Anda di halaman 1dari 2

Perkembangan zaman menyebabkan berkembangnya pula cara berpikir masyarakat,

terutama dalam segi kebutuhan. Dalam melakukan kegiatan, masyarakat sudah dipermudah
karena adanya berbagai sarana yang mudah didapatkan guna untuk memenuhi kebutuhan. Seperti
halnya di bidang transportasi, masyarakat tidak terlepas dari kendaraan pribadi seperti sepeda
motor. Sepeda motor ini sangat memudahkan mobilitas masyarakat dalam melakukan
kegiatannya dengan cepat. Namun sayangnya, penggunaan sepeda motor ini tidak dibatasi
sehingga banyak ditemukan pengendara motor yang masih dibawah umur. Pengendara motor
dibawah umur ini sangat sering dijumpai baik di lingkup perkotaan maupun di pedesaan.
Pengendara motor dibawah umur ini merupakan anak berusia dibawah 17 tahun, sehingga dalam
berkendara sering melakukan hal-yang beresiko tinggi karena masa remaja merupakan masa
perkembangan manusia yang menyebabkan adanya perubahan pada diri remaja baik fisik
maupun mental.
Keclakaan lalu lintas adalah penyebab utama kematian anak berusia 15-24 tahun. Angka
kematian di Indonesia yang diakibatkan karena kecelakaan lalu lintas menduduki peringkat ke 2
di dunia. Menurut Apandi (2013) Pada tahun 2011 tercatat 32.657 jiwa meninggal dunia akibat
kecelakaan lalu lintas dan pada tahun 2012 angka kematian ini menurun menjadi 29.654, apabila
data ini dianalisis secara kuantitatif maka dalam 1 bulan angka kematian mencapai 2.471 jiwa,
setara dengan 82 jiwa perhari atau 3-4 jiwa dalam setiap jam meninggal dunia karena kecelakaan
lalu lintas. Sepanjang januari hingga juni 2013 tercatat 244 kasus kecelakan setiap harinya, 20%
diantaranya melibatkan remaja berusia dibawah 16 tahun yang berstatus pelajar.
Kasus kecelakaan lalu lintas yang tinggi patut menjadi perhatian bersama, terlebih lagi
jika korbannya adalah anak dibawah umur. Menurut Undang-Undang No. 22 Tahun 2009
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) Pasal 1 ayat (23) definisi dari pengemudi
adalah orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang telah memiliki Surat Izin
Mengemudi (SIM). Sedangkan menurut Pasal 77 ayat (1) UU LLAJ orang yang mengemudikan
kendaraan harus memiliki SIM sesuai dengan jenis kendaraan bermotor yang dikemudikan.
Sebagai mana syarat untuk mendapatkan SIM adalah berusia minimal 17 tahun, baik itu SIM A,
SIM C dan SIM D sesuai dengan ketentuan Pasal 81 ayat (2). Pasal 81 ayat (1) juga menegaskan
seseorang bisa mendapatkan SIM bila memenuhi usia, administratif, kesehatan, dan lulus ujian.
Safety riding atau keselamatan berkendara merupakan hal yang harus diperhatikan bagi
pengendara motor maupun mobil. Safety riding ini seringkali diabaikan karena berisi hal hal
kecil yang merepotkan, namun safety riding ini sangat penting bagi keselamatan dan merupakan
hal yang harus diperhatikan oleh pengendara, safety riding ini bisa melindungi keselamatan
pengendara baik dari kecelakaan lalu dan juga sebagai bentuk taat pada peraturan Lalu Lintas
dan Angkutan Darat (LLAJ). Oleh karena itu kami menciptakan sebuah inovasi berupa…

Tujuan dari produk inovasi kami adalah sebagai berikut:


1. Mengurangu jumlah angka pelanggar lalu lintas dibawah umur.
2. Membatasi penggunaan sepeda motor pada masyarakat terutama pada kalangan dibawah
umur.
3. Mewujudkan ketertiban, keselamatan dan keamanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(LLAJ).
Manfaat dari produk inovasi kami adalah sebagai berikut
1. terwujudnya ketertiban, keselamatan dan keamana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
2. berkurangnya pengendara sepeda motor dibawah umur.
3. Mengurangi pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas terutama pada kalangan dibawah umur.
4. Menghasilkan alat yang applicable.
5. Mengetahui Identitas pengendara

Anda mungkin juga menyukai