Anda di halaman 1dari 5

Contoh Taat Dalam Lalu Lintas

Ini adalah contoh taat lalu lintas dengan cara berhenti di belakang marka jalan saat lampu
lalu lintas berwarna merah

berhenti di belakang garis marka sudah diatur dalam Undang-undang Nomor 22 tahun 2009
mengenai lalu lintas dan angkutan jalan. Pada pasal 106 ayat 4 tertulis, setiap orang yang
mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib mematuhi ketentuan (a) rambu perintah
atau rambu larangan, (b) marka jalan, (c) alat pemberi isyarat lalu lintas, (d) gerakan lalu
lintas dan (e) berhenti dan parkir.

Kemudian bagi pengguna kendaraan yang tidak mematuhi peraturan ini maka pasal 287
mengatur mengenai dendan dan pidana yang siap diterima. Pengendara yang melanggar dapat
dikenakan pidana kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000.

Alasan lain kenapa pengendara harus berhenti di belakang garis marka adalah untuk
menghormati hak pejalan kaki, terutama pada fasilitas penyebrangan zebra cross. Dalam
undang-undang lalu lintas tersebut, pasal 106 ayat 2, pengemudi kendaraan wajib
mengutamakan keselamatan pejalan kaki dan pesepeda.

Contoh peraturan lalu lintas


• Kenakan Helm Standar Nasional Indonesia (SNI)
• Pastikan Perlengkapan Berkendara Komplet
• Tak Punya SIM? Denda Rp 1 Juta
• Konsentrasi dalam Berkendara
• Perhatikan Pejalan Kaki dan Pesepeda
• Lengkapi kaca spion dan lain-lain
• STNK, Jangan Lupa
• Nyalakan Lampu Utama pada Malam Hari
• Wajib Nyalakan Lampu pada Siang Hari
• Berbelok, Berbalik Arah, Jangan Lupa Lampu Isyarat!
• Jangan Sembarangan Pindah Jalur
. • Sesuaikan Jalur dengan Kecepatan
Contoh Pelanggaran Lalu Lintas

Ini adalah contoh pelanggaran lalu liantas yaitu berkendara di jalan raya tanta memakai
helm

Seperti keterangan tertulis NTMC Polri, kewajiban menggunakan helm standar nasional
Indonesia bagi pengendara sepeda motor diatur dalam Pasal 57 ayat (1) jo ayat (2) UU No. 22
Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (“UU No.22/2009”).

Bunyi pasal tersebut antara lain:

1. Setiap kendaraan bermotor yang dioperasikan di Jalan wajib dilengkapi dengan


perlengkapan Kendaraan Bermotor.

2. Perlengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi sepeda motor berupa helm standar
nasional Indonesia.

Selain itu, Pasal 106 ayat (8) UU No. 22/2009 mengatur bahwa ‘Setiap orang yang
mengemudikan sepeda motor dan penumpang sepeda motor wajib mengenakan helm yang
memenuhi standar nasional Indonesia’.

Penyebab Terjadinya Pelanggaran Lalu lintas

1. Minimnya pengetahuan mengenai, peratutran, marka dan rambu lalu lintas


2. Dari kecil sudah terbiasa melihat orang melanggar lalu lintas atau bahkan orang
3. Hanya patuh ketika ada polisi yang patroli atau melewati pos polisi
4. Memutar balikkan ungkapan.
5. Tidak memikirkan keselamatan diri atau orang lain
6. Melanggar dengan berbagai alasan
7. Bisa "damai" ketika tilang
Upaya Mengatasi Pelanggaran Lalu Lintas
1. Upaya yang Sedikit Represif untuk Mengatasi Pelanggaran Lalu Lintas.

2. Sanksi Berupa Kewajiban untuk Hadir di Persidangan

3. Memberlakukan E-tilang

4. Reinforcement Sebagai Upaya Mengatasi Pelanggaran Lalu Lintas

5. Pengawasan Melalui CCTV


Tugas PJOK
Keselamatan di Jalan Raya

D
I
S
U
S
U
N
OLEH
Ananda Latief
Kelas:VIII-I

Anda mungkin juga menyukai