungkinkan anda untuk keluar dari mobil tersebut. Kekurangan dari airbag ini
yang perlu diantisipasi adalah kecepatan ia saat mengembang dan mengempis.
Sistem airbag diprogram supaya dapat bekerja dengan mempertimbangkan
waktu respons otak manusia dan jarak pengereman yang menyesuaikan pada
kecepatan kendaraan saat ini, hal ini memastikan keamanan pengemudi serta
kendaraan ketika kecelakaan. Karena tidak tergantung pada pengemudi tetapi
bekerja berdasarkan data yang diberikan dan juga airbag tidak mengembang
setelah terjadinya kecelakaan, namun mengembang sebelum terjadinya
kecelakaan untuk menghindari kerusakan dan mengurangi dampak dari
3
kecelakaan tersebut. Ada tiga tahap dalam sistem ini: Pada Tahap Pertama, Sensor
Ultrasonik memberikan pembacaan jarak depan secara terus menerus sebagai
input ke mikrokontroler. Seiring dengan pembacaan Sensor Ultrasonik, dimana
kecepatan Kendaraan sebagai masukan untuk mikrokontroler. Pada Tahap Kedua,
mikrokontroler akan memproses jarak depan dan kecepatan kendaraan saat ini,
selama proses ini, mikrokontroler akan membandingkan pembacaan jarak. Jika
perubahan pembacaan jarak adalah sangat kurang dan kecepatan kendaraan saat
ini lebih besar dari nol, maka keadaan ini akan terjadi ketika kendaraan kita dan
kendaraan depan memiliki kecepatan yang sama. Dalam situasi ini, jika kecepatan
kendaraan saat ini lebih besar dari yang dibutuhkan untuk berhenti, maka LED
akan menyala sampai pengemudi harus mengurangi kecepatan untuk menjaga
jarak antara kendaraannya dan kendaraan depan. LED ini akan menjadi sistem
peringatan bagi pengemudi. Pada Tahap Ketiga, jika ada situasi di mana
pengemudi mengabaikan sistem peringatan dan kendaraan depan berhenti tiba-
tiba, maka dipastikan kecelakaan akan terjadi. beberapa detik setelah kecelakaan,
External Airbag akan kempes dan airbag ini akan mencegah kerusakan pada
penumpang dan badan kendaraan.
4
Tahap 2
Mensosialisasikan ide gagasan kepada pengembang (developer).
Tahap 3
Melakukan kerja sama dengan pengembang dan juga pemerintah, karena
kompleksnya masalah yang akan dihadapi dalam pengerjaan gagasan ini, maka
diperlukan kerja sama yang baik anatara pihak-pihak yang berkemampuan
menyelesaikannya. Kerja sama yang dimaksud dapat berupa pelatihan dan
konsultasi, kerja sama pengerjaan proyek maupun penyampaian informasi.
Tahap 4
Menggerakkan pihak-pihak yang terlibat dalam melaksanakan gagasan ini.
Tahap 5
Evaluasi dan monitoring. Kesulitan dan pengalaman yang ada dalam
menciptakan dan penggunaan ide gagasan agar serta prediksi dari hasil yang
didapatkan
5
BAB 3. KESIMPULAN
3.2 Implementasi
- Airbag dirancang dan dipasang pada badan kendaraan
- Kendaraan yang dirancang dilakukan uji
- Setelah pengujian dilakukan, kemudian hasilnya disampaikan kepada pihak
pengembiang
- Inovasi airbag dapat diimplementasikan pada kendaraan secara menyeluruh.
6
yang terfokuskan untuk pengendara bermotor yaitu sabuk pengaman air bag
sebagai keselamatan.
Program ini akan dikembangkan dan di akui masyarakat tentu dibantu oleh
pengusaha dalam merancang produk air bag motor. Bahwasannya di masa yang
akan datang air bag motor akan memilki manfaat melindungi pengendara dari hal
yang fatal, juga adanya air bag motor sebagai sabuk pengaman angka kecelakaaan
di lalu lintas akan berkurang. Tetapi produk air bag di masa yang akan datang di
rancang dalam bentuk modern mengikuti perkembangan teknologi dengan tidak
merepotkan pengguna kendaraan motor saat memakainya juga dengan jangkauan
harga diharapkan ketika air bag motor canggih akan hadir tidak membuat
masyarakat resah membeli dan membuat masyarakat diakalangan rendah mampu
membelinya. Semoga program air bag motor modern yang akan hadir di masa
akan datang memilki manfaat, berkualitas dan meningkatkan kebutuhan ekonomi.
7
DAFTAR PUSTAKA
8
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Ketua Tim
A. Idenititas Diri
9
10
11
12
13
Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping
A. Idenititas Diri
14
Pengabdian Kepada Masyarakat
No Judul Pengabdian Kepada Penyandang Dana Tahun
Masyarakat
1 PENERAPAN ANALISIS PNBP Fakultas 2018
VIDEO TRACKER DALAM
PEMBELAJARAN FISIKA SMA
2 PENERAPAN INOVASI PNBP Universitas 2019
TERMOMETER GAS
SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN FISIKA DI
SMAN 3 DAN SMAN 5
KECAMATAN HAMPARAN
RAWANG SUNGAI PENUH
3 PEMBUATAN MEDIA PNBP Fakultas 2019
PEMBELAJARAN FISIKA
MENGGUNAKAN ADOBE
FLASH PADA GURU IPA SMP
SEKECAMATAN JALUKO
MUARO JAMBI
4 PELATIHAN PEMBUATAN PNBP Fakultas 2020
MEDIA PEMBELAJARAN
INTERAKTIF
MENGGUNAKAN ADOBE
FLASH PADA GURU SMPN 1
KUALA TUNGKAL
KABUPATEN TANJUNG
JABUNG BARAT
5 PENERAPAN Dana Mandiri 2020
PEMBELAJARAN AKTIF
PADA PEMBELAJARAN
FISIKA DI SMA NEGERI 3
KABUPATEN MUARO JAMBI
6 DISEMINASI PNBP Fakultas 2021
PEMBELAJARAN IPA
BERBASIS ETNSOSAINS DI
KABUPATEN KERINCI
7 Penerapan Inovasi Virtual Lab PNBP Universitas 2021
sebagai Media Pembelajaran di
SMP dan SMK Islam
Asy’Ariyyah Kecapatan Mestong
Muaro Jambi
15
16
Lampiran 3. Konstribusi ketua, anggota, dan dosen pendamping
No Nama Posisi Bidang Ilmu Konstribusi
penulis
1 Soly Deo Glorya Penulis Pendidikan Membantu
Hutagalung pertama Fisika membuat
gagasan
proposal dan
menulis bab
II
2 Forteen Kristina Marbun Penulis Pendidikan Membuat
kedua Fisika pendahuluan
dan
kesimpulan
3 Laode Muhammad Iqram Penulis Pendidikan Merancang
ketiga Fisika air bag dan
tahap
pelaksanaan
4 Gustian Penulis Pendidikan Merevisi
keempat Fisika proposal
5 Dosen Pendamping Penulis Pendidikan Membantu
kelima Fisika merevisi
bagian-
bagian
proposal yang
kurang sesuai
17
18