Anda di halaman 1dari 7

ZAKI ADAM IKMALUDIN RIZA

ZAKI ADAM IKMALUDIN RIZA

Pelanggaran lalu lintas adalah salah satu problema yang terjadi di negara maju
sekalipun, contohnya di negara Indonesia. Di negara Indonesia sendiri biasa
terjadi di kota-kota besar dan malah dianggap seperti hal biasa (lumrah).
Bentuknya bias beraneka ragam, Mulai dari menerobos lampu merah,tidak
membawa surat surat penting dalam berkendara contohnya STNK,SIM dll
,sampai ada yang berkendara di jalur yang tidak semestinya tidak dilewati.

Pelanggaran lalu lintas menyebabkan berbagai macam dampak negative,salah satu


yang paling sering terjadi yaitu kecelakaan lalu lintas, Mengetahui seluk beluk
pelanggaran lalu lintas yang rawan terjadi di Indonesia,Apalagi jika melintasi lalu
lintas dan mempunyai tempat tinggal di kota besar contohnya Jakarta.

Sebelum kita mengenal lebih jauh tentang pelanggaran lalu lintas kita harus
terlebih dahulu mengetahui apa dasar pengertian pelanggaran lalu lintas.
Pengertian pelanggaran lalu lintas adalah pelanggaran atas aturan yang berlaku di
lalu lintas, Dalam hokum pelanggaran lalu lintas termasuk bagian pidana yang
diatur dalang Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 yang berbunyi untuk
menunjang keselamatan,ketertiban,keamanan, dan kelancaran lalu lintas dan
angkutan jalan dapat diadakan fasilitas parkir untuk umum
Untuk itu diperlukan kesadaran hukum untuk membuat masyarakat Indonesia
sadar akan hukum lalu lintas, dengan cara memberikan edukasi agar masyarakat
Indonesia bukan cuma tau dan hapal tentang peraturan lalu lintas yang ada di
Indonesia tetapi paham akan isi peraturan lalu lintas tersebut, seseorang yang
paham akan berbeda dengan orang yang hanya hapal tentang peraturan yang
dibuat oleh kepolisian Indonesia. Faktanya sebagian masyarakat Indonesia itu
belum bisa mengembangkan rahmat Tuhan yang paling mulia yaitu akal sehat.
Jangankan rakyat biasa, bahkan pemerintah sekalipun masih banyak yang
melanggar peraturan berlalu lintas, Itu bukti bahwa kesadaran hukum bukan
hanya diperlukan oleh rakyat biasa, pemerintah sekalipun harus mempunyai
ZAKI ADAM IKMALUDIN RIZA

kesadaran hukum yang tinggi, akan repot jika pemerintah nya saja tidak mau
menaati peraturan yang dibuat, Pemerintah adalah cerminan rakyat nya, jika
pemerintah nya belum bisa mengembangkan rahmat tuhan yang telah diberikan
yaitu mempunyai akal sehat bagaimana dengan rakyat nya, untuk bisa memahami
peraturan berlalu lintas yang ada diperlukan nya metode yang disebut membaca
berulang. Dan memang Tuhan menurunkan kitab suci Al-quran di daerah
kedunguan, ketika masyarakat arab jahiliyah mengalami penzoliman karena otak
tidak dikembangkan itu yang menyebabkan ayat pertama adalah baca, baca, baca

Jenis pelanggaran lalu lintas yang kerap terjadi di Indonesia


1. Menerobos Lampu Merah
Lampu lalu lintas atau traffick light adalah sebuah komponen vital pengaturan
lalu lintas. Namun ironisnya, pelanggaran terhadap lampu lalu lintas ini justru
menempati urutan pertama sebagai jenis pelanggaran yang sering dilakukan
pengguna motor, karena sedang terburu-buru dan tidak melihat lampu sudah
berganti warna Tidak Menggunakan Helm

2. Tidak menggunakan Helm


Pelanggaran ini dianggap sangat lumrah di Indonesia karna pasti ada saja
pengendara setiap kota atau provinsi yang melanggar peraturan ini. UU no 22
tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan sudah mengatur mengenai
kewajiban pengendara untuk penggunaan helm berstandar Nasional Indonesia
(SNI). Bahkan dalam UU tersebut dengan jelas tertera pula sanksi jika
pengemudi tidak mengenai helm, maka ia bisa dipidana dengan pidana
kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp250.000.
Namun, pada prakteknya, lagi-lagi aturan ini sering diabaikan. Rata-rata
beralasan, mereka enggan menggunakan helm karena jarak tempuh yang
dekat serta merasa tidak nyaman. Pengendara Motor yang Tidak Memakai
Helm
Helm adalah benda wajib yang harus dipakai pengendara motor. Selain untuk
menaati peraturan pemerintah, memakai helm juga merupakan bentuk
ZAKI ADAM IKMALUDIN RIZA

perlindungan diri si pengendara motor. Namun, nyatanya seringkali banyak


yang abai soal itu. Banyak sekali orang yang dengan santai mengendarai
motor tanpa memakai helm. Kalau pun pakai, helmnya cenderung helm non-
SNI atau tidak sesuai standar

3. Tidak Menyalakan Lampu Kendaraan


Namun, nyatanya seringkali banyak yang abai soal itu. Banyak sekali orang
yang dengan santainya mengendarai motor tanpa memakai helm. Kalaupun
pakai, helmnya cenderung helm non-SNI atau tidak sesuai standarYang ke
tiga peraturan ini meski belum semua di terapkan oleh produk-produk masal
motor Pasal 107 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan menyatakan bahwa Pengemudi Kendaraan Bermotor wajib
menyalakan lampu utama Kendaraan Bermotor yang digunakan di Jalan pada
malam hari dan pada kondisi tertentu saja.Kemudian pada ayat kedua
dinyatakan Pengemudi Sepeda Motor selain mematuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyalakan lampu utama pada
siang hari. Pelanggaran sering terjadi, terutama untuk kewajiban menyalakan
lampu di siang hari. Lalu Rendahnya tingkat kedisiplinan pengguna jalan atau
mungkin kurangnya sosialisasi khususnya untuk lampu di siang hari bisa
menjadi penyebab seringnya aturan ini dilanggar. Dan Banyak yang masih
melanggar peraturan ini

4. Melawan Arus (Contra Flow)


Di kota-kota besar seperti Jakarta, para pengendara sepeda motor setiap
bersikap seenaknya di jalanan dengan melawan arus. Mereka itu seolah tutup
mata dengan adanya pengendara lain yang berjalan berlawanan arah dengan
mereka. Contohnya saja kasus kecelakaan di jalan layang non tol Kampung
Melayu-Tanah Abang yang terjadi 27 Januari 2014, tak membuat jera para
pengendara motor lainnya. Pada saat itu, seorang pengendara motor nekad
untuk melawan arus akibat menghindari razia. Akibatnya, istrinya tewas
karena jatuh terpental. Di beberapa titik jalan lainnya di Ibukota, aksi nekad
ZAKI ADAM IKMALUDIN RIZA

ini juga seringkali terjadi, mereka berfikir dengan melawan arus jalan mereka
akan lebih cepat sampai tujuan (jalan alternative). Padahal dengan mereka
melawan arus lalu lintas dapat memperbesar kemungkinan mereka pergi ke
rahmattullah, Dan itu sangatlah berbahaya

5. Berkendara melewati trotoar


trotoar merupakan tempat bagi pejalan kaki. Namun nyatanya, hak pejalan
kaki juga diserobot oleh para pengendara motor. Dengan tanpa merasa
bersalah, mereka mengendarai kendaraannya diatas trotoar sehingga memaksa
pejalan kaki untuk mengalah dengan alasan menghindari kemacetan. Untuk
mengantispasi hal tersebut, saat ini banyak kampanye uang menyerukan
pengembalian trotoar sebagai sarana bagi para pejalan kaki, banyak terjadi
kecelakaan di trotoar karena pengendara bermotor yang menyerobot pejalan
kaki. Orang yang melakukan pelanggaran lalu lintas ini biasanya adalah
pengendara motor yang tidak sabar, serta ingin segera menerobos kemacetan
ibu kota. Sanksi bagi orang yang melakukan pelanggaran ini adalah Rp 500
ribu atau penjara maksimal dua bulan lamanya. Disini 2 pihak dirugikan

6. Melanggar Rambu-Rambu Lalu Lintas


Kalau yang satu ini cukup sering ditemukan di berbagai sudut jalan. Bentuk
pelanggaran ini bisa berbagai rupa. Entah itu dengan menerobos lampu
merah.Pelanggaran terhadap rambu-rambu lalu lintas acapkali terjadi. Parkir
di bawah rambu dilarang parkir serta berhenti di depan tanda larangan stop
sudah menjadi aktivitas yang sering dilakukan, Bahkan saya bisa menjamin
jika tidak ada penertiban polisi hal ini bisa terjadi dimanapun kapanpun.
Padahal menurut ketentuan pasal 287 ayat (1) UU No.22 tahun 2009, jenis
pelanggaran tersebut bisa terancam hukuman pidana kurungan paling lama 2
bulan atau denda paling banyak Rp500.000. Selain itu banyak para ibu-ibu
yang memutar balik kendaraan bermotor nya dibawah tanda tidak boleh putar
balik. Namun, nyatanya aturan ini seperti tanpa taring. Mengatasi hal tersebut,
Pemrov DKI juga tengah gencar melakukan penertiban dengan memberikan
ZAKI ADAM IKMALUDIN RIZA

sanksi kepada pelanggar, seperti melakukan gembok roda, pengembosan ban


dan bahkan langsung melakukan penderekan.

7. Penggunaan Kendaraan yang Tidak Memperhatikan Aspek


Keselamatan
Saat ini banyak sekali pengendara yang memodifikasikan kendaraannya
namun tidak sesuai dengan standar keamanan. Contoh pertama odongodong.
Kendaraan ini awalnya adalah minibus. Namun kendaraan ini kemudian
dimodifikasi menjadi odongodong yang penggunaannya juga tidak sesuai
peruntukan sehingga membahayakan keselamatan. Mengendarai motor
dengan muatan lebih juga masuk dalam kategori ini. Banyak peristiwa
kecelakaan karena pengemudi memaksakan kendaraannya dijejali dengan
jumlah penumpang yang tidak sesuai kapasitas. Contoh kedua dengan
meningkatan cubicle centimetre yang tadinya 150cc menjadi 300cc atau bisa
disebut bore up

8. Tidak Menggunakan Spion


Pentingnya kesadaran menggunakan kaca spion saat berkendara seringkali
diabaikan. Padahal kaca spion dapat membantu pengemudi untuk memastikan
bahwa kondisi saat itu kondusif untuk membelokkan kendaraan. Hal ini juga
berguna untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan.
Berdasarkan Undang-Undang No. 2 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
Pasal 285 ayat 1, pengendara akan ditilang atau didenda sebesar Rp250.000
jika kendaraannya
tidak dilengkapi dengan kaca spion.Survei lalu lintas di Jepang menyatakan
bahwa kendaraan tanpa spion berisiko 78% mengalami kecelakaan di jalan
raya, daripada kendaraan yang dilengkapi spion. Namun, banyak warga
Indonesia menganggap remeh penggunaan spion. Di Indonesia banyak
pengendara motor perempuan terutama ibu-ibu tidak mementingkan spion
pada motornya, yang terjadi ,mereka akan senonoh saat berbelok tanpa
melihat disekitar karn tidak mempunyai spion
ZAKI ADAM IKMALUDIN RIZA

9. Tidak Membawa Surat Kelengkapan Berkendara


Pelanggaran yang satu ini sudah tidak asing di Indonesia, karna sebagian
masyarakat indo sudah menyerahkan motor atau membelikan kepada anaknya
yang dibawah umur untuk pergi sekolah. Tidak membawa surat kelengkapan
berkendara adalah pelanggaran lalu lintas di Indonesia yang sering
disepelekan. Surat kelengkapan yang dimaksud adalah Surat
Izin Mengemudi (SIM) serta Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).Sanksi
pelanggaran lalu lintas bagi yang tidak membawa STNK tertuang dalam pasal
288 ayat 1 akan mendapatkan pidana kurungan paling lama
2 bulan atau denda paling banyak Rp500.000. Sementara yang tidak
membawa SIM tertuang dalam pasal 288 ayat 2 akan dikenai
denda sanksi tilang yang harus dibayarkan maksimal Rp250 ribu. Tetapi
karna toleransi dari pihak kepolisian dan pihak sekolah, akhirnya untuk
sementara ganti SIM itu menggunakan kartu pelajar yang dibuat oleh sekolah

LALU APA SOLUSI YANG DITAWARKAN UNTUK MENGATASI


MASALAH MASALAH TERSEBUT
Yang pertama dan yang paling awal yaitu kita harus menanamkan kesadaran
kepada masyarakat agar sadar bahwa membuat pelanggaran itu tidak baik
untuk diri sendiri dan bisa ,merugikan orang lain juga, untuk dari itu pihak
kepolisian seharusnya diundang untuk dating ke sekolah-sekolah ataupun
bersosialisasi dimasyarakat lalu memberikan edukasi agar masyarakat paham
akan kepentingan menaati peraturan lalu lintas

Anda mungkin juga menyukai