Anda di halaman 1dari 5

Nama : Afif Afandi

NIM : 1814290064

Topik : Sikap dalam berlalu lintas di kalangan remaja masa kini

10 kalimat utama dan karangannya


 Remaja yang belum cukup umur bekendara dengan tidak membawa surat – surat lengkap.

Pengendara Tidak Cukup Umur Pidana 1 Bulan

Remaja yang belum cukup umur bekendara dengan tidak membawa surat – surat
lengkap. Sering terjadi remaja saat ini hanya mengendarai tanpa membawa surat – surat
lengkap seperti SIM (Surat Izin Mngemudi) dan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan).
Alasan mereka tidak membawa SIM/STNK yang paling banyak adalah belum cukupnya umur
untuk memilik SIM dan tidak di izinkan membawa kendaraan oleh orang tua namun mereka
tetap membawanya sehingga tidak membawa STNK. Sedangkan sudah jelas ada peraturan
bahwa setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang tidak dapat
menunjukkan Surat Izin Mengemudi yang sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat
(5) huruf b dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan dan/atau denda
paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) dan pasal 288 ayat 1 itu
berbunyi seperti ini. "Setiap pengendara yang tidak dilengkapi Surat Tanda Nomor
Kendaraan Bermotor (STNK) atau Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor (STCK) dipidana
dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu". Tetapi
peraturan ini tidak berlaku untuk beberapa kalangan masyarakat terlebih remaja yang hanya
memiliki modal nekat dan untung – untungan tidak razia kendaraan.

 Pengendara kendaraan bermotor roda dua tidak menggunakan helm saat berkendara.

Tidak Memakai Helm Nyawa Taruhan

Pengendara kendaraan bermotor roda dua tidak menggunakan helm saat


berkendara. Saat ini, dengan mudah dapat dijumpai para pengendara yang tidak
mengenakan helm. Hal itu bukan hanya dilakukan para pembonceng atau anak-anak kecil
yang biasanya seperti dimaafkan bila melanggar, namun juga para pengendara dewasa yang
memegang kemudi. Terlebih para remaja yang mementingkan penampilan sehingga banyak
remaja dan pemuda yang tidak ingin penampilannya tertutupi oleh helm standar yang
cenderung menutupi wajah.Dalam era ketika narsisme merajalela ini, aspek penampilan
menjadi pertimbangan penting bagi seseorang dalam bertingkah laku, juga ketika
berkendara. Maka tidak heran jika banyak sekali pelanggar yang tidak menggunakan helm
berasal dari kalangan remaja padahal mereka harus tau juga aspek keselamatan yang utama
dari pada penampilan saat berkendara. Helm sendiri adalah pelindung paling utama untuk si
pengendara untuk meleindungi benturan keras yang terkena kepala sebab jika ada benturan
dikepala, kepala sendiri adalah pusaf saraf seluruh tubuh rusak sedikit bisa menyebabkan
fatal bahkan kematian. Helm sendiri sudah menjadi standar keamanan berkendara bermotor
dan sudah melalui uji dari berbagai para ahli di dunia, jadi jika tidak memakai helm
keselamatan tidak terjamin.

 Pemotor berbonceng melebihi kapasitas menyebabkan kecelakaan.

Bahaya Bonceng Tiga

Pemotor berbonceng melebihi kapasitas menyebabkan kecelakaan. Kendaraan


bermotor yang semestinya hanya dipergunakan maximal 1 penumpang saja, sering disalah
gunakan oleh kebanyakan orang terutama kalangan remaja yang menggunakan kendaraan
bermotor untuk berpenumpang lebih dari satu walaupun jaraknya dekat tetap saja dapat
mebahayakan pengguna kendara lain dan si pengendara itu sendiri. Bahkan, hal ini
diperjelas pada Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, khususnya pada pasal 106. Pada aturan itu, dijelaskan bahwa motor dilarang
membawa penumpang lebih dari satu orang. Bagi pengendara yang melanggar atau tidak
mengindahkan aturan itu, sebagaimana tertulis di pasal 292, akan dipidana kurungan
maksimal satu (1) bulan atau denda Rp 250.000. Berikut bunyinya; "Setiap orang yang
mengemudikan Sepeda Motor tanpa kereta samping yang mengangkut Penumpang lebih
dari 1 (satu) orang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (9) dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 1(satu) bulan atau denda paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima
puluh ribu rupiah)." Seringkali para remaja yang masih menggunakan masih seragam sekolah
berbonceng 3 atau melebihi kapasitas sewajarnya kendaraan bermotor dan sudah ada
beberap kasus kecelakaan yang terjadi karena hal seperti ini karena tidak bisa menyeimbangi
kendaraannya.

 Remaja yang menggunakan knalpot bising menganggu masyarakat sekitar.

Knalpot Bising diamuk masyarakat

Remaja yang menggunakan knalpot bising menganggu masyarakat sekitar.


Marakanya modifikasi kendaraan yang sedang trend di kalangan remaja sekarang akhirnya
menimbul keresahan tersendiri bagi masyarakat lain atau pengguna jalan umum yang
sedang berada di sekitarnya. Pengendara yang memodifikasi knalpot kendaraannya menjadi
berbunyi bising sangat meresahkan karena efek yang ditimbulkan oleh knalpot tersebut
adalah terajadinya polusi udara dan polusi suara, dan banyak kasus karena knalpor bising
menimbulkan adu mulut dan pertikaian dengan orang lain yang merasa terganggu oleh
suara yang dihasilkan ole knalpot tersbut karena dinilai sangat menganggu pengguna jalan
lain/masyarakat lain bila berada di permukiman warga.

 Berperilaku sembrono dijalan menimbulkan kecelakaan.

Sembrono dijalan Fatal dijalan

Berperilaku sembrono dijalan menimbulkan kecelakaan. Pengendara remaja


seringkali terlibat dalam kecelakaan-kecelakaan yang fatal. Hal ini terlihat dari fakta lain
yang menyebutkan, kecelakaan yang berujung pada kematian yang diakibatkan oleh remaja
usia 16 tahun hampir dua kali lipat lebih banyak , daripada yang diakibatkan oleh remaja usia
18-19 tahun, bahkan tiga kali lebih sering bila dibandingkan yang diakibatkan pengemudi
yang berusia di atas 20 tahun.Mengemudi secara sembrono dan remaja memang berkaitan
erat. Berdasarkan riset yang dilaksanakan oleh National Institute of Health (NIH), ditemukan
hal yang menarik bahwa ternyata ada bagian dalam otak yang berhubungan dengan
kemampuan untuk mengukur risiko dan mengontrol perilaku impulsif, bagian tersebut baru
akan sepenuhnya berkembang ketika seseorang telah mencapai usia 25 tahun. Pada otak
remaja, hal ini membuat remaja merasakan kesenangan yang tak terkontrol, seringkali
membuat mereka melupakan risiko yang terjadi atas perilaku yang mereka lakukan. Hal
tersebut bila dikaitkan dengan perilaku mengemudi membuat remaja lebih mungkin untuk
terlibat dalam kasus kecelakaan, karena remaja sering melakukan kegiatan yang berisiko
tinggi.

 Melanggar rambu-rambu lalu lintas dijalan besar sering dilakukan para remaja masa kini

Melanggar Rambu Lalu Lintas pidana dan denda menanti

Melanggar rambu-rambu lalu lintas dijalan besar sering dilakukan para remaja masa kini.
Pelanggaran yang sering banyak dijumpai adalah pelanggaran tentang rambu rambu lalu
lintas terlebih yang sudah mempunyai SIM (Surat Izin Mengemudi) saja juga ikut melalukan
pelanggaran padahal seharusnya mereka sudah mengetahui pentingnya memahami rambu-
rambu lalu lintas sebelum mendapatkan SIM. Remaja saat ini juga melalukan pelanggaran
seperti menerobos lampu merah,berhenti di rambu dilarang berhenti,dan lain sebagainya. Di
dalam UU setiap pengendara yang melanggar rambu lalu lintas dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu (Pasal 287 ayat 1).
Sudah banyak perauran tentang berkendara yang tujuannya agar memberi rasa jera kepada
si pelanggar dan memang untuk keselamatan pengendara itu sendiri serta orang lain.

 Tidak menggunakan spion membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Spion Tidak Ada Pandangan Tak Ada

Tidak menggunakan spion membahayakan diri sendiri dan orang lain. Sekarang ini banyak
sekali kendaraan bermotor yang di modifikasi dan tidak memakai spion padahal spion
adalah kunci utama dalam mempunyai kendaraan. Fungsi spion itu sendiri pada
sepeda motor diantaranya untuk mencegah terjadinya tabrakan saat akan pindah
jalur,Adanya spion dapat berfungsi membantu menambah ruang pandang pengendara untuk
melihat kondisi lalu lintas atau jalanan di samping atau belakang pengendara. Jika tidak ada
spion juga adalah salah satu faktor kecelakaan spion sangat berfungsi untuk kendaraan roda
2 atau lebih karena fokus kita hanya kedepan spion membantu untuk kita tetap bisa melihat
kendaraan yang ada di samping kanan kiri serta belakang semisalkan ingin belok / berhenti
jadi kita bisa mengancang – ancang agar tidak terjadi tabrakan.

 Pemuda yang menggunakan plat nomor kendaraan karena efek modifikasi.


Plat Nomor Tidak Ada Motor ditahan

Pemuda yang menggunakan plat nomor kendaraan karena efek modifikasi. Sering
kali para polisi menemukan remaja saat ini tidak memakai perlengkapak kendaraan yang
semestinya termasuk tidak memakai plat nomer kendaraan. Banyak alasan yang mereka
berikan saat terkena razia salah satunya karena sehabis di modifikasi jadi bingung menaruh
plat nomor dimana dan ada juga yang karena belum diperpanjang pajak serta STNKnya.
Kalangan remaja ini banyak yang tidak memperhatikan kelengkapan kendaraannya, jika
seperti ini kendaraan bisa ditahan dan ditilang oleh pihak kepolisian karena dianggap
kendaraan bodong/kendaraan ilegal.

 Membawa kendaraan dengan keaadan tidak sadar/pengaruh minuman dan terjadi


kecelakaan sering terjadi oleh kalangan remaja.

Kesenangan Sesaat Resiko Menanti

Membawa kendaraan dengan keaadan tidak sadar/pengaruh minuman dan terjadi


kecelakaan sering terjadi oleh kalangan remaja. Hiruk – pikuk di ibu kota memang menjadi
beban tersendiri terlebih untuk kalangan remaja yang selalu dituntut untuk membawa
kemajuan dan harapan bangsa agar dapat bersaing di kancah dunia, dan untuk melepaskan
beban pikiran dengan hangout bersama dengan teman sebaya di beberapa cafe/club malam.
Namun, terkadang acara mereka tersebut berlebih dengan meminum minuman beralkohol
dengan berlebih hingga mereka berada di keaadaan tidak sadar/pengaruh minuman alkohol,
hal ini adalah pemicu yang sangat berbahaya jika dipaksakan untuk mengendarai sendiri
karena faktor tidak sadar itu sendiri membawa kendaraan bisa menyebabkan kecelakaan
sebab mereka tidak bisa mengontrol dirinya sendiri apalagi mengontrol kendaraan agar
tetap berjalan lurus, ini bisa membahayakan orang sekitar yang berada didekatnya. Sudah
ada pasal yang menerangkan pengendara yang membahayakan nyawa yaitu, Pasal 311 ayat
(1) menjelaskan bahwa setiap orang yang dengan sengaja mengemudikan kendaraan
bermotor dengan cara atau keadaan yang membahayakan bagi nyawa atau barang dipidana
dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp 3.000.000,00
(tiga juta rupiah).

 Aksi balap liar yang dilakukan remaja masa kini diberbagai daerah dan tempat.

Start dijalan Finish di Kantor Polisi

Aksi balap liar yang dilakukan remaja masa kini diberbagai daerah dan tempat. Faktor
kegiatan balap liar ini adalah kurangnya kontrol pengawasan dari orang tua serta lingungkan
sosial atau pergaulan si remaja tersebut. Balapan liar atau kebut-kebutan dijalan raya tetap
terjadi pada remaja juga diakibatkan oleh lemahnya sanksi yang diberikan pihak Kepolisian
terhadap pelaku masih sangat ringan. Sanksi yang diberikan hanya sekedar sanksi tilang
karena melanggar lalu lintas dan juga sanksi binaan saja, sehingga remaja yang terlibat balap
liar merasa tidak jera . Sanksi yang seharusnya diberikan kepada pelaku balap motor liar
harus sesuai dengan sanksi yang tercantum dalam UULAJ pasal 311 ayat 1 dengan hukuman
kurungan maksimal 1 tahun dan denda maksimal 3 juta rupiah bagi pelaku (Ibid, pasal 311
ayat(1) UULAJ). Bagi remaja sanksi itu memang berat, namun bila diterapkan dapat
membuat remaja berfikir lagi untuk melakukan balap liar, sanksi harus diberatkan karena
balap liar bisa menyebabkan kecelakaan dan timbulnya korban jiwa bahkan bisa saja
membahayakan penguna jalan lain.

Anda mungkin juga menyukai